Anda di halaman 1dari 10

PARAGRAF

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : DRA. ISNAENI P, M.PD.

Tingkat 1 B

Disusun Oleh :

1. Selvia Dwi Kuntari (P1337420221098)


2. Amiroh Zahra Padmadita (P1337420221099)
3. Nur Zukhruf Amelia (P1337420221082)
4. Indriani (P1337420221071)
5. Azizah Ayu Nurachman (P1337420221093)
6. Safira Surya Amasta (P1337420221063)
7. Andini Hilda Almandita (P1337420221069)
8. Sonia Kurnia Putri (P1337420221083)
9. Eka Nia Sherlyati (P1337420221081)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PURWOKERTO PROGRAM DIPLOMA III

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG

2021
A. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf merupakan sebuah kumpulan dari kalimat-kalimat yang berisi tentang
satu ide pokok atau gagasan utama. Nama lain dari paragraf adalah alinea. Menurut
KBBI, paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan, yang biasanya mengandung
satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Sedangkan pengertian
paragraf menurut ahli kebahasaan bernama Ramlan, merupakan bagian dari sebuah
karangan yang di dalamnya terdapat lebih dari satu kalimat, yang membahas suatu tema
tertentu dengan ide pokok sebagai pengendalinya.

B. CIRI – CIRI PARAGRAF


1. Peletakan kata dalam kalimat pertama ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis karangan
yang biasa. Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau
kalimat topik.
2. Setiap paragraf menggunakan suatu kalimat topik dan selebihnya adalah sebuah
kalimat pengembang yang memiliki fungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan, atau
menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
3. Menggunakan pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat
penjelas tersebut mempunyai isi tentang detail-detail dari kalimat utama. Paragraf
bukanlah sekumpulan dari kalimat topik.
4. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan terdapat beberapa kalimat penjelas.
Setiap kalimat penjelas tersebut berisi tentang detail yang spesifik dan tidak
mengulang pikiran penjelas yang lainnya.

C. JENIS – JENIS PARAGRAF


Berdasarkan letak gagasan utama, berikut ini adalah jenis-jenis paragraf yang
diketahui:

1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang gagasan utama atau ide pokoknya
berada di awal paragraf, bersifat deduksi dan dikembangkan dari pernyataan umum ke
khusus. Biasanya jenis paragraf deduktif memiliki kalimat utama yang berada di awal
paragraf, sedangkan kalimat penjelasanya terletak setelah kalimat utama

2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif adalah jenis paragraf yang gagasan utamanya berada di akhir
paragraf, bersifat induksi dan dikembangkan dari pernyataan khusus ke umum. Jenis
paragraf induktif memiliki kalimat utama yang berada di akhir paragraf, kalimat
penjelas berada sebelum kalimat utama.

3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah jenis paragraf yang merupakan penggabungan dari
kedua paragraf sebelumnya, yakni deduktif dan induktif. Pada paragraf campuran
kalimat utamanya berada di awal dan di akhir paragraf. Sementara kalimat penjelas
berada di tengah-tengah paragraf.

Jenis paragraf berdasarkan isinya, antara lain:

1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah jenis paragraf yang menggambarkan suatu obyek
yang bertujuan agar pembaca juga dapat melihat, mendengar, ataupun merasakan
obyek yang digambarkan tersebut.
2. Paragraf Narasi
Paragraf narasi merupakan jenis paragraf yang menceritakan tentang sebuah
peristiwa ataupun kejadian yang di dalamnya terdapat alur cerita, tokoh, konflik dan
latar, yang biasanya kita temui pada cerita novel.
3. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisikan tentang pendapat, yang
menerangkan sebuah topik. Paragraf Eksposisi memiliki tujuan untuk memberi
informasi demi menambah pengetahuan pembaca.
4. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah jenis paragraf yang menyampaikan ide atau
gagasan yang disertai dengan bukti dan juga fakta faktual dalam penulisan. Tujuan
dari paragraf ini untuk mendukung sebuah ide yang disampaikan kepada pembaca
5. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah jenis paragraf yang berisi ajakan yang bertujuan
untuk memengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu hal sesuai dengan yang diajak.

