Anda di halaman 1dari 26

1

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA NY. D DENGAN DIAGNOSA DIABETES MELITUS TIPE 2

DI RUANG AS - SALAM RUMAH SAKIT ISLAM PURWOKERTO

MATA KULIAH : METODOLOGI KEPERAWATAN

Dosen Pengampu : Sugeng Riyadi, S.Kep. Ns. M.Si

Disusun Oleh:

Andini Hilda Almandita Tingkat 1B

NIM P1337420221069

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SEMARANG

PRODI KEPERAWATAN PURWOKERTO PROGRAM DIII

TAHUN 2022
2

A. Pengertian Diagnosa Keperawatan


Diagnosa keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu, keluarga atau
komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual atau potensial.
Diagnose keperawatan merupakan dasar pemilihan intervensi dalam mencapai tujuan
yang telah ditetapkan oleh perawat yang bertanggungjawab.
B. Pengkajian
Tanggal Masuk : 10 Mei 2022 Pukul : 08.00 WIB
Tanggal pengkajian : 10 Mei 2022 Pukul : 08.15 WIB
Ruang/ Kamar : Ruang As salam – Rumah Sakit Islam Purwokerto
No. Mr : 01.07.26
Diagnosa medis : Diabetes Mellitus Tipe 2
Yang mengirim : Datang Sendiri dengan Keluarga
Cara masuk : Melalui IGD

a) Identitas Pasien
Nama : Ny. D
Jenis kelamin : Perempuan
Tanggal lahir/Umur : 27 November 1972/50 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan : Cerai mati
Golongan darah :O
Alamat : Singasari, RT 02 RW 02 Kecamatan Karanglewas,
Kabupaten Banyumas
b) Penanggungjawab/Keluarga
Nama : Nn. A
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Singasari, RT 02 RW 02 Kecamatan Karanglewas,
Kabupaten Banyumas
3

Hubungan Dengan Pasien : Anak


Status Perkawinan : Belum Menikah
c) Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
a. Keluhan Utama Saat Pengkajian
Pasien datang ke IGD Rumah sakit Islam Purwokerto pada hari
Selasa, 10 Mei 2022 dengan diantar oleh anaknya. Pada saat
dikaji, Ny. D mengatakan bahwa sudah dua hari kepalanya
pusing, sering kesemutan pada kaki dan pandangannya sering
kali kabur. Kaki sering kesemutan terutama setelah duduk
bersila atau jongkok dalam waktu lama. Ny. D juga mengaku
terkadang tidak merasa sakit ketika kakinya tersandung benda.
b. Kronologis Keluhan
Faktor pencetus : Kaki kesemutan, kepala pusing,
pandangan kabur, berat badan menurun.
Timbulnya keluhan : Mendadak
Lamanya : Sudah 2 hari dari tanggal 8 Mei 2022
Upaya mengatasi : Minum obat dari bidan/ yang dijual
apotik dan istirahat yang cukup.
2) Riwayat Kesehatan Masa lalu
a. Riwayat Penyakit Sebelumnya
Nn. A mengatakan bahwa ibunya pernah dirawat di rumah sakit
dengan penyakit yang sama dua tahun yang lalu. Nn. A juga
mengatakan ibunya tidak rutin dalam meminum obat karena sering
lupa.
b. Riwayat Alergi
Ny. D tidak memiliki riwayat alergi.
c. Riwayat Pemakaian Obat
Pasien mendapatkan penanganan dari bidan desa, metformin dan
metrix (glimepiride).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan bahwa di dalam keluarga tidak memiliki penyakit
menular seperti Hepatitis, TBC, maupun penyakit keturunan seperti
Hipertensi, DM dan lain-lain.
4

Genograam :

Ny. D

Nn. A

Keterangan :

1. Pemeriksaan Fisik
Kondisi umum : Lemah
Kesadaran : Composmentis
a. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital :
Suhu : 36,5⁰ C
Nadi : 86 kali/menit
Pernafasan : 18 kali/menit
Tekanan Darah : 180/80 mmHg
CRT : 3 detik
b. Pemeriksaan Tanda-tanda Antropometri :
BB sebelum sakit : 65 kg
5

BB sesudah sakit : 61 kg
TB : 165 cm
IMT : BB = 61 = 22,4.
(TB(m2)) 2,72
Kategori IMT =
(1) Kurus = < 18,5
(2) Normal = 18,5 – 24,9
(3) Gemuk = > 25

Interpretasi : Berdasarkan rumus IMT, pasien termasuk kategori normal.

c. Pemeriksaan Kepala, Wajah dan Leher


1) Kepala
Bentuk : Bulat, kepala pasien simetris dan tidak terdapat benjolan.
Kulit kepala : Kulit kepala pasien kurang bersih.
2) Rambut
Penyebaran rambut pasien : Penyebaran rambut pasien merata.
Bau : Rambut pasien tidak bau.
Warna rambut : Warna hitam dan sudah beruban dibeberapa
bagian rambut.
3) Wajah
Struktur wajah : Struktur wajah pasien bulat, tidak ada edema.
Warna kulit : Warna putih
4) Mata
Kelengkapan dan kesimetrisan : Pasien memiliki mata yang lengkap dan
simetris antara kanan dan kiri.
Konjungtiva dan sklera : Pucat.
Pupil : Bulat konsentris dan berwarna hitam.
Kornea dan iris : Jernih dan gambaran kripti iris jelas.
5) Hidung
Tulang hidung : Simetris/ lurus.
Lubang hidung : Simetris kanan dan kiri.
Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
6) Telinga
Bentuk telinga : Simetris antara telinga kanan dan kiri.
6

Ukuran telinga : Sama besar antara telinga kanan dan kiri.


Lubang telinga : Bersih, tidak ada kotoran.
Ketajaman pendengaran : Pasien masih mampu mendengar dengan baik.
7) Mulut dan faring
Keadaan mukosa bibir : Warna merah, tidak ada lesi.
Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada perandangan pada gusi dan ada caries
pada gigi.
Keadaan lidah : Warna merah, tidak ada massa.
8) Leher
Posisi trakea : Trakea berada pada posisi yang simetris.
Thyroid : Tidak ditemukan massa di daerah tiroid pasien, dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid.
9) Integumen
Kebersihan : Kulit pasien terlihat bersih.
Kehangatan : Kulit pasien terasa dingin.
Warna : Kulit pasien berwarna putih.
Turgor : Turgor kulit kembali sebelum 2 detik.
Kelembapan : Kulit pasien tidak terlalu lembap.
Kelainan pada kulit : Tidak ada

Keluhan yang dirasakan pasien terkait dengan pemeriksaan kepala, wajah,


leher: Pasien merasa pusing dan penglihatan terganggu.

d. Pemeriksaan Neurologis
1) Respon membuka mata spontan, respon verbal 5, respon motorik 6.
Kesimpulan compos mentis
2) Memeriksa tanda-tanda rangsangan otak
Peningkatan suhu ; Tidak ada
Nyeri kepala : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada
Mual muntah : Ada
Kejang : Tidak ada
e. Pemeriksan Laboratorium
Leukosit : 6,250 /µℓ
Hemoglobin : 13,6 gr%
7

Gula darah sewaktu : 420 mg/dl.


Kategori glukosa darah normal :Gula darah sewaktu : 80 – 145 mg/dl

Interpretasi : Pada hasil lab didapatkan nilai gula darah sewaktu tinggi dalam
batasan tidak normal yaitu 420 mg/dl.
2. Analisis Data
No Data Masalah Etiologi
1 Selasa, 10 Mei 2022 Kurang terpenuhinya Ketidakmampuan
Data Subjektif : kebutuhan nutrisi pada mengabsorpsi
a. Pasien mengalami tubuh pasien. nutrisi pada
penururnan nafsu makanan.
makan.
b. Pasien merasa
lemas, mual dan
ingin muntah.
Data Objektif :
a. Pasien terlihat
pucat dan lemah.
b. BB pasien
menurun :
- BB sebelum
sakit : 65 kg
- BB sesudah
sakit : 61 kg
2 Selasa, 10 Mei 2022 Ketidakefektifan Penurunan
Data Subjektif : perfusi jaringan perifer. sirkulasi darah ke
a. Pasien mengalami perifer.
pusing.
b. Pasien sering
mengalami
kesemutan pada
bagian kaki, dan
jika tersandung
8

benda terkadang
tida terasa.
Data Objektif :
a. Pasien terlihat
lemas
b. Tanda-tanda Vital :
Suhu : 36,5⁰ C
Nadi : 86 x/mnt
Pernafasan: 18
x/mnt
Tekanan Darah :
180/80 mmHg
c. GDS : 420 mg/dl

3 Selasa, 10 Mei 2022 Risiko cedera. Penurunan sensori


Data Subjektif : (tidak mampu
a. Pasien merasa melihat dengan
Penglihatannya jelas).
terganggu.
b. Pandangan kabur
dan seperti
berputar-putar
c. Pasien merasa
gelisah.
Data Objektif :
a. Pandangan pasien
kabur (tidak jelas).
b. Pasien terlihat
gelisah.
9

C. Diagnosa Keperawatan
1. Defisit nutrisi pada pasien berhubungan dengan faktor biologis mual muntah,
ditandai dengan berkurangnya nafsu makan.
2. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan sirkulasi
darah ke perifer.
3. Risiko cedera berhubungan dengan penurunan sensori (tidak mampu melihat
dengan jelas).
10

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Perencanaan Rasional
Tujuan Intervensi
1 Selasa, 10 Mei 2022 Setelah dilakukan tindakan a. Menentukan program a. Mengetahui program diet
Jam 08.15 keperawatan selama 3 x 24 diet dan pola makan yang cocok bagi pasien
jam diharapkan nutrisi pasien. sebagai standar dalam
Defisit nutrisi pada pasien kembali seimbang sesuai b. Memberikan makanan menentukan intervensi
berhubungan dengan kebutuhan tubuh. cair rendah gula dan yang tepat.
factor biologis mual Kriteria hasil : elektrolit. b. Pemberian makanan cair
muntah, ditandai dengan a. Pasien dapat c. Monitor berat badan rendah gula (nutrient) dan
berkurangnya nafsu mencerna jumlah setiap hari elektrolit dengan segera
makan. kalori atau nutrisi d. Ajarkan pasien pola sehingga program diet
Data Subjektif : yang tepat. makan agar menjaga dapat lebih maksimal.
c. Pasien mengalami b. Berat badan stabil dari mual muntah. c. Meningkat atau
penururnan nafsu atau adanya berkurangnya berat badan
makan. penambahan : 0,5 - 1 pasien merupakan penentu
kg kesuksesan program diet
pasien.
11

d. Pasien merasa c. Mendemontrasikan d. Latihan makan porsi


lemas, mual dan berat badan stabil sedikit tapi sering untuk
ingin muntah. atau penambahan membantu menjaga
Data Objektif : kearah rentang pemasukan dan
c. Pasien terlihat biasanya. rangsangan mual muntah.
pucat dan lemah. d. Anjurkan pasien
d. BB pasien untuk makan dalam
menurun : porsi sedikit tapi
- BB sebelum sering.
sakit : 65 kg
- BB sesudah
sakit : 61 kg

2 Selasa, 10 Mei 2022 Setelah dilakukan tindakan a. Monitor tanda – tanda a. Mengetahui keadaan
Jam 08.15 WIB keperawatan selama 3 x 24 vital dengan tepat. umum pasien sebagai
jam diharapkan pasien tidak b. Berikan posisi semi standar dalam menentukan
Ketidakefektifan perfusi menu jukan gangguan fowler. intervensi yang tepaat.
jaringan perifer perfusi jaringan perifer. c. Bantu pasien b. Pasien akan merasa lebih
berhubungan dengan Kriteria hasil : melakukan ambulasi, nyaman.
penurunan sirkulasi darah sesuai kebutuhan. c. Latihan gerak pada
ke perifer. anggota tubuh yang lemah
12

Data Subjektif : a. Observasi Tanda- d. Monitor warna kulit, bisa sebagai fisioterapi
c. Pasien mengalami tanda vital dalam suhu dan kelembaban. yang mudah agar aliran
pusing. rentang normal e. Monitor sianosis darah lancer.
d. Pasien sering - TD: 90/60 – sentral dan perifer. d. Mengetahui perubahan
mengalami 140/90 mmHg f. Kelola pemberian warna kulit, suhu dan
kesemutan pada - Nadi: 60-100 terapi (pemberian kelembaban pasien.
bagian kaki, dan x/mnt pengobatan insulin). e. Mengetahui adanya
jika tersandung - RR: 16-24 x/mnt g. Kelola pemeriksaan perubahan warna biru
benda terkadang b. Observasi gula darah dengan keunguan pada bibir,
tidak terasa. rangsangan pada menggunakan “finger ujung jari tangan dan kaki
Data Objektif : kaki stick”. pasien sebagai penentu
d. Pasien terlihat - Kesemutan kaki gangguan perfusi jaringan
lemas hilang perifer.
e. Tanda-tanda Vital : c. Observasi gula darah f. Sebagai terapi terhadap
Suhu : 36,5⁰ C dalam rentang gangguan neurologis dan
Nadi : 86 x/mnt normal : 80 – 145 gangguan aliran darah.
Pernafasan: 18 mg/dl g. Sebagai penentu indikasi
x/mnt d. Ciptakan lingkungan diabetes mellitus.
Tekanan Darah : nyaman
180/80 mmHg
f. GDS : 420 mg/dl
13

e. Motivasi dan dukung


klien untuk
menghilangkan stres
f. Berikan terapi
3 Selasa, 10 Mei 2022 Setelah dilakukan tindakan a. Monitor penglihatan a. Mengetahui kondisi
Jam 08.15 WIB keperawatan selama 3 x 24 pasien. penglihatan pasien sebagai
jam diharapkan pasien b. Lakukan modifikasi standar dalam menentukan
Risiko cedera memperlihatkan upaya lingkungan agar lebih intervensi yang tepat.
berhubungan dengan menghindari cedera (jatuh) aman (memasang b. Pasien akan merasa lebih
penurunan sensori (tidak atau cedera (jatuh) tidak pinggiran tempat aman dan nyaman.
mampu melihat dengan terjadi. tidur, dll).
jelas). Kriteria hasil :
Data Subjektif : a. Observasi
d. Pasien merasa penglihatan klien
Penglihatannya b. Mengidentifikasi
terganggu. bahaya lingkungan
e. Pandangan kabur yang dapat
dan seperti meningkatkan
berputar-putar kemungkinan
f. Pasien merasa cedera,
gelisah.
14

Data Objektif : c. Ciptakan lingkungan


c. Pandangan pasien yang nyaman
kabur (tidak jelas).
d. Pasien terlihat
gelisah.
15

