LANDASAN TEORI
individu yang melebihi tuntutan peran di tempat kerja. OCB adalah suatu perilaku
kerja karyawan di dalam organisasi yang dilakukan sukarela diluar deskripsi kerja
perilaku meliputi perilaku menolong orang lain, menjadi volunteer untuk tugas-
salah satu bentuk perilaku prososial, yaitu perilaku sosial yang positif, konstruktif
dan bermakna membantu, hal tersebut dikemukakan oleh Aldag dan Resckhe
bebas, tidak berkaitan secara langsung atau eksplisit dengan sistem reward dan
secara sukarela dan melebihi apa yang menjadi tuntutan peran". Dalam penelitian
Behavior (OCB) adalah perilaku karyawan yang tidak nampak baik terhadap
perusahaan”.
(OCB)
Citizenship Behavior (OCB) ditentukan oleh banyak hal, artinya tidak ada
Behavior (OCB) secara rasional. Salah satu pendekatan motif dalam perilaku
motif, yaitu:
kompetisi.
3. Motif kekuasaan, mendorong orang untuk mencari status dan situasi dimana
yang seringkali diukur dengan menggunakan alat ukur kinerja karyawan yang
nampak.
2. Persepsi karyawan akan tanggung jawab dan kinerja mereka ditentukan oleh
rekan kerja .
atau kelompok.
manajer.
diselesaikan.
organisasi.
organisasi.
a. Membantu tugas karyawan yang tidak hadir di tempat kerja atau yang
untuk memikul tanggung jawab baru dan mempelajari keahlian baru) akan
terjadi dilingkungannya.
karyawan maka sangat penting bagi organisasi untuk mengetahui apa yang
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri karyawan (internal) seperti moral,
motivasi, komitmen, rasa puas, sikap positif, sedangkan faktor yang berasal dari
budaya perusahaan.
1. Altruism
dalam situasi yang sedang dihadapi baik mengenai tugas dalam organisasi
maupun masalah pribadi orang lain. Indikator ini mengarah kepada memberi
karyawan. Indikator ini menjangkau jauh di atas dan jauh ke depan dari
panggilan tugas.
3. Sportmanship
Perilaku yang memberikan toleransi terhadap keadaan yang kurang ideal dalam
positif diantara karyawan, karyawan akan lebih sopan dan bekerja sama dengan
menyenangkan.
4. Courtessy
Menjaga hubungan baik dengan rekan kerjanya agar terhindar dari masalah –
5. Civic Virtue
Indikator ini mengarah pada tanggung jawab yang diberikan organisasi kepada
bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam diri setiap individu.
Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan individu,
merupakan suatu cara pandang seseorang, baik yang bersifat positif maupun
Sementara tingkat kepuasan kerja yang rendah merupakan ancaman yang akan
kesukaan yang dirasakan oleh seseorang ketika apa yang diinginkannya tercapai”.
terhadap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerja sama antar pemimpin dan
sesama karyawan”.
1. Bersumber dari faktor organisasi, kepuasan adalah suatu hal yang dapat
masuknya pegawai.
2. Bersumber dari sumber daya dan penyebab kepuasan karena kepuasan sangat
apakah senang/suka atau tidak senang/tidak suka sebagai hasil interaksi pegawai
dengan lingkungan pekerjaannya atau sebagai persepsi sikap mental, juga sebagai
berasal dari kelompok variabel yang berbeda yakni hygiene factors dan
ketersediaan hasil. Semakin banyak hasil yang diperoleh maka ia akan lebih
puas, jika memperoleh hasil yang sedikit maka ia akan lebih sedikit puas.
Teori ini berfokus pada banyak hasil yang diperoleh. Kunci kepuasannya
dari dalam diri individu yang membedakan antara satu individu dengan
individu yang lain yang mampu menentukan tingkat kepuasan kerja yang
dirasakan.
pegawai adalah:
a. Kepribadian
hidup yang tinggi cenderung untuk merasa tidak puas terhadap pekerjaan
yang memiliki penghasilan atau gaji yang rendah dan tidak sesuai dengan
standar kehidupannya.
pada bidang kerja yang sesuai dengan minatnya maka individu tersebut
akan merasa puas bila dibandingkan dengan individu yang bekerja pada
karena pegawai baru merasa adanya tantangan dalam bekerja dan mereka
kepuasan kerja.
dirinya tidak maju dan berkembang. Namun, setelah enam atau tujuh
dan juga sudah merasa lumayan puas dengan kondisi keuangan yang
dimilikinya.
