Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH TEORI DAN APRESIASI SASTRA ANAK SD

“ANALISIS CERITA ANAK”

OLEH :
KELOMPOK 2
AMANDA BERLIA BERSKY (21129344)
MUHAMMAD HANAFI (21129429)
NURUL FATHIA (21129273)
PUTRI SARAH (21129458)
VIRA RAHMA SUCI (21129499)

DOSEN PEMBIMBING :
Dra.Elfia Sukma, M.Pd.,Ph.D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ANALISIS CERITA ANAK” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari ibu Dra. Elfia Sukma, M.Pd pada mata kuliah Teori dan Apresiasi
Sastra. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
sastra anak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal ini
semata-semata karena keterbatasan penyusun sendiri. Oleh karena itu sangat
diharapkan saran dan kritik positif yang membangun dari semua pihak agar
makalah ini lebih baik dan berguna untuk masa yang akan datang.

MANINJAU, 10 MARET 2022

PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN CERITA ANAK


B. UNSUR-UNSUR CERITA ANAK
C. JENIS-JENIS CERITA ANAK
D. ANALISIS CERITA ANAK
E. MANFAAT CERITA ANAK

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan
untuk anak. Sesuai dengan sasaran pembacanya, cerita anak dituntut untuk dikemas dalam
bentuk yang berbeda dari cerita orang dewasa hingga dapat diterima anak dan dipahami
mereka dengan baik. Cerita anak merupakan pembayangan atau pelukisan kehidupan anak
yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Cerita anak merupakan sastra yang
ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra atau cerita tentang anak bisa saja
isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak sudah tentu sengaja dan
disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya .
Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disugui bahan
bacaan yang sesuai pula. Jadi cerita anak harus menjadi buku bacaan yang sengaja ditulis
untuk dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak,
sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak sehinga melalui cerita
anak yang digemari anak-anak maka dapat menanamkan nilai-nilai moral yang baik untuk
anak.
Manusia hidup dibekali rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang dapatdi pandang
sebagai misteri tentang dunia, termasuk di dalamnya misteri tentangkehidupan. Misteri
tentang kehidupan inilah yang banyak di angkat ke dalamcerita fiksi, baik fiksi anak maupun
fiksi dewasa. Dengan membaca danmenikmati cerita fiksi, tidak saja anak-anak, kita
memperoleh kenikmatan ceritadan pemenuhan rasa ingin tahu, melainkan juga secara tidak
langsung belajartentang kehidupan, kehidupan yang sengaja dikreasi dan didialogkan
kepadaanak-anak, kita.
Masa anak-anak adalah masa ingin tahu tentang segala sesuatu. Minat anak terhadap hal-
hal yang belum diketahuinya sangat tinggi, karena itu anaksering mengajukan pertanyaan
tentang segala hal yang diamatinya. Kelebihan anak-anak adalah tidak pernah “kuwalahan”
apabila diberi informasi sebanyak apapun. Sedangkan kekurangan orang dewasa adalah
sering “kelabakan” dalam menjawab pertanyaan anak. Seorang anak juga ingin mengetahui
apa saja yang dapat dijangkau pikirannya. Anak-anak bahkan ada yang suka mendengarkan
orang dewasa yang sedang berbicara, kadang mereka juga mencoba ikut terlibat dalam
pembicaraan orang dewasa.
Selain butuh informasi anak juga butuh pengakuan, dan penghargaan. Berbagai keperluan
tersebut, terutama keperluan akan informasi, harus diupayakan untuk dipenuhi agar
pengetahuan dan wawasan anak semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia.
Pemuasan rasa ingin tahu anak dapat dipenuhi lewat bacaan atau pun dalam bentuk cerita.
Adapun contoh bacaan untuk anak menurut Nurgiantoro (2005:366) yaitu: cerita lucu,
berbagai cerita tradisisonal, cerita fiksi anak, puisi, komik, dan lain-lain sampai dengan
bacaan yang berbicara tentang berbagai informasi faktual, yang biasa diebut dengan bacaan
nonfiksi anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian dari cerita anak!
2. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam cerita anak!
3. Apa saja jenis cerita anak?
4. Jelaskan analis dari cerita anak!
5. Apa saja manfaat dari cerita anak?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui dan memahami pengertian cerita anak
2. Mengetahui dan memahami unsur-unsur cerita anak
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis cerita anak
4. Mengetahui dan memahami analisis dari cerita anak
5. Mengetahui dan memahami manfaat dari cerita anak
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN CERITA ANAK
Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah karya
sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai tingkat perkembangan
intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan sebagai hiburan maupun untuk
memberikan anak pendidikan moral.
Menurut Nurgiyanto (2005:217) cerita anak merupakan karya sastra anak berupa prosa
mengisahkan peristiwa atau pengalaman yang berdasarkan urutan waktu benar dialami
seseorang ataupun dapat berupa imajinasi mengisahkan dunia anak-anak.
Sedangkan menurut Rampan dalam Subyantoro (2007:10), cerita anak merupakan cerita
sederhana namun kompleks. Kesederhanaan tersebut ditandai dengan syarat wacana baku
serta kualitas yang tinggi, akan tetapi tidak rumit atau ruwet, sehingga lebih komunikatif.
Cerita anak adalah cerita yang harus menceritakan tentang kehidupan anak-anak dengan
semua aspek yang mempengaruhi.
Berdasarkan dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan jika cerita anak merupakan
bacaan untuk anak yang isinya kisah seputar anak-anak yang boleh diceritakan, menghibur,
serta sesuai tingkat perkembangan intelektual dan emosi anak. Selain itu, dapat disimpulkan
pula jika cerita anak-anak Bahasa Inggris adalah cerita tentang seputar anak yang
menggunakan Bahasa Inggris dan tentunya menghibur sesuai perkembangan anak.
Cerita anak-anak adalah cerita yang pantas dikonsumsi oleh anak-anak. Selain itu banyak
para ahli sastra mendefinisikan pengertian cerita anak:
1. Diantaranya adalah Titik W.S., dkk., (2013: 89) menjelaskan bahwa “cerita anak-anak
adalah cerita sederhana yang kompleks”.
2. Sarumpaet (203:108) berpendapat cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak
dan berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruh anak serta
cerita itu hanya dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang
dewasa.
3. Puryanto (2008:7) Cerita anak adalah mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus
dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar atau ada di dunia
anak, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya
mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang
yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.
4. Menurut Hunt (dalam Witakania, 2008) mendefinisikan cerita anak sebagai buku
bacaan yang dibaca secara khusus cocok untuk memuaskan sekelompok anggota yang
kini disebut anak. Jadi cerita anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk
dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak,
sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, sehingga dapat
memuaskan mereka.
5. Tarigan (1995: 5) mendefinisikan bahwa cerita anak adalah buku yang menempatkan
mata anak-anak sebagai pengamat utama, mata anak-anak sebagai fokusnya.

2. UNSUR-UNSUR CERITA ANAK


Cerita anak terdiri dari unsur intrinsik serta unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik sendiri
merupakan unsur cerita yang ada di dalam cerita secara langsung, menjadi bagian, serta ikut
membentuk eksistensi dari cerita seperti tokoh, sudut pandang, dan latar belakang cerita.
Sementara unsur ekstrinsik adalah jati diri dari pengarang yang memiliki pandangan hidup
bangsa, ideologi, sosial-budaya masyarakat sendiri yang dijadikan sebagai latar dari cerita.
a. Tokoh
Tokoh adalah unsur yang selalu menarik perhatian serta kesan di dalam cerita anak.
Menurut Nurgiyantoro (2005:222) tokoh menjadi fokus perhatian baik dalam karakter
ataupun pelukisan fisik. Tokoh cerita merupakan pelaku yang diceritakan atau dikisahkan di
dalam cerita melalui alur.
Tokoh dalam cerita anak tidaklah harus manusia, namun juga berupa objek lain dalam
bentuk personifikasi manusia ataupun binatang. Tokoh-tokoh cerita anak yang diceritakan
sebagai hero atau pahlawan biasanya menjadi yang disukai atau diidolakan oleh anak-anak,
misalnya Tsubasa dalam cerita Kapten Tsubasa, kemudian Bawang Putih dalam cerita
Bawang Merah dan Bawang Putih.
Tokoh cerita anak juga bisa berupa binatang, dimana selain anak dapat lebih mengenal
binatang tersebut, mereka juga ikut belajar mengenai berbagai fakta menarik tentang binatang
yang ada dibuku tersebut. Salah satu contohnya adalah buku Cerita Anak Binatang: Beruang
Madu.
b. Latar
Latar atau setting bisa diartikan sebagai tumpuan dimana berlangsungnya segala peristiwa
serta kisah dalam cerita. Latar ini tidak bisa terjadi tanpa ada kejelasan, terutama dalam cerita
anak yang di dalamnya banyak membutuhkan rincian yang menjelaskan apa maupun
bagaimana semua peristiwa diceritakan secara konkret. Latar menunjukkan menunjukkan
lokasi cerita terjadi, kapan cerita terjadi, serta keadaan masyarakat tempat dimana tokoh
berada dan peristiwa terjadi.
c. Alur
Alur dalam teks cerita akan berhubungan dengan segala hal seperti peristiwa, konflik,
klimaks hingga bagaimana cerita itu selesai. Sudjiman (1987:29) menyatakan bahwa alur
merupakan peristiwa diurutkan sehingga dapat membangun sebuah cerita.
Alur sangat berkaitan dengan masalah sebuah peristiwa terjadi, tokoh dan semua sesuatu
yang digerakkan, diceritakan sehingga menjadi rangkaian cerita yang menarik dan padu.
Tidak hanya itu, alur akan mengatur semua peristiwa serta tokoh di dalam cerita tampil
dengan urutan yang tepat, enak, menarik namun tetap terjaga kelogisan di dalam cerita.
Sedangkan menurut Kasim (1994:151) menyatakan bahwa cerita adalah rangkaian
peristiwa yang diceritakan di dalam sebuah karya sastra untuk mencapai efek yang tertentu.
Rangkaian peristiwa tersebut terjalin dengan seksama mulai dari pengenalan peristiwa,
bagaimana rumitnya keadaan atau suasana, klimaks, hingga penyelesaian dari peristiwa. Alur
cerita adalah rangkaian dari segala peristiwa yang terjadi dan menyambung lalu akhirnya
menjadi cerita menarik.
Berdasarkan dari pendapat-pendapat di atas, bisa disimpulkan jika alur merupakan cerita
mengenai tokoh, riwayat hidup, peristiwa yang terjadi pada tokoh dan berbagai hal lain yang
mempunyai kaitan dengan tokoh.
d. Tema
Tema secara sederhana bisa dipahami sebagai gagasan mengikat sebuah cerita.
Nurgiyantoro (2005:260) berpendapat jika tema adalah dasar dari pengembangan sebuah
cerita. Sementara Keraf (1984:107) menyatakan jika tema adalah amanat utama yang
disampaikan penulis lewat karangan (cerita yang dibuat).
Sebagai gagasan yang ingin untuk disampaikan tema dijabarkan melalui unsur-unsur
intrinsik lain seperti tokoh, latar, dan alur. Pemahaman dari tema dalam sebuah cerita
merupakan pemahaman pada makna itu sendiri. Tema adalah gagasan utama.
Tema umumnya akan berkaitan dengan segala masalah kehidupan yang terjadi pada
manusia. Tema yang diangkat dalam suatu cerita akan tergantung dengan kemampuan dari
penulisnya, namun sekarang banyak ditemukan tema adalah hal yang mempunyai kaitan
dengan interaksi dari sesama.
e. Sudut Pandang
Menurut Nurgiyanto (2005:284), sudut pandang adalah cara atau pandangan yang
digunakan oleh penulis atau pengarang cerita sebagai sarana untuk penampilan tokoh,
tindakan serta peristiwa yang membentuk cerita pada pembaca. Dengan begitu, sudut
pandang adalah cara atau strategi yang dipilih oleh penulis secara sengaja untuk
mengungkapkan gagasannya dan cerita.
f. Moral
Moral merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis pada pembaca. Moral
mempunyai kaitan dengan masalah baik maupun buruk. Dalam cerita anak, moral bisa
dikatakan sebagai mengajarkan sesuatu. Adanya moral di dalam cerita bisa dilihat sebagai
saran pada suatu perilaku moral secara praktis, namun bukan petunjuk untuk bertingkah laku.
g. Style
Setiap penulis atau pengarang cerita mempunyai style penulisan sendiri dan berbeda dari
yang lain. Style penulisan haruslah dapat dipahami dengan mudah oleh para pembaca. Di
dalam cerita, penulis juga ingin untuk mempengaruhi pembaca, dalam hal ini anak-anak,
untuk dapat memberikan sikap mengenai pesan ataupun sebagaimana disampaikan atau
diberikan di dalam cerita secara implisit.

3. JENIS CERITA ANAK


1. Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah cerita yang menghibur serta mampu untuk membuat pembaca
ataupun pendengarnya tertawa. Cerita jenaka juga dapat dipahami sebagai cerita lucu yang
mampu menghibur baik dari penokohan maupun alurnya.
Ciri-ciri dari cerita ini adalah seperti semua unsurnya membentuk corak yang lucu mulai
dari judul cerita, nama tokoh, alur cerita hingga sifat dari tokoh, lalu sumber lucu yang paling
utama adalah berasal dari tindakan ataupun sifat tokoh utama, kemudian ada tiga golongan
watak yang sering ada di cerita seperti watak pintar, pintar dan bodoh, serta bodoh dan sial,
selanjutnya latar keadaan dari kehidupan alamiah atau nyata manusia sehingga mudah untuk
dipahami oleh pembaca, dan terakhir adalah selain digunakan sebagai hiburan cerita biasanya
digunakan juga sebagai kritikan sosial.
Contoh cerita jenaka Bahasa Inggris adalah seperti The Child and His Mother karya
Stephen.
2. Fabel
Fabel memiliki pengertian secara umum sebagai cerita tentang kehidupan dunia binatang
yang memiliki nilai moral dan budi pekerti. Penggunaan binatang di dalam cerita fabel adalah
sebagai pengganti tokoh manusia, namun digambarkan tetap dapat berpikir, mempunyai
perasaan, berinteraksi, bersikap dan bisa berbicara.
Jika melihat dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Fabel adalah cerita yang
menggambarkan watak dan budi manusia namun pelaku dari cerita diperankan oleh binatang.
Di dalam cerita fabel selalu mempunyai pendidikan budi pekerti dan moral. Fabel merupakan
salah satu cerita yang paling digemari oleh anak-anak. Alasan utamanya adalah karena cerita
ini yang menampilkan binatang menjadi tokoh utama.
Pelajaran budi pekerti serta moral yang terdapat di dalam cerita, bertujuan untuk
mengajarkan anak nilai kehidupan yang berhubungan dengan sifat baik maupun buruk
manusia di dalam bentuk binatang.
Penggunaan dari tokoh binatang sendiri, dimaksudkan agar pengarang lebih mudah dalam
mempengaruhi pembaca (anak-anak) tertarik untuk membaca cerita dan tokohnya. Beberapa
ciri dari cerita fabel adalah tokoh utama menggunakan binatang, mempunyai penggambaran
moral dan karakter yang mirip dengan manusia, binatang di dalam cerita mempunyai tingkah
laku seperti manusia, alur cerita umumnya sederhana dan pendek, karakter toko diuraikan
dengan rinci, kata-kata di dalam cerita mudah untuk dipahami, dan pesan serta tema
terkadang ditulis di dalam cerita. Salah satu contoh cerita fabel Bahasa Inggris adalah The
Smart Dog.
3. Legenda
Pengertian dari legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap atau dipercaya
sebagai cerita suatu kejadian yang benar pernah terjadi oleh yang mempunyai cerita. Cerita
legenda mempunyai sifat yang keduniawian atau sekuler dan terjadi di masa yang tidak
terlalu lampau.
Tokoh dari cerita legenda adalah manusia meski ada kalanya yang mempunyai berbagai
sifat luar biasa serta cukup sering dibantu oleh makhluk-makhluk yang ajaib. Ciri-ciri dari
cerita legenda adalah dipercaya kejadiannya pernah benar-benar terjadi, tokoh umumnya
manusia, sifat keduniawian, bersifat berpindah-pindah dan bersifat semihistoris.
Ada beberapa jenis dari cerita legend, berikut adalah penjelasannya:
a. Legenda Alam Gaib
Legenda ini umumnya berbentuk cerita yang dianggap atau dipercaya pernah benar
terjadi atau dialami oleh seseorang. Fungsinya adalah untuk meneguhkan kepercayaan rakyat
atau takhayul.
b. Legenda Keagamaan
Legenda ini biasa dikenal dan dipahami sebagai legenda atau cerita dari orang-orang suci.
Umumnya legenda ini terjadi di masa lampau dan kental dengan nilai religius atau
keagamaan.
Terdapat suri tauladan baik di keagamaan dalam cerita ini yang bisa mempengaruhi pola
dari kehidupan masyarakat di zaman dahulu yang belum tahu tentang nilai-nilai agama.
c. Legenda Setempat
Legenda ini biasanya mempunyai hubungan dengan suatu tempat, bentuk topografi suatu
daerah, hingga nama tempat. Lebih mudahnya, legenda ini dapat dikatakan sebagai asal-usul
dari suatu tempat. Beberapa contoh cerita legenda setempat Bahasa Inggris adalah seperti The
Legend of Singapore, The Legend of Philippines, dan The Legend of Hong Kong.
d. Legenda Perseorangan
Legenda ini biasanya akan berkaitan dengan cerita dari tokoh-tokoh tertentu. Dimana
tokoh tersebut dianggap atau dipercaya oleh yang memiliki cerita benar-benar terjadi.
4. Mite
Mite atau mitos merupakan cerita prosa rakyat yang tokohnya mahkluk setengah dewa
atau para dewa dan terjadi di dunia yang lain di masa lampau. Mite juga dianggap dan
dipercaya oleh yang membuat cerita pernah benar-benar terjadi. Ada beragam isi dari cerita
mite mulai dari kemunculan manusia, kemunculan para dunia, kemunculan para hantu,
hingga mitos terbentuknya danau, sungai dan lain sebagainya.
Mite memiliki beberapa ciri seperti dipercaya atau dianggap benar-benar terjadi oleh para
penganutnya, cerita yang sederhana dan terdiri dari motif-motif dan plot-plot mudah, latar
belakang umumnya di masa lampau dan beberapa lainnya.
Jenis-jenis mite cukup beragam seperti mite penciptaan yang menceritakan tentang
terciptanya alam semesta, mitos kosmogenik yang menceritakan penciptaan alam semesta
melalui perantara, mite asal-usul yang menceritakan tentang asal mula dari binatang atau
jenis tumbuhan, mite transformasi yang menceritakan perubahan-perubahan yang terjadi pada
manusia dan dunia di hari kemudian dan beberapa jenis lain.
Fungsi dari cerita mite adalah sebagai sarana pendidikan yang efektif untuk menanamkan
berbagai nilai budaya, keyakinan tertentu dan norma-norma sosial, sebagai pegangan
masyarakat yang mempercayainya dan lain sebagainya.