E. Implementasi Keperawatan
Hari,
D.Kep Pelaksanaan Paraf pelaksana
tanggal/Waktu
Rabu, 11 Mei Defisit nutrisi a. Memonitor Andini Hilda
2022 pada pasien kalori dan Almandita
08.00 – 10.00 berhubungan asupan
WIB dengan faktor makanan pasien
biologis mual : mual muntah
muntah, hilang.
ditandai dengan b. Memonitor
berkurangnya kecenderungan
nafsu makan. terjadinya
kenaikan atau
penurunan berat
badan pada
pasien,
c. Menentukan
jumlah kalori
dan jenis nutrisi
yang
dibutuhkan oleh
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan gizi
d. Berkolaborasi
dengan ahli
diet.
Rabu, 11 Mei Jaringan perifer a. Memonitor Andini Hilda
2022 berhubungan TTV dan GDS Almandita
10.30 – 12.30 dengan b. Memposisikan
WIB penurunan pasien dengan
sirkulasi darah posisi semi
ke perifer. fowler
16

c. Memonitor
rangsangan
kaki
d. Memonitor
sianosis sentral
dan perifer
e. Berkolaborasi
dengan dokter
tentang
pemberian obat
terapi
Rabu, 11 Mei Risiko cedera Mengkaji ulang adanya Andini Hilda
2022 berhubungan faktor - faktor risiko Almandita
13.00 – 14.30 dengan jatuh pada pasien.
WIB penurunan Nursing treatment :
sensori (tidak a. Observasi
mampu melihat penglihatan
dengan jelas). pasien
b. Orientasikan
untuk
pemakaian alat
bantu
penglihatan
c. Bantu pasien
dalam ambulasi
atau perubahan
posisi.
d. Atur posisi
pasien dengan
bed yang
rendah.
e. Menjauhkan
alat-alat yang
17

dapat
menghalangi
aktivitas pasien.
f. Ciptakan
lingkungan
yang nyaman.
Kamis, 12 Mei Defisit nutrisi a. Memonitor Andini Hilda
2022 pada pasien kalori dan Almandita
08.00 – 10.00 berhubungan asupan
WIB dengan factor makanan pasien
biologis mual : mual muntah
muntah, hilang.
ditandai dengan b. Memonitor
berkurangnya kecenderungan
nafsu makan. terjadinya
kenaikan atau
penurunan berat
badan pada
pasien,
c. Menentukan
jumlah kalori
dan jenis nutrisi
yang
dibutuhkan oleh
pasien untuk
memenuhi
kebutuhan gizi
d. Berkolaborasi
dengan ahli
diet.
Kamis, 12 Mei Jaringan perifer a. Memonitor Andini Hilda
2022 berhubungan TTV dan GDS Almandita
dengan
18

10.30 – 12.30 penurunan b. Memposisikan


WIB sirkulasi darah pasien dengan
ke perifer. posisi semi
fowler
c. Memonitor
rangsangan
kaki
d. Memonitor
sianosis sentral
dan perifer
e. Berkolaborasi
dengan dokter
tentang
pemberian obat
terapi
Kamis, 12 Mei Risiko cedera Mengkaji ulang adanya Andini Hilda
2022 berhubungan faktor - faktor risiko Almandita
13.00 – 14.30 dengan jatuh pada pasien.
WIB penurunan Nursing treatment :
sensori (tidak a. Observasi
mampu melihat penglihatan
dengan jelas). pasien
b. Orientasikan
untuk
pemakaian alat
bantu
penglihatan
c. Bantu pasien
dalam ambulasi
atau perubahan
posisi.
d. Atur posisi
pasien dengan
19

bed yang
rendah.
e. Menjauhkan
alat-alat yang
dapat
menghalangi
aktivitas pasien.
f. Ciptakan
lingkungan
yang nyaman.

