Anda di halaman 1dari 15

Departemen Keperawatan Gawat Darurat

LEMBAR PENGESAHAN

RESUME KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN LEUKIMIA

DI IGD NON BEDAH RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR

Resume Ini Telah Disetujui


Tanggal……..Agustus 2019

OLEH:

ASIA LATUCONSINA, S.Kep

Mengetahui

PRECEPTOR LAHAN PRECEPTOR INSTITUSI

( ) ( )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)


MALUKU HUSADA
MAKASSAR
2019
RESUME KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN LEUKIMIA
DI RUANG IGD NON BEDAH
A. Identitas pasien
Nama : Tn. M
Umur /tgl lahir : 38 Tahun / 31-12-1981
Jenis kelamin : Laki-laki
Diagnose medis : Anemia aplastik
Tanggal MRS : 13-08-2019 Jam : 04.13
Tanggal Pengkajian : 13-08-2019 Jam : 06.00
Sumber Informasi : Ibu
Cara Datang : Rujukan dari RS. Polewali
Transport ke IGD : Ambulance

B. Tindakan Pra hospital


Kompres air hangat

C. Triage
1. Keluhan utama :
Nyeri perut sampai pinggang bagian belakang dan demam
2. Riwayat keluhan utama :
Pada bulan desember klien 2 kali masuk RS.Polewali pada tahun 2018 dengan
keluhan nyeri perut sampai pinggang bagian belakang, kemudian pada tahun 2019
klien masuk RS.Polewali selama 2 hari dan kemudian mendapatkan rujukan ke
RSUP. Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar dengan keluhan sesak nafas dan
demam, tidak mual, tidak muntah dan mendapatkan penanagan pertama di Ruang
IGD Non bedah.
3. TTV :
TD : 137/64 mmHg
N : 84 x/m
P : 28x/m
S : 39.1 ° C

D. Pengkajian primer :
1. Airway :
Tidak terdapat sumbatan jalan napas, tidak terdapat suara nafas tambahan seperti
gurgling, snoring. Ada Hembusan nafas.
2. Breathing :
Bunyi nafas Vesikuler, Irama nafas teratur, Ada pengembangan dada, simetris antar
kedua lapang paru, Tidak terdapat suara nafas tambahan seperti gurgling, snoring
Ada Hembusan Nafas.
3. Circulation :
Akral teraba hangat, Kulit tampak pucat, pendarahan tidak ada, CRT ≥ 2 detik.
Denyut nadi teraba kuat , Nadi: 84 x/menit, mukosa bibir kering
4. Disability:
Kesadaran penuh, composmentis GCS : E:4 V:5 M:6, Pupil normal respon terhadap
cahaya, ukuran pupil isokor.
Penilaian Ekstermitas :
Kekuatan Otot :
4 4
4 4

5. Fahrenheit :
Pasien mengalami demam, Suhu : 39,10C
Diagnosa Keperawatan : Hipertermi

Tujuan Intervensi Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi


Setelah dilakukan Perawatan demam, 16- Perawatan demam, 16-30 S : Istri klien mengatakan
tindakan 30 menit : menit : klien masih demam
1. Pantau suhu dan 1. Memantau suhu dan O :
keperawatan selama
TTV :
tanda-tanda vital tanda-tanda vital
1x8 jam, pasien TD :137/64 mmHg
2. Kompres hangat Hasil :
N : 84 x/i
akan menunjukkan: 3. Kolaborasi TD : 137/64 mmHg
P : 28 x/i
N : 84 x/i
Termoregulasi: pemberian S : 39,1oc
P : 28 x/i
A : Setelah dilakukan
antipiretik S : 39,1oc
1. Tidak ada 2. Kompres hangat tindakan keperawatan
peningkatan Hasil : Istri
1x24 jam, pasien
suhu tubuh mengompres pasien
menunjukkan :
2. Tidak terganggu dengan air hangat
Termoregulasi:
3. Pemberian antipiretik
denyut nadi Hasil : Paracetamol
1. Suhu tubuh dalam
radial 1gr/ 8 jam via
rentang normal
3. Tidak terganggu Intravena
2. Tidak terganggu
tingkat
denyut nadi radial
pernafasan
3. Tidak terganggu
tingkat pernafasan
P : Lanjutkan intervensi :
Perawatan demam, 16-30
menit :
1. Pantau suhu dan
tanda-tanda vital
2. Kompres hangat
3. Kolaborasi pemberian
antipiretik

