Anda di halaman 1dari 8

NAMA : DENNIS ODITA P

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA


APRESIASI SASTRA GURU DAN SISWA SEKOLAH
DASAR

1. Apa yang dimaksud dengan belajar apresiasi sastra di SD?


Belajar apresiasi sastra di SD mengacu pada proses memahami, menikmati, dan
menghargai karya-karya sastra secara lebih mendalam. Tujuan dari belajar
apresiasi sastra di SD adalah untuk membentuk dasar pengertian dan apresiasi
terhadap sastra, serta membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan
kreativitas siswa. Kegiatan belajar apresiasi sastra di SD dapat mencakup hal-hal
berikut: membaca dan memahami cerita, megenali jenis-jenis sastra, berbicara
tentang sastra, mengenali struktur sastra dasar, menulis kreatif, memahami nilai-
nilai moral, mengapresiau sastra lokal.

2. Apresiasi sastra anak itu apa?


Apresiasi sastra anak adalah kemampuan untuk memahami, menikmati, dan
menghargai karya-karya sastra yang ditujukan khusus untuk anak-anak. Apresiasi
sastra anak dapat dilakukan melalui diskusi, kegiatan kreatif seperti menulis atau
menggambar berdasarkan cerita, dan memperkenalkan anak pada berbagai jenis
karya sastra seperti cerita pendek, puisi, dan dongeng. Ini semua bertujuan untuk
membantu anak mengembangkan rasa cinta terhadap sastra dan membantu
mereka tumbuh dan berkembang secara holistik.

3. Apa saja bentuk apresiasi sastra untuk anak di SD?


Apresiasi sastra untuk anak di SD dapat diwujudkan melalui berbagai bentuk
kegiatan dan pendekatan, yaitu:
1) Membaca Bersama: Guru atau orang tua dapat membacakan cerita atau buku
sastra anak kepada anak-anak. Membaca bersama adalah cara yang baik
untuk memperkenalkan mereka pada dunia sastra dan membantu mereka
mengembangkan minat membaca.
2) Diskusi tentang Cerita: Setelah membaca sebuah cerita, anak-anak dapat
diajak untuk berdiskusi tentang isi cerita, karakter-karakternya, dan pesan atau
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.
3) Menulis Cerita Pendek: Anak-anak dapat diajak untuk mencoba menulis cerita
pendek sendiri. Hal ini dapat membantu mereka memahami proses kreatif di
balik pembuatan karya sastra.
4) Menggambar atau Mengilustrasikan Cerita: Anak-anak dapat diminta untuk
menggambar atau mengilustrasikan adegan atau karakter dari cerita yang
mereka baca. Ini dapat membantu mereka memvisualisasikan cerita dengan
lebih baik.
5) Membuat Teater Mini: Anak-anak dapat berperan sebagai tokoh dalam cerita
dan melakukan pementasan mini dari cerita yang mereka baca. Hal ini dapat
membantu mereka memahami dan menghayati cerita dengan lebih
mendalam.
6) Menyusun Puisi Sederhana: Guru atau orang tua dapat membimbing anak-
anak untuk mencoba menulis puisi sederhana. Puisi adalah bentuk sastra
yang dapat membantu mereka bermain dengan bahasa dan ungkapan kreatif.
7) Mengenal Sastra Lokal atau Tradisional: Selain karya sastra umum, anak-
anak juga dapat diperkenalkan pada karya sastra lokal atau tradisional yang
merupakan bagian dari budaya mereka.
8) Kunjungan ke Perpustakaan atau Festival Sastra: Mengajak anak-anak untuk
mengunjungi perpustakaan atau ikut serta dalam festival sastra dapat
membantu mereka merasakan atmosfer literatur yang hidup dan beragam.
9) Mendongeng atau Mendengarkan Dongeng: Anak-anak dapat diminta untuk
mendongengkan cerita atau mendengarkan dongeng dari orang tua atau guru.
Hal ini dapat memperkaya pengalaman sastra mereka.
10) Membuat Buku atau Koleksi Pribadi: Anak-anak dapat diajak untuk membuat
buku kecil atau koleksi cerita favorit mereka sendiri. Hal ini dapat menjadi
proyek kreatif yang menyenangkan.

