KASUS FEBRIS
Disusun oleh:
ARI APRIAN
P27220021249
TAHUN 2021
Aktivitas 1.
Tuliskan ringkasan kasus !
A. IDENTITAS PASIEN
Status : Anak
Agama : Islam
Tanggal MRS :-
1. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengataka anaknya panas dari dua hari yang lalu
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah batuk pilek dari tanggal 2 4 Oktober 2021
karena habis kehujanan, kemudian selasa siangnya tanggal 2 5 Oktober 2021 anak panas,
dan di ukur suhunya 380C kemudian ibu memberikan sirup tempra agar suhunya turun,
paginya suhu tubuh turun, tetapi setiap malam suhu tubuh naik. Ibu mengatakan anak
rewel tidur dimalam hari karena panas, batuk dan pileknya. Pada Tanggal 2 6 Oktober 2021
di lakukan pengkajian ibu mengatakan badan anak masih hangat, dilakukan temp dan
didapatkan hasil 37,90 C, batuk pilek berkurang. Ibu mengatakan anak tidak di
periksakan ke dokter karena dengan minum obat syrup tempra saja sudah turun. Dan
memang anak sering batuk pilek dan panas jika kecapekan bermain, dan jajan sembarangan
serta kehujanan.
Aktivitas 2.
Gambarkan dalam bentuk skema Clinical Pathway Kasus !
Monositmakrofagselku
pfer
Metabolismedarahmeningkat
Responhipotalamus
anterior
Tubuhmengkompensasicairan
Gangguan rasa Suhutubuhmening yang hilang
nyaman kat
Kehilangancairantubu
Tidakbisatidur, h
Hipertermi
demam,
Resiko
volumecairankurangdar
Cemas ikebutuhantubuh
Aktivitas 3.
Identifikasi dan tuliskas fokus data yang didapat dari pengkajian !
DO: makrofag
N: 80 x/menit mempengaruhi
hipotalamus anterior
S: 37,90C
Aktivitas 4.
Identifikasi jenis pemeriksaan diagnostik dan data tambahan yang diperlukan untuk
melengkapi data pengkajian di atas !
2) Tindakan operasi : -
3) Status nutrisi :-
4) Status hidrasi :-
5) Obat – obatan :-
6) Aktifitas : Aktifitas anak sedikit aktif namun tidak se aktif biasanya dan
lebih suka di gendong ibunya
7) X – Ray :-
B. PEMERIKSAAN FISIK
Tekanan darah :-
Pernafasan : 22x/menit
Tinggi badan : 98 Cm
Aktivitas 5.
Tuliskan Analisis Data Penunjang / Data Diagnostik !
Aktivitas 6.
Tuliskan diagnosa keperawatan sesuai prioritas !
1. Hipertermia b.d agen infeksius mediator inflamasi yang di tandai dengan peningkata suhu
tubuh
Aktivitas 7.
Tuliskan rencana tindakan keperawatan !
NO
DIAGNOSA TUJUAN & KH INTERVENSI
1. Hipertermia b.d Tujuan : Setelah Manajemen hipertermia
agen infeksius dilakukan proses (I.15506) Observasi
mediator
keperawatan selama 1. Identifikasi akibat hipertermia
inflamasi yang
di tandai (mis. Dehidrasi, terpapat udara
1x24 jam diharapkan panas)
dengan
peningkata suhu hipertermia dapat
2. Monitor suhu tubuh
tubuh (D.0130) teratasi
3. Monitor haluan urine
Kriteria Hasil :
4. Monitor komplikasi akibat
Termoregulasi hipertermia
(L.14134)
Terapeutik
- Mengigil menurun 1. Sediakan lingkungan yang
dingin
- Kulit merah
menurun 2. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Pucat menurun
3. Berikan cairan oral
- Suhu
tubuh membaik 4. Ganti baju tidur setiap hari jika
mengalami hiperhidrosis
- Suhu kulit
(keringat berlebihan)
membaik
5. Lakukan pengompresan
(misalnya kompres hangat)
Edukasi
Kolaborasi
Terapeutik
2. Edukasi Lakukan
pengompresan (kompres
hangat bertujuan menurunkan
demam. Pembulu darah yang
melebar akibat suhu hangat
dapat membantu
mempermudah pengeluaran
panas dari tubuh)
Edukasi
1. Berikan cairan oral Hasil : Seperti minum air putih, dan minum
susu.
2. Anjurkan tirah baring Hasil : Ganti baju tidur setiap hari jika
mengalami hiperhidrosis (keringat
Tujuannya untuk berlebihan)
meminimalkan fungsi semua
sistem organ pasien. Hasil : pasien dapat beristirahat dengan
baik dan nyaman
Kolaborari
Hasil : (Mis. Tempra sirup)
Pemberian obat penurun panas
sesuai dengan indikasi .
Aktivitas 9.
Tuliskan Analisis Tindakan Kolaburatif !
1) Tempra sirup
Tempra sirup atau acetaminophen merupakan obat pilihan pertama untuk menurunkan suhu
tubuh. Dosis yang diberikan antara 10-15 mg/Kg BB akan menurunkan demam dalam waktu 30
menit dengan puncak pada 2 jam setelah pemberian. Demam dapat muncul kembali dalam waktu
3-4 jam. Paracetamol dapat diberikan kembali dengan jarak 4-6 jam dari dosis sebelumnya.
Paracetamol tidak dianjurkan diberikan pada bayi < 2 bualn karena alasan kenyamanan. Bayi
baru lahir umumnya belum memiliki fungsi hati yang sempurna, sementara efek samping
paracetamol adalah hepatotoksik atau gangguan hati. Selain itu, peningkatan suhu pada bayi baru
lahir yang bugar (sehat) tanpa resiko infeksi umumnya diakibatkan oleh factor lingkungan
atau kurang cairan.
Aktivitas 10.
Tuliskan evaluasi keperawatan !
NO
Hari/Tgl Evaluasi TTD
DX
P : Observasi
Terapeutik
Edukasi
PEMBIMBING CI KLINIK