Anda di halaman 1dari 8

CERITA ANAK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

 Ruth Maika (2001010211)


 Natania Ade Chrisanti (2001010212)
 Riama uli situmorang(2001010213)
 Yossi Novaita Sihaloho(2001010214)
 Nadila insani purba (2001010215 )
 Ezra Veronika Rajagukguk ( 2001010216)
 Revi hariska purba(2001010217)
 Dermayanti Simanjuntak (2001010218)
 Easy Anggreany Putri Panjaitan ( 2001010221)
 Sri wahyuni (2001010222)
 Talenta sahputri Nababan (2001010223)

DOSEN PENGAMPUH : Ibu Yanti Arasi Sidabutar, S.Pd., M.Pd.


PENGERTIAN CERITA ANAK

Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah karya
sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai tingkat
perkembangan intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan sebagai hiburan
maupun untuk memberikan anak pendidikan moral.

Terdapat beberapa pendapat ahli mengenai pengertian cerita anak :


1. Menurut Nurgiyanto (2005:217) cerita anak merupakan karya sastra anak berupa prosa
mengisahkan peristiwa atau pengalaman yang berdasarkan urutan waktu benar dialami
seseorang ataupun dapat berupa imajinasi mengisahkan dunia anak-anak.
2. Menurut Rampan dalam Subyantoro (2007:10), cerita anak merupakan cerita sederhana
namun kompleks. Kesederhanaan tersebut ditandai dengan syarat wacana baku serta
kualitas yang tinggi, akan tetapi tidak rumit atau ruwet, sehingga lebih komunikatif.
PERBEDAAN CERITA ANAK DENGAN CERITA DEWASA

Terdapat empat hal yang akan penulis sampaikan mengenai perbedaan antara sastra anak dan sastra
dewasa.
1. Pertama, sastra anak dari segi bahasa cerita yang dipakai adalah kalimat-kalimat yang sederhana.
Cerita dalam sastra anak umumnya memakai kalimat yang sederhana, struktur gramatikal yang
mudah, dan pemilihan diksi yang disesuaikan dengan pemerolehan bahasa anak sehingga anak dapat
mencerna kalimat-kalimat tersebut dengan baik.
2. Kedua, dari segi kognisi. Sastra anak hanya memberikan pengetahuan dan pengenalan dalam hal-hal
tertentu. Sastra anak memberikan pengetahuan dan pengenalan yang masih bersifat sederhana.
Artinya, anak-anak belum diperkenalkan dengan pengetahuan yang kompleks dalam kehidupan.
3. Ketiga,dari psikologis yang terkandung. Dalam sastra anak mulai diperkenalkan cerita-cerita yang
dapat membuat anak-anak berkembang secara sosial. Melalui cerita, anak-anak dididik dengan nilai-
nilai moral yang baik dalam kehidupan. Anak-anak mulai diajarkan untuk dapat mengerti bagaimana
diri mereka sendiri dan kehidupan sosial yang anak-anak jalani secara sederhana.
4. Keempat, dari segi sosial cerita. Sastra anak umumnya mengambil
ide cerita yang berada di sekitar kehidupan anak-anak, seperti dalam
kehidupan keluarga dan sekolah. Sosial cerita yang disampaikan
seputar berbakti pada orangtua, bersahabat baik dengan teman, dan
dekat dengan guru.
UNSUR-UNSUR DALAM CERITA ANAK

Unsur-unsur Pembangun Cerita Anak,Elemen-elemen atau unsur-unsur cerita anak terdiri dari tema dan
amanat, tokoh, latar, alur atau plot, sudut pandang, dan gaya.

1. Tema Cerita
Tema dalam sebuah cerita ibarat fondasi pada sebuah bangunan. Ini artinya elemen atau unsur yang
pertama harus ada dalam sebuah cerita adalah tema. Cerita anak-anak umumnya bersifat didaktis. Secara
lebih konkrit tema pertentangan baik dan buruk. Contoh: keluarga, persahabatan, dan lingkungan.

2. Amanat
Cerita anak-anak yang bersifat didaktis pada umumnya mengandung ajaran moral, pengetahuan, dan
ketrampilan. Hal-hal yang menjadi tujuan pengarang seperti itulah yang disebut amanat. Amanat pada
sebuah cerita dapat disampaikan secara implisit (jika jalan keluar atau ajaran moral itu tersirat dalam
tingkah laku tokoh) dan secara eksplisit (jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan
seruan, saran, peringatan, anjuran, larangan, berkenaan dengan gagasan yang mendasari cerita itu).
3. Tokoh
Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam
berbagai pertistiwa dalam cerita. Pada umumnya tokoh berwujud
manusia, namun ada pula berwujud binatang atau tumbuhan. Tokoh
juga bisa disebut individu rekaan yang mengalami peristiwa atau
berlakuan di dalam berbagai peristiwa cerita.
UNSUR-UNSUR DALAM CERITA ANAK

4.Latar
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana dan
situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar atau setting diartikan juga sebagai landas tumpu sebuah
cerita.

5.Alur
Kata alur yang berhubungan dengan sastra sebagai rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan
seksama dan menggerakan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian ; jalinan
peristiwa dalam karya sastra untuk mencapai efek tertentu (pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan
temporal atau waktu dan oleh hubungan kausal atau sebab akibat).

6. Sudut Pandang
Sudut pandang atau pusat pengesahan (point of view) digunakan pengarang dalam menciptakan cerita
agar memiliki suatu kesatuan. Sudut pandang pada dasarnya adalah visi
seorang atau tafsiran pengarang.

7.Gaya
Disebut cerita sebagai hasil kerja kreatif, seorang pengarang terbentuk
melalui proses pengolahan bahasa yang digunakan oleh pengarang
berkaitan erat dengan bahasa. Khusus karya sastra dengan bentuk
prosa atau cerita, gaya dalam penggunaan bahasa berkaitan erat dengan
aspek-aspek cerita, yaitu tujuan dan unsur-unsur cerita.
JENIS-JENIS CERITA ANAK
CERITA JENAKA LEGENDA

DONGENG MITE
a

FABEL MITOS
CARA MENGANALISIS CERITA ANAK

Kata analisis berarti penyelidikan terhadap sesuatu. Menganalisis cerita


anak-anak cukup dengan memahami unsur-unsur cerita terutama dalam
hal bagaimana gaya dan sudut pandang yang digunakan pengarang
dalam bercerita.Analisis tentang tema bertujuan tuntuk mengetahui
tema atau gagasan dasar yang disampaikan oleh pengarang. Analisis
tokoh sekaligus penokohannya harus dicermati dari karakter para tokoh
dan perannya dalam cerita tersebut. Latar atau setting dapat dianalisis
melalui tempat kejadian setiap peristiwa yang digambarkan dalam cerita
tersebut. Alur seperti yang telah diketahui adalah jalinan peristiwa yang
diuntai oleh pengarang menjadi cerita yang utuh. Melalui alur dan gaya
cerita yang digunakan pengarang, akan tampak jelas bagaimana
kepandaian pengarang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui
cerita. Sudut pandang diaan atau akuan dipilih pengarang berdasarkan
tujuan pengarang dalam bercerita

Anda mungkin juga menyukai