4. Apakah yang dimaksud dengan apresiasi sastra itu?


Apresiasi sastra adalah kemampuan untuk memahami, menilai, dan menghargai
karya-karya sastra yang mencakup penghargaan terhadap keindahan bahasa,
struktur, tema, dan pesan
yang terkandung dalam karya sastra. Apresiasi sastra merupakan proses yang
melibatkan pembaca atau penikmat karya sastra dalam menggali makna dan
keindahan dari teks sastra. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengalami
kedalaman dan kompleksitas dari karya sastra, serta memungkinkan pengalaman
pribadi yang mendalam melalui interaksi dengan teks.

5. Mengapa perlu ada pembelajaran apresiasi sastra di SD?


Pembelajaran apresiasi sastra di SD perlu diberikan karena dapat:
1) Membangun Minat Membaca: Mengenalkan anak-anak pada karya sastra sejak
dini dapat membantu membentuk minat dan kebiasaan membaca yang positif.
Hal ini dapat membawa manfaat jangka panjang dalam pengembangan literasi
mereka.
2) Mengembangkan Keterampilan Bahasa: Apresiasi sastra membantu
meningkatkan keterampilan bahasa anak-anak, termasuk keterampilan
membaca, pemahaman teks,kosakata, dan tata bahasa.
3) Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis: Mempelajari dan menganalisis karya
sastra melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis anak-anak. Mereka belajar
untuk memahami, menafsirkan, dan mengevaluasi teks dengan lebih
mendalam.
4) Mengajarkan Nilai-Nilai Moral dan Kultural: Banyak karya sastra mengandung
pesan- pesan moral, nilai-nilai kultural, atau pandangan tentang kehidupan.
Pembelajaran apresiasi sastra dapat menjadi sarana untuk memperkenalkan
nilai-nilai ini kepada anak- anak.
5) Mendorong Kreativitas dan Imajinasi: Melalui apresiasi sastra, anak-anak dapat
terinspirasi untuk berkreasi sendiri, baik dengan menulis cerita, puisi, atau
menggambar. Hal ini membantu mengembangkan kemampuan kreativitas dan
imajinasi mereka.
6) Mengajarkan Empati dan Keterhubungan Emosional: Banyak karya sastra
membahas tema-tema emosional dan pengalaman manusia. Membaca atau
mendengarkan cerita ini dapat membantu anak-anak memahami dan
merasakan emosi-emosi tersebut, sehingga membantu mengembangkan
empati.
7) Mengapresiasi Keanekaragaman Budaya: Melalui karya sastra, anak-anak
dapat mengenal dan menghargai berbagai kebudayaan, tradisi, dan perspektif
yang berbeda. Hal ini membantu membuka pikiran mereka terhadap
keanekaragaman dunia.
8) Mengajarkan Keterampilan Sosial: Beberapa karya sastra juga membahas
keterampilan sosial dan moral, seperti pentingnya persahabatan, kejujuran, dan
tanggung jawab.
9) Mengembangkan Hubungan Antar Generasi: Membaca bersama atau
mendiskusikan karya sastra dapat menjadi kesempatan untuk mempererat
hubungan antara anak-anak dengan orang dewasa di sekitarnya.
10) Menghadirkan Kesempatan Kreatif: Apresiasi sastra memberikan kesempatan
bagi anak-anak untuk mengekspresikan diri secara kreatif melalui penulisan,
menggambar, atau pertunjukan teater mini.

6. Bagaimana peran guru dalam pembelajaran apresiasi sastra di sekolah?


Peran guru dalam pembelajaran apresiasi sastra di sekolah adalah memiliki
tanggung jawab untuk membimbing dan memfasilitasi proses memahami,
menikmati, dan menghargai karya- karya sastra di antara para siswa. Berikut adalah
beberapa peran utama guru dalam pembelajaran apresiasi sastra yaitu:
1) Memilih Materi yang Sesuai
2) Membimbing siswa dalam membaca karya sastra, dan kemudian
mendiskusikan isi, karakter, plot, dan pesan yang terkandung di dalamnya.
3) Membantu siswa menganalisis elemen-elemen kunci dalam karya sastra,
seperti karakter, setting, plot, tema, dan penggunaan bahasa kiasan atau
simbol.
4) Mendorong Kreativitas siswa
5) Memberikan bimbingan dan umpan balik konstruktif untuk membantu
siswa mengembangkan keterampilan menulis mereka.
6) Mengajarkan Keterampilan Literasi Kritis
7) Menginspirasi Minat Sastra pada siswa

7. Apa sajakah kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengapresiasi karya sastra
anak? Beberapa kegiatan yang dapat membantu anak mengembangkan
apresiasi terhadap karya sastra:
1) Membaca Bersama: Membaca buku cerita atau puisi bersama anak adalah
cara yang sangat efektif untuk memperkenalkan mereka pada karya sastra
anak-anak.
2) Diskusi tentang Cerita: Setelah membaca sebuah cerita, ajaklah anak untuk
berbicara tentang cerita tersebut. Anda bisa menanyakan tentang tokoh-tokoh,
alur cerita, dan pesan atau pelajaran yang dapat dipetik.
3) Menulis Cerita Pendek: Mendorong anak untuk menulis cerita pendek sendiri
dapat membantu mereka memahami proses kreatif di balik pembuatan karya
sastra.
4) Menggambar atau Mengilustrasikan Cerita: Ajaklah anak untuk menggambar
atau mengilustrasikan adegan atau karakter dari cerita yang mereka baca. Ini
dapat membantu mereka memvisualisasikan cerita dengan lebih baik.
5) Pementasan Teater Mini: Anak-anak dapat berperan sebagai tokoh dalam
cerita dan melakukan pementasan mini dari cerita yang mereka baca. Ini dapat
membantu mereka memahami dan menghayati cerita dengan lebih mendalam.
6) Membuat Puisi Sederhana: Bimbinglah anak untuk mencoba menulis puisi
sederhana. Puisi adalah bentuk sastra yang dapat membantu mereka bermain
dengan bahasa dan ungkapan kreatif.
7) Mendongeng atau Mendengarkan Dongeng: Baca dongeng atau cerita kepada
anak, atau biarkan mereka mendongengkan cerita sendiri. Hal ini dapat
memperkaya pengalaman sastra mereka.
8) Menyusun Koleksi Pribadi: Ajaklah anak untuk menyusun buku atau koleksi
cerita favorit mereka sendiri. Hal ini dapat membantu mereka merasa memiliki
dan menghargai karya sastra.
9) Mengunjungi Perpustakaan atau Festival Sastra: Mengajak anak untuk
mengunjungi perpustakaan atau ikut serta dalam festival sastra dapat
memberikan mereka pengalaman yang berbeda dan memperluas pengetahuan
mereka tentang sastra.
10) Mengenalkan Karya Sastra Lokal atau Tradisional: Selain karya sastra umum,
perkenalkan juga karya sastra lokal atau tradisional yang merupakan bagian
dari budaya mereka.

8. Apa sajakah metode pembelajaran sastra di SD?


Metode pembelajaran sastra di SD adalah
1) Metode Ceramah dan Diskusi: Guru memberikan penjelasan tentang karya
sastra atau elemen-elemennya, dan kemudian mengadakan diskusi untuk
memperdalam pemahaman siswa.
2) Metode Membaca Bersama: Guru membacakan atau meminta siswa membaca
bersama karya sastra, kemudian membahasnya bersama.
3) Metode Penugasan Menulis: Siswa diminta untuk menulis cerita pendek, puisi,
atau ulasan tentang karya sastra yang mereka baca.
4) Metode Proyek Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompok untuk membuat
proyek kreatif terkait karya sastra, seperti pementasan teater, membuat buku
bersama, atau membuat presentasi.
5) Metode Menyusun Sketsa atau Ilustrasi: Siswa diminta untuk menggambar atau
membuat ilustrasi tentang adegan atau karakter dalam karya sastra.
6) Metode Analisis Kelompok: Siswa bekerja dalam kelompok kecil untuk
menganalisis karya sastra dan mempresentasikan hasil analisis mereka.
7) Metode Permainan Peran: Siswa berperan sebagai tokoh dalam karya sastra
dan melakukan pementasan mini untuk menghayati cerita.
8) Metode Simulasi: Siswa mengambil peran tokoh-tokoh dalam karya sastra dan
berinteraksi sesuai dengan alur cerita.
9) Metode Cerita Bergambar: Menggunakan buku cerita bergambar untuk
memperkenalkan elemen-elemen sastra kepada siswa.
10) Metode Penggunaan Media Audio-Visual: Menggunakan film atau rekaman
audio dari karya sastra untuk membantu siswa memahami dan mengapresiasi
teks.
11) Penting untuk mencocokkan metode pembelajaran dengan kebutuhan dan
karakteristik siswa, serta mempertimbangkan berbagai gaya belajar yang
mungkin dimiliki oleh siswa di kelas. Kombinasi dari beberapa metode
pembelajaran juga dapat membantu mempertahankan minat dan keterlibatan
siswa dalam pembelajaran sastra.

9. Bagaimanakah cara menciptakan pembelajaran sastra yang menyenangkan


untuk anak?
Cara untuk menciptakan pembelajaran sastra yang menyenangkan untuk anak
adalah:
1) Pilih Buku yang Menarik: Pilih buku cerita atau puisi yang sesuai dengan minat
dan tingkat usia anak. Pastikan kisahnya menarik dan dapat memikat perhatian
mereka.
2) Libatkan Imajinasi dan Kreativitas: Beri ruang bagi imajinasi anak dengan
mengajak mereka untuk membuat ilustrasi, menulis cerita pendek, atau
membuat proyek kreatif terkait karya sastra.
3) Gunakan Media Interaktif: Manfaatkan teknologi dengan memanfaatkan buku
elektronik interaktif, video animasi sastra, atau aplikasi pendidikan yang
menyajikan karya sastra dengan cara menarik.
4) Adakan Pementasan Teater Mini: Biarkan anak berperan sebagai tokoh dalam
cerita dan lakukan pementasan teater mini. Ini dapat membantu mereka
memahami dan menghayati cerita dengan lebih mendalam.
5) Menggunakan Permainan Edukatif: Gunakan permainan kartu atau papan yang
berhubungan dengan karya sastra untuk membuat pembelajaran lebih interaktif
dan menyenangkan.
6) Mengadakan Pertunjukan Dongeng: Ajak siswa untuk mendongengkan cerita
atau puisi di depan kelas. Ini tidak hanya melatih keterampilan berbicara
mereka, tetapi juga membangun rasa percaya diri.
7) Ajak Siswa untuk Membuat Buku Bersama: Biarkan anak-anak bekerja sama
dalam kelompok untuk membuat buku cerita bersama-sama. Mereka dapat
berbagi ide, menulis cerita, dan mengilustrasikan buku tersebut.
8) Mengadakan Lomba Menulis atau Membaca: Adakan kompetisi menulis cerita
pendek atau membaca puisi di kelas. Ini dapat memacu semangat kompetisi
sekaligus meningkatkan keterampilan sastra mereka.

10. Mengapa pembelajaran sastra itu penting untuk anak SD?


Pembelajaran sastra penting di SD karena memiliki banyak manfaat penting
untuk anak- anak di tingkat Sekolah Dasar (SD yaitu mengembangkan
keterampilan bahasa, membangun minat membaca, mengembangkan imajinasi
dan kreativitas, mengajarkan nilai-nilai moral, dan membangun keterampilan
berfikir kritis.

Anda mungkin juga menyukai