Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI KRONIS


DENGAN DIAGNOSA MEDIS BATU RENAL DEXTRA DI RUANG
KENANGA RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Asuhan Keperawatan Praktik Keperawatan Stase KMB
di Ruang Soeparjo Roestam RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo

Disusun Oleh:

NANDA KARUNIA HANIFAH

2022030071

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.


A DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA NYERI KRONIS
DENGAN DIAGNOSA MEDIS BATU RENAL DEXTRA DI RUANG
KENANGA RSUD PROF. DR MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun oleh : Nanda Karunia Hanifah

Telah disahkan pada :

Hari/Tanggal :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Fajar Agung Nugroho, S.Kep., Ns., MNS) (Muhammad Haryanto, S.Kep., Ns)
BAB I

PENDAHULUAN

A. Definisi

Nefrolitiasis (batu ginjal) dapat menyebabkan kerusakan kerja ginjal karena


penyumbatan pada saluran kemih yang ada pada gangguan kaliks atau pelvis ginjal.
Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah masalah klinis karena adanya bagian batu kristal yang
menghalangi dan menahan sistem kerja ginjal di kaliks atau pelvis yang disebabkan oleh
peningkatan keseimbangan danpengendapan garam pada saluran urin ginjal. (Fikriani &
Wardhana, 2018)

Nefrolitiasis (batu ginjal) adalah salah satu penyakit ginjal, di mana ditemukan batu
yang mengandung bagian permata dan jaringan alami yang merupakan penyebab paling
umum dari masalah kencing. Seperti yang ditunjukkan oleh penilaian lain. Nefrolitiasis
(batu ginjal) adalah suatu kondisi di mana setidaknya ada satu batu di pelvis atau kelopak
ginjal. Berbicara secara komprehensif, susunan batu ginjal dipengaruhi oleh komponen
bawaan dan komponen asing.

Batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang terdapat di saluran kemih, batuyang sering
dijumpai tersusun dari kristal-kristal kalsium. Batu ginjal atau kalkulus adalah bentuk
deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan fosfat Ca2+,namun asam urat dan kristal
juga pembentuk batu dalam saluran kemih, batu ini umumnya ditemukan pada pelvis dan
kaliks ginjal (Spivacow et al., 2016).

Penyakit batu ginjal merupakan penyakit yang terbentuk karena terjadinya


pengkristalan kalsium dan atau asam urat dalam tubuh (ginjal), cairan mineral ini
memompa dan membentuk kristal yang mengakibatkan terjadinya batu ginjal. Penyakit
batu ginjal biasanya terdapat di dalam ginjal tubuh seseorang, dimana tempat bernaungnya
urin sebelum dialirkan melalui ureter menuju kandung kemih (Nurqoriah dkk, 2012).

Batu ginjal di saluran kemih (Kalkulus uriner) adalah masa keras seperti batu yang
terbentuk di sepanjang saluran kemih dan bisa menyebabkan nyeri, perdarahan,
penyumbatan aliran kemih dan infeksi. Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal)
maupun di dalam kandung kemih (batu kandung kemih). Proses pembentukan batu disebut
dengan urolitiasis (litiasis renalis, nefrolitiasis).Batu ginjal terbentuk bila konsentrasi
garam atau mineral dalam urin mencapai nilai yang memungkinkan terbentuknya kristal
yang akan mengendap pada tubulus ginjal atau ureter. Meningkatnya konsentrasi garam-
garam ini disebabkan adanya kelainan metabolisme atau pengaruh lingkungan. Sebagian
besar batu ginjal merupakan garam kalsium, fosfat, oksolat serta asam urat. Batu ginjal
lainnya adalah batu sistim tetapi jarang terjadi (Nurqoriah, 2012).

B. Etiologi
Penyebab batu ginjal adalah idiopatik. Namun, ada faktor yang merupkan predisposisi
dan yang utama adalah ISK (Infeksi Saluran Kemih). Infeksi tersebut akan meningkatkan
terbentuknya zat organik, zat ini dikelilingi mineral yang mengendap. Pengendapan
mineral ini (karena infeksi) akan mengakibatkan alkalinitas urine dan mengakibatkan
pengendapan kalsium fosfat dan magnesium ammonium fosfat. Selain itu faktor lain yang
dikaitkan dengan pembentukan batu adalah konsumsi antasida dalam jangka panjang,
terlalu banyak vitamin D, dan kalsium karbonat. Selain itu, etiologi batu ginjal antara lain :
Penyakit batu ginjal atau Nefrolitiasis disebakan yaitu antara lain :(Nengsi, 2018)
a. Genetik ( Bawaan ) Terdapat beberapa yang mempunyai kelainan bahkan gangguan
pada organ ginjalnya dari lahir walaupun kasusnya sangat relatif sedikit anak yang
sudah sejak kecil mengidap gangguan pada metabolisme khususnya pada bagian
ginjal seperti air seninya yang cenderung mudah mengalami pengendapan garam
sehingga akan mudah membentuk batu karena fungsi ginjal yang tidak dapat bekerja
secara normal sehingga kelancaran proses pengeluaran air kemihnya mengalami
gangguan contohnya banyak zat kapur yang berada di air kemih sehingga mudah
mengalami pengendapan batu.
b. Makanan Beberapa penyakit batu ginjal ini berawal dari faktor makanan dan
minuman. Makanan yang memiliki komposisi bahan kimia dapat berefek pada
pengendapan air kemih, contohnya makanan yang mempunyai kalsium banyak yaitu
oksalat dan fosfat.
c. Aktifitas Aspek dari karier dan sport juga dapat berdampak terjadinya penyakit batu
ginjal. Resiko orang yang dapat mengalami penyakit ini adalah seseorang yang
pekerjaannya sering bersandar makintinggi dari orang yang sering banyak berdiri atau
beralih dan jarang melakukan olahraga, sehingga menyebabakan peredaran darah atau
air seni mengakibatkan jadi kurang lancar.(Nengsi, 2018)
d. Penyebab yang lain juga bisa karena terdapatnya suatu Kristal kalsium berada di
dalam ginjal, dan Kristal tersebut bisa berupa seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat
bahkan kalsium sitrat.Tidak ada yang dapat membuktikan dengan sendiri bahwa
faktor yang selalu dijadikan predisposisi merupakan saluran kemih, hiperkasiuria,
hiperpostpasutria, hipervitarminosis, dan hipertiroidism. Sering sekali cenderung
timbul presipittasi garam yang mengandung kalsium dalam urin terlalu banyak.
(Soares, 2013)
C. Patofiologi
Nefrolitiasis adalah keadaan ginjal yang mana membutuhkan keadaan seperti
supersaturasi, dan di dalam urin yang normal juga ditemukan sebuah adanya zat yaitu
inhibitor yang dapat membentuk pembentukan batu.(Fauzi and Putra, 2016). Dan juga
ditemukan adanya suatu komponen yang jarang dalam pembentukan batu yaitu seperti
struvit, magnesium, ammonium ,asam urat atau bisa juga dari kombinasi dari bahan –
bahan tersebut. Batu ginjal juga dapat disebabkan oleh adanya peningkatan terhadap Ph
urin yang misalnya batu kalsium bikarbonat atau bisa juga karena adanya penurunan Ph
urin ( misalnya asam urat ). Konsentrasi dari bahan – bahan pembentuk batu yang
tinggi di dalam darah ataupun urin dan kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan
ataupun obat – obatan juga dapat merangsang dalam pembentukan batu. Sesuatu yang
dapat menghambat aliran urin dan dapat menyebabkan terjadinya statis ( tidak ada
bergerak ) urin di bagian manapun di saluran kemih kemungkinan dapat membentuk
batu ginja. Batu kalsium yang terbentuk bersama dengan oksalat atau fosfat yang
menyertai keadaan – keadaan yang dapat menyebabkan terjadinya resorpsi
tulangtermasuk juga dengan imobilisasi dan juga penyakit ginjal. Batu asam urat yang
menyertai gout merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan terjadinya
pembentukan atau penurunan ekskresi asam urat. Pada Asuhan keperawatan
kegemukan dan kenaikan berat badan juga merupakan salah satu resiko yang dapat
menyebabkan terjadinya batu ginjal atau nefrolisiasis akibat adanya peningkatan
ekskresi kalsium, oksalat dan juga asam urat yang berlebihan. Pengenceran urin terjadi
apabila adanya aliran obstruksi, karena kemampuan ginjal dalam memekatkan urin
terganggu oleh pembengkakan yang terjadi di sekitar kapiler peritubulus.
Komplikasinya obtruksi urin yaitu terjadinya di sebelah hulu dari batu di bagian
manapun di saluran kemih. Obtruksi yang berada di bagian atas kandung kemih dapat
terjadi hidroureter yaitu ureter yang membengkak pada urin. Hidroureter yang tidak
segera diatasi atau obstruksi pada atau berada di atas ureter keluar dari ginjal dapat
menyebabkan hidronefrosis, yaitu peradangan pada pelvis ginjal dan sistem saluran
pendukung. Hidronefrosis bisa mengakibatkan tidak bisa nya penekanan urin sehingga
akan terjadi ketidakseimbangan elektrolit dan cairan. Dan akhirnya akan dapat
menakibtakan terjadinya gagal ginjal jika ginjal yang kedua ikut terserang. Dan setiap
kali akan terjadi obstruksi aliran uein ( stasis ) dan kemungkinan jika bakteri tersebut
terus meningkatkan maka dapat terbentuknya kanker ginjal akibat adanya peradangan
dan cidera ulang yang terjadi.(Nengsi, 2018)
D. Pathway

E. Manifestasi Klinis
Gejala utama batu ginjal akut adalah kolik ginjal atau nyeri kolik. Lokasi nyeri
bergantung pada lokasi batu. Apabila batu ada di dalam pelvis ginjal, penyebab nyerinya
adalah hidronefrosis dan nyeri ini tidak tajam, tetap, dan dirasakan di area sudut
kostovertebra. Apabila batu turun ke dalam ureter, pasien akan mengalami nyeri yang
hebat, kolik, rasa seperti ditikam. Nyeri bersifat intermiten dan disebabkan oleh spasme
(kejang), ureter dan anoksia dinding ureter yang ditekan batu. Nyeri menyebar ke area
suprapubic, genetalia eksterna, dan paha. Nyeri kolik dapat diserati dengan mual dan
muntah (Aslim et al., 2017). Gejala lainnya adalah perut menggelembung, demam,
menggigil, dan darah di dalam air kemih. Penderita biasanya akan sering berkemih,
terutama ketika batu melewati ureter. Batu bisa menyebabkan infeksi saluran kemih, jika
batu menyumbat aliran kemih, bakteri akan terperangkap di dalam air kemih yang
terkumpul diatas penyumbatan, sehingga terjadi infeksi. Jika penyumbatan berlangsung
lama, air kemih akan mengalir balik ke dalam saluran di dalam ginjal, menyebabkan
penekanan yang akan menggelembungkan ginjal (hidronefrosis) dan pada akhirnya bisa
terjadi kerusakan ginjal (Widiani, 2020).
Menurut Hariyanto (2008 ) rasa sakit yang dimulai dari pinggang bawah menuju ke
pinggul yang kemudian menjalar ke bagian perut dan alat kelamin luar. Intensitas rasa
sakit ini berfluktuasi dan rasa sakit yang luar biasa dapat menjadi puncak dari kesakitan
tersebut. (Nengsi, 2018). Gejala umum lainnya yaitu :a. Adanya nyeri hebat yang dapat
mengakibatkan demam atau menggigil.b. kemungkinan adanya rasa mual yang terjadi
seperti muntah dan gangguan perut lainnyac. Juga adanya darah yang keluar dari urin
dan gangguan dalam buang air kecil, dan dapat terjadi sering BAK atau bisa juga terjadi
penyumbatan pada saluran kemih tersebut. (Hasanah, 2016)
F. Batasan Karakteristik
Penyebab
1. Agen Cedera Fisiologis
2. Agen cedera kimia
3. Agen cedera biologis

Gejala dan Tanda Mayor

Subjektif

Mengeluh nyeri

Objektif

Tampak meringis

Bersikap protektif

Gelisah

Frekuensi nadi meningkat

Sulit tidur

Tanda gejala Minor

Objektif

Tekanan darah meningkat

Pola nafas berubah

Nafsu makan berubah

Kondisi Klinis Terkait

Kondisi pembedahan

Cedera Traumatis

Infeksi

G. Fokus Pengkajian
Berikut ini adalah pengkajian pada klien dengan batu ginjal :
a) Pengumpulan data
1. Identitas Data klien, mencakup : nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, agama,
pekerjaan, suku bangsa, status perkawinan, alamat, diagnosa medis, No RM,
tanggal masuk, tanggal pengkajian, dan ruangan tempat klien dirawat.
2. Riwayat Kesehatan Klien : Alasan spesifik untuk kunjungan klien ke klinik atau
rumah sakit. Biasa klien dengan batu ginjal mengeluhkan adanya nyeri padang
pinggang.
Merupakan pengembangan dari keluhan utama dan data yang menyertai dengan
menggunakan pendekatan PQRST, yaitu : P: Paliatif / Propokative: Merupakan
hal atau faktor yang mencetuskan terjadinya penyakit, hal yang memperberat atau
memperingan. Pada klien dengan nefrolithiasis biasanya klien mengeluh nyeri
pada bagian pinggang dan menjalar kesaluran kemih. Q: Qualitas: Kualitas dari
suatu keluhan atau penyakit yang dirasakan. Pada klien dengan nefrolithiasis
biasanya nyeri yang di rasakan seperti menusuk - nusuk. R: Region : Daerah atau
tempat dimana keluhan dirasakan. Pada klien dengan urolithiasis biasanya nyeri
dirasakan pada daerah pinggang. S: Severity :Derajat keganasan atau intensitas
dari keluhan tersebut. Skala nyeri biasanya 7. Time : Waktu dimana keluhan
dirasakan, time juga menunjukan lamanya atau kekerapan. Keluhan nyeri pada
klien dengan nefrolithiasi biasanya dirasakan kadang-kadang
3. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Biasanya klien dengan batu ginjal mengeluhkan
nyeri pada daerah bagian pinggang, adanya stress psikologis, riwayat minum-
minuman kaleng
4. Riwayat Kesehatan Keluarga Biasanya tidak ada pengaruh penyakit keturunan
dalam keluarga seperti jantung, DM, Hipertensi
b) Data Biologis dan Fisiologis
Meliputi hal-hal sebagai berikut
 Pola Nutrisi Dikaji mengenai makanan pokok, frekuensi makan, makanan
pantangan dan nafsu makan, serta diet yang diberikan. Pada klien dengan
batu ginjal biasanya mengalami penurunan nafsu makan karena adanya
luka pada ginjal
 Pola Eliminasi Dikaji mengenai pola BAK dan BAB klien, pada BAK
yang dikaji mengenai frekuensi berkemih, jumlah, warna, bau serta
keluhan saat berkemih, sedangkan pada pola BAB yang dikaji mengenai
frekuensi, konsistensi, warna dan bau serta keluhan-keluhan yang
dirasakan. Pada klien dengan batu ginjal biasanya BAK sedikit karena
adanya sumbatan atau batu ginjal dalam perut
 Pola Istirahat dan Tidur Dikaji pola tidur klien, mengenai waktu tidur,
lama tidur, kebiasaan mengantar tidur serta kesulitan dalam hal tidur.
Pada klien dengan batu ginjal biasanya mengalami gangguan pola
istirahat tidur karena adanya nyeri.
 Pola Aktivitas Dikaji perubahan pola aktivitas klien. Pada klien dengan
batu ginjal klien mengalami gangguan aktivitas karena kelemahan fisik
gangguan karena adanya luka pada ginjal.
c) Pemeriksaan Fisik
Abdomen
Inspeksi :Klien dengan batu ginjal abdomen tidak membesar atau menonjol,
tidak terdapat luka operasi tertutup perban, dan terdapat streatmarc
Auskultasi :Peristaltik normal
Palpasi :Klien dengan batu ginjal tidak ada nyeri tekan.
Perkusi :Klien dengan batu ginjal suara abdomen nya normal (Timpani).
d) Data Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium Darah lengkap : Hb, Ht, abnormal bila pasien
dehidrasi berat atau polisitemia. Hormon Paratyroid mungkin meningkat
bila ada gagal ginjal (PTH merangsang reabsorbsi kalsium dari tulang,
meningkatkan sirkulasi serum dan kalsium urine.
 Endoskopi ginjal Menentukan pelvis ginjal, dan untuk mengeluarkan batu
yang kecil.
 USG Ginjal Untuk menentukan perubahan obstruksi dan lokasi batu.
 CT Scan untuk megetahui lokasi batu
 Foto Rontgen Menunjukan adanya batu didalam kandung kemih yang
abnormal, menunjukkan adanya calculi atau perubahan anatomik pada
area ginjal dan sepanjang ureter.
H. Diagnosa
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
2. Retensi urine b.d batu ginjal

I. Intervensi

SLKI SIKI
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajamen nyeri I.08238
1x 8 jam diharapkan masalah nyeri akut Observasi
dapat teratasi dengan baik dengan kriteria - Identifikasi lokasi, intensitas, kualitas,
hasil frekuensi skala nyeri
Tingkat nyeri - Identifikasi nyeri secara nonverbal
Keluhan nyeri cukup menurun Teraupetik
Meringis cukp menurun - Berikan tekhnik nonfarmakologis
Kesulitan tidur cukup menurun Edukasi
TD cukup membaik - Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan tekhnik nonfarmakologis
Kolaborasi pemberian analgesik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Kateterisasi Urine I.04148
1x8jam diharapkan masalah keperawatan Observasi
retensi urine dapat teratasi dengan baik - Periksa kondisi klien
dengan kriteria hasil Teraupetik
Sensasi berkemih cukup mningkat - Siapkan peralatan, bahan dan ruang
Frekuensi BAK cukup meningkat tindskan
Karakteristik urine cukup meningkat - Siapkan klien
Berkemih tidak tuntas cukup menurun - Memakai handscoon
- Lakukan inseri urine
- Sambungkan katete urine dan urie bag
- Isi balon dengan water steril dan
fiksasi disisi paha
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
pemasangan kateter urine
- Anurkan Tarik nafas panjang saat
insers urine

Anda mungkin juga menyukai