Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dewasa Sistem Endokrin,
Pencernaan, Perkemihan, dan Imunologi dengan dosen pengampu Ns. Jon Hafan
Sutawardana, M. Kep., Sp.Kep.MB.
Oleh:
PUTRI NABILA
NIM. 222310101006
KELAS A/2022
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. Identitas Klien
Keterangan:
III. Pengkajian Keperawatan
1) Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Klien mengatakan tidak menjaga pola makannya dan sering kali
mengkonsumsi asupan gula baik pada minuman maupun makanan secara
berlebihan. Klien juga mengatakan jarang berolahraga dan klien tidak waspada
terhadap risiko penyakit yang diderita keluarganya karena tidak mengetahui
bahwasannya penyakit tersebut bisa diturunkan dari orang tua ke anaknya
hingga terjadi komplikasi nefropati diabetikum. Sehingga klien dan keluarga
mencari pengobatan agar penyakitnya segera diobati.
Interpretasi:
Walaupun klien kurang peduli terhadap kesehatnnya dan belum mengerti
terhadap riwayat penyakitnya, tetapi klien dan keluarga tetap mencari
pengobatan.
2) Pola nutrisi/metabolic (ABCD) (saat sebelum sakit dan saat dirumah sakit)
a. Antropometry:
- BB : 60 kg
- TB : 157 cm
- IMT : BB : TB2(m)
: 60 : 2,56
: 24,3
Interpretasi:
Klien memiliki berat badan yang ideal yang dibutikan dari hasil perhitungan
IMT.
b. Biomedical sign:
Komponen Hasil Nilai Normal Interpretasi
Pemeriksaan
Hb 9,6 gr/dL 12-16 gr/dL Rendah
HbA1c 6,9 % 5,7-6,4 % Tinggi
Albumin 23,8 gr/dL 3,8-5,1 gr/dL Tinggi
Interpretasi:
Klien memiliki Hb rendah sedangkan glukosa dan albumin tinggi.
c. Clinical Sign:
Komponen Hasil Pemeriksaan
Penampilan umum Keadaan umum lemas
Rambut Memutih karena uban, bersih, rontok
Konjungtiva Ananemis
Sklera Berwarna kuning
Mukosa bibir Pucat dan kering
Turgor kulit >3 detik
Interpretasi:
Ditemukan beberapa tanda klinis terkait penyakit yang diderita saat ini
d. Diet Pattern (intake makanan dan cairan):
Pola makan Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Jumlah 1 porsi 1 porsi
Jenis Karbo, protein, Diet DM
vitamin, dll
Frekuensi 2 kali sehari 3 kali sehari
Nafsu makan Baik Menurun
Keluhan Tidak ada Tidak ada
Kemandirian Mandiri Mandiri
Interpretasi:
Sebelum sakit klien memiliki pola yang baik, sat dirawat di rumah sakit klien
mengatakan napsu makan dan porsi makannya meningkat dari biasanya.
3) Pola eliminasi (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit):
BAK Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 5-8 x/hari 5-6 x/hari
Jumlah ± 1500 ml 800 ml
Warna Kuning jernih Kuning pucat
Bau Amoniak Amoniak
Karakter Tidak ada endapan Tidak ada endapan
Berat jenis - -
Alat bantu Tidak ada Tongkat
Kemandirian Mandiri Dibantu
Interpretasi:
Sebelum sakit klien tidak memiliki masalah BAK, namun saat di rumah sakit
klien mengalami perubahan pola BAK dan memerlukan bantuan untuk saat
BAK.
BAB Sebelum sakit Saat di rumah sakit
Frekuensi 2 x/hari 1 x/hari
Jumlah 300cc 100cc
Warna Coklat kekuningan Coklat kekuningan
Bau Khas feses Khas feses
Karakter Lunak Sedikit keras
Alat bantu Tidak ada Tongkat
Kemandirian Mandiri Dibantu
Interpretasi:
Sebelum sakit klien tidak memiliki masalah BAB, namun saat di rumah sakit
klien mengalami perubahan pola BAB dan memerlukan bantuan untuk saat
BAB.
Balance cairan
Input Output
Makanan dan minuman : ± 1500 ml IWL : 15 x 60
Infus RL : 1000cc : 900cc
Air metabolisme : 5 x 60 Urin : 800cc
: 300cc Feses : 200cc
: 2800cc : 1900cc
Interpretasi:
Pola eliminasi klien dalam intake intake lebih banyak dari output.
4) Pola aktivitas & latihan (saat sebelum sakit dan saat di rumah sakit)
Keseharian klien sebelum sakit adalah seorang wiraswasta, klien hanya
melakukan aktivitas seperti pada umumnya. Saat sakit, yang dirasakan
klien mempengaruhi hal-hal berikut:
Aktivitas Harian (Activity Daily Living)
Kemampuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan / minum
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di tempat tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM
Ket: 0: tergantung total, 1: dibantu petugas & alat, 2: dibantu petugas, 3: dibantu alat, 4:
mandiri.
a. Status oksigenasi:
- Sianosis : Tidak ada sianosis
- CRT : CRT >3
- SpO2 : 98%
- RR : 21 x/mnt
b. Fungsi kardiovaskuler:
Sebelum sakit pola tidur klien dalam keadaan normal, namun saat sakit pola
tidur klien terganggu akibat rasa nyeri pada dada dan edemanya yang semakin
parah.
Interpretasi:
Pola kognitif dan perceptual klien berfungsi dengan normal.
b. Fungsi dan keadaan indera:
- Penglihatan : Klien mengatakan penglihatannya menurun
secara perlahan-lahan atau terkadang mendadak hilang.
- Peraba : Klien dapat membedakan ujung pulpen yang
tajam dan tumpul.
- Pengecap : Klien mengatakan dapat merasakan manis,
asin, asam, dan pahit.
- Pembau : Klien mengatakan mampu mencium aroma
parfum.
- Pendengaran : Klien mengatakan dapat mendengar suara
gesekan jarak 10cm.
Interpretasi:
Fungsi dan keadaan indera klien dalam keadaan normal, kecuali pada
penglihatannya.
7) Pola persepsi diri:
a. Gambaran diri:
Klien mengatakan tidak malu dengan kondisi fisiknya saat ini. Klien mau
menjalani pengobatan demi kesembuhannya.
b. Ideal diri:
Klien mengatakan bahwa kondisi yang ia alami saat ini dapat segera
membaik dan dapat beraktivitas bersama keluarga kembali.
c. Harga diri:
Klien mengatakan meskipun saat sedang sakit dan merasa lemah, klien
m/haribaik dari anak dan istrinya.
telah mendapakan perhatian
d. Peran diri:
Klien memiliki peran sebagai kepala keluarga di rumah serta sebagai pasien
ketika di rumah sakit.
e. Identitas diri:
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang jawa
Interpretasi:
- Kepala
Inspeksi Kepala proporsional, rambut hitam pendek, ketombe
(-), lesi (-)
Palpasi Edema (-), nyeri (-)
Perkusi Tidak terkaji
Auskultasi Tidak terkaji
- Mata
Inspeksi Bola mata cekung (lunak), katarak, darah bercampur
dengan gel yang berada diantara lensa dengan retina
- Payudara
Inspeksi Simteris kanan dan kiri, aerola berwarna coklat
kehitaman ukuran lebih luas, puting menonjol, lesi (-)
Palpasi Edema (-), nyeri (-)
Perkusi Tidak terkaji
Auskultasi Tidak terkaji
- Abdomen
Inspeksi Perut buncit, tampak striae gravidarum, lesi (-),
Palpasi Edema (-), nyeri (-)
Perkusi Suara timpani
Auskultasi Bising usus 10 x/mnt
- Genetalia & anus
Inspeksi Simetris normal, tampak bulu-bulu halus pada
organ kelamin, lesi (-), hemoroid (-)
Palpasi Edema (-), nyeri (-)
Perkusi Tidak terkaji
Auskultasi Tidak terkaji
- Ekstremitas
Pengkajian Ekstremitas Atas Ekstremitas Bawah
Inspeksi Lesi (-), edema (-), Simetris, deformitas (-), lesi
jari tangan lengkap. (+), edema (+), puss (+),
rubor (+)
Palpasi Edema (-), nyeri (-) Edema (+), nyeri (+)
Perkusi Tidak terkaji Tidak terkaji
Auskultasi Tidak terkaji Tidak terkaji
Kekuatan otot
5 5
3 3
Tanggaal: 2019
Jam: -
Jenis Nama Terapi Dosis Rute Keterangan
Injeksi Diuresis Tidak terkaji IV -
(furosemide)
Deskripsi Terapi
- Pemeriksaan Radiologi:
1. USG ginjal : normal
2. Pemeriksaan CT scan yang menunjukkan klien menderita efusi pleura bilateral,
pneumonia bilateral, efusi pericardial.
3. Emission Computed Tomography (ETC) : yang menunjukkan eGFR pada
ginjal kiri sebesar 24,77 mL/menit/ 1,73m2, dan di ginjal kanan adalah 21,89
mL/menit/1,73m2.
