OLEH :
KELOMPOK 2
AMANDA BERLIA BERSKY (21129344)
MUHAMMAD HANAFI (21129429)
NURUL FATHIA (21129273)
PUTRI SARAH (21129458)
VIRA RAHMA SUCI (21129499)
DOSEN PEMBIMBING :
Dra.Elfia Sukma, M.Pd.,Ph.D
Puji beserta syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “ANALISIS CERITA ANAK” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dari ibu Dra. Elfia Sukma, M.Pd pada mata kuliah Teori dan Apresiasi
Sastra. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
sastra anak bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Hal ini
semata-semata karena keterbatasan penyusun sendiri. Oleh karena itu sangat
diharapkan saran dan kritik positif yang membangun dari semua pihak agar
makalah ini lebih baik dan berguna untuk masa yang akan datang.
PENULIS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN MAKALAH
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang pembacanya khusus ditujukan
untuk anak. Sesuai dengan sasaran pembacanya, cerita anak dituntut untuk dikemas dalam
bentuk yang berbeda dari cerita orang dewasa hingga dapat diterima anak dan dipahami
mereka dengan baik. Cerita anak merupakan pembayangan atau pelukisan kehidupan anak
yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Cerita anak merupakan sastra yang
ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra atau cerita tentang anak bisa saja
isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak sudah tentu sengaja dan
disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya .
Perkembangan anak akan berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disugui bahan
bacaan yang sesuai pula. Jadi cerita anak harus menjadi buku bacaan yang sengaja ditulis
untuk dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak,
sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak sehinga melalui cerita
anak yang digemari anak-anak maka dapat menanamkan nilai-nilai moral yang baik untuk
anak.
Manusia hidup dibekali rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang dapatdi pandang
sebagai misteri tentang dunia, termasuk di dalamnya misteri tentangkehidupan. Misteri
tentang kehidupan inilah yang banyak di angkat ke dalamcerita fiksi, baik fiksi anak maupun
fiksi dewasa. Dengan membaca danmenikmati cerita fiksi, tidak saja anak-anak, kita
memperoleh kenikmatan ceritadan pemenuhan rasa ingin tahu, melainkan juga secara tidak
langsung belajartentang kehidupan, kehidupan yang sengaja dikreasi dan didialogkan
kepadaanak-anak, kita.
Masa anak-anak adalah masa ingin tahu tentang segala sesuatu. Minat anak terhadap hal-
hal yang belum diketahuinya sangat tinggi, karena itu anaksering mengajukan pertanyaan
tentang segala hal yang diamatinya. Kelebihan anak-anak adalah tidak pernah “kuwalahan”
apabila diberi informasi sebanyak apapun. Sedangkan kekurangan orang dewasa adalah
sering “kelabakan” dalam menjawab pertanyaan anak. Seorang anak juga ingin mengetahui
apa saja yang dapat dijangkau pikirannya. Anak-anak bahkan ada yang suka mendengarkan
orang dewasa yang sedang berbicara, kadang mereka juga mencoba ikut terlibat dalam
pembicaraan orang dewasa.
Selain butuh informasi anak juga butuh pengakuan, dan penghargaan. Berbagai keperluan
tersebut, terutama keperluan akan informasi, harus diupayakan untuk dipenuhi agar
pengetahuan dan wawasan anak semakin bertambah seiring dengan bertambahnya usia.
Pemuasan rasa ingin tahu anak dapat dipenuhi lewat bacaan atau pun dalam bentuk cerita.
Adapun contoh bacaan untuk anak menurut Nurgiantoro (2005:366) yaitu: cerita lucu,
berbagai cerita tradisisonal, cerita fiksi anak, puisi, komik, dan lain-lain sampai dengan
bacaan yang berbicara tentang berbagai informasi faktual, yang biasa diebut dengan bacaan
nonfiksi anak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Jelaskan pengertian dari cerita anak!
2. Sebutkan unsur-unsur yang terdapat dalam cerita anak!
3. Apa saja jenis cerita anak?
4. Jelaskan analis dari cerita anak!
5. Apa saja manfaat dari cerita anak?
C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui dan memahami pengertian cerita anak
2. Mengetahui dan memahami unsur-unsur cerita anak
3. Mengetahui dan memahami jenis-jenis cerita anak
4. Mengetahui dan memahami analisis dari cerita anak
5. Mengetahui dan memahami manfaat dari cerita anak
BAB II PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN CERITA ANAK
Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak sendiri adalah karya
sastra yang ditulis sebagai bacaan untuk anak, yang mana isinya sesuai tingkat perkembangan
intelektual serta emosi anak. Cerita anak bisa digunakan sebagai hiburan maupun untuk
memberikan anak pendidikan moral.
Menurut Nurgiyanto (2005:217) cerita anak merupakan karya sastra anak berupa prosa
mengisahkan peristiwa atau pengalaman yang berdasarkan urutan waktu benar dialami
seseorang ataupun dapat berupa imajinasi mengisahkan dunia anak-anak.
Sedangkan menurut Rampan dalam Subyantoro (2007:10), cerita anak merupakan cerita
sederhana namun kompleks. Kesederhanaan tersebut ditandai dengan syarat wacana baku
serta kualitas yang tinggi, akan tetapi tidak rumit atau ruwet, sehingga lebih komunikatif.
Cerita anak adalah cerita yang harus menceritakan tentang kehidupan anak-anak dengan
semua aspek yang mempengaruhi.
Berdasarkan dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan jika cerita anak merupakan
bacaan untuk anak yang isinya kisah seputar anak-anak yang boleh diceritakan, menghibur,
serta sesuai tingkat perkembangan intelektual dan emosi anak. Selain itu, dapat disimpulkan
pula jika cerita anak-anak Bahasa Inggris adalah cerita tentang seputar anak yang
menggunakan Bahasa Inggris dan tentunya menghibur sesuai perkembangan anak.
Cerita anak-anak adalah cerita yang pantas dikonsumsi oleh anak-anak. Selain itu banyak
para ahli sastra mendefinisikan pengertian cerita anak:
1. Diantaranya adalah Titik W.S., dkk., (2013: 89) menjelaskan bahwa “cerita anak-anak
adalah cerita sederhana yang kompleks”.
2. Sarumpaet (203:108) berpendapat cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak
dan berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruh anak serta
cerita itu hanya dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang
dewasa.
3. Puryanto (2008:7) Cerita anak adalah mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus
dan tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada di sekitar atau ada di dunia
anak, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya
mudah dipahami tapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang
yang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak.
4. Menurut Hunt (dalam Witakania, 2008) mendefinisikan cerita anak sebagai buku
bacaan yang dibaca secara khusus cocok untuk memuaskan sekelompok anggota yang
kini disebut anak. Jadi cerita anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk
dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak,
sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, sehingga dapat
memuaskan mereka.
5. Tarigan (1995: 5) mendefinisikan bahwa cerita anak adalah buku yang menempatkan
mata anak-anak sebagai pengamat utama, mata anak-anak sebagai fokusnya.
b) FABEL
SEMUT DAN BELALANG
Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut yang sedang bekerja mencari makanan
di dalam hutan. Mereka sangat bersemangat dalam bekerja karena musim kemarau akan
segera tiba. Pada saat sedang bekerja, sang raja semut bertemu dengan belalang. ketika itu, si
Belalang sedang asyik bermain musik.
Raja semut pun bertanya kepada belalang. “Wahai belalang, mengapa kamu justru
bermain musik? apakah kamu tidak mengetahui bahwa musim kemarau akan segera tiba?”.
