PEMBAHASAN
4.1 Pengkajian
Hasil studi kasus pada Ny. N menyatakan bahwa Ny. N menderita DM tipe 2
yang sesuai dengan teori menurut Dewi (2014), bahwa kondisi saat gula darah
dalam tubuh tidak terkontrol akibat gangguan sensitivitas sel beta (β) pankreas
untuk menghasilkan hormon insulin yang berperan sebagai pengontrol kadar gula
dalam tubuh. Pada awal gejala yang dirasakan oleh Ny. N adalah kepala pusing,
nafsu makan menurun, kaki sering kesemutan dan pandangan kabur. Gejala-gejala
tersebut juga sesuai dengan teori Bararah dan Jauhar (2013), termasuk dalam
gejala akut yaitu polinuria, polidipsia, dan poliphagia, juga termasuk dalam gejala
kronis dimana berat badan menurun tanpa disengaja, mata kabur, dan kaki
kesemutan Selama melakukan pengkajian pada klien, penulis tidak banyak
menemukan kesulitan dan hambatan dalam memperoleh identitas klien, riwayat
kesehatannya juga identitas keluarga sebagai penanggung jawab klien. Pada tahap ini
penulis menggunakan format pengkajian Keperawatan Medikal Bedah (KMB) yang
penulis peroleh dari intitusi pendidikan, sehingga dapat menjadi pedoman untuk
memperoleh informasi tentang status kesehatan klien. Namun demikian
kesenjangan masih tetap ada, seperti :
Perencanaan asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada Ny. N dengan masalah
keperawatan Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer penulis mencantumkan
tujuan setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan
tingkat nyeri menurun dengan kriteria hasil :Tanda tanda vital dalam batas
normal,Sakit kepala menurun,Kekuatan fungsi otot,Mengajarkan Teknik relaksasi.
Rencana diagnose Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer meliputi : Kaji secara
komprehensif sirkulasi perifer,Evaluasi nadi perifer dan edema, Ubah posisi pasien
setiap 2 jam,Mengurangi rasa sakit.
Perencanaan asuhan keperawatan yang akan dilakukan pada Ny. N dengan masalah
keperawatan Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan
penulis mencantumkan tujuan setelah dilakukan Tindakan keperawatan selama
3x24 jam diharapkan kriteria hasil : Jatuh saat berjalan berkurang ,Jatuh saat
melakukan personal hygiene,Jatuh saat bangun dari tempat tidur. Rencana diagnose
Resiko cedera berhubungan dengan penurunan fungsi penglihatan meliputi :
Identifikasi fisik klien yang menyebabkan jatuh,Modifikasi pencahayaan, lantai,
dan benda sekitara,Pastikan klien menggunakan alas kaki yang aman dan nyaman.