TINJAUAN PUSTAKA
lebih dari deskripsi kerja formal dan melibatkan beberapa perilaku, meliputi
dapat dilihat dari perilaku yang ditunjukan oleh pegawai yang berupa
(OCB)
Peningkatan OCB dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal seperti
B. Kepuasan Kerja
Menurut Sutrisno (2019 : 74) kepuasan Kerja adalah suatu sikap karyawan
antar karyawan, imbalan yang diterima dalam kerja, dan hal-hal yang
kerja, kerja sama antara karyawan, dan imbalan yang diterima dalam
Kepuasan kerja seorang karyawan juga dapat dilihat dari teorinya. Dari
teori tersebut sebagian karyawan lebih puas dan bertanggung jawab dalam
kerja karyawan.
Menurut Mangkunegara (2017: 120), terdapat beberapa teori tentang
kepuasan kerja dalam perusahaan yaitu:
a. Teori keseimbangan (Equity Theory)
Adapun komponen dari teori ini adalah input,outcome, comparison
person, equity-in-equity.
b. Teori Perbedaan atau Discrepancy Theory
Mengukur kepuasan karyawan dapat dilakukan dengan cara
menghitung selisih antara apa yang seharusnya dengan kenyataan yang
dirasakan karyawan.
c. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory)
Kepuasan kerja pegawai bergantung pada terpenuhi atau tidaknya
kebutuhan pegawai. Pegawai akan merasa puas apabila ia
mendapatkan apa yang dibutuhkannya.
d. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group Theory)
Kepuasan kerja pegawai bukanlah bergantung pada pemenuhan
kebutuhan saja, tetapi sangat bergantung pada pandangan dan pendapat
kelompok oleh para pegawai dianggap sebagai kelompok acuan yang
dijadikan tolok ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungnnya.
e. Teori Dua Faktor dari Herzberg
Teori ini menceritakan kejadian yang dialami oleh karyawan baik yang
menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan atau tidak memberi
kepuasan.
f. Teori Pengharapan (exceptancy Theory)
Pengharapan merupakan kekuatan keyakinan pada suatu perlakuan
yang diikuti dengan hasil khusus bahwa keputusan pegawai dapat
memungkinkan mecapai suatu hasil dan menentukan hasil lainnya.
Teori kepuasan kerja dapat membuat para karyawan merasa puas apabila
dirasakan pegawai.
5. Indikator Kepuasan Kerja
karyawan dari segi apa karyawan merasakan puas atau tidaknya dalam
bekerja.
C. Loyalitas Kerja
1. Pengertian Loyalitas Kerja
Secara umum loyalitas dapat dikatakan sebagai kesetiaan seseorang
terhadap suatu hal yang bukan hanya berupa kesetian fisik semata namun
lebih pada kesetiaan non fisik seperti pikiran dan perhatian. Loyalitas para
untuk selalu bertahan dalam perusahaan dan bekerja sebaik mungkin demi
perusahaan dengan baik, tepat waktu serta berani untuk mengambil resiko
Sikap kerja, Sikap juga mempunyai pengaruh mental pada individu dalam
memberikan reaksi terhadap stimulus mengenai dirinya diperoleh dari
pengalaman dapat merespon stimulus tidaklah sama, ada yang merespon
secara positif dan ada yang merespon secaranegatif. Aspek loyalitas
menurut Silalahi, (2019:8) adalah sebagai berikut : a) Ketaatan atau
kepatuhan, b) bertanggung jawab, c) pengabdian dan d) kejujuran.
Ketaatan yaitu kesanggupan seorang karyawan untuk taat terhadap segala
peraturan perusahaan yang berlaku dan metaati perintah perusahaan yang
berlaku serta sanggup untuk tidak melanggar larangan yang ditetapkan.
memiliki loyalitas kerja yang tinggi akan memiliki dorongan yang kuat
terhadap organisasi
nyaman dan tetap setia terhadap perusahaan, maka dari itu perusahaan
perusahaan.
Bekerja merupakan salah satu jalan seseorang meraih aktualisasi diri serta
D. Penelitian Relevan
2 Launa Puspa Loka (2016) dengan judul “Implikasi Kepuasan Kerja Dan
Behaviour.
E. Kerangka Pikir
Kepuasan Kerja
(X1)
Indikator : X1
1. Pekerjaan
2. Upah
3. Promosi Organizational Citizenship
4. Pengawas Behavior
5. Rekan kerja
(Afandi, 2018:82) Indikator :
X1, X2, Y 1. Altruism
DAN 2. Conscinetiousness
Loyalitas Kerja 3. Sportmanship
(X2) 4. Courtessy
5. Civic Virtue
Indikator : (Titisari, 2014: 7)
1. Ketaatan atau kepatuhan
2. Tanggung jawab
3. Pengabdian
4. Kejujuran X2
Saydan dalam (Riyanti,
2015:7)
F. Hipotesis
adalah:
Ada pengaruh pengaruh kepuasan kerja terhadap Organizational Citizenship