Anda di halaman 1dari 7

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PEMBERIAN OBAT ORAL

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktik Klinik Profesi Ners

Disusun oleh:

ARI APRIAN

P27220021249

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2021
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
PEMBERIAN OBAT ORAL

Nama klien :
Diagnosa Medis : Febris
No register : 1107985
Tanggal : 26 Oktober 2021
A. KELUHAN UTAMA
Ibu pasien mengataka anaknya panas dari dua hari yang lalu

B. DIAGNOSA MEDIS
Febris
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia b.d agen infeksius mediator inflamasi yang di tandai dengan peningkata
suhu tubuh

D. DATA YANG MENDUKUNG DIAGNOSA KEPERAWATAN

DS:

- Ibu pasien mengatakan kalau anaknya panas

DO:

- TTV:

N: 80 x/menit

S: 38,50C

RR: 22 x/menit

- Kulit terasa hangat

E. DASAR PEMIKIRAN
Menurut ( Tamsuri. 2016 ) Febris (panas) dapat didefenisikan keadaan ketika individual
mengalami atau berisiko mengalami kenaikan suhu tubuh terus menurus lebih dari 37,8 °C
peroral atau 37,9°C perrectal karena faktor eksternal. Sedangkan menurut ( Ann M Arivin. 2014
) Suhu tubuh dapat dikatakan normal apabila suhu 36,5 °C – 37,5 °C, febris 37 °C - 40 °C dan
febris > 40 °C. Demam terjadi bila berbagai proses infeksi dan non infeksi dan berinteraksi
dengan mekanisme hospes. Pada perkembangan anak demam disebbkan oleh agen
mikrobiologi yang dapat dikenali dan demam menghilang sesudah masa yang pendek. Menurut
pendapat lain ( Sodikin. 2012 ) Demam merupakan suatu keaadan suhu tubuh diatas normal
sebagai akibat peningkatan pusat pengatur suhu di hipotalamus. Sebagian besar demam pada
anak merupakan akibat dari perubahan pada pusat panas (termogulasi) di hipotalamus penyakit
– penyakit yang ditandai dengan adanya demam dapat menyerang system tubuh. Selain itu
demam mungkin berperan dalam meningkatkan perkembangan imunitas spesifik dan non
spesifik dalam membantu pemulihan atau pertahanan terhadap infeksi.

F. PRINSIP TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan ini dilakukan pada klien yang memerlukan peningkatan suhu tubuh . sehingga suhu
panas pada pasien dapat menurun. Tindakan ini memerlukan ketelitian dan prinsip 6 benar
dalam pemberian obat.

1. Tujuan

a. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam melaksanakan pemberian obat


kepada pasien dengan cara diminumkan kepada pasien.

b. Sebagai tindakan pengobatan.

2. Prosedur Kerja

a. Persiapan alat dan bahan

Alat :

a) Sendok

b) Gelas dengan air minum

c) Lap bersih/tissue

d) Bahan : Obat sesuai kebutuhan ( Puyer, kapsul, tablet, sirup )


3. Langkah-langkah tindakan :

a. Posisikan pasien setengah duduk atau duduk di tempat tidur bila memungkinkan

b. Pasien yang tidak bias mobilisasi, posisikan kepala pasien untuk miring kesalah satu
bagian tubuh.

c. Perawat cuci tangan sesuai prosedur.

d. Perawat menyiapkan obat sesuai dosis untuk pasien dengan prinsip 6 benar

a) Benar pasien

b) Benar obat

c) Benar dosis

d) Benar cara

e) Benar waktu

f) Benar dokumentasi

e. Perawat memberikan obat yang telah disediakan.

f. Perawat melakukan identifikasi sesuai prosedur

g. Perawat menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang obat yang akan diminum, bila
tidak ada pertanyaan baru obat dibuka dari bungkus dan diberikan kepada pasien

h. Perawat meminumkan obat denga memperhatikan kondisi pasien

i. Perawat melakukan observasi kepada pasien saat minum obat, apakah benar-benar
diminum / tidak, bila pasien kesulitan menelan bantu memasukkan obat jauh kebelakang
lidah baru berikan minum

j. Perawat melakukan cek kembali setelah 30menit untuk melihat respon pasien terhadap
obat oral yang sudah diminum
k. Perawat mendokumentasikan tindakakn pemberian obat oral,
mendokumentasikan respon pasien kedalam catatan terintegrasi.

G. ANALISIS TINDAKAN
Pemberian tindakan pemberian obat ini dimaksudkan untuk menurunkan suhu tubuh yang
melebihi ambang batas normal/panas yang dialami pasien. Perubahan suhu tubuh diatur oleh
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh hipothalamik
bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi. Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan / kehilangan energi panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan
terjadi perubahan tanda-tanda vital (temperature).

H. BAHAYA DILAKUKANNYA TINDAKAN


Efek samping dari tindakan ini adalah yang mungkin terjadi yaitu Iritasi pada saluran cerna,
alergi, pasien dapat tersedak

I. TINDAKAN KEPERAWATAN LAIN YANG DILAKUKAN


1. Pemberian cairan intravena

2. Kompres hangat

3. Anjurkan banyak minum

4. Anjurkan menggunkan baju tipis yang menyerap keringat

J. HASIL YANG DIDAPATKAN SETELAH DILAKUKAN TINDAKAN


S :-Ibu pasien mengatakan bahwa anaknya sakit panas. Badannya terasa hangat. Sering
kambuh malam hari

O :- Klien tampak tidak bersemangat

- Klien rewel, tidak mau jauh dari ibunya

- Klien tidak mengigil

- Kulit tidak merah akibat panas tubuh yang tinggi

- Suhu Tubuh 36,9oC

- Suhu kulit masih hangat


A :Masalah keperawatan Hipertermia belum teratasi

P : Observasi

1. Monitor suhu tubuh

Terapeutik

1. Sediakan lingkungan yang dingin

2. Berikan cairan oral

2. Ganti baju tidur setiap hari jika mengalami hiperhidrosis(keringat berlebihan)

4. Lakukan pengompresan, jika terjadi panas kembali (misalnya kompres hangat)

Edukasi

1. Anjurkan tirah baring

2. Edukasi mengenai kompres hangat jika suhu tubuh anak meningkat lagi.

K.EVALUASI DIRI

Selama praktik hingga saat ini saya sudah sering melakukan tindakan pemberian obat bukan
merupakan hal yang kecil sehingga tidak dapat sembarangan melakukannya, karena dapat
memperburuk keadaan pasien.
Daftar Referensi

Asmadi. 2018. Tehnik Prosedural Keperawatan : Konsep Aplikasi Kebutuhan Dasar


Klien. Jakarta : Salemba Medika.

Nurarif.A.H.2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &


NANDA NIC NOC. Jogjakarta : MediAction.

PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI). Jakarta. PPNI.


2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI). Jakarta.

PEMBIMBING CI KLINIK

Anda mungkin juga menyukai