PEMBAHASAN
Dalam bab ini menguraikan analisa dan tinjauan teori yang ada di bab II
dan tinjauan kasus yang ada di bab III, seperti yang dijelaskan sebelumnya
“Asuhan Keperawatan pada An.B”, menggunakan teori keperawatan Virginia
Henderson sebagai dasar konseptual. Pembahasan pada kasus ini mencakup
tahapan Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Tindakan Keperawatan
dan Evaluasi. Berikut pelaksanaaanya dengan membandingkan antara teori dan
kasusnya nyata.
A. Pengkajian
Pada kasus DHF analisa data hasil pengkajian penulis menggunakan Teori
Virginia Handersone tentang pola fungsional. Pola fungsional Virginia Henderson
adalah membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan
aktivitas yang memiliki kontribusi terhadap kesehatan dan penyembuhanya
dimana individu tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia
memiliki kekuatan,kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan dan hal ini
dilakukan dengan cara membantu mendapatkan kembali kemandirianya secepat
mungkin. Pendekatan yang sistematis ini memungkinkan perawat untuk mampu
memeriksa dan menilai lebih komperhensif mengenai tindakan dan respon pasien,
mengidentifikasi masalah kesehatan pasien dan mengevaluasi dari hasil
perawatan.
Pengkajian pada kasus ini sejak hari kedua pasien di rawat di RSUD dr.
SOERATNO GEMOLONG pada tanggal 12 Juni 2017, jam 09.00 WIB, dilakukan
tindakan keperawatan selama 3 hari. Dari pengkajian ini akan diperoleh data-data
dari pasien itu sendiri, baik secara subyektif maupun obyektif. Pengkajian yaitu
observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik. Untuk sumber data yang diperoleh
baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengakajian yang penulis lakukan
sebagai langkah untuk menentukan intervensi apa yang akan dilakukan oleh
penulis, maka penulis menggunakan alat seperti stetoskope, tensi meter dan
termometer yang dibawanya sendiri dan sedangkan alat yang yang digunakan
pasien untuk membantu dalam perawatan diri seperti baskom dan waslap maka
pasien membawanya sendiri karena di rumahsakit tidak disediakan.
Dalam bab ini juga akan menguraikan analisa tinjauan teori yang ada di
bab II dan tinjauan kasus yang ada di bab III seperti yang dijelaskan “Asuhan
Keperawatan pada An.B dengan Dengue Hemoragic Fever (DHF) Di Ruang
Anggrek RSUD dr. SOERATNO GEMOLONG”. Pembahasan ini meliputi
komponen Asuhan Keperawatan yaitu Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Perencanaan, Tindakan Keperawatan dan Evaluasi. Adapun faktor hambatan
difokuskan pada masalah dan managemen keperawatan. Kemudian penulis
membandingkan teori dan kasus nyata. Selain hal tersebut penelitian akan
membahas juga kelemahan antara teori dan kasus nyata.
Sesuai dengan teori yang telah ditulis dalam bab II didapatkan diagnosa
keperawatan :
Dalam hal ini penulis mendapatkan tiga diagnosa keperawatan yang muncul
dalam pengkajian yang telah dilakukan. Pada pembahasan ini dimulai dari
pengkajian, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi keperawatan,
impementasi dan evaluasi keperawatan.
Hipertermia merupakan suatu kenaikan suhu yang terus menerus lebih tinggi
atau berisiko untuk mengalami kenaikan suhu yang terus-menerus lebih dari
37,5°C (Nanda, 2015).
lauk habis ¼ porsi yang disediakan Rumah Sakit dan juga pasien terlihat minum
air putih 500cc, dan saat ditanya BB sebelum sakit 27kg dan selama sakit 25kg.
Dan dalam melakukan pengkajian penulis menyadari bahwa terdapat kelemahan
yaitu tidak dapat memantau beberapa porsi pasien saat makan.
Setelah penulis membandingkan antara data menurut teori dengan data yang
diperoleh dari pengkajian terdapat kesamaan data. Maka penulis menegakkan
suatu diagnosa yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis menentukan tujuan sebagai
berikut : 1. Kebutuhan nutrisi kembali terpenuhi, 2. Tidak ada tanda-tanda mal
nutrisi, 3. Adanya peningkatan berat badan, 4. Melaporkan nafsu makan pasien
bertambah, 5. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Perawat
3. Keluarga
4. Penulis
a. Penulis perlu belajar lebih giat lagi, dalam memahami kasus DHF
b. Penulis perlu giat bertanya kepada perawat ruangan serta tim medis
lainnya untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selama
merawat pasien DHF di Ruang Anggrek RSUD dr. Soeratno
Gemolong
5. Institusi