E. Pengkajian sekunder head to toe


1. Tonus/Aktifitas
Tonus otot normal, tidak ada letargi, tidak ada kejang,
2. Kepala
Inpeksi :Bentuk kepala normosefal, wajah simetris, distribusi rambut
menyebar dan berwarna hitam, tidak ada lesi.
Palpasi : Tidak teraba massa
3. Mata
Inspeksi: tidak ada perdarahan subkujungtiva
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
4. Hidung
Inspeksi: Tidak ada perdarahan
Palpasi: Tidak teraba adanya massa

5. Telinga
Inpeksi: Telinga simetris kiri dan kanan, daun telinga masih lentur,
tidak ada penumpukan serumen
Palpasi : Tidak teraba massa
6. Mulut
Inspeksi: tidak terdapat stomatitis
7. Leher
Inspeksi: tidak ada kaku kuduk.
Palpasi: Tidak teraba massa
8. Dada dan paru-paru
Inspeksi: Bentuk dada simetris kiri dan kanan, terlihat retraksi dada, tidak ada
kelainan pada payudara,
Palpasi: Teraba massa
Auskultasi: Suara Nafas vesikuler
9. Jantung
Perkusi: Suara pekak, batas atas intekostal 3 kiri, batas kanan linea paasteral
kanan, batas kiri linea mid clavicularis kiri, batas bawah intercostals 6 kiri
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising tidak ada.
10. Abdomen
Peristaltic kesan normal. Hepar teraba 7 cm dibawah arcus costa, 4 cm
dibawah pre xyphodeus, tidak teraba adanya massa.
11. Genetalia
Inspeksi: Tidak ada kelainan
12. Anus
Inspeksi : Terdapat lubang anus dengan kondisi yang baik
Palpasi : Tidak teraba massa
13. Integumen
Inspeksi : Warna kulit pucat, CRT ≥2 detik.
14. Ekstremitas
Ekstremitas atas : simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap, tidak tampak
clubbing finger, jari tangan tampak pucat, terpasang infuse Nacl 0,9 % 28
tetes/menit. Nadi teraba kuat
Ekstremitas bawah : simetris kiri dan kanan, jumlah jari lengkap.
F. Pemeriksaan penunjang
Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai rujukan Satuan


WBC 51.7 4.0-10.0 103/uL
RBC 4.50 – 6.20 103/uL
2.81
HGB 13.0 – 17.0 g/dL
HCT 8.0 40.1 - 51.0 %
MCV 79.0 – 92.2 fL
25.4
MCH 25.6– 32.5 pg
MCHC 90.4 32.2 – 36.5 pg
RDWcv 11.5 – 14.5 %
28.5
RDWsd 37– 54 fL
PLT 31.5 150 – 400 103/uL
15.0+
19.3
16

G. Terapi medical : obat-obatan

Paracetamol 1 gr/ 8 jam via Intravena


Ranitidine 50 gr/24 jam via intarvena
Meropenem 1 gr/ 24 jam via intravena
Infus Nacl 0,9 % 28 tetes permenit.

H. KLASIFIKASI DATA

Data subjektif Data objektif


1. Istri klien mengatakan klien 1. Warna kulit tampak pucat,
2. CRT ≥ 2 detik
demam 3. Nadi teraba kuat
2. Istri klien mengatakan klien 4. Nadi : 84x/menit
5. Suhu : 39,10C
demam sejak 3 hari sebelum 6. kulit terabah hangat
masuk rumah sakit 7. HGB : 8,0 g/dL
3. Klien mengatakan demam 8. HCT : 25,4 %
9. PLT : 16 103/uL
yang dialami Klien tidak terus 10. WBC : 51,7 103/uL
11. Tampak terpasang oksigen nasa
menerus
4. Istri klien mengatakn klien canul 5 lt
12. Klien nampak sesak
tidak kejang 13. RR : 28x/m
5. Istri klien mengatakan klien 14. Klien tampak lemas

merasa letih dan lemas seperti

tak bertenaga
6. Istri mengatakan klien sesak

ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Subjektif : Ketidakefektifan pola nafas
1. Istri mengatakan klien sesak
Data Subjektif :
1. Tampak terpasang oksigen nasa

canul 5 lt
2. Klien nampak sesak
3. RR : 28x/m
4. Klien tampak lemas
Data Subyektif : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan
1. Istri klien mengatakan klien Perifer
merasa letih dan lemas seperti tak
bertenaga
Data obyektif :
1. Warna kulit tampak pucat,
2. CRT ≥ 2 detik
3. Nadi teraba kuat
4. Nadi : 86 x/menit
5. Suhu : 39,10C
6. kulit terabah hangat
7. HGB : 8,0 g/dL
8. HCT : 25,4 %
9. PLT : 16 103/uL
10. WBC : 51,7 103/uL
DS: Hipertermi
1. Istri klien mengatakan klien
demam
2. Istri klien mengatakan klien
demam sejak 3 hari yang lalu
sebelum masuk rumah sakit
3. Istri klien mengatakan demam
yang dialami klien tidak terus
menerus
DO:
1. suhu tubuh 39,10 C
2. kulit terabah hangat
Factor resiko : Risiko Infeksi
1. Leukositosis WBC : 0,78 103/uL
2. Penurunan hemoglobin HGB : 7,7
g/dL
3. prosedur invasive : pemasangan
infuse

Diagnose keperawatan

1. Ketidakefektifan pola nafas b/d penurunan transfer oksigen ke paru.


2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b/d penurunan suplai darah ke perifer
(Anemia).
3. Hipertermi b/d Proses penyakit
4. Resiko infeksi
INTERVENSI KEPERAWATAN

No. Diagnosa Tujuan Intervensi


1. Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan

selama 1x8 jam, klien akan menunjukan pola ventilasi


2. Observasi pergerakan dinding dada
nafas yang dibuktikan oleh indicator sebagai 3. Pertahankan jalan nafas yang paten.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain
berikut :
1. 1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan dalam pemberian oksigen.

suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis

dan dyspneu.
2. 2. Menunjukan jalan nafas yang paten (Klien

tidak merasa tercekik, irama nafas,

frekuensi pernafasan dalam rentang normal,

tidak ada suara nafas abnormal).


3. 3. Tanda-tanda vital dalam rentang normal

(tekanan darah, nadi. pernafasan).


2. Ketidakefektifan perfusi Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Manajemen cairan
a. Monitor status hidrasi
jaringan perifer selama 1x 8 Jam , klien akan menunjukkan
(misalnya,membrane mukosa
perfusi jaringan perifer yang di buktikan
lembab,denyut nadi adekuat,dan
oleh indikator sebagai berikut :
1. Pengisian kapiler dalam rentang tekanan darah)
normal b. Monitor status hemodinamik
2. Kekuatan denyut nadi dalam rentan c. Berikan terapi intravena
d. Tingkatkan asupan oral
normal e. Monitor hasil lab
3. Tekanan darah sistolik dan diastolic f. Berikan transfusi darah

dalam rentan normal (sistol :104-124

dan diastol 55-82)


3. Hipertermi Setelah dilakukan tindakan perawatan 1. Perawatan demam
a. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
selama 1x8 Jam ,klien akan menunjukkan b. Monitor asupan dan keluaran
c. Tutup pasien dengan selimut
termoregulasi yang di buktikan oleh d. Dorong konsumsi cairan
e. Beri kolaborasi pemberian
indikator sebagai berikut :
1. Denyut nadi radial dalam rentan antipiretik
2. Pengaturan suhu
normal (70-110 x/mnt) a. Monitor suhu dan warna kulit
2. Tingkat pernafasan tidak terganggu b. Berikan Kompres hangat
3. Melaporkan kenyamanan suhu c. Diskusikan pentingnya
4. Tidak ada hipertermia
termoregulasi dan kemungkinan

efek negative dari demam yang

berlebihan

4. Resiko Infeksi Setelah dilakukan asuhan perawatan 1x8 a. Perlindungan infeksi


1. Monitor adanya tanda dan gejala
jam, klien akan menunjukkan control sistemik dan local
2. Monitor hitung granulosit,WBC,dan
resiko : proses infeksi yang di buktikan oleh
hasil hasil diferensial
indikator sebagai berikut : 3. Tingkatkan asupan nutrisi yang
1. Menghindari paparan ancaman
cukup
kesehatan 4. Ajarkan pasien dan keluarga
2. Memonitor prilaku diri yang
mengenai bagaimana cara
berhubungan dengan resiko infeksi
3. Mencuci tangan menghindari infeksi
4. Mengindetinfikasi tanda dan gejala 5. Kolaborasi dalam pemberian

