Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Bahasa dan Sastra Indonesia di SD

Cerita Anak-Anak

Tutor Pengampun: Mhd.Anggie J.Daulay S.,S. M.Hum

Disusun Oleh:

Kelompok 3 : 1. Dinda Fahira Sirait (856021779)

2. Dinda Badzlina Siahaan (856041108)

3. Alfany Angel Fadillah (856021564)

4. Beby Dwi Anggie (856041154)

5. Ayu Wandari (856023837)

Universitas Terbuka
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan izin dan
kekuasaan NYA LAH kita kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah
“CERITA ANAK - ANAK” ini dengan baik.

Segala daya dan upaya kami lakukan untuk menyusun makalah ini, akan tetapi
dengan keterbatasan waktu, tenaga dan minimnya pengalaman, tentunya masih
banyak kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya dan kritik serta saran sangat kami harapkan dengan hati terbuka dan lapang
dada untuk menyempurnakan langkah kami kedepan nya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi pembaca umumnya bagi semua
pihak dan mudah-mudahan Allah SWT memberikan rahmat dan karunianya pada kita
umat manusia.
DAFTAR ISI
 BAB I : Pendahuluan
A. Latar Belakang............................................................................ 3
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 4
D. Manfaat Penulisan....................................................................... 4
 BAB II: ISI
Hakikat Cerita Anak-Anak................................................. 5
Unsur-unsur Pembangun Cerita Anak-Anak.................... 8
Analisis Cerita Anak-Anak................................................. 11
 BAB III:
A. Simpulan................................................................................... 12
B. Saran......................................................................................... 12
 Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Cerita merupakan bagian atau salah satu jenis sastra atau yang disebut dengan istilah genre
sastra. Untuk menjadi seorang Guru di SD, kita harus mengetahui jenis-jenis cerita yang bisa
dibaca atau dikonsumsi oleh anak-anak. Pada hakikatnya sastra mengandung eksplorasi
mengenai kebenaran kemanusiaan. Sastra juga menawarkan berbagai bentuk kisah yang
merangsang pembaca untuk berbuat sesuatu. Apalagi pembacanya adalah anak-anak yang
fantasinya baru berkembang dan menerima segala macam cerita terlepas dari cerita itu masuk
akal atau tidak. Sastra anak berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk
kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan
ketrampilan praktis bagi anak. Salah satu sastra anak adalah cerita anak, yaitu cerita yang
pembacanya khusus ditujukan untuk anak. Sesuai dengan sasaran pembacanya, cerita anak
dituntut untuk dikemas dalam bentuk yang berbeda dari cerita orang dewasa hingga dapat
diterima anak dan dipahami mereka dengan baik. Cerita anak merupakan pembayangan atau
pelukisan kehidupan anak yang imajinatif ke dalam bentuk struktur bahasa anak. Cerita anak
merupakan sastra yang ditujukan untuk anak, bukan sastra tentang anak. Sastra atau cerita
tentang anak bisa saja isinya tidak sesuai untuk anak-anak, tetapi sastra untuk anak sudah
tentu sengaja dan disesuaikan untuk anak-anak selaku pembacanya .Perkembangan anak akan
berjalan wajar dan sesuai dengan periodenya bila disugui bahan bacaan yang sesuai pula. Jadi
cerita anak harus menjadi buku bacaan yang sengaja ditulis untuk dibaca anak-anak. Isi buku
tersebut harus sesuai dengan minat dan dunia anak-anak, sesuai dengan tingkat
perkembangan emosional dan intelektual anak sehinga melalui cerita anak yang digemari
anak-anak maka dapat menanamkan nilai-nilai moral yang baik untuk anak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu cerita?

2. Apa saja jenis-jenis cerita anak?

3. Tokoh apa yang terdapat dalam cerita?

4. Alur saja apa yang digunakan dalam cerita?

5. Apa itu sudut pandang?

6. Apa tujuan penggunaan Gaya dalam cerita?


7. Bagaimana cara menganalisis cerita anak?

C. Tujuan

1. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang cerita anak

2. Untuk mengajarkan cara membedakan antara cerita anak-anak dengan cerita dewasa.

3. Agar pembaca dapat menganalisis dan menyampaikan cerita apa yang baik atau tidak
untuk dikonsumsi anak-anak.

D. Manfaat Penulisan

 Merangsang imajinasi dan Kreativitas


 Mendorong pengembangan pribadi
 Meningkatkan pengembangan bahasa dan komunikasi
 Meningkatkan rasa percaya diri

BAB II

PEMBAHASAN

HAKIKAT CERITA ANAK-ANAK

A. Pengertian

Titik W.S.,dkk (2003:89) menjelaskan bahwa cerita anak adalah cerita sederhana yang
kompleks. Kesederhanaan itu ditandai oleh syarat wacananya yang baku dan berkualitas
tinggi, namun tidak ruwet sehingga komunikatif. Cerita anak-anak harus berbicara tentang
kehidupan anak-anak dengan segala aspek yang berada dan mempengaruhi mereka.

Untuk memperoleh pemahaman lebih lengkap tentang cerita anak-anak diperlukan


pengetahuan tentang ciri-ciri cerita anak-anak berikut ini:
1. Ciri-ciri Cerita Anak:

Ciri-ciri tersebut berupa:

a. Unsur pantangan

Unsur pantangan merupakan unsur-unsur yang berhubungan dengan segi isi cerita yang
bersifat negatif yang tidak pantas untuk diketahui anak karena unsur-unsur tersebut dapat
mempengaruhi perkembangan jiwa anak ke arah yang tidak baik.

b. Penyajian

Cerita anak-anak harus disajikan secara langsung, tidak berbelit-belit.

Oleh karena itu, bahasa yang digunakan harus singkat dan lugas, tidak menggunakan gaya
bahasa yang biasa digunakan oleh orang dewasa.

c. Fungsi terapan

Cerita anak-anak pada umumnya memiliki fungsi terapan. Artinya, cerita anak-anak
disusun dengan mengemban misi pendidikan, pengetahuan, pertumbuhan anak, dan
pengalaman tentang kehidupan.

2. Manfaat cerita anak

Cerita anak dapat menanamkan rasa peka dalam batinnya untuk bisa membedakan mana
yang baik dan yang buruk, dapat menanamkan kesadaran tentang kebenaran dan keadilan,
keberanian, kesetiaan, kejujuran, pengorbanan dan kehormatan.

Nilai edukatif bisa mendidik anak akan merasa cinta tanah air dan bangsa. Ditinjau dari segi
bahasa, cerita anak-anak dapat memperkaya perbendaharaan kata anak. Menjadikan anak
terampil berbahasa secara lisan dan tulisan.

Selain manfaat di atas, manfaat lainnya dari cerita anak adalah

1. Mengasah daya fikir, kreatifitas dan imajinatif

Anak dapat membentuk visualisasi sendiri melalui cerita yang dia dengarkan. Lama kelamaan
akan memancing daya kreatifitas mereka seperti mengungkapkan isi hati dan fikiran dengan
kata-kata lisan maupun tulisan dan dia akan memiliki banyak kosa kata.
2. Media untuk menanamkan nilai dan etika

Berbagai nilai kejujuran dan rendah hati kerja keras hingga empati dan kebiasaan sehari-hari
dapat dengan mudah diserap melalui cerita. Didalam cerita tidak memerintah ataupun
menggurui tapi sebaliknya didalam tokoh cerita diharapkan menjadi teladan bagi anak.

3. Sebagai langkah awal untuk menumbuhkan minat baca anak

Setelah tertarik membaca buku yang sering mereka baca maka mereka akan meluaskan
bacaannya pada buku-buku pelajaran.

4. Mengembangkan kecerdasan emosi dan spiritual

Kecerdasan emosi adalah kemampuan anak untuk menyikapi keadaan, baik tekanan maupun
perilaku dari luar, seperti bagaimana menerima kekalahan dengan baik atau apa yang harus
dilakukan ketika kesal atau marah.

3. Jenis-Jenis cerita Anak-anak

a. Cerita Jenaka

Cerita jenaka merupakan cerita yang mengungkapkan hal ihwal atau tingkah laku seorang
tokoh yang lucu.

b. Dongeng

Dongeng adalah cerita yang didasari atas angan-angan atau khayalan.

c. Fabel

Fabel adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokohnya.

d. Legenda

Legenda adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu.

e. Mite atau Mitos


Mite atau Mitos merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut
kehidupan dewa-dewa atau kehidupan makhluk halus.

UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN CERITA ANAK-ANAK

A.Tema Cerita

Tema dalam sebuah cerita ibarat pondasi pada sebuah bangunan. Ini artinya elemen atau
unsur yang pertama harus ada dalam sebuah cerita adalah tema.

Cerita anak-anak umumnya bersifat didaktis. Oleh karena itu, tema atau amanat yang
terkandung dalam cerita anak-anak berisi pertentangan antara baik dan buruk. Ada kalanya
tema cerita dinyatakan dengan jelas atau dinyatakan secara eksplisit.

B. AMANAT

Amanat pada sebuah cerita dapat disampaikan secara implisit ataupun secara eksplisit.
Implisit, Jika jalan keluar atau ajaran moral itu tersirat di dalam tingkah laku tokoh. Eksplisit
jika pengarang pada tengah atau akhir cerita menyampaikan seruan, saran, peringatan,
anjuran, larangan, berkenaan, dengan gagasan yang mendasari cerita itu.

C.TOKOH

Toko ialah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau Perlakuan di dalam berbagai
peristiwa cerita. Tokoh pada umumnya berwujud manusia, tetapi dapat juga berwujud
binatang atau benda yang lain kan atau diserupai sebagai manusia.

Toko dikatakan relevan dengan pembaca atau dengan pengalaman pembaca jika tokoh itu,
seperti pembaca atau seperti seseorang yang dikenal oleh pembaca. Setidak-tidaknya ada
sesuatu pada diri tokoh yang juga pada diri pembaca.

1.Tokoh sentral dan Tokoh Bawahan.

Berdasarkan fungsinya, tokoh dalam cerita dibedakan atas tokoh sentral dan Tokoh
Bawahan. Tokoh sentral atau tokoh utama adalah tokoh yang memegang peran penting dalam
cerita. Tokoh sentral yang berperan baik disebut nya dengan istilah protagonis, sedangkan
lawannya disebut antagonis.

Adapun yang dimaksud dengan tokoh Bawahan adalah tokoh yang kedudukannya tidak
sentral, tetapi kehadirannya sangat diperlukan untuk menunjang atau mendukung tokoh
utama.

2. Tokoh Datar dan Tokoh Bulat

Di dalam cerita rekaan, tokoh Datar diungkapkan atau disoroti dari satu segi watak nya saja.
Tokoh Datar bersifat statis, di dalam perkembangannya lakukan atau watak tokoh itu sedikit
sekali berubah, bahkan adakalanya tidak berubah sama sekali. Dengan demikian, tokoh Datar
mudah dikenali dan mudah diingat.

Disebut tokoh Bulat karena pengarang menampilkan tokoh ini dengan berbagai watak yang
dimiliki nya baik kelemahan maupun kekuatan nya sehingga tidak menimbulkan kesan
"Hitam-Putih". Watak tokoh ini tidak ditampilkan sekaligus, tetapi berangsur-angsur atau
berganti-ganti

D. Latar
Latar atau setting diartikan juga sebagai landasan tumpu sebuah cerita. Secara kasat mata,
latar dalam cerita berkenaan dengan tempat atau ruang dan waktu yang tergambar dalam
sebuah cerita.

E. ALUR

Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) memberi makna kata alur yang berhubungan dengan
sastra sebagai Rangkaian peristiwa yang direka dan dijalani dengan seksama dan
menggerakkan jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian nya.

Makna tentang alur di atas sejalan dengan yang disampaikan Sudjiman (1991:29), Iya itu
Alur adalah jalinan cerita yang disajikan dengan urutan waktu tertentu.

F. SUDUT PANDANG

Sudut pandang atau pusat pengisahan (point of view) digunakan pengarang dalam
menciptakan cerita agar memiliki suatu kesatuan.

Secara garis besar, sudut pandang dibedakan menjadi dua, yakini sudut pandang orang
pertama yang disebut dengan Akuan dan sudut pandang orang ketiga yang disebut dengan
diaan atau disebut dengan insider atau Outsider.

