Manifestasi Klinis
Adapun gejala-gejala yang mungkin timbul pada masalah
ensefalitis adalah :
1. Panas badan meningkat.
2. Sakit kepala.
3. Muntah-muntah lethargi.
4. Kaku kuduk apabila infeksi mengenai meningen.
5. Gelisah kadang disertai perubahan tingkah laku.
6. Gangguan
Komplikasipenglihatan, pendengaran, bicara dan kejang
Angka kematian untuk ensefalitis ini masih tinggi, berkisar antara
35-50 %, dari pada penderita yang hidup 20-40 % mempunyai
komplikasi atau gejala sisa berupa paralitis. Gangguan penglihatan
atau gejala neurologik yang lain.
Pengkajian
Data diri:
Nama : Sumianto
Tgl : 13 Januari 1987
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki laki Pekerjaan:
wiraswasta Alamat : Jln. Lumba lumba
Keluhan utama : nomor 15 RT 11
- panas badan meningkat,
- kejang,
- kesadaran menurun Riwayat penyakit sekarang:
- Mula-mula gelisah, muntah-muntah,
panas badan meningkat kurang lebih
1-4 hari, sakit kepala
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat penyakit dahulu
: Keluarga ada yang menderita penyakit
- Klien sebelumnya menderita batuk,
yang disebabkan
pilek kurang lebih 1-4 hari, pernah
oleh virus contoh : Herpes dan lain-lain.
menderita penyakit Herpes, penyakit
Bakteri contoh : Staphylococcus
infeksi pada hidung, telinga dan
Aureus,Streptococcus, E, Coli, dan lain-
tenggorokan.
Pemeriksaan Fisik
a). Biakan :
• Dari darah : viremia berlangsung hanya sebentar saja sehingga sukar untuk mendapatkan hasil
yang positif.
• Dari likuor serebrospinalis atau jaringan otak (hasil nekropsi), akan didapat gambaran jenis
kuman dan sensitivitas terhadap antibiotika.
• Dari feses, untuk jenis enterovirus sering didapat hasil yang positif .
• Dari swap hidung dan tenggorokan, akan didapat hasil kultur positif.
b). Pemeriksaan serologis : uji fiksasi komplemen, uji inhibisi hemaglutinasi dan uji
neutralisasi. Pada pemeriksaan serologis dapat diketahui reaksi antibodi tubuh, IgM dapat
dijumpai pada awal gejala penyakit timbul.
c). Pemeriksaan darah : terjadi peningkatan angka leukosit.
d). Punksi lumbal Likuor serebospinalis sering dalam batas normal, kadang-kadang ditemukan
sedikit peningkatan jumlah sel, kadar protein atau glukosa.
e). EEG/ Electroencephalography EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang merendah
sesuai dengan kesadaran yang menurun. Adanya kejang, koma, tumor, infeksi sistem saraf,
bekuan darah, abses, jaringan parut otak, dapat menyebabkan aktivitas listrik berbeda dari pola
normal irama dan kecepatan. (Smeltzer, 2002).
f). CT scan Pemeriksaan CT scan otak seringkali didapat hasil normal, tetapi bisa pula didapat
hasil edema diffuse, dan pada kasus khusus seperti Ensefalitis herpes simplex, ada kerusakan
Diagnosa
Keperawatan
2. Nyeri akut b.d cedera traumatis d.d tekanan darah meningkat, sulit
tidur, diaforesis
a. Memberikan tindakan nyaman.
b. Memberikan lingkungan yang tenang, ruangan agak gelap sesuai
indikasi.
c. Berkolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi.
Evaluasi
1. Suhu tubuh membaik dari 40°c menjadi 37°c, masalah
teratasi.
2. klien mengatakan rasa nyeri sudah berkurang, dari skala
5 menjadi 2, masalah teratasi.