Anda di halaman 1dari 6

1. Jelaskan ciri sastra anak!

Jawaban
Sastra anak memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dari sastra untuk
kalangan dewasa. Beberapa ciri sastra anak meliputi:
 Tema yang Relevan untuk Anak-anak: Sastra anak cenderung memiliki tema yang
sesuai dengan pemahaman, kebutuhan, dan kepentingan anak-anak, seperti
persahabatan, petualangan, pertumbuhan, dan belajar.
 Bahasa yang Sederhana dan Ramah Anak: Penggunaan bahasa yang mudah
dipahami oleh anak-anak dengan penggunaan kata-kata yang sesuai dengan
tahap perkembangan bahasa mereka.
 Ilustrasi yang Menarik: Sastra anak sering kali disertai dengan ilustrasi yang
menarik untuk mendukung cerita dan membantu anak-anak memahami alur
cerita.
 Pesan Moral yang Jelas: Cerita dalam sastra anak sering kali mengandung pesan
moral atau pembelajaran yang disampaikan secara tidak langsung agar mudah
dicerna oleh anak-anak.
 Cerita yang Menghibur: Sastra anak bertujuan untuk menghibur dan
menginspirasi anak-anak, sehingga ceritanya biasanya menarik, mengalir, dan
dapat membangkitkan imajinasi.
 Fokus pada Pengalaman Anak-anak: Cerita dalam sastra anak sering kali berpusat
pada pengalaman, perasaan, dan perspektif anak-anak sehingga mereka dapat
lebih mudah terhubung dengan cerita tersebut.

2. Jika Anda adalah seorang guru, coba ceritakan kegiatan yang akan Anda ciptakan yang
menggambarkan kegiatan apresiasi sastra di kelas!
Jawaban
Ada beberapa kegiatan yang akan saya ciptakan sebagai seorang guru untuk
meningkatkan apresiasi siswa terhadap sastra di kelas:
 Pengenalan Awal yang Menyenangkan. Mulailah dengan cerita atau buku yang
menarik dan sesuai dengan usia anak. Buku bergambar atau cerita dengan alur
yang seru dapat menarik minat mereka.
 Membaca Bersama. Buatlah kegiatan membaca bersama dengan anak, baik
sebagai bagian dari rutinitas sebelum tidur atau sebagai kegiatan santai. Ini
membangun hubungan positif dengan sastra.
 Libatkan dalam Diskusi. Ajak anak untuk berbicara tentang cerita yang mereka
baca. Diskusikan karakter, plot, dan pesan moral. Hal ini membantu mereka
memahami dengan lebih baik dan meningkatkan keterlibatan mereka.
 Pilihan Buku yang Variatif. Sediakan berbagai jenis buku dan genre sastra. Anak
akan lebih mungkin menemukan minatnya dalam sastra jika diberikan pilihan
yang luas.
 Aktivitas Kreatif. Libatkan anak dalam kegiatan kreatif yang terkait dengan buku
yang mereka baca, seperti menggambar karakter, menulis cerita pendek
tambahan, atau membuat dramatisasi dari cerita tersebut.

 Kunjungan ke Perpustakaan atau Toko Buku. Bawa anak ke perpustakaan atau


toko buku untuk memilih buku-buku yang mereka sukai. Hal ini memberikan
pengalaman yang menyenangkan dan menstimulasi minat mereka terhadap
sastra.
 Peran Model. Menjadi contoh dengan membaca dan menikmati sastra sendiri di
hadapan anak. Anak cenderung meniru perilaku yang mereka lihat dari orang
dewasa di sekitar mereka.
Melalui kombinasi dari berbagai cara ini, anak-anak dapat lebih mudah membangun
apresiasi terhadap sastra serta memperluas wawasan mereka dalam dunia literasi.
3. Jelaskan perbedaan unsur-unsur intrinsik prosa dan drama!
Jawaban
Unsur-unsur intrinsik dalam prosa dan drama memiliki perbedaan yang mencolok.
 Prosa:
 Alur: Prosa memiliki alur cerita yang berkembang secara kronologis
dengan puncak, konflik, dan penyelesaian yang jelas.
 Deskripsi dan Narasi: Prosa cenderung memiliki deskripsi yang lebih detail
dan narasi yang panjang untuk mengembangkan karakter, latar, dan
suasana.
 Gaya Bahasa: Penulis prose memiliki kebebasan lebih besar dalam
penggunaan gaya bahasa, metafora, dan perumpamaan untuk
menyampaikan pesan.

 Teks yang Panjang: Prosa umumnya ditulis dalam teks yang lebih panjang,
memberikan ruang yang lebih besar bagi pengembangan cerita.
 Drama:
 Dialog dan Aksi: Drama terdiri dari dialog dan aksi yang digambarkan oleh
karakter. Lebih sedikit narasi deskriptif, fokus pada percakapan antar
karakter.
 Panggung dan Aksi: Lebih berorientasi pada panggung, setting, dan aksi fisik
para karakter, membutuhkan interaksi langsung antara karakter.
 Struktur Berbeda: Drama memiliki struktur berbeda, dengan bagian-bagian
seperti adegan, monolog, dialog, yang menunjukkan interaksi langsung
antara karakter-karakternya.
 Tujuan Pertunjukan: Drama ditulis untuk dipentaskan di atas panggung,
sehingga lebih memperhatikan aspek visual, audio, dan penampilan langsung
di atas panggung.
Jadi, sementara prosa fokus pada pengembangan cerita secara rinci dalam bentuk
naratif, drama lebih menekankan pada aksi, dialog, dan interaksi antar karakter di
atas panggung.
4. Bacalah cerita yang berjudul “Angsa dan Kura-Kura” pada modul Bahasa dan Sastra
Indonesia SD halaman 6.27—6.29, kemudian analisislah cerita tersebut dengan cara
menjawab pertanyaan yang telah disediakan di bawah teks!
Jawaban
Berdasarkan cerita yang berjudul "Angsa dan Kura-Kura" ada pertanyaan-pertanyaan
yang harus di jawab yaitu:

Soal:
1) Menggunakan tokoh berupa apakah pengarang dalam cerita tersebut? Siapakah
yang menjadi tokoh sentral atau tokoh utama dan siapa yang menjadi tokoh
bawahan?
2) Di mana dan bagaimanakah latar tempat dan waktu yang digambarkan dalam
cerita tersebut
3) Bagaimana pula pengarang menyusun alur cerita tersebut?
4) Sudut pandang apa yang digunakan pengarang?
5) Amanat apa yang Anda temukan dalam cerita tersebut?
6) Bagaimanakah gaya yang digunakan pengarang dalam cerita tersebut?
Jawab:
1) Pengarang menggunakan tokoh-tokoh binatang (angsa, kura-kura, anjing)
sebagai karakter ceritanya. Tokoh sentral atau utama adalah kura-kura,
sedangkan angsa menjadi tokoh bawahan yang memberikan nasihat.
2) Latar tempatnya adalah di sebuah telaga yang dikelilingi pepohonan rindang dan
hutan belantara yang masih utuh. Waktunya terjadi saat musim kemarau
panjang.
3) Pengarang menyusun alur cerita dengan memperkenalkan karakter-karakternya
di sekitar telaga, kemudian menghadirkan konflik saat musim kemarau tiba dan
telaga mengering. Alur cerita terus berlanjut dengan kura-kura meminta angsa
untuk membantunya, perjalanan mereka, dan akhir tragis kura-kura.
4) Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang ketiga (penceritaan dari
luar, tidak melalui pikiran atau pengalaman langsung tokoh).
5) Amanat yang dapat ditemukan adalah pentingnya mendengarkan nasihat dari
teman atau orang yang lebih berpengalaman. Kesalahan kura-kura karena tidak
mematuhi nasihat angsa menyiratkan pesan akan pentingnya mendengarkan
nasihat yang baik.
6) Gaya yang digunakan pengarang terbilang sederhana dan menjelaskan secara
detail tentang keadaan dan perjalanan tokoh-tokohnya. Penggunaan bahasa
yang lugas membantu dalam menggambarkan peristiwa dan karakter.
5. Menurut pendapat Anda, puisi seperti apakah yang semestinya disajikan kepada siswa
SD?
Jawaban
Puisi yang disajikan kepada siswa SD sebaiknya memiliki karakteristik yang sesuai
dengan tingkat pemahaman dan minat mereka.
Berikut adalah beberapa puisi yang cocok untuk di sajikan kepada siswa SD:
 Puisi yang Singkat dan Sederhana: Puisi dengan panjang yang tidak terlalu
membingungkan, serta bahasa yang mudah dipahami oleh anak-anak.
 Puisi dengan Imajinasi dan Warna Bahasa: Puisi yang mengandung imajinasi,
metafora sederhana, dan penggunaan warna bahasa yang menarik, dapat
membantu anak-anak memperluas kosakata dan imajinasi mereka.
 Puisi dengan Tema yang Relevan: Puisi yang mengangkat tema-tema yang dekat
dengan kehidupan sehari-hari anak-anak, seperti alam, persahabatan, keluarga,
atau hewan.
 Interaktif dan Menghibur: Puisi yang bisa dibacakan dengan gaya yang
menyenangkan, interaktif, dan mendukung kegiatan kelompok di kelas, seperti
puisi yang bisa dijadikan teater kecil atau dinyanyikan.
 Puisi yang Mengajarkan Nilai Moral: Puisi yang menyampaikan pesan moral atau
nilai-nilai positif seperti kejujuran, kerja sama, dan keberanian secara tidak
langsung agar anak-anak dapat menangkapnya.
Penting untuk memilih puisi yang memicu imajinasi, mudah dipahami, dan sesuai
dengan pemahaman serta minat anak-anak agar mereka dapat menikmati sajian
puisi dan sekaligus belajar dari pengalaman membaca puisi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai