Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 3

FIQI RAMADHAN

859405728

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA di SD

SOAL:

1. Tuliskan 3 ciri yang membedakan cerita anak-anak dan cerita orang dewasa. Jelaskan ketiga
ciri tersebut?
2. Tuliskan yang mendasari manfaat cerita anak-anak dapat memberikan pandangan tentang
rasa percaya diri, rasa aman, tentram, sebagai anggota sebuah keluarga dalam masyarakat?
3. Mengapa tema dalam sebuah cerita anak-anak ibarat pondasi sebuah bangunan yang
membuat bangunan itu kokoh?
4. Mengapa dalam cerita rekaan latar atau setting merupakan unsur yang dominan, namun latar
tidak pernah berdiri sendiri?
5. Mengapa unsur gaya sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur seperti tema, latar, dan sudut
pandang sebuah cerita?

JAWABAN:

1. 3 ciri yang dapat membedakan cerita anak-anak dengan cerita orang dewasa.
 Unsur pantangan
Unsur pantangan merupakan unsure-unsur yang berhubungan dengan segi isi cerita
yang bersifat negative yang tidak pantas untuk diketahui anak karena unsure-unsur
tersebut dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak kea rah yang tidak baik. Hal
atau unsure-unsur yang ahrus dihindari itu menyangkut persoalan-persoalan yang
menyangkut masalah seks, cerita yang erotis, kekerasan atau kekejaman, kecurangan
atau kelicinan, dan dendam yang menimbulkan kebencian. Apabila ada hal-hal buruk
dalam kehidupan yang terpaksa harus diangkat dalam cerita anak-anak, misalnya
tentang kemiskinan, kekejaman ibu tiri, dan perlakuan yang tidak adil opada tokoh
protagonist, biasanya amanat lebih disederhanakan dengan cara memberikan
kebahagiaan di akhir cerita.
 Penyajian
Cerita anak-anak harus disajikan secara langsung, tidak berbelit-belit. Dialog dalam
cerita anak-anak sangat diperlukan karena dapat membantu pemahaman anak
terhadap cerita yang disajikan. Dialog yang diucapkan atau dilakukan para tokoh
ceritaharus wajar dan hidup. Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus singkat
dan lugas, tidak menggunakan gaya bahasa yang biasa digunakan oleh orang dewasa.
Perwatakan para tokoh digambarkan secara hitam putih. Artinya, setiap tokoh yang
diharapkan hanya mengembangkan satu sifat utama, yaitu tokoh baik atau buruk.
 Fungsi terapan
Cerita anak-anak pada umumnya memiliki fungsi terapan. Artinya, cerita anak-anak
disusun dengan mengembangkan misi pendidikan, pengetahuan, pertumbuhan anak,
dan pengalaman tentang hidup.
Fungsi terapan ditunjukkan oleh unsure-unsur intrinsik yang terdapat dalam cerita.
Melalui unsure-unsur intrinsic dapat diketahui informasi-informasi yang perlu
diketahui, misalnya cerita Asal Mula Kota Banyuangi member informasi tentang
letak kota Banyuangi; pengertian kata banyu dan wangi. Dalm cerita-cerita lain
mungkin anak dapat memperoleh pengetahuan tentang sifat atau watak orang-orang
dari susku-suku atau bangsa-bangsa lain, budaya dari berbagai daerah atau negara.
Melalui cerita, anak-anak juga akan memperoleh pendidikan tentang budi pekerti,
keimanan kepa Tuhan, keterampilan, dan berbagai pengetahuan.
Fungsi cerita bagi anak-anak berkaitan erat dengan manfaat sebuah cerita bagi anak-
anak. Dengan banyak membaca cerita anak-anak, seorang anak akan memperoleh
kematangan emosi, intelektual, dan pengalaman-pengalaman tentang kehidupan.

2. Manfaat cerita anak dapat memberikan pandangan tentang rasa percaya diri, rasa aman,
tentram, sebagai anggota sebuah keluarga, anggota lingkungan sekolah atau masyarakat.
Anak-anak bisa merasakan rasa cinta kasih yang terdapatdalam diri manusia, ia juga akan
dapat menghayati kasih sayang yang diterimanya dari orang tuanya, saudara-saudaranya,
guru-gurunya dan sesame temannya. Sebaliknya, ia juga akan menyadari kewajibannya untuk
membalas segala kebaikan yang diberikan orang lain kepadanya. Dengan kata lain, cerita
anak dapat menanamkan rasa peka dalam batinnya untuk bisa membedakan mana yang baik
dan yang buruk, dapat menanamkan kesadaran tentang kebenaran dan keadilan, keberanian,
kejujuran, kesetiaan, pengorbanan, dan kehormatan. Cerita anak-anak dapat membuka mata
hati anak lebih jauh ke depan untuk melihattujuan dan hakikat hidup yang sebenarnya. Nilai
eduktif bisa mendidik anak akan rasa cintah tanah air dan bangsa, cerita seni, profesi, dan
rasa tanggung jawab yang tinggi, Pada akhirnya, cerita anak-anak akan membantu anaka
dalam memecahkan masalahnya sendiri.
Ditinjau dari segi bahasa, cerita anak-anak dapat memperkaya perpendaharaan kata anak-
anak. Menjadikan anak terampil berbahasa secara lisan dan tulisan. Anak-anak yang pandai
berbicara atau menulis pada umumnya adalah anak-anak yang banyak membaca. Buku-buku
cerita yang baik dapat membangkitkan semangat dan hasrat anak-anak untuk belajar. Melalui
cerita, Dan khayal yang ada pada diri anak dapat bina dan diarahkan kepada tujuan-tujuan
yang sehat.
Dari sebuah cerita, anak bukan saja dapat mengetahui perkara-perkara beru, tetapi juga dapat
meningkatkan minatnya terhadap hal-hal yang abru. Dalam waktu-waktu senggang buku
cerita dapat dijadikan sebagai hiburan, yang bukan saja menciptakan suasana santai bagi diri
anak, melainkan juga dapat member kepuasan dan kesenangan kepada anak.

3. Tema dalam crita ibarat formasi pada sebuah bangunan. Ini artinya elemen atau unsure yang
pertama harus ada dalam sebuah cerita adalah tema.
Jika kita renungi hasil membaca sebuah cerita, akan kita rasakan bahwa pengarang bercerita
tidak hanya sekedar ingin menyampaikan sebuah cerita. Ada sesuatuyang dibungkusnya
dalam cerita. Ada suatu konsep yang dikembangkan di dalam cerita. Pengarang mempunyai
alasan mengapa dia menyajikan sebuah cerita. Bagaimana bentuk penyajiannya,yang pasti
melalui cerita, pengarang ingin mengungkapkan suatu gagasan. Gagasan, ide, atau pikiran
utama yang mendasari cerita itulah yang di sebut tema.Di dalam sebuah tema terkandung
sebuah amanat yang menjadi ujung tombak atau tujuan utama seorang pengarang membuat
sebuah cerita. Amanat dalam cerita anak harus sesuai dengan usia dan perkembangan jiwa
anak-anak yang menjadi sasaran cerita tersebut.
Cerita anak-anak umumnya bersifat didaktis. Oleh karna itu, tema atau amanat yang
terkandung dalam crita anak-anak berisi pertentangan antara baik dan buruk.Secara lebih
konkret tema pertentangan baik dan buruk ini dinyatakan didalam bentuk kejujuran melawan
kebohongan , keadilan melawan kezalima, kelembutan melawan kekerasan.
Adakalanya tema cerita dinyatakan dengan jelas atau dinyatakan secara ekasplisit. Ada yang
terlihat pada judul, seperti cerita Petualangan Tiga Serkawa; Kancil dan kera; Si Kabayan.
Ada juga di nyatakan secar simbolis. Tema-tema yang dinyatakan secara simbolis umumnya
terdapat pada cerita-cerita orang dewasa.

4. Dalam cerita rekaan latar atau setting merupakan unsur dominan, namun latar tidak pernah
berdiri sendiri karena latar atau setting meliputi tempat kejadian setiap peristiwa yang
digambarkan dalam cerita tersebut. Latar cerita dapat berupa suatu tempat yang memiliki
lokasi yang sangat luas, seperti negar, provinsi, kota, dan desa, atau lokasi yang lebih kecil,
seperti sekolah, tempat umum, rumah atau bahkan hanya sebuah ruang tamu, dapur atau
ruang tidur. Didalam latar juga sering digambarkan latar waktu, seperti beberapa ratus atau
beberapa puluhan tahun, bulan, minggu yang lalu, kemarin, malam, siang, pagi. Latar akan
membawa anda pada situasi dan suasana dalam cerita. Hal ini akan membantu kita
menemukan tema cerita.
5. Unsur gaya sangat berkaitan erat dengan unsure-unsur seperti tema, latar, dan sudut pandang
sebuah cerita karena unsure gaya dapat menentukan karakter para tokoh yang digambarkan
melalui penggunaan bahasa, juga dapat menggambarkan suasana latar cerita dengan tepat.
Suasana dalam cerita dapat dirasakan oleh pembaca karena gaya pengarang dalam memilih
kata-kata dalam mendeskkripsikan suasana cerita. Misal, suasana malam hari yang dingin,
siang hari di sebuah padang yang tandus, suasana hening karena ketakutan. Cermatilah gaya
dan bahasa yang digunakan pengarang untuk memahami unsure-unsur cerita yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai