Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS MATERI

TERHADAP
LINGKUNGAN BELAJAR
PESERTA DIDIK
oleh
HERSAPUTRI TRI WULANDARI HR
NO UKG : 201699547344
KOMPETENSI DASAR
3.9 Mencermati tokoh-tokohyang terdapat pada teks
fiksi.
4.9 Menyampaikan hasil identifikasi tokoh- tokoh yang
terdapat pada teks fiksi secara lisan, tulis, dan visual

INDIKATOR
3.9.1 Mengidentifikasi tokoh dalam teks.
4.9.1 Mengkomunikasikan hasil identifikasi tokoh
secara lisan, tertulis dan visual.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan kegiatan membaca teks cerita fiksi, siswa
dapat menyebutkan tokoh- tokoh pada teks cerita
fiksi dengan tepat.
2. Dengan kegiatan berlatih menceritakan kembali
teks cerita fiksi, siswa dapat bercerita dengan
artikulasi jelas, ekspresif, intonasi tepat, dan penuh
percaya diri.
3. Dengan kegiatan mencari tahu pengertian dan ciri-
ciri teks cerita fiksi, siswa dapat menjelaskan
secara lisan pengertian dan ciri-ciri teks cerita fiksi
MATERI PEMBELAJARAN
Teks fiksi adalah teks yang berisi tulisan atau cerita yang
dibuat berdasarkan imajinasi penulis.
Teks fiksi merupakan satu organisasi yang didukung oleh
berbagai unsur yang terjalin satu sama lain dan yang secara
bersama-sama membangun cerita, seperti tema,
perwatakan, latar, alur, dan amanat. 

Teks fiksi memiliki struktur seperti:


 orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar;
 komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami tokoh utama. Pada bagian
ini peristiwa-peristiwa di luar nalar ini biasanya terjadi;
 resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh.

Teks fiksi mempunyai karakteristik yaitu :


fiksi ditulis bedasarkan imajinasi pengarang.
fiksi dapat berbentuk cerita pendek (cerpen).
bahasa karangan fiksi bersifat konotatip dan denotatif dan sangat mungkin
menimbulkan tafsiran yang beragam.
Kaidah kebahasaan teks fiksi adalah
memiliki kaidah kebahasaan menggunakan
kata-kata yang menyatakan urutan waktu,
menggunakan kata kerja tindakan,
menggunakan kata kerja yang
menggambarkan sesuatu yang dipikirkan
atau dirasakan para tokohnya,
Menggunakankata-kata yang
menggambarkan keadaan atau
sifat tokohnya, dan menggunakan dialog.
Teks fiksi terdiri dari
Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang di tengah-tengah
kehidupan masyarakat dan disampaikan secara turun-temurun.
Cerita fantasi merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan
berdasarkan khayalan, imajinasi, atau fantasi (Kosasih, 2019).
Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang menurut wujud
fiksinya berbentuk pendek (Kosasih, 2019).
Cerita inspiratif merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu
inspirasi keteladanan kepada banyak orang (Kosasih, 2019).
Puisi rakyat merupakan jenis puisi yang berkembang pada kehidupan
masyarakat sehari-hari; sebagai suatu tradisi masyarakat setempat
(Kosasih, 2019).
Puisi baru merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah larik, suku kata,
ataupun pola rimanya (Kosasih, 2019).
Drama adalah cerita konflik manusia dalam bentuk dialog, yang
diekspresikan dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada
pentas di hadapan penonton. 
GAMBARAN UMUM SISWA

Siswa-siswi dikelas memiliki kecerdasan


secara kognitif rata-rata. Tidak ada siswa
dengan kebutuhan khusus. Siswa-siswa
dikelas saya berasal dari keluarga dengan
kelas ekonomiyang berbeda-beda.
Penyebab masih rendahnya kemampuan peserta didik
dalam memahami isi cerita teks fiksi antara lain :
 Media yang digunakan kurang menarik
 Pembelajaran masih berpusat pada guru
 Pembelajaran masih bersifat pasif learning sehingga
peserta didik nya juga menjadim pasif dan
menyebabkan motivasi peserta didik menurun
 Kurangnya minat siswa dalam membaca
Solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa
terhadap teks fiksi

 menggunakan media pembelajaran berupa audio visual seperti video


cerita rakyat atau legenda. Video tersebut dapat diputarkan didepan
siswa, lalu siswa diminta untuk memperhatikan video kemudian
menentukan unsur-unsur instrinsik puisi
 Siswa juga dapat diminta untuk bermain peran atau memainkan
sebuah drama dari salah satu cerita rakyat.
 Dan pada akhir pembelajaran siswa dapat diminta untuk mengarang
sebuah cerita fiksi berdasarkan imajinasinya. Disinilah siswa akan
mampu memahami bahwa cerita yang dia buat, berdasarkan karangan
dia sendiri merupakan contoh dari cerita fiksi. Dengan begini lebih
memudahkan siswa dalam memahami materi cerita fiksi dan melatih
siswa belajar berfikir tinggi. Berdasarkan Kata Kerja Operasional
mengarang pada level C6 yang artinya sudah termasuk dalam kategori
HOTs.
SEKIAN
DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai