1. Tulislah sebuah puisi yang sesuai untuk siswa SD! Lalu berikan penjelasan tentang tema, amanat, dan serta sikap atau perasaan dalam puisi tersebut! SAHABATKU
Aku akan selalu membutuhkanmu
Dalam setiap langkahku Kau selalu ada disampingku Saat kau sedih maupun senang Sahabatku… Tak pernah kau meninggalkanku Meski aku membuat kau sakit Oh sahabatku Kau mendukungku Kau menyemangatiku Dalam menjalani hidup ini Aku tak akan melupakanmu Walau kini kau telah pergi Kau akan selalu aku ingat Dalam lubuk hatiku
Tema : Mengenang persahabatan
Amanat : sebagai seorang sahabat yang harus kita lakukan adalah selalu mendampingi saat sedih maupun senang, kitapun tak boleh memendam benci, kita juga sebagai sahabat harus menyemangati sahabat kita. Jika kita berbuat baik pada orang lain kitapun akan diperlakukan baik oleh orang lain pula. Seperti puisi di atas terdapat lirik “Aku tak akan melupakanmu Walau kini kau telah pergi Kau akan selalu aku ingat Dalam lubuk hatiku “ Sikap atau perasaan : dalam puisi sahabatku di atas, gambaran perasaan sang penyair adalah terharu, rindu, dan mengenang sahabatnya.
2. Jelaskan pengertian cerita anak dan apa manfaat cerita bagi anak!
1. Pengertian Cerita Anak-Anak
Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian dan sebagainya yang ditujukan untuk anak yang ceritanya sederhana namun kompleks dan komunikatif serta mengandung nilai moral bagi anak dan pantas dikonsumsi oleh anak- anak. Beberapa definisi cerita anak menurut pandangan para ahli: Surumpaet (203:108) berpendapat cerita anak adalah cerita yang ditulis untuk anak dan berbicara mengenai kehidupan anak dan sekeliling yang mempengaruhi anak serta cerita itu hanya dapat dinikmati oleh anak dengan bantuan dan pengarahan orang dewasa. Purwanto (2008:7) Cerita anak adalah mengandung tema yang mendidik, alurnya lurus tidak berbelit-belit, menggunakan setting yang ada disekitar atau ada di dunia anak, tokoh dan penokohan mengandung peneladanan yang baik, gaya bahasanya mudah dipahami tetapi mampu mengembangkan bahasa anak, sudut pandang orang tepat, dan imajinasi masih dalam jangkauan anak. Hunt (dalam Witakania,2008) mendefinisikan cerita anak sebagai buku bacaan yang dibaca secara khusus cocok untuk memuaskan sekelompok anggota yang kini disebut anak. Jadi cerita anak adalah buku bacaan yang sengaja ditulis untuk dibaca anak-anak. Isi buku tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak- anak, sesuai dengan tingkat perkembangan emosional dan intelektual anak, sehingga dapat memuaskan mereka. Tarigan (1995:5) mendefinisikan bahwa cerita anak adalah buku yang menempatkan mata anak-anak sebagai pengamat utama, mata anak-anak sebagai fokusnya.
2. Manfaat Cerita Bagi Anak
Cerita anak dapat menanamkan rasa peka dalam batinnya untuk bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk, menanamkan kesadaran tentang kebenaran dan keadilan, keberanian, kejujuran, kesetiaan, pengorbanan, dan kehormatan. Cerita anak-anak dapat membuka mata hati anak lebih jauh kedepan untuk melihat tujuan dan hakikat hidup yang sebenarnya. Nilai edukatif bisa mendidik anak akan rasa cinta tanah air dan bangsa, cinta seni, profesi, dan rasa tanggung jawab yang tinggi. Pada akhirnya, cerita anak akan membantu anak dalam memecahkan masalahnya sendiri. Ditinjau dari segi bahasa, cerita anak-anak dapat memperkaya pembendaharaan kata anak-anak. Menjadikan anak terampil berbahasa secara lisan dan tulis. Buku-buku cerita yang baik dapat membangkitkan semangat dan hasrat anak-anak untuk belajar. Melalui khayal yang ada pada diri anak dapat dibina dan diarahkan kepada tujuan- tujuan yang sehat. Dari sebuah cerita, anak bukan saja dapat mengetahui perkara-perkara baru, tetapi juga dapat meningkatkan minatnya terhadap hal-hal baru. Dalam waktu-waktu senggang buku cerita dapat dijadikan sebagai hiburan, yang bukan saja menciptakan suasana santai bagi diri anak, melainkan juga dapat memberi kepuasan dan kesenangan kepada anak. Manfaat lain yang dapat dirasakan yaitu: Kemampuan Berbahasa Meningkat Kemampuan Mendengarkan Meningkat Kemampuan Berkomunikasi Verbal Meningkat Kemampuan Konseptual Meningkat Kemampuan Memecahkan Masalah Meningkat Selain Dari Pengalaman Langsung. Daya Imajinasi Dan Kreativitas Kecerdasan Emosi (EQ) Meningkat Nilai Moral Bertambah Wawasan Bertambah Pengetahuan Ragam Budaya Bertambah Mendapatkan Reaksi Jiwa Dan Raga Keakraban Emosi Antara Orang Tua Dan Anak 3. Bagaimana memilih karya sastra yang baik untuk anak SD?
Pemilihan kata-kata (diksi)
Sastra anak adalah bacaan untuk anak-anak, jadi untuk memasukkan ideologi dalam sastra anak anak harus menggunakan bahasa anak. Untuk mempermudah agar anak mengerti pesan/maksud dari cerita anak, maka harus memilih kata-kata yang tepat. Pemilihan kata dalam sastra anak cenderung sederhana dan sering didengar/dijumpai anak, sehingga anak tidak akan kesusahan. Hal itu disebabkan oleh jumlah ketrbatasan kosa kata yang dimiliki anak. Contoh: dongeng anak untuk anak TK bertujuan untuk menanamkan nilai kedisiplinan, maka judulnya lebih baiknya sederhana. Susunan kalimat Ide pokok dalam bacaan terdapat dalam rangkaian kalimat. Kalimat sendiri terdiri dari dari deretan kata. Dengan demikian penulis harus menyusun kalimat yang cenderung pendek-pendekdan mudah dipahami jika dikaitkan dengan kalimat-kalimat lain. Hal itu perlu diingat bahwa ideologi merupakan suatu kesatuan utuh yang tertuang dalam keterpautan kalimat. Selain itu perlu mengingat bahwa kemampuan anak dalam mencerna kalimat, karena kalimat yang panjang cenderung membingungkan untuk dipahami si anak. Hal itu disebabkan oleh kemampuan memahami makna kalimatadalah tahapan tinggi dalam kegiatan membaca. Narasi Narasi adalah gaya penceritaan. Narasi pada cerita anak sebaiknya alurnya jangan terlalu panjang, lebih baik pendek. Karena kita tahu anak tidak menyukai baca- bacaan yang panjang. Selain itu harus jelas urutan waktunya jangan bersifat flashback karena anak pemikirannya masih linier. Plot Alur cerita pada bacaan anak sebaiknya beralur progresif, karena kita tahu bahwa anak masih suka berpikir linear. Berpikir linear adalah berpikir dengan pusat pada satu fokus. Untuk itu penulis akan lebih mudah memasukkan ideologi dengan satu arah melalui plot cerita. Penokohan Penokohan merupakan sarana yang paling mudah untuk memasukan sebuah ideologi ke dalam cerita karena melalui tokoh-tokoh inilah nilai nantinya akan dibawa untuk kemudian sampai kepada si anak. Dengan memanfaatkan karakter tokoh yang menarik dan sederhana akan menjadi daya tarik si anak. Selain itu dalam penokohan harus memanfaatkan plot cerita dengan rangkaian peristiwa sederhana, sehingga akan terbentuk dalam kesatuan narasi cerita. Pengakhiran cerita Ideologi dalam cerita anak biasanya akan terlihat pada akhir cerita. Pengakhiran cerita ada yang berbentuk langsung, ada yang tidak langsung. Langsung atau tidak langsung pengakhiran cerita terkait dengan kesimpulan cerita. Padahal kita tahu, kesimpulan berkait dengan ideologi yang ingin disampaikan penulis. Ideologi tersebut dapat tertangkap dari makna/pesan dalam kesimpilan cerita. Solusi cerita Sebenarnya solusi cerita hampir sama dengan pengakhiran cerita. Pengakhiran cerita lebih menekankan pada kesimpulan cerita, sedangkan solusi cerita berkompeten pada nasihat-nasihat untuk menanggapi kesimpulan cerita. Padahal kita tahu nasihat cerita adalah nilai (value) kehidupan yang disampaikan oleh penulis secara tidak langsung. Sehingga ideologi pengarang tidak akan lepas dari suatu bacaan anak.