Anda di halaman 1dari 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Pada bab ini kelompok akan menuliskan pembahasan terhadap asuhan


keperawatan terhadap Ny.S usia 47 tahun. Masuk rumah sakit umum Siloam
tanggal 25 januari 2017 dengan diagnosa ICH, CVDH.

A. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian pada Ny.S, didapatkan bahwa yang menjdi
penyebab ICH adalah hipertensi, alasan masuk yaitu pada pukul 17.00 WIB
tanggal 25 jnauari 2017 pasien mengeluh tidak bisa menggerakan bagian
ekstremitas kanan tubuhnya, bicara pelo, sakit kepala tidak ada, dan hal ini
diperkuat dengan hasil CT-Scan kepala tanggal 27 januari 2017 dengan hasil:
perdarahan intra cerebral (4.32 ml) 2.0 x 1, 65 x 2.52 cm di atas thalamus kiri,
crus posterior capsula internal kiri hhingga corona radiate kiri diseertai porifocal
edema diskitarnya, lesi hipodense batas di basal ganglia kiri, sugestif bekas infark.
TD yang cukup tinggi saat di emergency 180/107 mmHg dengan obat perdipine 4
mg/jam, hal ini sesuai dengan teori bahwa salah satu penyebab ICH adalah
hipertensi.
B. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengamatan pada Ny.S selama 3 hari, maka kelompok
mengangkat diagnosa diantaranya terdapat diagnosa keperawatan pada teori.
Diagnosa keperawatan yang diangkat adalah gangguan perfusi jaringan serebral.
Diagnosa keperawatan ini diangkat karena pada Ny.S telah ditemukan hasil lewat
pemeriksaan CT-Scan 27 januari 2017 didapati adanya perdarahan intra cerebral
sebanyak (4.32 ml) di thalamus kiri, cruz posterior kapsula internal kiri hingga
corona radiate kiri disertai plorifocal edema disekitarnya, lesi hipodense batas di
basal ganglia kiri, sugestf bekas infark. Tekanan darah 164/84 mmHg. Pasien juga
mengalami hemiparase pada ekstremitas kanan dengan kekuatan otot 3333 5555
3333 3333

Diagnose keperawatan kedua yang diangkat oleh kelompok adalah resiko


aspirasi. Diagnose ini diambil karena pada Ny.S terpasang alat infasif yaitu NGT.
Saat dilakukan pemeriksaan saraf cranial (N. IX dan N.X) glossopharingeus dan
vagus mengalami gangguan menelan. Diagnosa ini sesuai dengan teori yang ada
pada pasien-pasien dengan diagnose stroke hemoragik.
Diagnose keperawatan ketiga yang diangkat oleh kelompok adalah resiko
ketidakseimbangan suhu tubuh. Masalah ini diangkat karena pasien mengalami
pendarahan pada intra cerebral tepatnya pada hypothalamus. Pendarahan sebanyak
(4,32 ml). pasien memiliki indeks masa tubuh pra obesitas. Pasien juga
mengalami hipertensi dengan tekanan darah 164/84 mmHg. Suhu tubuh 38oC.
diagnose ini tidak ada pada tinjauan teoritis keperawatan melainkan kelompok
temukan saat dilakukan pengkajian pada pasien.
Diagnose keperawatan keempat yang diangkat adalah gangguan mobilitas
fisik. Masalah ini diangkat oleh kelompok karena pada saat pengkajian didapati
ada kelemahan pada ekstremitas kanan dengan kekuatan otot 3333 5555
3333 5555

kelemahan otot disebelah kanan karena adanya pendarahan intra cerebral pada
hipotalamus yang mengakibatkan penurunan kemampuan motorik sebelah kanan
pada pasien dan didapati mobilisasi pasien dibantu penuh oleh perawata dan
keluarga.

C. Intervensi
Intervensi yang dibuat oleh kelompok diambil berdasarkan teori
keperawatan yang sesuai dengan data yang menunjang pada klien. Perencanaan
diprioritaskan pada monitor tanda-tanda vital peningkatan tekanan darah karena
target yang diharapkan adalah sistol TD 140-150 mmHg dengan bantuan
pemberian obat oral maupun IV drip untuk mengontrol hipertensi agar
pendarahaan tidak meluas dan mencegah terjadinya peningkatan intra krnial.
D. Implementasi
Implementasi yang dilakukan pada klien meliputi tindakan observasi TTV
dan tingkat kesadaran. Pelakasanaan program medic dan tindakan independen
perawat. Implementasi yang dilakukan sesuai dengan intervensi dan keadaan
sertaa kebutuhan pasien, dalam pelaksanaan tindakan keperaatan tidak mengalami
hambatan.
E. Evaluasi
Saat dilakukan evaluasi didapatkan data-data yang menggambarkan keadaan
resiko tidak dialami oleh pasien. Pasien masih perbaikan tekanan darah dimana
tekanan darah hari ke-3 pengkajian tanggal 2 januari 2017 yaitu 145/90 mmHg
tanpa obat IV drip dan rencana bila bagus 1 hari lagi pulang, HR 75 x/menit S
36.3oC. kekuatan otot sudah membaik 4444 5555
5555 5555

Dengan meminta menggenggam dan saat dilakukan kernict test pasien sudah
mampu duduk dengan seimbang namun masih sedikit lemah. Pasien sudah
mampu berbicara dan GCS 15 E4M6V5 namun pasien cenderung banyak tidur dan
mobilisasi masih dibantu sebagian oleh keluarga.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dan pembahasan dan pembahasan kasus diatas
maka kelompok menyimpulkan bahwa ICH merupakan masalah penyakit yang
sangat serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan bahkan kematian.
Pada pengamatan kasus dilapangan, ICH yang dialami oleh klien diseabkan
oleh hipertensi yang tidak terkontrol. Disamping itu akan berdampak besar dan
luas terhadap sosial ekonomi, yaitu memerlukan biaya yang tinggi untuk
pengobatan dan rehabilitasi.
Mengingat bahwa ICH adalah masalah yang serius sementara penyebabnya
dapat dicegah seperti hipertensi maka perlulah kiranya meningkatkan peran tenaga
kesehatan termaksut peran perawat dalam memberikan penyuluhan perawatan,
meningkatkan upaya promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya ICH.

B. Saran
1. Bagi perawat
Meningkatkan pengetahuan perawat yang bekerja di RS tersebut tentang
pemahaman dan mampu memberikan asuhan keperawatan yang tepat
terhadap pasien dengan ICH melalui case study atau pertemuan dengan
dokter spesialis untuk pembahasan kasus diruangan atau TE.
2. Kepala Institusi RS
Memberikan perawatan yang maksimal kepada pasien sehingga
mengurangi kecacatan atau mencegah perburukan dengan memberikan
sarana penunjang untuk kepentingan pasien dan keselamatan pasien.

Anda mungkin juga menyukai