Anda di halaman 1dari 3

Askep kasus limfoma hodgin

Kasus :

An.A datang ke Rs bersama ibunya dengan keluhan ada pembengkakan dilehernya dan benjolan itu
terasa nyeri. Pada saat pengkajian ibunya mengatakan badan anak panas dengan suhu 38,2 derajat
celcius ,anak terlihat lemas dan nyeri dada, nadi 88 X / menit,RR 18 X/ menit, dan tekanan darah
120/80 MmHg dan skala nyeri 3.

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Nama : An. A
Umur : 11 tahun
J . k : laki laki
Alamat : BTn asri persada Blok M no. 2
Tgl masuk : 18 maret 2020
Tgl pengkajian : 18 februari 2020
2. Keluhan utama
Anak A demam tinggi,nyeri dada dan nyeri pada benjolan
3. Riwayat penyakit sekarang
Anak A didiagnosis limfoma hodgkin
4. Riwayat penyakit dahulu
An. A pernah dirawat beberapa bulan yang lalu dengan demam tinggi dan ruam dikulit
5. Riwayat penyakit keluarga
Ayah dari An. A pernah mengalami Limfoma hodgkin tetapi sudah sembuh
6. Pemeriksaan fisik
Tanda tanda vital
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88 X / menit
RR : 18 X/ menit
Suhu : 38,2 c
Skala nyeri : 3
Fisik umum
Mata : anemis, reflek pupil (+), isokor
THT
Telinga : pendengaran normal, tidak ada sekret
Hidung : tidak ada sekret
Tenggorokan : tonsil T1/T1
Lidah : tidak ada ulkus
Mukosa bibir : lembab
Leher : ditemukan benjolan dileher dan nyeri skala 3
Jvp : -
Thorax : ictus cordis (-),teraba di ics 5 midklavikula kiri, suara jantung ( S1,S2), tidak ada
murmur, dan nyeri dibagian dada
Abdomen : distensi (-), bising usus normal
Ekstremitas : teraba hangat, edema (-)

B. Analisa data
No Data penunjang Diagnosa
.
1. Do : Nyeri akut b/d kompresi saraf
Td : 120/80 mmHg perifer
S : 38,2 c
N : 88 X / menit
RR : 18 X / menit
Skala nyeri : 3

Ds :
Anak mengatakan nyeri dibenjolan dan
dada

2. Do :
Td : 120/80 mmHg Hipertermi b/d tidak efektifnya
S : 38,2 c termogulasi sekunder terhadap
N : 88 X / menit imflamasi
RR : 18 X / menit
Adanya benjolan dileher

Ds : ibu mengatakan anak demam tinggi


dan riwayat demam tinggi kemudian
dirawat

C. diagnosa
1. Nyeri akut b/d kompresi saraf perifer
2. Hipertermi b/d tidak efektifnya termogulasi sekunder terhadap imflamasi

D. intervensi
Dx Noc Nic Aktivitas
Nyeri akut Nyeri berkurang dari Managemen nyeri 1. Lakukan pengkajian
b/d skala (3) ke skala (1) nyeri secara
kompresi komprehensif
saraf 2. Ajarkan teknik
perifer nonfarmakologi
3. Kontrol lingkungan
4. Kolaborasi untuk
pemberian
analgetik
Hipertermi Suhu tubuh menurun thermoregulasi 1. Monitor ttv
b/d tidak dari rentang tinggi ke terutama suhu
efektifnya rentang normal sesering mungkin
termogulasi 2. Tingkatkan cairan
sekunder intake nutrisi
terhadap 3. Kompres hangat
imflamasi pada pasien
4. Kolaborasi
pemberian anti
piuretik

Anda mungkin juga menyukai