- Pemeriksaan penunjang lainnya:
-
Pengambil Data,
(Putri Nabila)
NIM. 222310101006
ANALISA DATA
Tangg N
Data Fokus Etiologi Masalah
al o
23 April 1. Data Subjektif (DS): Penyakit Risiko
2020 - kronis infeksi
Data Objektif (DO): (DM)
- Klien mengkonsumsi (D.0142)
zat besi untuk
meningkatkan Hb
Tindakan injeksi
- Hemoglobin 9,6 g/dL
- Tindakan injeksi insulin secara rutin
insulin secara rutin
- Klien pasca operasi
fundus
Trauma jaringan
Perawatan tidak
adekuat
Risiko infeksi
Hiperglike
mi
Ketidaksta
bilan
kadar
glukosa
darah
23 April 3. Data Subjektif (DS): Peningkata Hipervole
2020 - Klien mengeluhkan n volume mi
edema semakin parah cairan
Data Objektif (DO): intravaskul (D.0022)
- Klien mengalami er
edema pada
ekstremitas bawah
- Kadar Hb menurun Edema
- Hemoglobin 9,6 g/dL parah
- eGFR: −16,0
mL/mnt/1,73m2
- Perubahan kreatinin
serum: +130 µmol/L
- Edema perifer Hipervole
- CRT >3 mi
Glukosa
menumpuk
dalam
aliran darah
Penurunan
aliran arteri
Perfusi
perifer
tidak
efektif
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Tanggal
No. Diagnosis Keperawatan Keterangan
Perumusa
1. Ketidakstabilan kadar glukosa n23 April
darah (D.0027) b.d 2020
hiperglikemia d.d lelah atau lesu
dan kadar glukosa dalam
darah/urin tinggi Putri Nabila
2. Hipervolemi (D.0022) b.d 23 April
Peningkatan volume cairan 2020
intravaskuler d.d edema parah,
kadar hemoglobin turun,
intake lebih banyak dari Putri Nabila
output.
3. Perfusi perifer tidak efektif b.d 23 April
penurunan aliran arteri atau vena 2020
d.d edema klien semakin parah,
akral teraba dingin, nadi tidak
Putri Nabila
teraba, warna kulit pucat
4. Risiko infeksi (D.0142) d.d 23 April
pasien mengalami penyakit 2020
kronis yaitu diabetes melitus
Putri Nabila
PERENCANAAN KEPERAWATAN
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
2. 24 April 2 S:
2020/16.00 Klien mengatakan edemanya mulai membaik dengan melihat
kondisi bengkak, dan klien mengatakan jumlah urin yang keluar
lebih banyak dari yang sebelumnya
O: Putri Nabila
- Edema pada ekstremitas bawah mulai membaik
- Membran mukosa lebih lembab dari sebelumnya
- Nadi klien mulai teraba
- TD : 150/90 mmHg
- CRT >2
1. Keluaran urin cukup meningkat (4)
2. Kelembabab membrane mukosa cukup meningkat (4)
3. Edema cukup menurun (4)
4. Tekanan darah cukup membaik (4)
5. Denyut nadi radial cukup membaik (4)
6. Tekanan arteri rata-rata cukup membaik (4)
7. Turgor kulit cukup membaik (4)
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
3. 24 April 3 S:
2020/17.00 -
O:
Nefropati diabetik klien sudah mulai membaik dibuktikan dengan
edema yang menurun, akaral dan warna kulit mulai membaik. Putri Nabila
1. Denyut nadi perifer cukup meningkat (4)
2. Warna kulit pucat cukup menurun (4)
3. Akral cukup membaik (4)
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
4. 24 April 4 S:
2020/18.00 Klien mengatakan bengkak edemanya berkurang, pada area
injeksi insulin tidak terjadi infeksi
O:
Klien mengkonsumsi zat besi untuk meningkatkan Hb dan Putri Nabila
mengonsumsi cairan yang cukup
1. Kebersihan tangan cukup meningkat (4)
2. Kebersihan badan cukup meningkat (4)
3. Bengkak cukup menurun (4)
A:
Masalah belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
Hari, Tanggal: Sabtu, 25 April 2020
Khan KM, Patel JB, Schaefer TJ. Nifedipine. StatPearls Publishing. 2022
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537052/
Munguia C, Correa R. Insulin Reguler. Pulau Harta Karun (FL): Penerbitan StatPearls;
2021. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553094/
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2018. Standart Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Indikator Diagnostik. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi
dan Tindakan Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standart Luaran Keperawatan Indinesia: Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan. Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI.
Yu, P., Lu, M., Liu, D., & Gao, D. (2021). Diabetic nephropathy patient with heavy
proteinuria: A case report. Diabetic Nephropathy, 1(2), 90–92.
https://doi.org/10.2478/dine-2022-0002