Anda di halaman 1dari 14

TEKS EKSPOSISI

DAN
TEKS NARATIF
I. TEKS EKSPOSISI
A. Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks atau artikel yang


mengandung informasi atau penjelasan-penjelasan
dengan gaya yang singkat, padat, akurat dan mendalam
B. Struktur Teks Eksposisi
Struktur teks eksposisi terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu:
 Pernyataan Pendapat (tesis)
 Argumentasi
 Penegasan Ulang Pendapat
C. Ciri Ciri Teks Eksposisi
Ciri atau karakteristik teks eksposisi, antara lain:
 Bersifat objektif dan netral
 Disertai dengan data-data yang akurat
 Disajikan dengan lugas dan bahasa yang baku
 Menjelaskan informasi-informasi pengetahuan
 Menggunakan fakta-fakta sebagai alat konkritisasi dan kontribusi
 Gaya bersifat informatif yang mengajak
 Tidak memihak atau tidak memaksakan kemauan dari penulis
terhadap pembacanya.
 Paragraf eksposisi umumnya menjawab tentang pertanyaan apa,
siapa, kapan, dimana, mengapa, bagaimana.
D. Tujuan Teks Eksposisi

Tujuan teks eksposisi adalah untuk


memaparkan atau menjelaskan informasi-
informasi tertentu sehingga pembaca akan
mendapatkan wawasan dari suatu hal atau
kejadian
D. Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

Beberapa unsur kebahasaan yang ada pada teks eksposisi:


1. Menggunakan Pronomina
2. Menggunakan Konjungsi
3. Memakai Kata yang Mengacu pada Kamus (Leksikal)
 Nomina
 Verba
 Adjektif
 Adverbia
PENDIDIKAN
Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengutamakan kemampuan siswa
dengan personal atau pendidikan yang mencoba memperdalam potensi diri dari individu.
Pendidikan karekter penting memperdalam bakat tersembunyi yang ada di dalam siswa.
Semua siswa memiliki bakat di bidang yang tidak sama satu dengan lainnya
Siswa tidak pandai di bidang akademik pasti belum pasti bodoh, tetapi dia
mempunyai kemampuan dibidang lain. Lewat pendidikan karakter seseorang tidak dilihat
dari pintar dalam akademik. Guru tidak boleh mengcap siswa bodoh jika tidak pintar dalam
akademik. Pemerintah sudah berusaha mewujudkan pendidikan karakter lewat kurikulum
2013. Lewat kurikulum ini pemerintah berusaha memperdalam keampuan karekater siswa.
Karakter toleransi kepada suku, agama, kebudayaan dan lainnya. Indonesia adalah negara
yang mempunyai keberagaman budaya, bahasa, kepercayaan, jadi sikap toleransi
diperkenalkan dari dini.
Pendidikan karakter juga diharapkan bisa membekali siswa mengenai masa
depannya. Siswa harus mempuyai rasa toleransi ke sesama dan mempunyai skil dan
potentis yang bisa dibanggakan suaya menjadi penerus bangsa untuk menghadapi
kemajuan jaman
II. NARATIF TEKS

A. Pengertian Naratif Teks

Naratif teks adalah cerita khayal yang bertujuan


menghibur pembaca
B. Tujuan Naratif Teks

Tujuan dari narrative text adalah untuk menarik minat


pembaca dengan cara menyajikan cerita ataupun
peristiwa yang memiliki masalah serta yang
menimbulkan konflik yang bisa memiliki akhir bahagia
ataupun akhir yang menyedihkan.
C. Jenis Naratif Teks

Jenis-jenis dari Naratif Teks adalah sebagai berikut :


a. Fable - Cerita tentang binatang yang bisa berperilaku seperti manusia
b. Dongeng - Cerita yang bersifat fantastik, penuh dengan kajaiban
c. Misteri - cerita tentang misteri
d. Fiksi ilmiah - Fiksi dari ilmu pengetahuan
e. Roman - Kisah romantis
f. Cerita horror
g.Legenda
D. Struktur Naratif Teks

Naratif teks terdiri dari :


1. Orientasi: pendahuluan atau pembuka yang berupa pengenalan tokoh,
waktu, dan tempat.
2. Komplikasi: pengembangan konflik atau pemunculan masalah pada cerita.
3. Resolusi: penyelesaian konflik atau langkah yang diambil untuk merespons
masalah.
4. Re-orientasi: ungkapan – ungkapan penutup yang menunjukan
berakhirnya suatu cerita. Re-orientasi bersifat opsional atau tidak selalu
ada pada naratif teks.
5. Coda: perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran/ nilai moral yang
bisa dipetik dari cerita. Coda juga bersifat opsional.
E. Ciri- Ciri Naratif Teks
Narratif teks memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
• Hanya fokus pada satu tokoh atau pelaku sehingga biasanya
menggunakan kata ganti seperti “saya, kita, dia”.
• Terkadang juga bisa menggunakan dialog dalam cerita untuk
mengajak pembaca agar berimajinasi sehingga ceritanya akan
lebih hidup. Contoh: "Teman, apa yang beruang bisikan ke
telingamu?"
• Biasanya menggunakan kata sambung dikarenakan ceritanya
kronologis (berurutan). Contoh: dan, maka, oleh karena itu, dsb.
Teman Sejati
Suatu hari di masa lalu, ada dua teman dekat yang berjalan melewati
hutan bersama-sama. Mereka tahu bahwa sesuatu yang berbahaya dapat
terjadi setiap saat di hutan. Jadi mereka saling berjanji bahwa mereka akan
selalu bersama-sama dalam keadaan bahaya sekalipun.
Tiba-tiba, mereka melihat beruang besar sedang semakin mendekat
ke arah mereka. Salah satu dari mereka memanjat pohon terdekat seketika.
Tetapi sayangnya satu yang lainnya tidak tahu bagaimana cara untuk
memanjat pohon. Jadi terdorong oleh akal sehatnya, ia berbaring di tanah,
menahan napas, dan berpura-pura menjadi orang yang sudah mati.
Beruang itu datang mendekati orang yang sedang berbaring di tanah
tersebut. Mencium di telinganya, dan perlahan-lahan meninggalkan tempat
karena beruang tidak ingin menyentuh makhluk yang sudah mati. Setelah
itu, teman di pohon turun dan bertanya ke pada temannya yang berbaring di
tanah itu, "Teman, apa yang beruang bisikan ke telingamu?" Teman lain
menjawab, "Tadi beruang itu menyarankan saya untuk tidak mempercayai
teman palsu."
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai