Anda di halaman 1dari 14

TELAAH JURNAL

KOMPLIKASI SISTEMIK PADA PASIEN DIABETES MELITUS


TIPE 2

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Proses Keperawatan dan


Berpikir Kritis

Dosen Pembimbing : Sri Sumarni,S.Kep.,Ns.,M.Kes

Disusun oleh:

Kelompok 2
Haniza Oktaviyani 722621749
Moh. Pradana Norhadi 722621751
Mutiara Nikmah 722621752
Sigit Febrianto 722621753
Radaghatul Maliyah 722621754
Ferdan Caesar R 722621755

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WIRARAJA
2023
TELAAH JURNAL

Pendahuluan :

Pengambilan artikel Jurnal Penelitian ini diambil dari database: http://schoolar.google.co.id dengan
kata kunci dalam kotak pencariannya itu “Penyakit Diabetes Melitus Tipe 2”.

Telaah:

1. Judul Artikel
“Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2”
2. Latar Belakang
Di latar belakang penulis menjelaskan mengenai apa itu diabetes mellitus dan juga menerangkan
berbagai tipe diabetes dan perkembangannya di dunia serta dampaknya namun sayangnya penulis
tidak mejelaskan secara rinci tujuan latar belakang untuk jurnal hanya menyebutkan data-data
presentase pengidap diabetes mellitus tipe 2.
3. Tujuan
Di dalam artikel ini penulis bertujuan untuk mengetahui komplikasi yang terjadi pada pasien
diabetes mellitus tipe 2.
4. Variabel Penelitian
Variabel independen (tidak tergantung pada variabel lainnya): Laki-laki & Perempuan.
Variabel dependen (tergantung pada variabel lainnya): Usia Laki-laki & Perempuan.
5. Hipotesis
Penulis tidak menyantumkan hipotesis dalam artikel ini. Hipotesis yang dimaksud adalah dugaan
sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Hipotesis yang
mungkin bisa disertakan yakni:
a. Ada hubungan antara usia dan jenis kelamin terhdapat munculnya gejala komplikasi sistemik pada
penderita diabetes mellitus tipe 2.
6. Desain Penelitian
Pada penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode survey deskriptif dengan
menggunakan desain cross sectional melalui data sekunder yang ada di rumah sakit.
7. Definisi Operasional
Penulis menyertakan definisi operasional menggunakan sampel laki-laki & perempuan, skala ukur
dalam artikel ini adalah tingkat komplikasi akut pada pasien diabetes mellitus tipe 2, kemudian
kategorinya yakni berdasarkan usia dan jenis kelamin.
8. Prosedur Penelitian
Sampel pada penelitian ini adalah pasien di rumah sakit Pertamina bintang alam Bandar lampung.
Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 72 orang. Dan metode pengumpulan data menggunakan

2
data sekunder dengan data diambil dari data rekam medis di poli penyakit dalam RSPBA Bandar
Lampung.
9. Pengolahan Dan Analisis Data
Bentuk analisis pada jurnal ini menggunakan analisis univariat yang digunakan untuk menganalisis
setiap variable (terika atau bebas) yang akan diteliti secara deskriptif untuk memperoleh gambaran
pasien DM tipe 2 dengan komplikasi sistemik.
10. Kesimpulan
KESIMPULAN TOLONG TIM TELAAH KERJAIN YAKHH, PERIGUT PERIWEELL AYO
KERJAIN JAN NGEBAWELLLL

3
ASKEP PASIAN DM TIPE 2

Nama : Ny.H

Umur : 49 Tahun

Tabel 3.3 Analisa Data Ny. H

No Data Problem Etiologi


1 Senin, 23 Maret 2020 Ketidakseimbangan Faktor biologis atau
DS : nutrisi : kurang dari ketidakmampuan
a. Klien mengatakan kebutuhan tubuh mengabsorpsi makanan.
nafsu makannya
menurun
b. Klien mengatakan
lemas, mual dan ingin
muntah.
DO :
a. Klien terlihat lemas
b. Berat badan menurun
:
BB sebelum sakit : 62 kg
BB setelah sakit : 58 kg

2 Senin, 23 Maret 2020 Ketidakefektiifan Penurunan sirkulasi


DS : perfusi jaringan darah ke perifer.
a. Klien mengatakan perifer.
kepalanya pusing
b. Klien mengatakan
kesemutan pada kaki,
jika tersandung benda
terkadang tidak terasa
sakit.
DO :
a. Klien tampak lemas
b. TTV:
- TD: 180/80 mmHg
- Suhu: 37,5⁰ C,
- Nadi: 88x/m,
- Pernafasan: 18x/m,
c. GDS : 420 mg/dl
3 Senin, 23 Maret 2020 Risiko cedera Penurunan sensori
DS : (tidak mampu melihat)
a. Klien mengatakan
penglihatan
terganggu.
b. Pandangan kabur dan
seperti berputar-putar.

4
c. Klien mengatakan
gelisah
DO :
a. Padangan klien kabur
b. Klien tampak gelisah

3.2 Diagnosa Keperawatan

a. Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan faktor biologismual muntah.

b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan

sirkulasi darah ke perifer.

c. Risiko cedera berhubungan dengan penurunan sensori (tidak mampu

melihat).

5
6

3.3 Intervensi Keperawatan

Nama : Ny. H

Umur : 49 Tahun

Tabel 3.4
Intervensi Keperawatan Ny. H

No Diagnosa Keperawatan NOC (Nursing Outcome Calssification) NIC (Nursing Income Calssification)
1 Setelah diberikan intervensi selama 3 Nursing treatment :
hari nutrisi kembali seimbang sesuai a. Tentukan program diet dan pola makan klien dan
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dengan kebutuhan tubuh. bandingkan dengan makanan yang dapat
dari kebutuhan tubuh berhubungan Kriteria hasil : dihabiskan klien.
dengan faktor biologismual muntah. a. Klien dapat mecerna jumlah kalori b. Berikan makanan cair yang mengandung zat
DS : atau nutrisi yang tepat, makanan rendah gula (nutrient) dan elektrolit
a. Klien mengatakan nafsu makannya b. Berat badan stabil atau adanya dengan segera jika klien sudah dapat
menurun penambahan : 0,5 - 1 kg mentoleransinya melalui oral,
b. Klien mengatakan lemas, mual dan c. Mendemontrasikan berat badan c. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai
muntah. stabil atau penambahan kearah dengan indikasi,
DO : rentang biasanya. d. Porsi yang sedikit tapi sering membantu menjaga
a. Klien terlihat lemas d. Anjurkan klien untuk makan dalam pemasukan dan rangsangan mua muntah.
b. Berat badan menurun : porsi sedikit tapi sering Collaboration :
- BB sebelum sakit : 62 kg Kolaborasi dengan ahli diet.
- BB setelah sakit : 58 kg

6
7

2 Setelah diberikan intervensi selama 3 a. Monitor tekanan darah, pernafasan, nadi, dan
hari diharapkan klien tidak suhu dengan tepat.
Ketidakefektifan perfusi jaringan menunjukkan gangguan perfusi jaringan b. Sediakan tempat tidur berketinggian rendah yang
perifer berhubungan dengan perifer. sesuai dan posisi nyaman
penurunan sirkulasi darah ke perifer. Kriteria hasil : c. Bantu klien dengan ambulasi, sesuai kebutuhan.
DS : a. Observasi Tanda-tanda vital dalam d. Monitor warna kulit, suhu dan kelembaban.
a. Klien mengatakan kepalanya rentang normal e. Monitor sianosis sentral dan perifer.
pusing - TD: 90/60 – 140-90 mmHg f. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian
b. Klien mengatakan kesemutan pada - Nadi: 60-100 x/m terapi.
kaki, jika tersandung benda - RR: 16-24 x/m g. Kolaborasi melakukan pemeriksaan gula darah
terkadang tidak terasa sakit. b. Observasi rangsangan pada kaki dengan menggunakan “finger stick”,
DO : - Kesemutan kaki hilang h. Kolaborasi pemberian pengobatan insulin
a. Klien tampak lemas c. Observasi gula darah dalam rentang
b. TTV : normal : 80 – 145 mg/dl
- TD: 180/80 mmHg d. Ciptakan lingkungan nyaman
- Suhu: 37,5⁰ C, e. Motivasi dan dukung klien untuk
- Nadi: 88x/m, menghilangkan stres
- Pernafasan: 18x/m f. Berikan terapi
c. GDS : 420 mg/dl

3 Setelah diberikan intervensi selama 3 Kaji ulang adanya faktor-faktor risiko jatuh pada
hari diharapkan klien memperlihatkan klien.
Risiko cedera berhubungan dengan upaya menghindari cedera (jatuh) atau Nursing treatment :
penurunan sensori (tidak mampu cedera (jatuh) tidak terjadi. a. Mengetahui perkembangan penglihatan klien
melihat). Kriteria hasil : b. Lakukan modifikasi lingkungan agar lebih aman
DS : a. Observasi penglihatan klien (memasang pinggiran tempat tidur, dll).
a. Klien mengatakan penglihatan b. Mengidentifikasi bahaya lingkungan c.
yang dapat meningkatkan

7
8

terganggu. kemungkinan cedera,


b. pandangan kabur dan seperti c. Ciptakan lingkungan yang nyaman
berputar-putar.
c. Klien mengatakan gelisah
DO :
a. Klien tampak lemas
b. Padangan klien kabur
c. Klien tampak gelisah

3.4 Implementasi Keperawatan dan Evaluasi Perkembangan

Tabel 3.5
Selasa, 24 Maret 2020 Implementasi Keperawatan Ny. H Rabu, 25 Maret 2020 Evaluasi Perkembangan Ny. H

Hari Hari
No Evaluasi SOAP
Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf Tanggal Paraf
Dx
Jam Jam
1 Selasa, 24 Ketidakseimbangan nutrisi : a. Memonitor kalori dan asupan Kelompok Rabu, 25 S: Kelompok
Maret 2020 kurang dari kebutuhan tubuh makanan klien : mual muntah 2 Maret 2020 a. Klien mengatakan tidak nafsu 2
08.00 – berhubungan dengan faktor hilang. 09.00 WIB makan
biologis mual muntah. b. Memonitor kecenderungan b. Klien mengatakan perut terasa
10.00
terjadinya kenaikan atau mual dan ingin muntah
WIB penurunan berat badan pada O:
klien, a. Klien masih tampak lemas
c. Menentukan jumlah kalori dan b. Klien makan ½ porsi
jenis nutrisi yang dibutuhkan c. BB klien masih 58 kg

8
9

oleh klien untuk memenuhi A:


kebutuhan gizi Ketidakseimbangan nutrisi belum
d. Berkolaborasi dengan ahli diet. teratasi.
P:
a. Lanjutkan diet makan, dan
pantau pemenuhan nutrisi klien.
b. Beri makan dalam porsi kecil
tapi sering
c. Motivasi klien untuk
menghabiskan makanannya
d. Kolaborasi dengan ahli gizi
dalam pemberian diet DM (MB
: 1700 Kal)
2 Selasa, 24 Ketidakefektifan perfusi a. Memonitor TTV dan GDS Kelompok Rabu, 25 S: Kelompok
Maret 2020 jaringan perifer berhubungan b. Memposisikan klien dengan 2 Maret 2020 a. Klien mengatakan badannya 2
10.30 – denganpenurunan sirkulasi posisi semifowler 09.00 WIB lemas, kepala masih pusing
darah ke perifer. c. Memonitor rangsangan kaki b. Klien mengatakan kesemutan
12.30
d. Memonitor sianosis sentral dan kakinya berkurang
WIB perifer O:
e. Berkolaborasi dengan dokter a. Klien tampak lemas
tentang pemberian obat terapi b. Kesadaran composmentis : GCS
infus Ns 20 tpm/menit, injeksi 4-5-6, CRT 3 detik
metrinidasol, injeksi antrain c. TTV :
100ml (IV), injeksi viccilin 250 1) TD : 160/70 mmHg
mg (IV), apidra 8 unit (SC), 2) Suhu : 37⁰ C
lantus 0-0-12, captopril 3) Nadi : 80 x/m
3x12,5mg 4) RR : 18 x/m
d. GDS : 201 mg/dl

9
10

e. Kesemutan kaki berkurang


A:
Masalah teratasi sebagian
P:
a. Lanjutkan intervensi
b. Observasi tanda-tanda vital dan
gula darah
3 Selasa, 24 Risiko cedera berhubungan Mengkaji ulang adanya faktor- Kelompok Rabu, 25 S: Kelompok
Maret 2020 dengan penurunan sensori faktor risiko jatuh pada klien. 2 Maret 2020 Klien mengatakan penglihatannya 2
13.00 – (tidak mampu melihat). Nursing treatment : 09.00 WIB mulai membaik.
a. Observasi penglihatan klien O:
14.30
b. Orientasikan untuk pemakaian a. Klien masih tampak gelisah
WIB alat bantu penglihatan ex. b. Klien tidak cedera
Kacamata c. Klien tampak tenang dan
c. Bantu klien dalam ambulasi nyaman
atau perubahan posisi. A:
d. Atur posisi klien dengan bed Masalah teratasi sebagian
yang rendah.
e. Menjauhkan alat-alat yang P:
dapat menghalangi aktivitas a. Lanjutkan intervensi
klien. b. Beri lingkungan yang nyaman
f. Ciptakan lingkungan yang
nyaman.

10
11

Tabel 3.6
Rabu, 25 Maret 2020 Implementasi Keperawatan Ny. H Kamis, 26 Maret 2020 Evaluasi Perkembangan Ny. H

Hari Hari
No Evaluasi SOAP
Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Paraf Tanggal Paraf
Dx
Jam Jam
1 Rabu, 25 Ketidakseimbangan nutrisi : a. Memonitor kalori dan asupan Kelompok Kamis, 26 S: Kelompok
Maret 2020 kurang dari kebutuhan tubuh makanan klien : mual muntah 2 Maret 2020 a. Klien mengatakan badannya 2
08.00 – berhubungan dengan faktor hilang 09.00 WIB segar
biologismual muntah. b. Memonitor kecenderungan b. Klien mengatakan nafsu makan
10.00
terjadinya kenaikan atau meningkat dan mual muntahnya
WIB penurunan berat badan pada hilang.
klien, O:
c. Menentukan jumlah kalori dan a. Klien tampak segar
jenis nutrisi yang dibutuhkan b. Makanan klien habis
oleh klien untuk memenuhi c. BB naik 0,5 kg dari 58 menjadi
kebutuhan gizi 58,5 kg
d. Kolaborasi dengan ahli diet A:
Masalah ketidakseimbangan nutrisi
teratasi
P:
a. Intervensi dihentikan
b. Klien sudah bisa pulang,
pengobatan dilanjutkan
dirumah.
2 Rabu, 25 Ketidakefektifan perfusi a. Memonitor TTV dan GDS Kelompok Kamis, 26 S: Kelompok
Maret jaringan perifer berhubungan b. Memposisikan klien dengan 2 Maret a. Klien mengatakan pusingnya 2

11
12

2020 dengan penurunan sirkulasi posisi semifowler 2020 dan kesemutan hilang
10.30 – darah ke perifer. c. Memonitor rangsangan kaki 09.00 WIB O:
12.30 d. Memonitor sianosis sentral dan a. Keadaan umum : baik
WIB perifer b. TTV :
e. Berkolaborasi dengan dokter 1) TD : 120/70 mmHg
tentang pemberian obat terapi 2) Suhu : 36⁰ C
infus Ns 20 tpm/menit, injeksi 3) Nadi : 80 x/m
metrinidasol, injeksi antrain 4) RR : 20 x/m
100ml (IV), injeksi viccilin 1) Gula Darah Sewaktu (GDS)
250 mg (IV), apidra 8 unit (SC), : 140 mg/dl
lantus 0-0-12, captopril 3x12,5mg c. CRT klien 1 detik
d. Infus sudah tidak terpasang
A:
Masalah teratasi.
P:
a. Intervensi dihentikan.
b. Klien sudah bisa pulang,
pengobatan dilanjutkan
dirumah.
3 Rabu, 25 Risiko cedera berhubungan Mengkaji ulang adanya faktor- Kelompok Kamis, 26 S: Kelompok
Maret 2020 dengan penurunan sensori faktor risiko jatuh pada klien. 2 Maret 2020 Klien mengatakan penglihatannya 2
13.00 – (tidak mampu melihat). Nursing treatment : 09.00 WIB baik.
14. 30 a. Observasi penglihatan klien O:
WIB b. Orientasikan untuk a. Klien sudah tidak tampak
pemakaian alat gelisah.
bantu penglihatan b. Klien tampak lebih tenang dan
ex. nyaman
Kacamata
c. Bantu klien dalam ambulasi
atau perubahan posisi.

12
13

d. Atur posisi klien dengan bed A:


yang rendah. Masalah teratasi.
e. Menjauhkan alat-alat yang P:
dapat menghalangi aktivitas a. Intervensi dihentikan
klien. b. Klien sudah bisa pulang,
f. Ciptakan lingkungan yang pengobatan dilanjutkan
nyaman. dirumah.

13
14

Anda mungkin juga menyukai