A. Hasil Penelitian
1. Biodata Klien
Umur : 58 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Alamat : Metro
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : URT
Status : Menikah
Dx Medis : DM Tipe II
2. Pengkajian
otot-otot kakinya
penyakit terdahulu
dan klien juga mengatakan ketika klien sakit keluarga akan langsung
2. Pola metabolik klien mengatakan pada saat klien sehat klien makan
teratur 3 kali sehari, pada saat sakit klien mengatakan makan 3 kali
3. Pola eliminasi BAB klien mengatakan pada saat sehat adalah 1 kali
amoniak, pada saat sakit 5 sampai 7 kali sehari dengan warna kuning
4. Pola istirahat tidur klien mengatakan pada saat sehat diwaktu malam
hari.
semua aktifitas sendiri tanpa batuan dari keluarga klien namun saat
6. Pola kebersihan diri pada saat sehat klien mengatakan mandi 2 kali
sehari pada saat pagi dan sore, selalu menjaga kebersihan gigi dan
selalu keramas 3 kali seminggu, pada saat sakit klien tidak mandi
dan hanya membasuh badan dengan kain basah, sikat gigi sekali
g. Pemeriksaan fisik
Dari pemeriksaan fisik yang telah dilakukan didapatkan yang data yang
mg/dl, glukosa pusa 306 mg/dl normalnya 80-125 mg/dl dan glukosa 2
Tabel 4.1
4. Perencanaan
Tabel 4.2
Tabel Perencanaan
5. Implementasi
Tabel 4.3
6. Evaluasi
Tabel 4.4
Tabel Evaluasi
No. Rabu, 04 Juli 2022 Kamis, 05 Juli 2022 Jumat, 06 Juli 2022
Dx Jam 16.00 Jam 16.00 Jam 16.00
1. S : klien mengatakan S : - Klien mengatakan S : - Klien
masih merasa kaku kaku pada otot mengatakan
pada kaki nya dan kakinya sudah sudah tidak
kesemutan mulai berkurang merasa kaku
O : TTV dan kesemutan yang pada otot-otot
TD : 130/80 mmhg biasa dialami sudah kakinya lagi dan
N : 80x/m mulai hilang sudah tidak
S : 37 O : TTV sering kesemutan
R : 20x/m TD : 130/90 mmhg lagi dan klien
A : Masalah belum N : 78x/m juga mengatakan
teratasi S : 36,5 sekarang sudah
P : Lanjutkan R : 20 x/m merasa lebih
intervensi - Klien nampak sudah segar dari
- Observasi TTV bisa melakukan sebelumnya
- Ajarkan latihan latihan senam kaki O : TTV
senam kaki walaupun masih TD : 120/70
- Kolaborasi dibantu oleh peneliti mmhg
pemberian A : Masalah teratasi N : 78x/m
insulin sebagian S : 36,3
P : Lanjutkan intervensi R : 20 x/m
- Observasi TTV - Klien nampak
- Ajarkan latihan sudah dapat
senam kaki melakukan
- Kolaborasi latihan senam
pemberian insulin kaki tanpa
bantuan
peneliti dan
sudah
menghafal
keseluruhan
gerakan sena
kaki
A : Masalah teratasi
sebagian
P : Lanjutkan
intervensi
- Latihan senam
kaki mandiri
B. Pembahasan
latihan senam kaki pada pasien Ny.H dengan asuhan keperawatan diabetes
melitus di ruang Cendrawasi bawah RSU Anutapura Palu”. Prinsip dari
pembahasan ini dengan memfokuskan pada tindakan latihan senam kaki pada
1. Pengkajian
klien mengatakan kadar gulah dalam darah tinggi sudah sejak 2 hari sebelum
manifestasi klinis pada pasien diabetes melitus meliputi kadar glukosa puasa
tidak normal, hiperglikemia, polifagia, lelah dan mengantuk, luka yang sulit
sembuh, kesemutan pada kaki atau tungkai, penglihatan kabur, rasa gatal
dengan hasil studi terdahulu yaitu kadar glukosa puasa tidak normal selama
tentang diabetes mellitus yang tidak ditemukan pada keluhan yang dirasakan
Ny.H.
keletihan.
tumpul untuk mengetahui kepekaan anggota tubuh mana yang lebih peka
keluarga untuk memantau adanya lesi dan laserasi pada kulit untuk
mengetahui adanya lesi dan laserasi yang mungkin tiba-tiba muncul pada
penyembuhan.
Menurut Nurarif (2016) pada diagnosa keperawatan ketidakefektifan
keluarga untuk memantau bila ada lesi atau laserasi, gunkan sarung tangan
untuk proteksi, batasi gerak pada kepala, leher dan pinggang, monitor
kemampuan Bab.
paling cocok untuk dilakukan pada pasien Diabetes Melitus Tipe II.
4. Implementasi
panas, dingin, tajam dan tumpul, ajarkan latihan senam kaki diabetik,
instruksikan keluarga untuk memantau bila ada lesi atau laserasi pada
maksimum heart rate), durasi 30-60 menit dengan frekuensi 3-5 kali/
minggu dan tidak lebih dari 2 hari berturut-turut tidak melakukan senam
(Sunaryo, 2014)
implementasi yang diberikan dengan teori yang ada dan dengan studi
terdahulu.
7. Evaluasi
data subjektif klien mengatakan sudah tidak merasa kaku pada otot-otot
kakinya lagi dan sudah tidak sering kesemutan lagi dan klien juga
mengatakan sekarang sudah merasa lebih segar dari sebelumnya dan klien
juga mengatakan sudah dapat melakukan senam kaki sendiri tanpa bantuan
peneliti. Data objektif TD : 130/80 mmhg, N : 78x/m, S : 36,5 , R : 20
terjadinya luka dan lebih memperlancar sirkulasi darah pada kaki klien.
A. Kesimpulan
pasien dengan asuhan keperawatan Diabetes Melitus pada Ny.H yang dirawat
dan kasus.
antara teori dan kasus. Didalam teori didapatkan delapan diagnosa dan pada
yaitu klien sudah tidak merasa kaku pada otot kakinya, klien sudah tidak
mengalami kesemutan lagi dank lien sudah dapat melakukan senam kaki
Diabetes Melitus Tipe 2, penulis memberikan usulan dan masukan positif pada
keperawatan yang optimal pada umumnya dan khususnya bagi klien dengan
baik serta selalu berkomunikasi dengan tim kesehatan yang lain dalam