F. Evaluasi Keperawatan
Hari, Paraf
D.Kep Pelaksanaan
tanggal/Waktu Pelaksana
Kamis, 12 Mei Defisit nutrisi S: Andini Hilda
2022 pada pasien a. Pasien mengatakan Almandita
09.00 WIB berhubungan tidak nafsu makan
dengan factor b. Pasien mengatakan
biologis mual perut terasa mual
muntah, dan ingin muntah
ditandai dengan O:
berkurangnya a. Pasien masih
nafsu makan. tampak lemas
b. Pasien makan ½
porsi
c. BB Pasien masih
61 kg
A:
Ketidakseimbangan
nutrisi belum
teratasi.
P:
20

a. Lanjutkan diet
makan, dan
pantau
pemenuhan
nutrisi pasien.
b. Beri makan
dalam porsi
kecil tapi sering
c. Motivasi pasien
untuk
menghabiskan
makanannya
d. Kolaborasi
dengan ahli gizi
dalam
pemberian diet
DM (MB : 1700
Kal)
Kamis, 12 Mei Jaringan perifer S: Andini Hilda
2022 berhubungan a. Pasien Almandita
09.00 WIB dengan mengatakan
penurunan badannya lemas,
sirkulasi darah kepala masih
ke perifer. pusing
b. Pasien
mengatakan
kesemutan
kakinya
berkurang
O:
a. Pasien tampak
lemas
21

b. Kesadaran
composmentis :
GCS 4-5-6,
CRT 3 detik
c. TTV :
1) TD : 160/70
mmHg
2) Suhu : 37⁰ C
3) Nadi : 80
x/mnt
4) RR : 18
x/mnt
d. GDS : 201
mg/dl
e. Kesemutan kaki
berkurang
A:
Masalah teratasi
sebagian.
P:
a. Lanjutkan
intervensi.
b. Observasi
tanda-tanda
vital dan gula
darah

Kamis, 12 Mei Risiko cedera S: Andini Hilda


2022 berhubungan Pasien mengatakan Almandita
09.00 WIB dengan penglihatannya mulai
penurunan membaik.
sensori (tidak O:
22

mampu melihat a. Pasien masih


dengan jelas). tampak gelisah
b. Pasien tidak
cedera
c. Pasien tampak
tenang dan
nyaman
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
a. Lanjutkan
intervensi
b. Beri lingkungan
yang nyaman
Jumat, 13 Mei Defisit nutrisi S: Andini Hilda
2022 pada pasien a. Pasien Almandita
09.00 WIB berhubungan mengatakan
dengan faktor badannya segar
biologis mual b. Pasien
muntah, mengatakan
ditandai dengan nafsu makan
berkurangnya meningkat dan
nafsu makan mual muntahnya
hilang.
O:
a. Pasien tampak
segar
b. Makanan pasien
habis
c. BB naik 0,5 kg
dari 61 kg
menjadi 61,5 kg
23

A:
Masalah
ketidakseimbangan
nutrisi teratasi
P:
a. Intervensi
dihentikan
b. Pasien sudah
bisa pulang,
pengobatan
dilanjutkan
dirumah
Jumat, 13 Mei Jaringan perifer S: Andini Hilda
2022 berhubungan Pasien mengatakan Almandita
09.00 WIB dengan pusingnya dan
penurunan kesemutan hilang
sirkulasi darah O:
ke perifer. a. Keadaan umum
: baik
b. TTV :
1) TD : 120/70
mmHg
2) Suhu : 36⁰ C
3) Nadi : 80 x/m
4) RR : 20 x/m
5) Gula Darah
Sewaktu (GDS)
: 140 mg/dl
c. CRT pasien 1
detik
d. Infus sudah
tidak terpasang
A:
24

Masalah teratasi.
P:
a. Intervensi
dihentikan.
b. Pasien sudah
bisa pulang,
pengobatan
dilanjutkan
dirumah.
Jumat, 13 Mei Risiko cedera S: Andini Hilda
2022 berhubungan Pasien mengatakan Almandita
09.00 WIB dengan penglihatannya baik.
penurunan O:
sensori (tidak a. Pasien sudah
mampu melihat tidak tampak
dengan jelas). gelisah.
b. Pasien tampak
lebih tenang
dan nyaman
A:
Masalah teratasi.
P:
a. Intervensi
dihentikan
b. Pasien sudah
bisa pulang,
pengobatan
25
26

Anda mungkin juga menyukai