f. Jenis Kelamin
kerja dengan jenis kelamin, walaupun terdapat perbedaan hasil. Ada yang
menemukan bahwa wanita merasa lebih puas dibandingkan pria, dan ada
Selain itu, terdapat perbedaan pria dan wanita, sehingga antara pria dan
kepuasan kerja, namun berhubungan erat dan menjadi faktor yang penting
dalam unjuk kerja. Salah satu faktor yang berhubungan dengan intelegensi
tidak teratur, gelap, bising, memiliki temperatur yang ekstrim, kualitas air
hormat terhadap apa yang diberikan oleh organisasi dan mekanisme yang
muncul karena gaji yang diterima terlalu kecil dibandingkan dengan gaji
yang baik. Pegawai akan merasa lebih puas dengan pekerjaannya jika
d. Pekerjaan
Pegawai akan merasa lebih puas bila dipekerjakan pada jenis pekerjaan
f. Kebijaksanaan Organisasi
kelompok kerja yang kohesif dan merasa apa yang mereka kerjakan
Tapi jika pegawai merasa tidak cocok dengan kelompok kerjanya dan
tidak dapat saling bekerja sama maka pegawai tersebut merasa tidak puas.
kepuasan kerja perlu dilakukan sehingga pegawai akan bertahan dalam organisasi
pekerjaan (job rotation), yaitu sebuah sistem perubahan pekerjaan dari salah
job description). Cara kedua yang harus dilakukan adalah dengan perluasan
mereka merasakan bahwa mereka adalah lebih dari sekedar anggota dari
organisasi.
sebagai berikut:
Pemberian jadwal kerja yang fleksibel namun taat terhadap aturan organisasi
juga merupakan salah satu solusi untuk mendorong kepuasan kerja pegawai.
tertentu. Misalnya bekerja penuh di hari Senin sampai Jumat, dan libur untuk
hari Sabtu. Namun juga pada kondisi tertentu, pegawai tersebut dapat pulang
lebih cepat di hari kerja, namun bekerja di akhir Minggu. Ini memberikan
4. Program Pendukung
sehingga kepuasan kerja sangat berkaitan dengan sejauh mana pegawai puas atau
diterimanya dan adanya kenaikan gaji, yaitu besarnya gaji yang diterima sesuai
dengan tingkat yang dianggap sepadan. Upah dan gaji memang mempunyai
berbagai dimensi dari kepuasan kerja. Pegawai memandang gaji sebagai hak
2. Promosi
dilakukan secara adil, yaitu setiap pegawai yang melakukan pekerjaan dengan
penuh perhatian, hangat dan bersahabat, memberi pujian atas kinerja yang baik
(job centered).
4. Tunjangan Tambahan
5. Penghargaan
7. Rekan kerja
Aspek ini mengukur kepuasan kerja berkaitan dengan hubungan dengan rekan
kerja. Rekan kerja yang memberikan dukungan terhadap rekannya yang lain,
serta suasana kerja yang nyaman dapat meningkatkan kepuasan kerja pegawai.
Misalnya rekan kerja yang menyenangkan atau hubungan dengan rekan kerja
yang rukun.
Aspek yang mengukur kepuasan kerja terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
pekerjaan itu sendiri, seperti kesempatan untuk berekreasi dan variasi dari
pekerjaan.
9. Komunikasi
1. Indah Puji Lestari, Diana Sulianti K, Gusti Ayu Wulandari (2015) melakukan
(OCB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja dan kinerja
langsung melalui kepuasan kerja; serta kepuasan kerja berpengaruh positif dan
nilai β sebesar 0,546 (**p<0,01; p=0,000) dan kepuasan kerja β sebesar 0,255
kerja dan kepuasan kerja untuk menjelaskan OCB sebesar (ΔR2) 0,488,
pegawai/karyawan.
regresi diperoleh hasil bahwa selain OCB, kepuasan kerja juga dipengaruhi
(OCB) yang tinggi. Semakin rendah kualitas kepuasan kerja yang berjalan,
Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu
Variabel terikat adalah variabel yang diduga atau dipengaruhi oleh variabel
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
1. Altruism 1. Gaji
2.Conscientiousness 2. Promosi
3. Sportmanship 3. Supervisi
4. Courtessy 4. Tunjangan Tambahan
5. Civic Virtue 5. Penghargaan
6. Prosedur dan Peraturan Kerja
7. Rekan Kerja
8. Pekerjaan itu Sendiri
9. Komunikasi