4. ANALISIS CERITA ANAK


Kata analisis berarti penyelidikan terhadap sesuatu. Menganalisis cerita anak-anak cukup
dengan memahami unsur-unsur cerita terutama dalam hal bagaimana gaya dan sudut pandang
yang digunakan pengarang dalam bercerita.
Analisis tentang tema bertujuan tuntuk mengetahui tema atau gagasan dasar yang
disampaikan oleh pengarang. Analisis tokoh sekaligus penokohannya harus dicermati dari
karakter para tokoh dan perannya dalam cerita tersebut. Latar atau setting dapat dianalisis
melalui tempat kejadian setiap peristiwa yang digambarkan dalam cerita tersebut. Alur seperti
yang telah diketahui adalah jalinan peristiwa yang diuntai oleh pengarang menjadi cerita yang
utuh. Melalui alur dan gaya cerita yang digunakan pengarang, akan tampak jelas bagaimana
kepandaian pengarang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui cerita. Sudut pandang
diaan atau akuan dipilih pengarang berdasarkan tujuan pengarang dalam bercerita.
Pada hakikatnya unsur-unsur cerita tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya.
Tidak ada salah satu unsur cerita yang lebih penting dari unsur yang lainnya. Semuanya
saling mendukung untuk mencapai keutuhan sebuah cerita.
Berikut contohnya :
a) JENAKA
ABU NAWAS INGIN TERBANG
Penduduk gempar. Abu Nawas mengatakan bahwa dirinya mau terbang. Hal itu
membuat sebagian penduduk percaya akan kehebatan Abu Nawas. “Benarkah kau mau
terbang?” tanya seorang pemuda. “Ya, aku mau terbang,” jawab Abu Nawas. Berita tentang
mau terbangnya Abu Nawas pun menyebar.
Penduduk penasaran, apakah Abu Nawas akan benar-benar terbang. Hal itu terdengar
sampai ke telinga Raja. Raja lalu memanggil Abu Nawas untuk memastikan kebenarannya.
“Berita tentang kau yang man terbang membuat penduduk heboh, bahkan sampai ke luar
negeri. Apakah benar kau mau terbang, Abu Nawas?” tanya Raja. “Ya Raja, itu benar. Aku
memang mau terbang,” ucap Abu Nawas, mantap. “Apakah kau berbohong?” Raja
memastikan. “Aku tidak berbohong, Raja. Aku mau terbang hari Jum’at besok, di tempat
tertinggi di negeri ini,” ucap Abu Nawas. “Baiklah kalau begitu, biar prajurit yang akan
mengumumkannya kepada rakyat. Tetapi awas, jika kau berbohong, maka kau akan dihukum
mati,” balas Raja.
Tepat pada hari Jum’at, semua penduduk sudah berkumpul. Mereka ingin
menyaksikan Abu Nawas terbang. “Hebat sekali Abu Nawas,” ucap salah satu penduduk.
“Terbanglah kau Abu Nawas. Paling-paling kau akan terjatuh lalu mati. Jika tidak, kau akan
mendapatkan hukuman mati dari raja. Jadi itu sama saja untukmu,” ujar penduduk lainnya.
Abu Nawas naik ke atas bangunan yang paling tinggi. Semua penduduk dan Raja
menyaksikannya dengan penasaran. Sesampainya di atas bangunan tertinggi, Abu Nawas
tersenyum. Ia lalu mengepak-ngepakkan tangannya seperti mau terbang. Penduduk menjadi
jengkel. Abu Nawas tak juga terbang. Ia hanya seperti orang mau terbang. “Hai, Abu Nawas,
kenapa kau bohongi kami?!” seru Raja. “Hamba tidak berani berbohong, Raja. Hamba
memang mau terbang. Apakah kalian melihat saya mau terbang?” tanya Abu Nawas kepada
penduduk. “Iya, kami melihat kau seperti mau terbang. Namun, kau tak terbang-terbang,”
seru penduduk. “Nah, benar kan, hamba tidak berbohong. Hamba hanya mau terbang, tetapi
ternyata hamba tak bisa terbang,” ucap Abu Nawas kepada Raja.
Raja dan penduduk tak bisa menyalahkan Abu Nawas. Abu Nawas memang berkata
benar. Raja hanya tertawa medengar penjelasan Abu Nawas. Rupanya, sekali lagi, mereka
terkecoh oleh Abu Nawas.
UNSUR INTRINSIK
1) TEMA
Tema dari cerita ABU NAWAS MAU TERBANG adalah kecerdikan seorang pria dalam
mempermainkan kata. Ia mengatakan mau terbang, tapi tak ada yang bertanya apakah dirinya
bisa terbang atau tidak. Pada kenyataannya, ia tidak bisa terbang. Namun, sejak awal pun ia
tidak pernah mengatakan bahwa dirinya bisa terbang.
2) TOKOH DAN PERWATAKAN
Tokoh utamanya adalah abu nawas yang mempunyai sifat cerdik. Modal mempermainkan
kata, ia bisa mengelabuhi warga seantero negeri. Tokoh pendukung seperti warga, pengawal
istana dan baginda raja. Mereka digambarkan dengan watak mudah percaya suatu berita
tanpa konfirmasi terlebih dahulu. Harusnya, mereka tanya dulu apakah abu nawas bisa
terbang atau tidak.
3) LATAR
Latar tempat yang digunakan adalah di TIMUR TENGAH. Secara spesifik kisahnya
berlangsung di perdesaan dan istana kerajaan.
4) ALUR CERITA
Alur cerita yang digunakan adalah maju atau progresif. Cerita berawal dari seorang pria
cerdik yang mengatakan bahwa dirinya bisa terbang. Lalu temannya menyebarluaskan pada
orang-orang. Mereka menangkap infonya bahwa pria itu tidak sekedar mau terbang tapi juga
bisa terbang. Informasi tersebut lalu meluas hingga seantero negeri. Perseteruan dan
perdebatan pun terjadi. Kabar perseteruan itu pun terdengar hingga telingga baginda raja.
Untuk menghindari perkelahian, baginda raja pun mengadakan acara pembuktian.
Pembuktian akan diselenggarakan di istana pada hari Jumat. Jika ia gagal, ia akan
mendapatkan hukuman gantung dan jika ia berhasil, sebongkah emas akan ia bawa pulang.
Saat Jumat tiba, dengan santainya abu naws memasuki istana dan langsung naik ke
panggung. Abu nawas pun mengepakkan kedua tangannya, namun ia tak kunjung terbang.
Rakyat pun akhirnya ricuh. Dengan santainya abu nawas turun dari panggung dan
mengatakan bila selama ini ia memang mau terbang. Namun ia tidak menjelaskan bahwa
dirinya tidak bisa terbang. Rakyat pun melongo dan menganguk mendengarkan penjelasan
abu nawas. Pria itu tidak salah, selama ini mereka memang tertipu oleh permainan kata dan
tak mengonfirmasinya langsung.
5) PESAN MORAL
Pesan yang pertama yaitu jangan mudah menyebarkan berita yang kamu sendiri tidak
tahu kebenarannya. Sebelum menyampaikan sesuatu sebaiknya kamu telah mengetahui detail
dan informasi yang akan diberikan pada orang-orang. Jangan sampai informasi yang
disampaikan itu mengundang fitnah.
Pesan yang kedua yaitu tepatilah janji mu seperti yang dilakukan baginda raja. Ia sebenarnya
tahu bila abu nawas telah mengecoh dirinya dan para warga. Namun ia juga sadar semua itu
bukan kesalahannya. Semua kesalahan terletak pada warga yang tak menyaring informasi
terlebih dahulu. Karena itu ia tetap memberikan hadiah kepada pria cerdik itu.