infeksi antibiotik
5. Mempertahankan lingkungan yang

bersih

IMPLEMENTASI
NO.DX TGL/JAM IMPLEMENTASI

I 06.00 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi


Hasil : Klien dalam posisi semi fowler
2. Observasi pergerakan dinding dada
06.15 Hasil : Ada retraksi dinding dada
3. Pertahankan jalan nafas yang paten.
06.20 Hasil : Keluarga mempertahankan posisi kepala 30°
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian oksigen.
Hasil : Klien tampak terpasang oksigen nasa canul 5 lt
06.25 1. Memonitor Tanda-tanda vital
Hasil : TD : 100/60 mmHg
N : 136 x/menit
II 09.00 S : 39,5 C
P : 28 x/menit
2. Memonitor status hidrasi
Hasil : Mukosa kering
3. Memberikan kompres hangat
II 06.30 Hasil : klien dikompres oleh ibunya setelah 1 jam suhu klien 38 C
4. Meningkatkan asupan oral
III 06.20 Hasil : klien makan bubur dan klien juga hanya minum air putih
5. Monitor hasil laboratorium
III 09.20 Hasil : HGB : 7,7 g/dL
HCT : 22,7 %
III 10.00 PLT : 24 103/ uL
WBC : 0,78 103/uL
6. Penatalaksanaan pemberian obat antipiretik
Hasil : Klien diberikan Paracetamol 20 cc/8jam/iv
II 12.00
EVALUASI TINDAKAN
HARI I

No Diagnosa Evaluasi
1. Ketidakefektifan pola Subjektif : -
Objektif :
nafas
1. Klien tampak kesulitan bernafas
2. Tampak terpasang oksigen nasa canul 5 lt
3. Klien nampak sesak
4. RR : 28x/m
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
2. Observasi pergerakan dinding dada
3. Pertahankan jalan nafas yang paten.
4. Kolaborasi dengan tim kesehatan lain dalam pemberian oksigen.
2. Ketidakefektifan perfusi Subyektif :
1. Ibu klien mengatakan anaknya merasa letih dan lemas seperti tak bertenaga
jaringan perifer
Obyektif :
1. Warna kulit tampak pucat,
2. Nadi teraba lemah dan cepat, CRT > 3 detik
3. HGB : 7,7 g/dL
4. HCT : 22,7 %
5. PLT : 24 103/uL
6. WBC : 0.78 103/uL
A : setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Pengisian kapiler > 3 detik
2. Denyut nadi lemah dan cepat
3. Tekanan darah 100/60 mmHg
P : Lanjutkan intervensi
1. Monitoring status hidrasi
2. Tingkatkan asupan oral
3. Berikan transfuse

3. Hipertermi S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya mengalami demam sejak 1 minggu yang lalu
sebelum masuk rumah sakit.
2. Ibu klien mengatakan demam disertai menggigil
O:
1. suhu tubuh 39,50 C
2. kulit terabah hangat
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Denyut nadi radial lemah
2. Tingkat pernafasan tidak terganggu, P ;24x/menit
3. Tidak mengalami demam
4. Hipertermia
P : lanjutkan intervensi
1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
2. Dorong konsumsi cairan
3. Berikan kompres hangat
4. Penatalaksanaan pemberian antipiretik
4. Resiko infeksi S : Ibu klien mengatakan klien masih demam
O:
1. Leucopenia WBC : 0,78 103/uL
2. Penurunan hemoglobin HGB : 7,7 g/dL
3. prosedur invasive : pemasangan infus
A : Setelah dilakukan perawatan didapatkan masalah belum teratasi dengan kriteria evaluasi
sbb :
1. Menghindari paparan ancaman kesehatan
2. Memonitor prilaku diri yang berhubungan dengan resiko infeksi
3. Mencuci tangan
4. Mengindetinfikasi tanda dan gejala infeksi
5. Mempertahankan lingkungan yang bersih
P : Lanjutkan Intervensi
1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
2. Monitor WBC
3. Tingkatkan asupan nutrisi
4. Ajarkan pasien dan keluarga mengenai bagaimana cara menghindari infeksi
5. Kolaborasi dalam pemberian antibiotik

Anda mungkin juga menyukai