Anda di halaman 1dari 6

MATERI UMUM

PENDAHULUAN
Menurut definisi Asosiasi Perpustakaan Amerika, buku anak adalah buku yang sesuai
dengan tingkat kemampuan membaca dan minat anak-anak dari kelompok umur tertentu atau
tingkatan pendidikan, mulai prasekolah hingga kelas enam sekolah dasar. Buku secara khusus
ditulis dan diberi ilustrasi untuk anak hingga berusia 12-13 tahun. Termasuk ke dalam kategori
ini adalah:
1) buku nonfiksi dan novel untuk remaja,
2) buku karton tebal (board book),
3) buku lagu anak,
4) buku mengenal alfabet,
5) belajar berhitung,
6) buku bergambar untuk belajar membaca,
7) buku bergambar untuk belajar konsep (picture book), dan
8) buku cerita bergambar (picture story book).

NB. Pembahasan pada kelas menulis cerita anak kali ini mencakup kategori nomor 2 dan 8 di
atas.

PENGERTIAN CERITA ANAK


Menurut laman Gramedia, cerita anak merupakan bacaan untuk anak yang isinya kisah
seputar anak-anak yang boleh diceritakan, menghibur, serta sesuai tingkat perkembangan
intelektual dan emosi anak.
Walaupun genre sastra ini ditulis dan diterbitkan untuk anak-anak, bacaan anak bisa saja
di sukai serta dibaca oleh remaja dan orang-orang dewasa.

UNSUR CERITA ANAK


1. Unsur intrinsik: unsur cerita yang ada di dalam cerita secara langsung, menjadi bagian,
serta ikut membentuk eksistensi dari cerita seperti tokoh, sudut pandang, dan latar
belakang cerita.
2. Unsur ekstrinsik: jati diri dari pengarang yang memiliki pandangan hidup bangsa,
ideologi, sosial-budaya masyarakat sendiri yang dijadikan sebagai latar dari cerita.

UNSUR INTRINSIK CERITA ANAK


1) Tokoh cerita merupakan pelaku yang diceritakan atau dikisahkan di dalam cerita melalui
alur. Tokoh dalam cerita anak tidaklah harus manusia, namun juga berupa objek lain
dalam bentuk personifikasi manusia ataupun binatang. Setiap tokoh dalam cerita juga
memiliki watak atau sifat yang berbeda-beda. Inilah sebabnya, dalam sebuah cerita ada
tokoh protagonis dan tokoh antagonis.
2) Latar menunjukkan menunjukkan lokasi cerita terjadi, kapan cerita terjadi, serta
keadaan masyarakat tempat dimana tokoh berada dan peristiwa terjadi.
3) Alur cerita adalah rangkaian dari segala peristiwa yang terjadi dan menyambung lalu
akhirnya menjadi cerita menarik.
4) Tema adalah dasar dari pengembangan sebuah cerita.

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak
5) Sudut pandang adalah cara atau pandangan yang digunakan oleh penulis atau
pengarang cerita sebagai sarana untuk penampilan tokoh, tindakan serta peristiwa yang
membentuk cerita pada pembaca.
6) Moral (pesan) merupakan sesuatu yang ingin disampaikan oleh penulis pada pembaca.
Moral mempunyai kaitan dengan masalah baik maupun buruk.
7) Style penulisan tiap penulis cerita berbeda dari yang lain. Style penulisan haruslah dapat
dipahami dengan mudah oleh para pembaca.
JENIS CERITA ANAK
1. Cerita jenaka adalah cerita lucu yang mampu menghibur baik dari penokohan maupun
alurnya.
2. Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia namun pelaku dari
cerita diperankan oleh binatang. Di dalam cerita fabel selalu mempunyai pendidikan
budi pekerti dan moral.
3. Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap atau dipercaya sebagai cerita
suatu kejadian yang benar pernah terjadi di masa yang tidak terlalu lampau.. Tokoh dari
cerita legenda adalah manusia meski ada kalanya yang mempunyai berbagai sifat luar
biasa.
4. Mitos merupakan cerita prosa rakyat yang tokohnya mahkluk setengah dewa atau para
dewa dan terjadi di dunia yang lain di masa lampau.
5. Dongeng adalah cerita yang di dasari atas angan-angan atau khayalan. Di dalam
dongeng terkandung cerita yang menggambarkan sesuatu di luar dunia nyata.

CIRI-CIRI CERITA ANAK


Ada tiga ciri-ciri cerita anak jika di bandingkan dengan sastra orang yang dewasa:
1. Adanya fungsi terapan
Ini erat kaitannya dengan misi pendidikan, pengetahuan, pertumbuhan anak, dan
pengalaman tentang kehidupan. Unsur instrinsik yang ada dalam cerita anak harus
menyusguhkan informasi bagi anak tentang sesuatu yang belum diketahui. Misal dalam
cerita Kura-Kura Dan Sahabatnya, menceritakan tentang hewan Kura-Kura yang mampu
hidup dalam dua dunia. Sifat baik yang disuguhkan adalah bagaimana bersyukur
terhadap apa yang diberikan sang Pencipta, akan menyadarkan bahwa setiap makhluk
punya kelebihan dan kekurangan. Lalu pada cerita Cahaya Kuna, menyuguhkan tentang
cahaya yang terdapat dipunggung Kunang-Kunang mampu memberikan manfaat pada
saat ia bersama-sama membantu makhluk di hutan. Meski saat sendirian cahaya
Kunang-Kunang tidaklah terlalu bermanfaat, namun cerita ini berhasil memberikan
pesan agar selalu menjalin kebersamaan untuk bisa melakukan kebaikan lebih banyak.
Cerita tentang Asal-Usul Meriam Puntung, memberikan pengetahuan sejarah pada anak
tentang kerajaan terbesar yang pernah ada di Sumatra Utara, lengkap dengan sifat baik
dan buruk yang ada dalam tokoh cerita.
2. Adanya sejumlah pantangan
Cerita anak harus memberikan pesan moral yang positif terhadap anak. Jadi, dalam
mengemas sebuah cerita anak, unsur kelayakan dan kepatutan contoh teladan harus
diutamakan. Sebagai wadah memberikan pembelajaran tanpa ‘menggurui’, cerita anak
harus memenuhi unsur ini. Jika harus menyajikan kelicikan, kekejaman, kecurangan,
haruslah disamarkan. Biasanya cerita anak berakhir dengan kebahgiaan (happy ending).
Seringkali pengarang cerita anak abai dengan unsur pantangan. Sehingga cerita yang
dikemas, memberikan kesan kekejaman dan hal-hal yan tidak baik bagi perkembangan
psikologis anak. Missal kekejaman ibu tiri, peengkhianatan, iri dan dengki yang terlalu

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak
dibesar-besarkan. Sehingga anak mengingat bagian yang tidak positif dibandingkan
dengan keteladanan yang malahan terasa samar dalam cerita tersebut.
3. Penyajian dengan gaya langsung
Sekali lagi perlu diingat bahwa sasaran pembaca adalah anak-anak. Jadi dalam penyajian
harus jelas dan lugas, tidak berbelit-belit. Jika menggunakan dialog, maka harus
menggunakan dialog yang selalu digunakan anak-anak, bahasanya sederhana namun
wajar dan hidup. Perwatakan tokoh yang harus dibangun hanyalah hitam dan putih.
Berarti, pengarang harus menggambarkan tokoh baik dan tokoh tidak baik saja.
Sehingga anak bisa membedakan diantara keduanya.

MANFAAT CERITA ANAK


1. Melatih Kemampuan Bahasa Anak
2. Menumbuhkan Kreativitas Anak
3. Meningkatkan Kecerdasan Anak
dan masih banyak manfaat lainnya

JENJANG USIA PEMBACA CERITA ANAK


Jika dimulai dari buku usia batita (bawah tiga tahun), maka cerita anak disesuaikan
dengan usaha bagaimana anak bisa mencintai buku. Anak usia batita tentu hanya
mendengarkan cerita yang dibacakan oleh ayah bundanya. Maka, semakin kecil usia anak,
semakin sedikit kalimat atau hanya berupa kata ditiap halamannya. Tampilan yang perlu adalah
gambar yang menarik, buku berukuran besar dan aman bagi anak. Misalnya terbuat dari kain
dari planel, atau buku ukuran besar (Big Book). Isi cerita untuk anak batita juga harus mudah
dipahami dengan hanya membaca gambar. Misal buku berjudul “Aku Marah”. Isi buku ini hanya
gambar yang menunjukkan penyebab amarah anak usia 2 tahun. Sedangkan buku berjudul
“Kucingku”, berisi tentang ciri-ciri kucing kesayangan anak usia 3 tahun.
Memasuki usia 4-6 tahun, cerita yang disukai anak adalah berjenis fabel. Fabel adalah
cerita fiksi yang tokohnya berupa binatang yang memerankan tokoh baik dan tokoh tidak baik.
Tokoh yang dimunculkan pada cerita kurang dari 4 tokoh yang bisa dipahami anak di usia ini. Di
usia pra operasional ini anak masih belum bisa berpikir abstrak. Maka gunakan kalimat
sederhana tak lebih dari 4 baris dalam tiap halaman, sebagai syarat utama cerita anak usia dini.
Gambar yang besar dan penuh warna juga merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk buku
anak usia dini. Lebih baik lagi jika membuat kalimat dalam buku menggunakan akhiran huruf
yang sama, misalnya
Seekor Belalang, sedang duduk sendirian
Ia ingin mencari teman
Wajahnya terlihat cemberut
Kening berkerut

Atau kalimat yang bisa dibaca seperti penggalan lagu


Udara cerah, berlangit biru, ingin aku berjalan-jalan ke kebunku
Tralala..lalala, hati sukacita
Tralala..lalala, hati gembira
Nona berjalan sambil bernyayi menuju kebun
Cerita anak usia dini butuh bahasa yang sangat sederhana. Sehingga untuk membuat
cerita anak usia dini perlu pengalaman langsung berinteraksi dan bercakap-cakap dengan anak
di rentang usia ini. Agar menemukan bahasa anak yang sesungguhnya. Jika cerita anak dengan

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak
bahasa yang tidak dipahami, maka pesan sebaik apapun di dalam cerita tak akan mampu
ditangkap pembaca.
Perkembangan jiwa anak-anak usia 6-9 tahun berada pada tahap imajinasi dan fantasi
yang tinggi sehingga cerita-cerita yang di senangi oleh anak-anak usia ini adalah cerita-cerita
yang mengandung daya khayali atau fantasi. Cerita-cerita seperti ini tergolong ke dalam jenis
dongeng.
Pada usia 10-13 tahun anak mulai meninggalkan fantasi-fantasi dan mengarah ke cerita-
cerita nyata dan realitas. Meskipun pandangannya tentang dunia ini masih sangat sederhana.
Mereka mulai mengetahui dan mengamati faktor-faktor yang ada dalam kehidupan nyata. Cerita
yang di senangi anak-anak dalam kelompok ini berupa cerita tentang kepahlawanan, petualang,
detektif, dan cerita tentang drama kehidupan. Jenis cerita lain yang juga disenangi anak-anak
usia SD, baik kelas rendah maupun kelas tinggi adalah cerita yang mengandung humor atau
hiburan.

KEKHASAN CERITA ANAK


Cerita anak merupakan salah satu karya sastra anak. Sastra anak adalah karya sastra yang
ditulis sebagai bacaan untuk anak. Isi sastra anak sesuai tingkat perkembangan intelektual serta
emosi anak. Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, atau
penderitaan orang; kejadian dan sebagainya, yang merupakan rekaan belaka, bersifat imajinatif
dan fiktif. Arti leksikal tersebut diperkuat dengan pengertian bahwa cerita anak bukanlah cerita
yang ditulis oleh anak, melainkan cerita karangan orang dewasa yang dikonsumsi oleh anak.
Sebagaimana disebutkan di atas, cerita anak ditulis oleh orang dewasa dan dikonsumsi
oleh anak-anak. Dalam proses penciptaannya, pengarang mengimaji-nasikan suatu kehidupan
yang sudah jauh dilewatinya, yaitu kehidupan masa kanak-kanaknya. Kondisi itulah yang
menyebabkan munculnya jarak intelektualitas yang terselip dalam proses penciptaannya. Oleh
karena itulah, pengarang harus berusaha memperhitungkan tingkat intelektualitas dan daya
ima-jinasi pembaca (anak-anak). Pengarang harus sekuat-kuatnya memper-timbangkan selera
anak-anak. Cerita anak harus berada tidak jauh dari daya pikir dan daya kreasi imajinasi
pembacanya, yaitu anak-anak.
Kekhasan pengertian cerita anak memunculkan sifat tersendiri dalam cerita anak
tersebut. Sifat itu muncul karena uniknya dunia anak yang harus ditampilkan dalam cerita anak.
Dunia anak adalah dunia yang penuh imajinasi, namun terbatas dalam hal kedalaman
intelektualnya.
Pada intinya cerita anak-anak merupakan pengembangan imajinasi atau fantasi hingga
tingkat yang serba mungkin. Pengembangan yang serba mungkin ini bersifat antromorfomis
(pengenaan sifat-sifat manusia kepada tumbuhan, hewan, atau benda mati). Anak-anak kerap
menganggap sesuatu itu berjiwa atau bernyawa seperti mereka. Hal itu disebabkan oleh
kemampuan mereka dalam mengembangkan imajinasinya untuk memberikan ciri-ciri
kemanusiaan pada segala sesuatu sungguh besar, sehingga benda-benda mati pun mereka ubah
seolah-olah hidup, berbicara, bertingkah laku, dan berperasaan seperti manusia.
Karena itu, sungguh khas jika dalam cerita anak ada tokoh-tokoh cerita yang merupakan
benda mati. Pada sisi lain, munculnya tokoh-tokoh seperti itu dalam cerita orang dewasa sering
dianggap sebagai sesuatu yang absurd. Berdasarkan hal itu, anak-anak akan menganggap
sesuatu memiliki imbauan dan nilai tertentu masing-masing. Benda mati maupun benda hidup
memiliki imbauan tertentu, mempunyai kualitas-kualitas manusia. Di sinilah letak kekhasan sifat
cerita anak.
Selain itu manfaat dari cerita anak bisa melatih kemampuan bahasa anak, menumbuhkan
kreativitas anak, dan meningkatkan kecerdasan anak. Adapun ciri-ciri cerita anak yaitu, alurnya

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak
lurus atau berurutan, mengandung tema yang mendidik, tidak ada unsur dewasa, ceritanya
mudah dimengerti, dan gaya bahasa yang sederhana atau mudah dipahami.

REFERENSI:
https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-cerita-anak/
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132086367/pengabdian/Menulis+Cerita+Anak.rtf
https://www.situsartikel92.com/2022/02/pengertian-jenis-pendekatan-hakikat-dan.html
https://www.indonesiana.id/read/156129/kekhasan-sifat-cerita-anak
https://id.wikipedia.org/wiki/Bacaan_anak
https://bobo.grid.id/read/082800102/penting-ada-dalam-cerita-anak-apa-saja-unsur-unsur-
yang-harus-ada-di-dalamnya?page=all
https://www.gurusiana.id/read/wiwikpuspitasari/article/yuk-menulis-cerita-anak-bagian-3-
4904152/
https://www.gurusiana.id/read/wiwikpuspitasari/article/yuk-menulis-cerita-anak-bagian-1-
4950462

MATERI KHUSUS
Sabtu, 25 Februari 2023
Google Meet, 19.30 – 21.00 WIB

No Materi
1 Mengapa (harus) menulis cerita anak?
1) Data perkembangan anak usia dini menunjukkan perlunya stimulus visual lebih
banyak
2) Data kecukupan bahan pustaka/literatur di Indonesia tidak seimbang
3) Kalau berkaitan dengan tujuan tertentu, seperti dakwah, maka pembentukan
karakter muslim yang tepat diawali sejak usia dini
4) Banyak buku anak didominasi nonmuslim sehingga membawa akidah yang
berbeda, atau penerbit muslim yang menerapkan harga jual tinggi meskipun
substansi dan pesan kebaikan dii dalam ceritanya sudah bagus.
Dan banyak lagi lainnya

Bagaimana menulis cerita anak?


1) Harus paham perbedaan cerita anak dan cerita lain
2) Menakar kemampuan penulis dalam mengeksplorasi kekuatan cerita anak
3) Memperhatikan perjenjangan (usia) pembaca buku di Indonesia
4) Tahu template penerbit dan tren yang ada
2 Prospek kerja penulis cerita anak
1) Bonus demografi Indonesia
2) Penerbit Indie semakin menjamur. Penerbit mayor semakin terbuka menerima
penulis baru
3) Tantangan ChatGPT dan Artificial Intelligence (AI) dalam bisnis kreatif
3 Trik dasar cerita anak bisa dilirik penerbit dan konsumen

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak
1) Ikuti kelasnya sampai selesai yaa..

Mohammad Salahuddin Al-Ayyuubi (IG: @ibnusjahad)


Kelas Gratis Menulis Cerita Anak

Anda mungkin juga menyukai