Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS PENERAPAN MATERI

Modul 1

Materi Ajar / materi pembelajaran :


- Merancang pembelajaran mengenai Teks Fiksi dan Teks Non Fiksi

Lingkungan Belajar :
- SDS ATTAUFIQ Medan, Sumatera Utara
- Di pinggiran kota medan, dekat jalan raya dan banyak pertokoan disekitar sekolah
mengakibatkan suasana yang bising saat pembelajaran berlangsung.

- Jaringan internet yang kurang memadai


- Disekolah ini akses perpustakaan yang kurang memadai serta sumber belajar yang
kurang

Kaitan antara materi pembelajaran yang dipilih dengan hasil


analisis lingkungan belajar peserta didik :

Siswa kurang bisa berkonsentrasi karena lingkungan belajar yang bising di karenakan membaca
teks fiksi memerlukan penalaran dan konsentrasi yang kuat. dan akses internet yang kurang
memadai untuk memperoleh berbagai materi tambahan dikarenakan letak sekolah yang berada di
pinggiran kota. Ditambah lagi akses perpustakaan yang kurang memadai sehingga referensi
sumber belajar siswa sangat minim dan buku-buku fiksi yang sangat kurang.dikarenakan hal
tersebut bisa membaca teks fiksi maupun non fiksi yang terdapat dikoran atau buku-buku
pelajaran mereka jika akses sumber belajar yang kurang.
Analisis Penerapan Materi
1. Menganalisis sumber belajar yang dapat di akses siswa dengan mudah
2. Menentukan indikator dan tujuan pembelajaran
3. Menentukan media pembelajaran yang bisa digunakan
4. Mempersiapkan evaluasi dan penilaian
5. Membuat lembar Kerja siswa
6. Penggunaan strategi dan model pembelajaran agar siswa mudah konsentrasi dan
pembelajaran menyenangkan

Materi

Teks cerita fiksi adalah karya sastra yang berisi cerita rekaan atau didasari dengan
angan-angan “fantasi” dan bukan berdasarkan kejadian nyata, hanya berdasarkan
imajinasi pengarang.
Imajinasi pengarang diolah berdasarkan pengalaman, wawasan, pandangan,
tafsiran, kecendikiaan, penilaiannya terhadap berbagai peristiwa, baik peristiwa
nyata maupun peristiwa hasil rekaan semata.

Berikut ini unsur intrinsik yang membangun cerita fiksi dimana unsur ini ada di dalam cerita
fiksi.

 Tema, yaitu gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang
terkandung di dalam teks.
 Tokoh, yaitu pelaku dalam karya sastra. Karya sastra dari segi peranan dibagi
menjadi 2, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan.
 Alur/Plot, yaitu cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa yang satu disebabkan atau menyebabkan
peristiwa yang lain.
 Konflik, yaitu kejadian yang tergolong penting, merupakan sebuah unsur yang
sangat.diperlukan dalam mengembangkan plot.
 Klimaks, yaitu saat sebuah konflik telah mencapai tingkat intensitas tertinggi, dan saat
itu merupakan sebuah yang tidak dapat dihindari.
 Latar, yaitu tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-
peristiwa yang diceritakan.
 Amanat, yaitu pemecahan yang diberikan pengarang terhadap persoalan di dalam
sebuah karya sastra.
 Sudut pandang, yaitu cara pandang pengarang sebagai sarana untuk menyajikan
tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa yang membentuk cerita dalam sebuah
karya fiksi kepada pembaca.
 Penokohan, yaitu teknik atau cara-cara menampilkan tokoh.

Cerita fiksi yaitu tulisan yang menyajikan cerita yang bersifat fiksi atau tidak nyata. Secara umum
cerita fiksi bisa dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1. Dongeng

