Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

Satuan pendidiikan : SD Negri 12 Air saleh


Kelas /semester :II (dua)/II(dua)
Tema 1 :kebersamaan di rumah
Subtema 2 :Kebersamaan
Materi pembelajaran : teks dongeng

Di susun oleh :
Widia
Kompetensi Dasar

3.8 Mengali ingormasi dari dongeng binatang


tentang
sikap hidup rukun dari teks lisan dan tertulis
dengan tujuan untuk kesenangan
4.8Menceritakan kembali teks dongeng yang
mengambarkan hidup rukun
INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI

3.8.1 Memahami isi dongeng tentang sikap rukun


dari teks lisan dan tertulis dengan baik
3.8.2 Menjelaskan isi dongeng tentang sikap
rukun di arti teks lisan tertulis dengan baik
TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan


saintifik (audiens) mampu menguraikan kosa kata
tentang dongeng berdasarkan bentuk Dan wujudnya
dalam teks,menjelaskan isi dongeng dengan kosa
kata bahasa Indonesia yang baik dan tepat atau
mengunakan bahasa daerah tentang dongeng
berdasarkan wujudnya (behavioor).melalui sebuah
bacaan (condition) yang benar dan tepat
PETUNJUK BELAJAR

Sebelum memulai belajar, baca dan cermatilah petunjuk


belajar berikut agar lebih. memudahkan peserta didik
memhami teks dongeng
a. Bacalah dengan cermat materi yang terdapat pada bahan
ajar ini agar peserta didik dappat memahami setiap konsep
yang di sajikan
b. Berikan pertanyaan kepada guru jika ada hal yang kurang
jelas melalui forum diskusi
c. Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah
untuk berfikir subjudul
MATERI PEMBELAJARAN

Dongeng merupakan cerita yang mengandung nilai-nilai moral dan


sosial yang berguna untuk membentuk karakter anak.
Pembentukan karakter anak dapat dilakukan di lingkungan
pembelajaran sekolah dan lingkungan rumah atau keluarga.
Strategi pembentukan karakter anak dilakukan dengan pemberian
contoh, pembiasaan membaca dongeng, pembiasaan
mendengarkan dongeng, dan penciptaan lingkungan baca yang
mendukung.
Dongeng dapat dibagi menjadi tujuh jenis, yaitu mitos, sage, fabel, legenda,
cerita lucu, cerita pelipur lara, dan perumpamaan. Jenis-jenis dongeng antara
lain
1) mitos: bentuk dongeng yang menceritakan hal-hal magis
seperti cerita tentang dewa-dewa , peri atau Tuhan;
(2) sage: dongeng kepahlawanan, keberanian, atau sihir
seperti sihir dongeng Gajah Mada;
(3) fabel: dongeng tentang binatang yang dapat berbicara
atau berperilaku seperti manusia;
(4) legenda: bentuk dongeng yang menceritakan tentang
sebuah peristiwa tentang asal-usul suatu benda atau tempat;
(5)cerita jenaka: cerita yang berkembang di masyarakat dan dapat
membangkitkan tawa;
(6) cerita pelipur lara: biasanya berbentuk narasi yang bertujuan untuk
menghibur tamu di pesta dan kisah yang diceritakan oleh seorang ahli;
dan
(7) cerita perumpamaan: bentuk dongeng yang mengandung kiasan
contohnya adalah didaktik dari Haji Pelit. Cerita tersebut tumbuh dan
berkembang di daerah dan dinamakan cerita lokal (Dudung, 2015)

Berbagai jenis dongeng tersebut memiliki nilai-nilai moral yang dapat


dimanfaatkan sebagai sumber pembentukan karakter anak. Hanya saja,
pendidik perlu memilihkan dongeng yang sesuai dengan usia dan
perkembangan psikologi serta minat anak.
Dongeng memiliki beberapa manfaat bagi anak. Manfaat-manfaat
dongeng dijelaskan sebagai berikut
1. Mengajarkan budi pekerti pada anak
Banyak cerita dongeng yang dapat memberikan teladan bagi anak serta
mengandung budi pekerti, misalnya cerita tentang si kancil anak nakal,
tentang perlombaan antara siput dan kelinci, tentang si kerundung merah,
dan masih banyak lagi. Setiap cerita dongeng anak-anak selalu memiliki
tujuan baik yang diperuntukan untuk si kecil. Untuk itu, jika si kecil sulit
mengerti tentang apa itu budi pekerti, pendidik dapat menjelaskannya
dengan menggunakan perumpamaan dari sebuah dongeng.

2. Membiasakan budaya membaca


Kebanyakan anak-anak yang gemar membaca biasanya dikarenakan
orangtuanya sering membiasakan budaya membaca padanya sejak masih
kecil. Salah satu cara memperkenalkan budaya membaca pada anak sejak
kecil adalah dengan membacakannya banyak cerita seperti membacakan
dongeng sebelum tidur. Ketika pendidik biasa membacakan anak banyak
buku cerita, anak makin lama

akan tertarik untuk belajar membacanya sendiri sejak kecil. Dengan begitu,
anak akan menjadi gemar membaca sejak kecil, dan ketika anak
membiasakan budaya membaca, hal ini dapat membantunya menjadi lebih
pintar di sekolah.

3. Mengembangkan imajinasi
Cerita dalam sebuah dongeng bagi anak terkadang memiliki cerita yang di
luar logika orang dewasa. Meskipun demikan, cerita-cerita seperti itulah
yang dapat membantu anak untuk meningkatkan daya imajinasinya.
Walaupun terlihat berlebihan, cerita ini bertujuan untuk membuat anak
dapat meningkatkan daya kreasinya. Biasanya, anak yang memiliki imajinasi
yang tinggi memiliki rasa ingin tahu yang besar sehingga dia akan lebih
cepat berkembang.
Dalam menulis kembali dongeng, ada beberapa langkah yang harus
dilakukan agar hasil tulisan kembali dongeng baik. Menurut Suharma
(2006: 57) untuk berlatih menulis kembali dongeng yang pernah dibaca
atau didengar, bisa melakukan langkah-langkah berikut :
1. Membaca atau mendengarkan kembali dongeng yang akan ditulisan
subjudul
2. Memperhatikan bagian demi bagian dongeng tersebut dari awal
sampai akhir. Mengingat-ingat urutan cerita, tokoh dongeng, dan
unsur-unsur dongeng lainnya.
3. Membayangkan adegan-adegan dalam dongeng seolah-olah terlibat di
dalamnya atau melihatnya secara langsung.
4. Mulai menuliskan kembali isi dongeng tersebut dengan memperhatikan
urutannya dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adapun manfaat
dari dongeng bagi anak menurut Lily Alfiyatul Jannah (2013: 99-105)
antara lain:
Mengembangkan Daya Imajinasi Anak
Manfaat sebuah dongeng yang ditanamkan pada diri seorang
anak usia dini pertama kalinya berkaitan erat dengan pengembangan
daya imajinasinya. Manfaat tersebut belum sepenuhnya dapat
diambil bila anak hanya menonton dari televisi belaka. Anak dapat
membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang telah didengarnya.
Dia dapat membayangkan tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul
dari dongeng tersebut. Semakin lama, secara lambat laun dengan cara
memberikan cerita dongeng tersebut, daya rangsangan kecerdasan
anak dengan sendirinya dapat melatih kreativitas mereka

Meningkatkan Keterampilan Berbahasa


Dongeng merupakan media aktif yang sangat bermanfaat
dalam menanamkan stimulasi dini, yang mampu merangsang
keterampilan berbahasa pada anak-anak. Berdasarkan pengamatan dan
penelitian dapat dikatakan bahwa dongeng mampu merangsang anak-
anak dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka, terutama
bagi anak perempuan. Hal ini disebabkan karena pada umumnya, anak
perempuan lebih fokus dan konsentrasi daripada anak laki-laki.
Kemampuan verbal adalah kemampuan awal yang dimiliki oleh anak-
anak dan inilah alasan otak kanan mereka lebih berkembang serta lebih
terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung cerita
positif ten Ida vera sopyah(2014:91) membangunke pribadian anak dengan dongeng
Daftar pustaka

Zazkia habsari (2017:21-29) Dongeng sebagai pembentuk karakter anak


Ida vera sophya (2014:191) Membangun kepribadian anak dengan mendongeng
Dina Nurmalisa (2016:4)keterampilan menulis kembali dongeng deng teknik bola panas

Anda mungkin juga menyukai