“Lalu, apa yang harus aku lakukan?” tanya belalang. “Kamu harus mencari makanan dan
minuman, karena bila musim kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, kamu juga tidak
akan bisa mencari air. karena semua air akan mengering, jadi, kamu harus
mempersiapkannya mulai sekarang, agar nanti kamu tidak menyesal.” kata sang raja semut
mengingatkan.
“Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama, hanya saja kau
yang terlalu bersemangat semut, sudahlah, percuma saja aku berbicara denganmu” Si
belalang pun akhirnya pergi meninggalkan raja semut. Waktu pun berlalu, tak terasa musim
kemarau telah tiba. si belalang bingung hendak mencari makanan kemana lagi, karena tidak
ada satu pun tanaman yang ia temukan melainkan semuanya telah mati.
Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut, ketika ia telah sampai di
rumahnya semut, ia telah pingsan karena saking lapar dan hausnya. Untunglah saat itu, ada
salah satu semut yang menemukannya dan dibawalah si belalang ke dalam rumahnya, setelah
si belalang sadar, ia dijamu dengan berbagai macam makanan buah-buahan dan minuman
oleh sang raja semut dan seluruh rakyatnya.
Akhirnya, si belalang pun sadar dan berjanji, bahwa mulai saat ini ia akan lebih giat
dalam bekerja dan tak akan bermalas malasan.
UNSUR INSTRINSIK
1) TEMA
Tema Fabel Semut dan Belalang adalah Pelajaran hidup.
2) TOKOH
- Raja Semut : Bijak
Bukti dalam cerita : “Kamu harus mencari makanan dan minuman, karena bila musim
kemarau telah tiba, semua tanaman akan mati, karena semua air telah mengering. Karena
semua air telah mengering, jadi, kamu harus mempersiapkannya mulai sekarang, agar kamu
nanti tidak menyesal.” Kata Sang Raja Semut mengingatkan.
- Belalang : Pemalas & keras kepala
Bukti dalam cerita : “Buat apa aku harus melakukannya, musim kemarau kan masih lama,
hanya saja kau yang terlalu bersemangat semut. Sudahlah, percuma saja berbicara
denganmu.”
3) LATAR
- Tempat :
• Hutan
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari makan
di tengah hutan.”
• Rumah semut
Bukti dalam cerita : “ Akhirnya belalang memutuskan untuk pergi ke rumahnya semut.”
- Waktu :
• Pagi hari
Bukti dalam cerita : “ Pada suatu pagi, terdapat segerombolan semut sedang mencari
makan di tengah hutan.”
• Awal musim kemarau
Bukti dalam cerita : “waktu pun berlalu, tak terasa musim kemarau pun tiba.
- Suasana
• Sengsara
Bukti dalam cerita : “belalang telah pingsan karena saking lapar dan hausnya.”
4) ALUR
Alur Fabel Semut dan Belalang adalah maju.
5) SUDUT PANDANG
Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu. Bukti dalam cerita : Pada saat sedang bekerja,
Semut bertemu dengan Belalang.
6) AMANAT
Janganlah menjadi pemalas karena hanya akan membawa kesulitan kepada diri kita
sendiri.
Jangan sia-siakan hidup dengan bermalas-malasan. Karena upah kemalasan adalah
bencana.
Bekerja keras untuk hasil yang memuaskan
Menabunglah dari sekarang untuk bekal masa yang akan datang.
Jika ingin sukses teruslah berusaha dan bekerja keras agar tidak menyesal dikemudian
hari.
Ada saatnya untuk bekerja dan ada saatnya untuk bermain.
7) GAYA BAHASA
Cerita semut dan belalang menggunakan gaya bahasa yang ringan dan muah dipahami,
dapat memberikan gambaran kepada anak dalam berimajinasi menuju kreatifitas, dan
membangun serta mengembangkan daya ingat anak untuk hal-hal yang positif.
c) LEGENDA
BATU MENANGIS
Pada suatu hari hiduplah seorang gadis dan ibunya janda di rumah tua, jelek seperti
gubuk. Rumah ini berada di daerah Kalimantan Barat dekat dengan pantai, namun dekat juga
ke bukit, sehingga lumayan jauh dari pemukiman warga. Meski tempat tinggalnya sangat
jauh dari kerumunan warga, namun si gadis ini sangat terkenal karena kecantikannya,
sehingga banyak orang yang mengetahuinya. Gadis ini juga sering dikejar oleh para lelaki
yang ingin menikahinya, namun ia sangatlah pemilih.
Gadis cantik ini memiliki hidung yang mancung, kulit mulus dan putih, rambut hitam
dan panjang sekali. Tubuhnya sangat bagus, dan wajahnya sangat manis, tidak ada noda
hitam setitikpun, sehingga banyak yang menyukainya. Namun, gadis ini memiliki sikap yang
sangat buruk, ia merupakan gadis yang sangat pemalas, kecantikannya telah membuatnya
lupa bahwa semua orang harus berusaha. Ia terlalu membanggakan dirinya yang cantik,
namun lupa akan usaha yang harus dilakukan.
Gadis cantik itu kerjanya hanya tidur dan makan. Semua pekerjaan rumah dikerjakan
oleh ibunya yang janda, termasuk mencari uang dan bekerja. Ia selalu berpikir bahwa wajah
cantiknya tidak cocok untuk melakukan pekerjaan yang kotor. Gadis itu hanya mau hidup
memenuhi kebutuhannya, ia tidak mau bekerja untuk ibunya. Ia hanya mau berdandan, mandi
lulur, dan pergi ke bermain bersama teman-temannya ke pasar untuk memberi lipstick atau
baju baru. Ia tidak pernah kasihan kepada ibunya.
Ibunya yang bekerja sebagai pembantu, tukang masak, tukang sapu, dan semua
pekerjaan dilakukan itu hanya bekerja seorang diri. Ia merupakan sosok janda pekerja keras
karena tidak mau melihat anaknya yang cantik kelaparan. Sementara anaknya tidak mau pergi
keluar rumah kecuali jika memenuhi kebutuhannya. Ia tidak mau bekerja karena sangat
malas, ia membiarkan ibunya kerja sendiri banting tulang dan membawa upahnya setiap hari,
ketika ibunya datang.
Gadis yang merasa cantik itu, tidak peduli terhadap omongan tetangga yang selalu
membicarakannya. Tetangganya selalu bergosip tentang dirinya yang malas, tidak tahu
diuntung, dan tidak mau sama sekali menolong ibunya yang bekerja seharian. Gadis hanya
memperdulikan penampilannya, kecantikannya, dan badannya yang harus selalu langsing. Ia
tidak peduli ibunya, tidak peduli semuanya. Gadis hanya mau ia tetap cantik dan menikah
dengan lelaki yang kaya raya.
Gadis yang tiap hari berkaca dan melihat wajahnya itu merasakan hal aneh. Ia merasa
wajahnya berjerawat dan terlihat kusam. Ia pun merasa kesal dan sedih karena wajahnya
sedikit berubah, Gadis pun diam berdiri di depan rumah menunggu ibunya. Ibunya merasa
senang ketika pulang kerja disambut oleh anak satu-satunya.
Namun, sambutan Gadis sangatlah tidak menyenangkan, ia berteriak kepada ibunya
dan mengamuk karena wajahnya terlihat kusam dan berjerawat. “Ini semua gara-gara ibu!”
katanya mengamuk. Ia mengira wajahnya jelek karena ibunya tidak mampu memberikan
makanan yang layak, tempat tidur yang bersih, dan rumah yang tidak penuh dengan debu dan
sarang laba-laba. Gadis mengira wajahnya itu dihasilkan dari rumahnya yang kotor, sehingga
terlihat kusam dan berjerawat. Ia ingin pindah rumah, ia mengamuk kepada ibunya sambil
membanting barang di dalam rumahnya.
Ibunya yang merasa bersalah kepada Gadis akhirnya membawanya ke pasar untuk
membelikannya baju. Hal ini dilakukan karena ibunya sangat tahu bahwa Gadis sangat suka
belanja ke pasar, membeli baju, dan lipstik baru. Gadis pun mengiyakan ibunya untuk pergi
ke pasar bersama. Namun, ia tidak mau berjalan sebelahan bersama ibunya. Gadis ingin ia
jalan di depan jauh dari ibunya. Ibunya pun menuruti kemauan Gadis, karena ibunya sangat
menyukainya.
Gadis yang bercita-cita ingin menikahi lelaki tampan dan kaya raya itu ternyata
memiliki celah. Alasan kenapa sampai saat ini ia tidak menikah adalah sedang menunggu
lelaki kaya dan tampan. Perjalanan ke pasar itu membawanya ke takdir membahagiakan. Ada
lelaki kaya dan tampan yang menghampirinya dan mengajaknya kenalan, ia pun merasa
senang dan berkenalan dengan lelaki itu.
Lelaki itu sangat kagum terhadap kecantikan Gadis, dan langsung jatuh cinta pada
pandangan pertama, begitupun dengan Gadis. Gadis yang berhasil berkenalan dengan lelaki
kaya langsung pulang ke rumahnya bersama suasana hati senang. Ibunya pun ikut senang dari
belakang dan mendoakan Gadis supaya mendapatkan jodoh yang diinginkan. Sesampai di
rumah, Gadis bilang bahwa ibunya tidak boleh pulang sebelum pacarnya pulang dari
rumahnya. Ia tidak mau pacarnya yang kaya dan tampan melihat ibunya seperti seorang
budak. Ibunya menurutinya meski dengan hati yang sangat sedih. Ibunya pun selalu sengaja
pulang larut malam, supaya ia tidak bertemu dengan pacar Gadis. Pacarnya sangat mencintai
Gadis, semua kemauan Gadis dituruti, sehingga Gadis semakin jatuh cinta kepadanya. Gadis
sangat berharap pacarnya segera menikahinya.
Gadis yang setiap hari bertemu pacarnya akhirnya dilamar oleh lelaki kaya dan
tampan. Mimpinya selama ini akhirnya tercapai. Ia akhirnya akan segera menjadi istri dari
pengusaha kaya yang hartanya tidak akan pernah habis. Gadis pun sangat senang sampai ia
menangis.
Gadis pun resmi menjadi istri seorang pengusaha kaya, meski ibunya tidak datang ke
pesta pernikahan. Ia hanya mengundang teman-teman bergengsinya, karena tidak mau
ketahuan bahwa ia merupakan anak dari ibu yang miskin. Gadis yang pulang setelah menikah
membawa suaminya ke rumah gubuk itu. Suaminya tidak keberatan dengan kondisi Gadis,
namun ia tetap merasa malu membawa suaminya kesana.
Ibunya yang berada di dapur sangat senang dengan kehadiran Gadis dan suaminya.
Ibunya kebetulan sedang memasak masakan kesukaan Gadis, dan meminta sepasang suami
istri itu makan di rumah. Lalu, mereka mengiyakan. Gadis sudah sangat merasa risih melihat
ibunya yang mengikutinya terus menerus. Suaminya terus bertanya kepada Gadis “Siapa ibu
itu?” kemudian ia menjawab “oh, dia pelayanku.” Ibunya mendengar itu sudah tidak kuat lagi
menahan amarah. Ia terluka, dan mengutuk Gadis menjadi batu. Langit mengamini, dan turun
hujan, dan Gadis menjadi batu.
UNSUR INTRINSIK
1) TEMA
Tema cerita legenda batu menangis adalah anak durhaka. Hal ini karena cerita tersebut
membahas tentang seorang anak perempuan yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya karena
jahat.
2) LATAR
Adapun Latar dari Cerita legenda batu menangis adalah rumah gubuk di Kalimantan
Barat, pasar, dan pesta pernikahan. Sedangkan Latar waktunya adalah zaman dahulu karena
ini merupakan cerita legenda batu menangis.
3) TOKOH
Gadis adalah perempuan jahat dan durhaka, tidak suka menolong. Ibunya adalah sosok
yang baik, lemah, pekerja keras. Suaminya gadis merupakan seorang yang tampan dan baik,
namun tidak peka.
4) ALUR
Alur pada cerita di atas adalah maju karena kisahnya hanya bercerita tentang Gadis dari
waktu ke waktu. Tidak ada cerita masa lalu, ataupun hal yang membuat cerita kembali
membahas hal di belakang.
5) SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang ada pada cerita tersebut adalah orang ketiga. Hal ini karena cerita di
atas tidak menceritakan pengalaman pribadi. Batu menangis menjadi cerita yang diceritakan
kembali.
6) AMANAT
Amanat dari cerita diatas adalah jadilah anak baik dan penurut, serta menolong kepada
orang tua. Jangan menjadi anak yang hanya peduli terhadap diri sendiri, dan tidak peka
terhadap kebutuhan ibunya.
7) MAJAS
Majas yang terdapat pada cerita tersebut adalah personifikasi karena ada yang
menunjukan langit menangis, hal ini seperti yang dilakukan manusia. Adanya juga majas
hiperbola ketika menggambarkan kecantikan si Gadis.
d) MITE / MITOS
SANGKURIANG
Peda jaman dahulu kala, terdengarlah kisah dari salah satu putri di jawa berat bernama
Dayang Sumbi mmempunyai anak bernama sangkuriang,pada suatu hari sangkuriang pergi
berburu di temani oleh seekor anjing bernama Tumang,tetapi Sangkuriang tidak tahu bahwa
anjing itu adalah titisan dewa dan juga sekaligus Bapaknya.
Peda saat berburu Sangkuriang bertemu dangan seekor rusa, Sangkuriang teringat
bahwa Ibunya sangat senang hati rusa. Akhirnya Sangkuriang menyuruh Tumang untuk
mengejar rusa tersebut, namun Tumang kehilangan jejak rusa tersebut dan Sangkuriang
menjadi marah karena Sangkuriang sangat ingin memberikan hati rusa kepada ibunya maka
Sangkuriang membunuh Tumang untuk mengambil hatinya dan kepudian pulang.
Sesampainya Sangkuriang di rumah ia memberikan hati didapatkanya dari berburu
kepada Ibunya untuk di masak. Saat memakanya Dayang Sumbi teringat pada Tumang dan
menanyakannya pada Sangkuriang, Sangkuriang menjawab dengan wajah ketakutan
"Tumang mati" Dayang Sumbi marah bukan dan memukul kepala Sangkuriang dengan
sendok nasi dan mengusirnya dari rumah.
Setelah kejadian itu Dyang Sumbi sangat menyesalinya, ia selalu berdoa dan sangat
tekun bertapa hinga suatu hari sang dewata meberikan anugerah kepada Dayang Sumbi yaitu
berupa kecantikan abadi dan tidak pernah tua. Setelah di usir Ibunya Sangkuriang berkelana
keberbagai tempat, akhirnya Sangkuriang kembali lagi ketempat Dayang Sumbi kemudian
kedua orang tersebut pun bertemu.
Sangkuriang akhirnya jatuh hati kepada Dayang Sumbi, Sangkuriang pun melamar
Dayang Sumbi dan Dayang Sumbi menerimanya. Pada saat sedang berduan Dayang Sumbi
melihat bekas luka di kepala Sangkuriang dan menanyainya kepada Sangkuriang,
Sangkuriang menjawab " ini bekas luka akibat dipukul dengan sendok nasi oleh Ibunya
"mendengar pernyataan tersebut Dayang Sumbi kaget dan memberi tahu sangkuriang bahwa
dia adalah Ibunya namun sangkuriang tidak percaya dan tetap berniat menikahinya.