Namun, ada juga cerita yang menggunakan sudut pandang campuran, Iya itu kedua sudut
pandang tersebut (akuan dan diaan) digunakan di dalam sebuah cerita.

G. GAYA

Suatu hal penting dan tidak dapat dihindari adalah bahwa gaya bercerita sangat berkaitan
dengan unsur-unsur cerita, seperti tema, latar, tokoh, dan sudut pandang.

Gaya dalam bercerita juga berkaitan dengan sasaran cerita, artinya cerita yang disusun
ditujukan untuk siapa.
ANALISI CERITA ANAK-ANAK

Kata analisis bermakna menyelidiki sesuatu hal. Analisis cerita rekaan berkenaan dengan
penyelidikan terhadap unsur-unsur pendukung cerita, meliputi tokoh dan penokohan atau

perwatakan, setting cerita atau latar tempat dan waktu penceritaan, sudut pandang pengarang,
gaya, tema, dan amanat cerita.

Analisis cerita anak-anak tidak berbeda dengan analisis cerita orang dewasa karena unsur-
unsur cerita antara keduanya juga tidak berbeda. Yang membedakan keduanya adalah gaya
dan bahasa yang digunakan serta struktur cerita yang lebih sederhana.

Hal yang terpenting dalam cerita anak adalah amanat yang terkandung dalam cerita. Cerita
anak memiliki fungsi terapan, Iya itu menanamkan pendidikan moral, pengetahuan, dan
pengalaman tentang kehidupan yang bernilai positif. Jika ada penggambaran Putih Hitam
(kebaikan dan kejahatan) pada akhirnya yang jahat akan dikalahkan oleh tokoh baik.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Cerita merupakan tuturan atau karangan tentang suatu peristiwa atau kejadian.

2. Cerita anak adalah cerita yang khusus dibuat untuk anak-anak, dan dikarang oleh orang
dewasa, namun tidak menutup kemungkinan cerita tersebut juga dikarang oleh anak-anak.

3. Cerita anak haruslah bersifat mendidik, karena anak sangat mudah terpengaruh oleh hal-hal
yang baru dijumpainya.

4. Untuk membedakan cerita anak dengan cerita dewasa tidaklah sulit walaupun unsur-unsur
yang ada dalam cerita dewasa dan anak-anak hampir sama. Yang membedakan adalah isi dari
cerita tersebut.
5. Cerita anak harus bermanfaat untuk mengembangkan daya pikir anak. Karena masa anak-
anak sangat mempegaruhi kehidupannya kelak.

B. Saran

Sebelum mengajarkan kepada anak didik, hendaklah sebagai pengajar harus bisa
menganalisis cerita mana yang pantas dan tidak pantas untuk diberikan kepada anak-anak.
Sehingga mereka tidak terpengaruh kepada hal-hal negatif yang akan mempengaruhi pola
pikirnya.

DAFTAR PUSTAKA

Hj. Rosdiana, Yusi, dkk. 2013. Bahasa dan Sastra Indonesia di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Pamulang

Tarigan, Henry Guntur. 1995. Dasar-dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.

Puryanto, Edi. 2008. Konsumsi Anak dalam Teks Sastra di Sekolah. Makalah dalam
Konferensi Internasional Kesusastraan XIX HISKI.

Sarumpaet, Riris K. Toha. 2003. Struktur Bacaan Anak, dalam “Teknik Menulis Cerita
Anak”. Yogyakarta: Pink Books, Pusbuk, dan Taman Melati

Alwi, Hasan, dkk. 2000. Tata Bahasa Buku Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Kumpulan karya tulis ilmiah. 2013. http://tugasakhiramik.blogspot.com/2013/03/pengertian-
cerita-anak.html

Mukhlisaddien. 2012. Menulis Cerita


Anak. http://mukhlisaddien.blogspot.com/2012/07/menulis-cerita-anak.html

Marpaung, Yasinta. 2012. Unsur-unsur Cerita


Anak. https://www.scribd.com/doc/180156891/Unsur-Unsur-Cerita-Anak-2-pdf

Anda mungkin juga menyukai