b) FABEL
SEMUT DAN BELALANG
Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut yang sedang bekerja mencari makanan
di dalam hutan. Mereka sangat bersemangat dalam bekerja karena musim kemarau akan
segera tiba. Pada saat sedang bekerja, sang raja semut bertemu dengan belalang. ketika itu, si
Belalang sedang asyik bermain musik.
Raja semut pun bertanya kepada belalang. “Wahai belalang, mengapa kamu justru
bermain musik? apakah kamu tidak mengetahui bahwa musim kemarau akan segera tiba?”.
“Lalu, apa yang harus aku lakukan?” tanya belalang. “Kamu harus mencari makanan dan
minuman, karena bila musim kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, kamu juga tidak
akan bisa mencari air. karena semua air akan mengering, jadi, kamu harus
mempersiapkannya mulai sekarang, agar nanti kamu tidak menyesal.” kata sang raja semut
mengingatkan.
“Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama, hanya saja kau
yang terlalu bersemangat semut, sudahlah, percuma saja aku berbicara denganmu” Si
belalang pun akhirnya pergi meninggalkan raja semut. Waktu pun berlalu, tak terasa musim
kemarau telah tiba. si belalang bingung hendak mencari makanan kemana lagi, karena tidak
ada satu pun tanaman yang ia temukan melainkan semuanya telah mati.
Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut, ketika ia telah sampai di
rumahnya semut, ia telah pingsan karena saking lapar dan hausnya. Untunglah saat itu, ada
salah satu semut yang menemukannya dan dibawalah si belalang ke dalam rumahnya, setelah
si belalang sadar, ia dijamu dengan berbagai macam makanan buah-buahan dan minuman
oleh sang raja semut dan seluruh rakyatnya.
Akhirnya, si belalang pun sadar dan berjanji, bahwa mulai saat ini ia akan lebih giat
dalam bekerja dan tak akan bermalas malasan.
UNSUR INSTRINSIK
1) TEMA
Tema Fabel Semut dan Belalang adalah Pelajaran hidup.
2) TOKOH
- Raja Semut : Bijak
Bukti dalam cerita : “Kamu harus mencari makanan dan minuman, karena bila musim
kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, karena semua air telah mengering. Karena
semua air telah mengering, jadi, kamu harus mempersiapkannya mulai sekarang, agar kamu
nanti tidak menyesal.” Kata Sang Raja Semut mengingatkan.
- Belalang : Pemalas & keras kepala
Bukti dalam cerita : “Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama,
hanya saja kau yang terlalu bersemangat semut. Sudahlah, percuma saja berbicara
denganmu.”
3) LATAR
- Tempat :
• Hutan
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan
di tengah hutan.”
• Rumah semut
Bukti dalam cerita : “ Akhirnya belalang memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut.”
- Waktu :
• Pagi hari
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari
makan di tengah hutan.”
• Awal musim kemarau
Bukti dalam cerita : “waktu pun berlalu, tak terasa musim kemarau pun tiba.
- Suasana
• Sengsara
Bukti dalam cerita : “belalang telah pingsan karena saking lapar dan hausnya.”
4) ALUR
Alur Fabel Semut dan Belalang adalah maju.
5) SUDUT PANDANG
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu. Bukti dalam cerita : Pada saat sedang bekerja,
Semut bertemu dengan Belalang.
6) AMANAT
 Janganlah menjadi pemalas karena hanya akan membawa kesulitan kepada diri kita
sendiri.
 Jangan sia-siakan hidup dengan bermalas-malasan. Karena upah kemalasan adalah
bencana.
 Bekerja keras untuk hasil yang memuaskan
 Menabunglah dari sekarang untuk bekal masa yang akan datang.
 Jika ingin sukses teruslah berusaha dan bekerja keras agar tidak menyesal dikemudian
hari.
 Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
7) GAYA BAHASA
Cerita semut dan belalang menggunakan gaya bahasa yang ringan dan muah dipahami,
dapat memberikan gambaran kepada anak dalam berimajinasi menuju kreatifitas, dan
membangun serta mengembangkan daya ingat anak untuk hal-hal yang positif.

c) LEGENDA
BATU MENANGIS
Pada suatu hari hiduplah seorang gadis dan ibunya janda di rumah tua, jelek seperti
gubuk. Rumah ini berada di daerah Kalimantan Barat dekat dengan pantai, namun dekat juga
ke bukit, sehingga lumayan jauh dari pemukiman warga. Meski tempat tinggalnya sangat
jauh dari kerumunan warga, namun si gadis ini sangat terkenal karena kecantikannya,
sehingga banyak orang yang mengetahuinya. Gadis ini juga sering dikejar oleh para lelaki
yang ingin menikahinya, namun ia sangatlah pemilih.
Gadis cantik ini memiliki hidung yang mancung, kulit mulus dan putih, rambut hitam
dan panjang sekali. Tubuhnya sangat bagus, dan wajahnya sangat manis, tidak ada noda
hitam setitikpun, sehingga banyak yang menyukainya. Namun, gadis ini memiliki sikap yang
sangat buruk, ia merupakan gadis yang sangat pemalas, kecantikannya telah membuatnya
lupa bahwa semua orang harus berusaha. Ia terlalu membanggakan dirinya yang cantik,
namun lupa akan usaha yang harus dilakukan.
Gadis cantik itu kerjanya hanya tidur dan makan. Semua pekerjaan rumah dikerjakan
oleh ibunya yang janda, termasuk mencari uang dan bekerja. Ia selalu berpikir bahwa wajah
cantiknya tidak cocok untuk melakukan pekerjaan yang kotor. Gadis itu hanya mau hidup
memenuhi kebutuhannya, ia tidak mau bekerja untuk ibunya. Ia hanya mau berdandan, mandi
lulur, dan pergi ke bermain bersama teman-temannya ke pasar untuk memberi lipstick atau
baju baru. Ia tidak pernah kasihan kepada ibunya.
Ibunya yang bekerja sebagai pembantu, tukang masak, tukang sapu, dan semua
pekerjaan dilakukan itu hanya bekerja seorang diri. Ia merupakan sosok janda pekerja keras
karena tidak mau melihat anaknya yang cantik kelaparan. Sementara anaknya tidak mau pergi
keluar rumah kecuali jika memenuhi kebutuhannya. Ia tidak mau bekerja karena sangat
malas, ia membiarkan ibunya kerja sendiri banting tulang dan membawa upahnya setiap hari,
ketika ibunya datang.
Gadis yang merasa cantik itu, tidak peduli terhadap omongan tetangga yang selalu
membicarakannya. Tetangganya selalu bergosip tentang dirinya yang malas, tidak tahu
diuntung, dan tidak mau sama sekali menolong ibunya yang bekerja seharian. Gadis hanya
memperdulikan penampilannya, kecantikannya, dan badannya yang harus selalu langsing. Ia
tidak peduli ibunya, tidak peduli semuanya. Gadis hanya mau ia tetap cantik dan menikah
dengan lelaki yang kaya raya.
Gadis yang tiap hari berkaca dan melihat wajahnya itu merasakan hal aneh. Ia merasa
wajahnya berjerawat dan terlihat kusam. Ia pun merasa kesal dan sedih karena wajahnya
sedikit berubah, Gadis pun diam berdiri di depan rumah menunggu ibunya. Ibunya merasa
senang ketika pulang kerja disambut oleh anak satu-satunya.
Namun, sambutan Gadis sangatlah tidak menyenangkan, ia berteriak kepada ibunya
dan mengamuk karena wajahnya terlihat kusam dan berjerawat. “Ini semua gara-gara ibu!”
katanya mengamuk. Ia mengira wajahnya jelek karena ibunya tidak mampu memberikan
makanan yang layak, tempat tidur yang bersih, dan rumah yang tidak penuh dengan debu dan
sarang laba-laba. Gadis mengira wajahnya itu dihasilkan dari rumahnya yang kotor, sehingga
terlihat kusam dan berjerawat. Ia ingin pindah rumah, ia mengamuk kepada ibunya sambil
membanting barang di dalam rumahnya.
Ibunya yang merasa bersalah kepada Gadis akhirnya membawanya ke pasar untuk
membelikannya baju. Hal ini dilakukan karena ibunya sangat tahu bahwa Gadis sangat suka
belanja ke pasar, membeli baju, dan lipstik baru. Gadis pun mengiyakan ibunya untuk pergi
ke pasar bersama. Namun, ia tidak mau berjalan sebelahan bersama ibunya. Gadis ingin ia
jalan di depan jauh dari ibunya. Ibunya pun menuruti kemauan Gadis, karena ibunya sangat
menyukainya.
Gadis yang bercita-cita ingin menikahi lelaki tampan dan kaya raya itu ternyata
memiliki celah. Alasan kenapa sampai saat ini ia tidak menikah adalah sedang menunggu
lelaki kaya dan tampan. Perjalanan ke pasar itu membawanya ke takdir membahagiakan. Ada
lelaki kaya dan tampan yang menghampirinya dan mengajaknya kenalan, ia pun merasa
senang dan berkenalan dengan lelaki itu.
Lelaki itu sangat kagum terhadap kecantikan Gadis, dan langsung jatuh cinta pada
pandangan pertama, begitupun dengan Gadis. Gadis yang berhasil berkenalan dengan lelaki
kaya langsung pulang ke rumahnya bersama suasana hati senang. Ibunya pun ikut senang dari
belakang dan mendoakan Gadis supaya mendapatkan jodoh yang diinginkan. Sesampai di
rumah, Gadis bilang bahwa ibunya tidak boleh pulang sebelum pacarnya pulang dari
rumahnya. Ia tidak mau pacarnya yang kaya dan tampan melihat ibunya seperti seorang
budak. Ibunya menurutinya meski dengan hati yang sangat sedih. Ibunya pun selalu sengaja
pulang larut malam, supaya ia tidak bertemu dengan pacar Gadis. Pacarnya sangat mencintai
Gadis, semua kemauan Gadis dituruti, sehingga Gadis semakin jatuh cinta kepadanya. Gadis
sangat berharap pacarnya segera menikahinya.
Gadis yang setiap hari bertemu pacarnya akhirnya dilamar oleh lelaki kaya dan
tampan. Mimpinya selama ini akhirnya tercapai. Ia akhirnya akan segera menjadi istri dari
pengusaha kaya yang hartanya tidak akan pernah habis. Gadis pun sangat senang sampai ia
menangis.
Gadis pun resmi menjadi istri seorang pengusaha kaya, meski ibunya tidak datang ke
pesta pernikahan. Ia hanya mengundang teman-teman bergengsinya, karena tidak mau
ketahuan bahwa ia merupakan anak dari ibu yang miskin. Gadis yang pulang setelah menikah
membawa suaminya ke rumah gubuk itu. Suaminya tidak keberatan dengan kondisi Gadis,
namun ia tetap merasa malu membawa suaminya kesana.
Ibunya yang berada di dapur sangat senang dengan kehadiran Gadis dan suaminya.
Ibunya kebetulan sedang memasak masakan kesukaan Gadis, dan meminta sepasang suami
istri itu makan di rumah. Lalu, mereka mengiyakan. Gadis sudah sangat merasa risih melihat
ibunya yang mengikutinya terus menerus. Suaminya terus bertanya kepada Gadis “Siapa ibu
itu?” kemudian ia menjawab “oh, dia pelayanku.” Ibunya mendengar itu sudah tidak kuat lagi
menahan amarah. Ia terluka, dan mengutuk Gadis menjadi batu. Langit mengamini, dan turun
hujan, dan Gadis menjadi batu.
UNSUR INTRINSIK
1) TEMA
Tema cerita legenda batu menangis adalah anak durhaka. Hal ini karena cerita tersebut
membahas tentang seorang anak perempuan yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya karena
jahat.
2) LATAR
Adapun Latar dari Cerita legenda batu menangis adalah rumah gubuk di Kalimantan
Barat, pasar, dan pesta pernikahan. Sedangkan Latar waktunya adalah zaman dahulu karena
ini merupakan cerita legenda batu menangis.
3) TOKOH
Gadis adalah perempuan jahat dan durhaka, tidak suka menolong. Ibunya adalah sosok
yang baik, lemah, pekerja keras. Suaminya gadis merupakan seorang yang tampan dan baik,
namun tidak peka.
4) ALUR
Alur pada cerita di atas adalah maju karena kisahnya hanya bercerita tentang Gadis dari
waktu ke waktu. Tidak ada cerita masa lalu, ataupun hal yang membuat cerita kembali
membahas hal di belakang.
5) SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang ada pada cerita tersebut adalah orang ketiga. Hal ini karena cerita di
atas tidak menceritakan pengalaman pribadi. Batu menangis menjadi cerita yang diceritakan
kembali.
6) AMANAT
Amanat dari cerita diatas adalah jadilah anak baik dan penurut, serta menolong kepada
orang tua. Jangan menjadi anak yang hanya peduli terhadap diri sendiri, dan tidak peka
terhadap kebutuhan ibunya.
7) MAJAS
Majas yang terdapat pada cerita tersebut adalah personifikasi karena ada yang
menunjukan langit menangis, hal ini seperti yang dilakukan manusia. Adanya juga majas
hiperbola ketika menggambarkan kecantikan si Gadis.
d) MITE / MITOS
SANGKURIANG
Peda jaman dahulu kala, terdengarlah kisah dari salah satu putri di jawa berat bernama
Dayang Sumbi mmempunyai anak bernama sangkuriang,pada suatu hari sangkuriang pergi
berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang,tetapi Sangkuriang tidak tahu bahwa
anjing itu adalah titisan dewa dan juga sekaligus Bapaknya.
Peda saat berburu Sangkuriang bertemu dangan seekor rusa, Sangkuriang teringat
bahwa Ibunya sangat senang hati rusa. Akhirnya Sangkuriang menyuruh Tumang untuk
mengejar rusa tersebut, namun Tumang kehilangan jejak rusa tersebut dan Sangkuriang
menjadi marah karena Sangkuriang sangat ingin memberikan hati rusa kepada ibunya maka
Sangkuriang membunuh Tumang untuk mengambil hatinya dan kepudian pulang.
Sesampainya Sangkuriang di rumah ia memberikan hati didapatkanya dari berburu
kepada Ibunya untuk di masak. Saat memakanya Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan
menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab dengan wajah ketakutan
"Tumang mati" Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala Sangkuriang dengan
sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.
Setelah kejadian itu Dyang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat
tekun bertapa hinga suatu hari sang dewata meberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu
berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah di usir Ibunya Sangkuriang berkelana
keberbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi ketempat Dayang Sumbi kemudian
kedua orang tersebut pun bertemu.
Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar
Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya. Pada saat sedang berduan Dayang Sumbi
melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menanyainya kepada Sangkuriang,
Sangkuriang menjawab " ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok nasi oleh Ibunya
"mendengar pernyataan tersebut Dayang Sumbi kaget dan memberi tahu sangkuriang bahwa
dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan tetap berniat menikahinya.
Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta di buatkan perahu layar dalam sehari
tidak buloh lebih, Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang membendung sungai
Citarum untuk tempat perahunya dalam pembuatanya Sangkuriang mendapatkan bantuan dari
jin hasil taklukanya dalam perantauanya, karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai
Dayang Sumbi memohon kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih
awal, dan akhirnya berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan
sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu di tendangnya dan terjatuh diatas gunung dan
menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangupan Perahu, Sangkuriang akhirnya
meninggal karena terjatuh kedalam sungai Citarum.
UNSUR INSTRINSIK
1) TEMA
Tema dari cerita rakyat sangkuriang di atas adalah tentang kisah cinta terlarang. Kisah ini
terlarang karena adanya rasa cinta dari anak kepada ibunya, cinta ini melainkan rasa suka
kepada lawan jenis, bukan cinta tulus dari anak ke ibunya.
2) LATAR
Latar dari Legenda Sangkuriang di atas adalah desa terpencil, hutan, sungai citarum, dan
lokasi untuk membalikan perahu. Latarnya waktunya adalah jaman dahulu kala karena masih
ada kutukan dan dewa yang berbicara kepada manusia.
3) TOKOH
Tokoh dari cerita rakyat sangkuriang adalah Dayang Sumbi yang penyayang, gampang
panik, namun baik hati. Sangkuriang yang pemberani, tidak memikirkan panjang tentang
segala hal, dan mudah sekali marah. Dewa dan Tumang yang juga tokoh baik hati.
4) ALUR
Alur pada cerita diatas adalah maju dan mundur karena kisahnya menceritakan masa
depan tokohnya, dan kadang kala mundur untuk mengingat kejadian di masa lalu meski tidak
diceritakan secara rinci.
5) SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga karena mencerikan kisah orang lain.
Hal ini ditandai dengan menyebutkan nama orang, ia, dia, dan mereka. Sudut pandang ketiga
juga menandakan bahwa cerita diatas tidak menceritakan pengalaman pribadi dengan kata
“aku.”
6) AMANAT
Amanat dari cerita rakyat sangkuriang sangatlah banyak, sebagai anak kita harus berbakti
kepada orang tua, jangan pernah melukai hatinya, dan harus bijak dalam mengambil
keputusan. Begitupun sebagai orang tua, hal ini karena pendidikan orang tua itu penting.
7) MAJAS
Dalam cerita ini, majas yang ada pada cerita di atas adalah hiperbola dan personifikasi.
Selain itu, majas yang pertama adalah hiperbola hadir pada bagian kisah yang menceritakan
detail penokohannya, sementara majas personifikasi pada bagian penjelasan alamnya.