 Dongeng merupakan bentuk cerita yang bersifat khayal dan ajaib yang berasal dari mulut
ke mulut biasanya di ceritakan dari generasi ke generasi. Dongeng bertujuan sebagai
cerita untuk menghilangkan kesedihan dan mendatangkan kegembiraan. Dalam dongeng
banyak terkandung nilai-nilai moral dan nasehat bagi pembaca atau pendengarnya.
Dongeng bisa dibagi menjadi beberapa jenis :
a. Sage
Yaitu merupakan jenis cerita fiksi yang berhubungan pada suatu kejadian atau peristiwa
yang ada kaitanya dengan sejarah. Contohnya jenis cerita fiksi ini adalah Lutung
Kasarung dan Damarwulan
b. Mite
Mite adalah jenis cerita fiksi yang menyangkut suatu kepercayaan dalam masyarakat.
Misalnya : Cerita Tentang Dewi Sri adalah Ratu Padi.
c. Legenda
Legenda merupakan jenis cerita fiksi yang bersifat khayal untuk menjelaskan tentang
terjadinya suatu daerah foto tempat-tempat lainnya. Contohnya adalah Tangkuban Perahu
dan Asal-usul Banyuwangi.
d. Fabel
Fabel yaitu jenis cerita fiksi yang berisikan cerita hewan hewan yang mempunyayi
tingkah laku yang mirip dengan manusia. Contohnya adalah si Kancil dan Peladuk
Jenaka.
e. Dongeng Lucu
Dongeng lucu atau cerita jenaka merupakan cerita fiktif yang berisikan kisah atau
perjalanan suatu tokoh yang menimbulkan kelucuan atau humor. Contohnya adalah Lebai
Malang dan Abu Nawas.

2. Novel

Novel adalah jenis cerita fiksi yang panjang dan mengandung suatu cerita tentang kisah
hidup manusia pada kurun waktu tak tentu dalam hidupnya dan belum ada penyelesaian
secara sempurna. Contoh jenis cerita fiks ini adalah Koala Kumal dan ketika Cinta
Bertasbih.
3. Cerpen atau Cerita Pendek

Cerpen merupakan jenis cerita fiksi yang menceritakan suatu kejadian dalam hidup
manusia secara sekilas dan biasanya tidak ada penyelesaian dalam akhir cerita. Contoh
jenis cerita fiksi ini adalah Cinta Laki-laki dan Sepotong Cinta Dalam Diam.

4. Roman

Roman yaitu suatu cerita yang berkisah tentang percintaan. Contoh jenis cerita fiksi ini
adalah Layar Terkembang dan Siti Nurbaya.

Nonfiksi adalah karangan yang dibuat berdasarkan kenyataan atau fakta yang ada
dalam kehidupan nyata. Akan tetapi, penulis boleh mengembangkan data nonfiksi
sesuai dengan imajinasi penulis.

Biasanya nonfiksi disebut juga dengan cerita yang sebenarnya atau sesuai fakta.
Dalam cerita nonfiksi aspek yang dilihat yakni sebuah kejadian atau suatu momen
penting dan menarik, kemudian diangkat lagi dengan menonjolkan nilai-nilai
penting di dalamnya. Cerita-cerita tersebut berkembang menjadi beberapa jenis.

Fiksi ataupun nonfiksi perbedaannya terletak pada fakta dalam sebuah karangan,
imajinasi atau tidak, dan gaya bahasa yang digunakan. Pada cerita nonfiksi, penulis
juga boleh menggunakan bahasa kiasan atau mendayu agar pembaca tidak bosan.

Cerita nonfiksi berisi kejadian-kejadian yang sebenarnya ada dan bersifat


informatif. Cerita atau isi yang ada di dalamnya memerlukan pengamatan dan data
dalam membuatnya, sebab itu cerita nonfiksi dapat dipertanggung jawabkan isinya
dan biasanya digunakan sebagai bahan rujukan informasi atau sumber bagi
pembacanya. Nonfiksi dapat disajikan baik subjektif maupun objektif.
Karena ceritanya yang faktual, jelas, dan akurat, kaidah kebahasaan yang
digunakan dalam nonfiksi lebih ketat dibandingkan dengan cerita fiksi. Bahasa
yang digunakan harus logis dan diterima oleh akal sehat pembaca.

Jenis Teks Nonfiksi


 Karangan opini : Opini merupakan suatu pendapat seseorang yang dikarang berdasarkan isu
yang sedang terjadi.
 Esai yang membahas seni atau sastra : Karangan yang membahas suatu permasalahan secara
sepintas dari sudut pandang pribadi penulisnya.
 Biografi : Riwayat hidup seseorang namun ditulis oleh orang lain.
 Memoar : Karangan sejarah atau peristiwa masa lampau yang dibuat untuk menekan
pendapat, kesan, dan tanggapan penulis atas peristiwa yang dialami dan tokoh yang
berhubungan dengannya.
 Karangan jurnalisme
 Eksposisi : Suatu karangan yang bertujuan untuk menjelaskan maksud dan tujuan tertentu.
 Argumentasi : Berisi karangan yang dibuat untuk menolak suatu pendapat, pendirian, atau
gagasan secara logis.

Fungsional, dan tulisan-tulisan sejarah, ilmiah, ataupun


 ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai