1. Defenisi
batu pada kandung kemih mummi. Batu saluran kemih dapat diketemukan
sepanjang saluran kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter,
buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin terbentuk di ginjal kemudian turun
ke saluran kemih bagian bawah atau memang terbentuk di saluran kemih
bagian bawah karena adanya stasis urine seperti pada batu buli-buli karena
hiperplasia prostat atau batu uretra yang terbentu di dalam divertikel uretra.
Batu di dalam saluran kemih (Urinary Calculi) adalah massa keras
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam
nefrolitiasis adalah suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di
dalam pelvis atau kaliks dari ginjal dan merupakan penyebab terbanyak
di dalam saluran saluran kemih mulai dari ginjal ke kandung kemih oleh
mineral yang mengelilingi zat organik, misalnya nanah, darah, atau sel
yang sudah mati. Biasanya batu kalkuli terdiri atas garam kalsium (oksalat
dan fosfat) atau magnesium fosfat dan asam urat. Pendapat lain
infundibulum, pelvis ginjal, dan bahkan bisa mengisi pelvis serta keseluruh
kaliks ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal
infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan bisa mengisi pelvis serta seluruh
kaliks ginjal. Batu yang mengisi pielum dan lebih dari dua kaliks ginjal
pada usia 30-50 tahun, dan jenis kelamin laki-laki lebih banyak
asupan air (bila jumlah air dan kadar mineral kalsium pada air yang
(daging, susu, kaldu, ikan asin, dan jeroan), dan pekerjaan (kurang
bergerak).
c. Suhu
3. Patofisologi
bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada
a. Teori nukleasi
Batu terbentuk di dalam urine karena adanya inti batu atau sabuk batu
b. Teori matriks
batu.
c. Penghambat kristalisasi
kadar salah satu atau beberapa zat ini berkurang akan memudahkan
bawah adalah retensi urine atau keluhan miksi yang lain sedangkan pada
urin akibat dari intake cairan yang kurang dan juga peningkatan bahan-
bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau stasis urin menyajikan
urin yang berubah menjadi asam, jumlah solute dalam urin dan jumlah
cairan urin. Masalah-masalah dengan metabolisme purin mempengaruhi
Batu asam urat dan batu cystine dapat mengendap dalam urin yang
asam.Batu kalsium fosfat dan batu struvite biasa terdapat dalam urin yang
kemih sangat bervariasi, ada batu yang kecil dan batu yang besar. Batu
yang kecil dapat keluar lewat urin dan akan menimbulkan rasa nyeri,
trauma pada saluran kemih dan akan tampak darah dalam urin. Sedangkan
menimbulkan dilatasi struktur, akibat dari dilatasi akan terjadi refluks urin
dan akibat yang fatal dapat timbul hidronefrosis karena dilatasi ginjal.
pada organ-organ dalam ginjal sehingga terjadi gagal ginjal kronis karena
ginjal tidak mampu melakukan fungsinya secara normal. Maka dapat terjadi
dalam urin yang asam, tetapi sukar larut pada urin yang alkalis. Jadi, fosfat
baru bisa hanya ditemukan pada urin yang alkalis. Sebaliknya, asam urat
lebih mudah larut jika terdisosiasi dari pada yang tidak terdisosiasi, dan
asam urat baru lebih cepat terbentuk pada urin yang asam. Jika
asam urat. Faktor lain yang juga penting adalah beberapa lama sebenarnya
kristal yang telak terbentuk tetap berada di dalam urin yang sangat jenuh.
Lama waktu bergantung pada diuresis dan kondisi aliran dari saluran kemih
4. Manifestasi Klinis
tanda dan gejala yang dapat ditemukan dan dirasakan pada pasien batu
ginjal yaitu :
1. Nyeri
Nyeri mungkin bisa berupa nyeri kolik ataupun bukan kolik. Nyeri
karena batu.
4. Demam
a. Perubahan dalam Buang air kecil dan warna urin
Salah satu fungsi ginjal adalah membuat air kencing (urin) ,apabila
buang air kecil.mungkin buang air kecil lebih sering dan lebih banyak
dari pada biasanya dengan warna urin yang pucat. Dan mungkin buang
air kecil dalam jumlah sedikit dari biasanya dengan urin yang
berwarna gelap.
oksigen tadi berkurang sehingga otot dan otak tubuh menjadi cepat
lelah. Kondisi ini disebut juga sebagai anemia. Oleh karena itu,
apabila mengalami anemia yang berkelanjutan, hati-hati karena hal
karena adanya gagal ginjal dapat membuat rasa tidak enak dalam
kasus ada juga yang merasa bau mulutnya seperti meminum cairan
besi.
dan selalu ingin muntah. Gejala ini muncul disebabkan karena uremia
5. Pemeriksaan Diaknistik
jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radio-opak dan paling
sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat
Selain itu IVU dapat mendeteksi adanya batu semi-opak ataupun batu
non opak yang tidak dapat terlihat oleh foto polos perut. Jika IVU
pielografi retrograde.
3. Ultrasonografi (USG)
yang menurun, dan pada wanita yang sedang hamil. Pemeriksaan USG
ginjal.
Diagnosis dapat juga ditegaakan dengan uji kimia darah dan urin
Riwayat diet dan medikasi serta riwayat adanya batu ginjal dalam
6. Komplikasi
obstruksi.
e. Hidronephrosis
7. Penatalaksaan
yaitu :
a. Medikamentosa
kurang dari 5 mm, karna diharapkan batu dapat keluar spontan. Terapi
oleh Caussy pada tahun 1980. Alat ini dapat memecah batu ginjal, batu
ureter proksimal, atau batu buli-buli tanpa melalui tindakan invasif dan
dan hematuria.
1. Endourologi
mengeluarkan batu saluran kemih yang terdiri atas memecah batu, dan
melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). Proses
2. Bedah Laparoskopi
ini sedang berkembang. Cara ini banyak dipakai untuk mengambil batu
ureter.
3. Bedah terbuka
1. Prognosis
terdiagnosa batu ginjal untuk umur di atas 15 tahun adalah sebesar 0,6
a. Identitas
b. Riwayat Keperawatan
kemih.
c. Fungsional Gordon
3) Pola eliminasi
1) Aktivitas/istirahat:
Gejala:
banyak duduk.
2) Sirkulasi
Tanda:
3) Eliminasi
Gejala :
d) Diare
Tanda:
4) Nutrisi
Gejala:
Tanda:
b) Muntah
Gejala:
konstan)
Tanda:
6) Keamanan:
Gejala:
a) Penggunaan alkohol
b) Demam/menggigil
7) Penyuluhan/pembelajaran:
Gejala:
hiperparatiroidisme
vitamin.
Menurut Brunner & Suddarth (2002) pasien yang diduga
Pasien juga dikaji akan adanya gejala yang berhubungan seperti mual,
jumlah urin sedikit, oliguria, atau anuria). Selain itu, urin diobsevrasi akan
adanya darah dan disaring untuk kemungkinan adanya batu atau kerikil.
traktus urinarius atau faktor pencertus episode kolik renal atau ureteral.
batu dalam keluarga, kanker atau gangguan pada sumsum tulang,atau diet
batu pada pasien yang terkena batu ginjal mencakup episode dehidrasi,
imobilisasi yang lama dan infeksi. Pengetahuan pasien tentang batu renal
B. DIAGNOSA KEPERAWAATAN
1) Nyeri akut
dari 3 bulan.
2) Kekurangan volume cairan
4) Ansietas
disertai respons otonom (sumber sering kali tidak spesifik atau tidak
- Kortikosteroid
Demam (-)
Keringat
1. Awasi asupan dan haluaran, 1. Memberikan informasi
3 Gangguan Eliminasi Urin karakteristik urine, catat adanya tentang fungsi ginjal dan
Eliminasi Urin keluaran batu. adanya komplikasi.
Klien diharapkan mampu untuk: Penemuan batu
memungkinkan
2. Tentukan pola berkemih normal identifikasi tipe batu dan
Pola eliminasi klien dan perhatikan variasi yang mempengaruhi pilihan
Bau urin terjadi. terapi.
2. Batu saluran kemih dapat
Jumlah urin menyebabkan
peningkatan eksitabilitas
Warna urin saraf sehingga
3. Dorong peningkatan asupan cairan. menimbulkan sensasi
Partikel urin yang bebas
kebutuhan berkemih
4. Observasi perubahan status mental,
Kejernihan urin segera. Biasanya
perilaku atau tingkat kesadaran. frekuensi dan urgensi
Pencernaan cairan yang adekuat meningkat bila batu
mendekati pertemuan
Keseimbangan intake dan output 5. Pantau hasil pemeriksaan uretrovesikal.
laboratorium (elektrolit, BUN, 3. Peningkatan hidrasi dapat
dalam 24 jam
kreatinin) membilas bakteri, darah,
Urin yang keluar tidak disertai nyeri debris dan membantu
6. Berikan obat sesuai indikasi: lewatnya batu.
Urin yang tak lancar keluar - Asetazolamid (Diamox), 4. Akumulasi sisa uremik
Alupurinol (Ziloprim) dan ketidakseimbangan
Urin yang keluar dengan tergesa-ge elektrolit dapat menjadi
- Hidroklorotiazid (Esidrix,
Pengawasan urin Hidroiuril), Klortalidon toksik pada SSP.
(Higroton) 5. Peninggian BUN,
- Amonium klorida, kalium atau kreatinin dan elektrolit
Pengosongan kandung kemih dengan natrium fosfat (Sal-Hepatika) menjukkan disfungsi
lengkap - Agen antigout mis: Alupurinol ginjal.
(Ziloprim) 6. Meningkatkan ph urine
Tahu akan keluarnya urin - Antibiotika (alkalinitas) untuk
- Natrium bikarbonat menurnkan pembentukan
batu asam.
7. Mengasamkan urine
7. Pertahankan patensi kateter tak untuk mencegah
menetap (uereteral, uretral atau berulangnya
nefrostomi). pembentukan batu
alkalin.
8. Mengubah ph urien dapat
8. Irigasi dengan larutan asam atau membantu pelarutan batu
alkali sesuai indikasi. dan mencegah
pembentukan batu
selanjutnya.
9. Berbagai prosedur endo-
urologi dapat dilakukan
9. Siapkan klien dan bantu prosedur
untuk mengeluarkan batu.
endoskopi.
a. Anxiety control NIC 1. Memberikan rasa nyaman
4 Ansietas
b. Coping Anxiety Reduction (penurunan kepada pasien
c. Impulse control kecemasan)
1. Gunakan pendekatan yang 2. Agar klien dapat
menenangkan mengerti dan memahami
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2. Jelaskan semua prosedur dan apa prosedur yang akan
selama …. Pasien bertoleransi terhadap yang dirasakan selama prosedur dilaksanakan
aktivitas dengan Kriteria Hasil : 3. Instruksikan kepada pasien untuk 3. Dapat mengurangi
menggunakan teknik relaksasi kecemasan pasien
1. Klien mampu mengidentifikasi dan
4. Libatkan keluarga untuk 4. Support dari keluarga
mengungkapkan gejala cemas
mendampingi pasien dapat mengurangi
2. Mengidentifikasi, mengungkapkan
5. Kolaborasi pemberian obat anti kecemasan pasien
dan menunjukkan tehnik untuk
cemas 5. Pemberian obat cemas
mengontol cemas
dapat menurunkan
3. Vital sign dalam batas normal
kecemasan pasien
Postur tubuh, ekspresi wajah, bahasa
berkurangnya kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. 2013. Nursing Outcame Clasification.
Mosby. Philadelphia
Mubin, Halim. 2013. Panduan Praktis Ilmu Penyakit Dalam. EGC. Jakarta
Muttaqin Arif dan Kumala Sari. 2012. Asuhan keperawatan gangguan sistem
perkemihan. Salemba medika. Jakarta.
PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Tim Pokja SDKI PPNI.
Jakarta