PEMBAHASAN
Proses keperawatan adalah dimana suatu konsep diterapkan dalam praktek
keperawatan. Hal ini disebutkan sebagai suatu pendekatan problem yang
memerlukan ilmu, teknik dan keterampilan interpersonal dan ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan klien baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat
mengemukakan dalam proses keperawatan terdiri dari 5 tahap yaitu : pengkajian,
diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, pelaksanaan dan evaluasi. Pada bab
ini penulis akan mencoba membandingkan konsep teori mengenai asuhan
keperawatan pemenuhan kebutuhan Nutrisi pada Tn.S dengan diagnosa Medis
Anemia Di Ruang Teratai RSUD Dr.Doris Sylvanus Palangka Raya.
4.1 Pengkajian
Pengkajian pada tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu
proses yang sistematik dalam mengumpulkan data dari berbagai sumber data
untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan pasien (Nursalam,
2013:17). Pada keluhan utama biasanya pasien dengan Anemia akan merasakan
pusing.
46
4.2 Diagnosa
Diagnosa munurut penulis sesuai fakta, dari hasil pengkajian pada Tn.S
kasus dengan Anemia, penulis mengangkat 1 diagnosa keperawatan berdasarkan
dari analisa data yang diperoleh didapatkan sesuai dengan prioritas masalah pada
kasus yaitu:
4.3 Intervensi
47
kemerahan, nyeri atau bengkak ekstremitas ,Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah dia area keterbatasan perfusi, lakukan hidrasi, ajarkan program
diet untuk memperbaiki sirkulasi (rendah lemak jenuh, minyak ikan omega3
Menurut teori intervensi keperawatan adalah perilaku spesifik yang
diharapkan dari pasien atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat, Setelah
merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan (Intervensi)
keperawatan, tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi, menghilangkan,
mencegah yang dirasakan oleh pasien.
4.4 Implementasi
48
keperawatan, agar implementasi perencanaan ini tepat waktu dan efektif terhadap
biaya, perlu mengidentifikasi prioritas perawatan klien kemudian bila telah
dilaksanakan, memantau dan mencatat respon klien terhadap setiap intervensi dan
mendokumentasikannya informasi ini kepada penyediaan perawatan kesehatan
keluarga.
Menurut penulis berdasarkan fakta dan teori uraian diatas bahwa tidak
ditemukan kesenjangan dalam pelaksanaan keperawatan, karena pelaksanaan pada
kasus Tn. S tidak jauh berbeda dengan yang diuraikan oleh teori diatas. Faktor
yang mendukung dalam pelaksanaan keperawatan ini adalah kerjasama keluarga
klien dan tim kesehatan lainnya. Tidak ada faktor penghambat dalam pelaksanaan
keperawatan klien. Keluarga dan perawat bekerjasama dengan baik dan tidak
menolak saat dilakukan tindakan dan orang tua klien cukup kooperatif.
4.5 Evaluasi
49
Warna kulit pucat memburuk, Kulit Pasien teraba panas/demam, Konjungtiva
anemis, Pasien terpasang infus Nacl 0,9% 7tpm hasil TTV TD; 90/60 mmHg,
Suhu : 37,7° C Nadi : 90 x /menit Pernapasan : 20x /mnt, pada assesment :
Masalah belum teratasi dan planning: Lanjutkan intervensi
Pada Kamis, 07 Juli 2022 belum teratasi karena saat diberikan Tindakan
pasien masih mengatakan pusing dan Pasien terlihat tampak lemas ,Pengisian
kapiler >3 detik, Warna kulit pucat memburuk, Kulit Pasien teraba panas/demam,
Konjungtiva anemis, Pasien terpasang infus Nacl 0,9% 7tpm, mengambil darah
pasien untuk diperiksa ke lab, HGB 7,4 g/dl dan pasien diberikan Pendidikan
Kesehatan “Anemia” hasil TTV TD; 98/51mmHg, Suhu : 37,2° C Nadi : 92 x
/menit Pernapasan : 23x /mnt, pada assesment : Masalah belum teratasi dan
planning: Lanjutkan intervensi
50
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Anemia adalah keadaan rendahnya jumlah sel darah merah dan kadar
hemoglobin (Hb) atau hematokrit (Ht) dibawah normal. Anemia menunjukkan
suatu status penyakit atau perubahan fungsi tubuh (Smeltzer, 2001). Anemia
merupakan keadaan dimana masa eritrosit dan atau masa hemoglobin yang
beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan
tubuh. Secara laboratoris, anemia dijabarkan sebagai penurunan kadar hemoglobin
serta hitung eritrosit dan hematokrit di bawah normal (Handayani & Andi, 2008).
Pada Kamis, 07 Juli 2022 belum teratasi karena saat diberikan Tindakan
pasien masih mengatakan pusing dan Pasien terlihat tampak lemas ,Pengisian
kapiler >3 detik, Warna kulit pucat memburuk, Kulit Pasien teraba panas/demam,
Konjungtiva anemis, Pasien terpasang infus Nacl 0,9% 7tpm, mengambil darah
pasien untuk diperiksa ke lab, HGB 7,4 g/dl dan pasien diberikan Pendidikan
51
Kesehatan “Anemia” hasil TTV TD; 98/51mmHg, Suhu : 37,2° C Nadi : 92 x
/menit Pernapasan : 23x /mnt, pada assesment : Masalah belum teratasi dan
planning: Lanjutkan intervensi
5.2 Saran
Saran bagi mahasiswa agar laporan studi kasus ini berguna untuk
menambah ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dan mampu mempelajari asuhan
keperawatan dengan diagnosis medis Anemia dan sebagai acuan atau referensi
untuk mahasiswa dalam penulisan laporan studi kasus selanjutnya.
Saran bagi institusi pendidikan agar laporan pendahuluan studi kasus ini
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan bacaan atau referensi untuk mahasiswa
dalam membuat asuhan keperawatan terkait pasien dengan diagnosis medis
Anemia pada masa mendatang.
Untuk RSUD Dr. Doris Sylvanus Palangka Raya khususnya pada Intranatal
Care, laporan ini dapat memberikan gambaran pelaksanaan asuhan keperawatan
pada pasien dengan diagnosa medis Anemia dan meningkatkan mutu pelayanan
52
53