Dayang Sumbi mengajukan permintaan dia minta di buatkan perahu layar dalam sehari
tidak buloh lebih, Sangkuriang menyanggupinya dan Sangkuriang membendung sungai
Citarum untuk tempat perahunya dalam pembuatanya Sangkuriang mendapatkan bantuan dari
jin hasil taklukanya dalam perantauanya, karena bantuan dari jin perahu itupun hampir selesai
Dayang Sumbi memohon kepada Dewa. Dayang Sumbi membuat ayam jago berkokok lebih
awal, dan akhirnya berhasil jin yang membantu sangkuriang lari ketakutan dan meninggalkan
sangkuriang sendirian. Karena kesal perahu itu di tendangnya dan terjatuh diatas gunung dan
menyatu dengan gunung dan bernama Gunung Tangupan Perahu, Sangkuriang akhirnya
meninggal karena terjatuh kedalam sungai Citarum.
UNSUR INSTRINSIK
1) TEMA
Tema dari cerita rakyat sangkuriang di atas adalah tentang kisah cinta terlarang. Kisah ini
terlarang karena adanya rasa cinta dari anak kepada ibunya, cinta ini melainkan rasa suka
kepada lawan jenis, bukan cinta tulus dari anak ke ibunya.
2) LATAR
Latar dari Legenda Sangkuriang di atas adalah desa terpencil, hutan, sungai citarum, dan
lokasi untuk membalikan perahu. Latarnya waktunya adalah jaman dahulu kala karena masih
ada kutukan dan dewa yang berbicara kepada manusia.
3) TOKOH
Tokoh dari cerita rakyat sangkuriang adalah Dayang Sumbi yang penyayang, gampang
panik, namun baik hati. Sangkuriang yang pemberani, tidak memikirkan panjang tentang
segala hal, dan mudah sekali marah. Dewa dan Tumang yang juga tokoh baik hati.
4) ALUR
Alur pada cerita diatas adalah maju dan mundur karena kisahnya menceritakan masa
depan tokohnya, dan kadang kala mundur untuk mengingat kejadian di masa lalu meski tidak
diceritakan secara rinci.
5) SUDUT PANDANG
Sudut pandang yang digunakan adalah orang ketiga karena mencerikan kisah orang lain.
Hal ini ditandai dengan menyebutkan nama orang, ia, dia, dan mereka. Sudut pandang ketiga
juga menandakan bahwa cerita diatas tidak menceritakan pengalaman pribadi dengan kata
“aku.”
6) AMANAT
Amanat dari cerita rakyat sangkuriang sangatlah banyak, sebagai anak kita harus berbakti
kepada orang tua, jangan pernah melukai hatinya, dan harus bijak dalam mengambil
keputusan. Begitupun sebagai orang tua, hal ini karena pendidikan orang tua itu penting.
7) MAJAS
Dalam cerita ini, majas yang ada pada cerita di atas adalah hiperbola dan personifikasi.
Selain itu, majas yang pertama adalah hiperbola hadir pada bagian kisah yang menceritakan
detail penokohannya, sementara majas personifikasi pada bagian penjelasan alamnya.
B. SARAN
Sebelum mengajarkan kepada anak didik, hendaklah sebagai pengajar harus bisa
menganalisis cerita mana yang pantas dan tidak pantas untuk diberikan kepada anak-anak.
Sehingga mereka tidak terpengaruh kepada hal-hal negatif yang akan mempengaruhi pola
pikirnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://dyahwulandar.blogspot.com/2014/12/makalah-bahasa-indonesia-hakikat-cerita.html
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-cerita-anak/
https://www.academia.edu/35448678/MAKALAH_SASTRA_ANAK
https://www.poskata.com/pena/cerita-abu-nawas-ingin-terbang/
https://academia.co.id/cerita-rakyat/legenda-batu-menangis/
https://academia.co.id/cerita-rakyat/sangkuriang/