5. MANFAAT CERITA ANAK


a. Melatih Kemampuan Bahasa Anak
Cerita anak dapat membantu meningkatkan dan melatih kemampuan Bahasa anak. Anak
bisa saat mendengar, menyimak, atau membaca sendiri sebuah cerita, mereka akan mungkin
mendapatkan kosa kata yang baru. Apalagi jika cerita tersebut berbahasa asing seperti Bahasa
Inggris, tentu dapat meningkatkan kemampuan dari Bahasa asing anak-anak yang sering
membaca cerita tersebut.
b. Menumbuhkan Kreativitas Anak
Ketika Anda membaca ataupun mendengarkan sebuah cerita dengan antusias, mereka
akan berimajinasi mengenai jalan cerita tersebut. Contohnya penggambaran dari karakter,
latar hingga konflik di dalam cerita. Dengan menanamkan banyak ide pada anak tentu akan
menambah kreativitas mereka.
c. Meningkatkan Kecerdasan Anak
Rasa ingin tahu tinggi yang timbul setelah membaca atau mendengarkan cerita, anak akan
mampu untuk mengolah alur cerita dalam pikiran mereka. Biarkan anak untuk memahami
berbagai pesan yang ada di dalam cerita setelah selesai membaca atau mendengar ceritanya.
Hal ini berguna untuk mengajarkan kepada mereka untuk berbuat baik dan melatih
bagaimana mereka untuk berpikir secara kritis.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Cerita merupakan tuturan atau karangan tentang suatu peristiwa atau kejadian. Cerita
anak adalah cerita yang khusus dibuat untuk anak-anak, dan dikarang oleh orang dewasa,
namun tidak menutup kemungkinan cerita tersebut juga dikarang oleh anak-anak. Cerita anak
haruslah bersifat mendidik, karena anak sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal yang baru
dijumpainya.
Untuk membedakan cerita anak dengan cerita dewasa tidaklah sulit walaupun unsur-unsur
yang ada dalam cerita dewasa dan anak-anak hampir sama. Yang membedakan adalah isi dari
cerita tersebut. Cerita anak harus bermanfaat untuk mengembangkan daya pikir anak. Karena
masa anak-anak sangat mempegaruhi kehidupannya kelak.

B. SARAN
Sebelum mengajarkan kepada anak didik, hendaklah sebagai pengajar harus bisa
menganalisis cerita mana yang pantas dan tidak pantas untuk diberikan kepada anak-anak.
Sehingga mereka tidak terpengaruh kepada hal-hal negatif yang akan mempengaruhi pola
pikirnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://dyahwulandar.blogspot.com/2014/12/makalah-bahasa-indonesia-hakikat-cerita.html
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-cerita-anak/
https://www.academia.edu/35448678/MAKALAH_SASTRA_ANAK
https://www.poskata.com/pena/cerita-abu-nawas-ingin-terbang/
https://academia.co.id/cerita-rakyat/legenda-batu-menangis/
https://academia.co.id/cerita-rakyat/sangkuriang/

Anda mungkin juga menyukai