D. TEKNIK PENGEMBANGAN PARAGRAF


1. Teknik Alamiah
Pengembangan paragraf dengan pola ini didasarkan pada urutan ruang dan
waktu. Urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik
berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang misalnya gambaran dari depan ke
belakang. Urutan waktu (kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya
peristiwa, perbuatan, atau tindakan. Adapun maksud penyampaian informasi
diharapkan memudahkan pembaca. Contoh paragraph dengan teknik alamiah yaitu:
a. Urutan ruang

“Bangunan itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama yang sering
disebut dengan bangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran
Jepara. Ruangan ini sering digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima tamu
kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk
menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera mata dari kadipaten-
kadipaten lain. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria
terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka
dan cendera mata ini sering disebut kundalini mesem. Agak jauh di sebelah kanan
ruang kundalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menebarkan
aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan karena di tempat inilah Sang
Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang
pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya.
Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik, karena ruangan ini sering
digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum masuk ke ruang”

b. Urutan waktu

“Menendang bola dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru
lulus dari STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya
adalah klub Halilintar. Dari sini pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia
dapat bergabung dengan klub Pelita Jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah
dipanggil untuk memperkuat PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Waktu ia
dipanggil lagi untuk turnamen di Brunei tahun 1985, ia gagal memenuhinya
karena kakinya cedera.”

2. Teknik Klimaks dan Antiklimaks


Paragraf klimaks dan antiklimaks adalah paragraf yang berusaha memperjelas
paparannya dengan didasarkan pada posisi tertentu suatu rangkaian merupakan posisi
yang tertinggi. Bila posisi yang tertinggi ditempatkan di bagian akhir disebut klimaks.
Sebaliknya, bila penulis menulis rangkaian dengan posisi paling tinggi (menonjol) dan
makin lama makin tidak menonjol disebut antiklimaks. Contoh paragraph dengan
teknik ini yaitu:
“Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan
kemajuan tehnologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-
jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi
pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan
traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor
yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan
Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan
traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam
bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama padi traktor
yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.”
Pikiran utama dari paragraf di atas adalah “bentuk traktor mengalami
perkembangan dari zaman ke zaman”. Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan
gagasan-gagasan : traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai
roda rantai, traktor buatan Ford, dan traktor buatan Jepang.
3. Teknik Perbandingan dan Pertentangan
Paragraf perbandingan dan pertentangan adalah paragraf yang berusaha
memperjelas paparannya dengan jalan membandingkan dan mempertentangkan hal-
hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan
antara dua hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan adalah tingkat kesamaan dan
perbedaan kedua hal tersebut. Contoh paragraf dengan teknik ini yaitu:
a. Perbandingan
“Tempe mengandung zat protein yang lebih banyak ketimbang tahu. Hal itu
disebabkan proses pembuatan tempe lebih sedikit dibanding dengan proses
pembuatan tahu. Adapun zat protein yang dimiliki tempe adalah sebear 15,4
gram, 5,4 gram lebih besar dibanding protein pada tahu.”
b. Pertentangan
“Sekolah tinggi (umum) berbeda dengan sekolah swasta.Perbedaan itu dapat
dilihat dari segi biaya sekolah, fasilitas, standar sekolah serta kualitas
pengejarannya.Untuk sekolah umum biayanya mampu dicapai bagi semua
kalangan masyarakat.Akan tetapi, fasilitas yang ditawarkan kurang memadai
bagi kelangsungan sistem belajar mengajar.Sedangkan, sekolah swasta biaya
yang ditawarkan hanya mampu mencapai batas keuangan beberapa kalangan
masyarakat, artinya kalangan orang mampu.Hal ini sejalan dengan fasilitas,
standar sekolah sertakualitas pengajarnya.Sehingga sekolah swasta mampu
bersaing dengan sekolah-sekolah unggulan.”
4. Teknik Contoh
Teknik ini memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti atau
penjelasan kepada pembaca yang bersifat lebih umum. Kata, seperti, misalnya,
contohnya dan lain-lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam
mengembangkan paragraf dengan contoh. Pengambilan simpulan secara generalisasi
diperlukan contoh-contoh yang valid, sehingga dapat disimpulkan dengan tepat
(benar). Sebagai contoh yaitu:
“Selain digoreng, tempe ternyata bisa diolah menjadi varian olahan lain yang tidak
kalah enak. Misalnya saja tempe bacem. Olahan dari tempe ini dibuat dengan cara
merebus tempe bersamaan dengan berbagai macam bumbu yang membuat tempe
menjadi berwarna kecoklatan.”
5. Teknik Definisi Luas
Dalam pengembangan paragraf dengan teknik ini, penulis menggunakan
kalimat-kalimat pengembang untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah
istilah atau suatu hal melalui penjelasan-penjelasan yang bersifat definisi. Terkadang
penulis menguraikan penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat, bahkan beberapa
alinea/paragraf. Sebagai contoh yaitu:

a. “Apakah psikologi itu? R.S Woodworth berpendapat,”Psikologi adalah ilmu jiwa.


Sedangkan menurut Crow dan Crow “Psikologi adalah kejiwaan manusia dalam
berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, Santian mengemukakan
bahwa psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.“
b. “Navigasi merupakan fitur pencarian yang terletak di bagian blog. Fitur ini
mempunyai fungsi yang dapat membuat pembaca bisa menemukan tema atau judul
tulisan yang hendak dibaca oleh pembaca di dalam blog tersebut.”

6. Teknik Klarifikasi
Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan
berdasarkan ciri-ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi
menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan. Pada
mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan persamaannya kemudian
diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.
Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan  biasanya dapat memberikan
sebuah simpulan yang tepat. Sebagai contoh yaitu:
“Penyelidikan tentang tempramen dan watak manuia telah dilakukan sejak dahulu
kala. Hippo Crate dan Galenus mengemukakan bahwa manusia dapat dibagi menjadi
empat golongan menurut keadaan zat-zat cair yang ada dalam tubuhnya. Empat
golong tersebut yaitu sanguinis ( banyak darah ) yang sifatnya periang, gembira,
optimis, dan lekas berubah-ubah. Kemudian kolerik ( banyk empedu kuning ) adalah
manusia yang memiliki sifat garang, hebat, lekas mrah, dan agresif. Selanjutnya,
flegmatis ( banyak lendirnya ) adalah manusia yang sifatnya tenang, tidak mudah
berubah, dan lamban. Terakhir, melankolis ( banyak empedu hitam ) memiliki sifat
muram, tidak gembira, dan pesimis”.
7. Teknik Sebab Akibat
Pengembangan paragraf juga dapat menggunakan pola sebab-akibat sebagai
dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedang akibat
sebagai perincian pengembangannya. Tetapi, dapat juga dibalik, akibat sebagai
gagasan utama, sedangkan sebab dijadikan perinciannya. Kata yang digunakan yaitu,
padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena. Sebagai contoh yaitu:
“Pendidikan moral sudah semestinya diterapkan lagi dalam kegiatan proses belajar
dewasa ini. Sebab, anak-anak zaman sekarang sudah semakin jauh dari nilai
moralitas. Hal ini bisa dilihat dari maraknya kenakalan remaja dan pergaulan bebas
yang mereka lakukan. Untuk itu, pendidikan moral harus kembali diterapkan di
dalam proses belajar mengajar anak agar mereka menjadi anak yang bermoral
baik.”
8. Teknik Analogi
Teknik ini digunakan untuk membandingkanatau menyamakan sesuatu dengan
yang sudah dikenal dengan yang kuran dikenal. Tujuannya adalah untuk menjelaskan
hal yang kurang dikenal tersebut. Analogi juga biasa dilakukan seseorang dalam
membuat simpulan yang didasarkan aas sesuatu yang sudah ada. Akan tetapi, model
berpikir analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya ilmiah jarang
digunakan. Kata-kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti dan bagaikan.
Sebagai contoh yaitu:
“Dalam persoalan Poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya tidaklah
mudah. Ibaratnya kita diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras
memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah
karena akan terlepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus
menjadi perhatian kita bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa
menjadi pecah. Kasihan para pahlawan dan mereka yang berharap masa
depan.”(Kompas, 2006:6).

9. Teknik Umum-Khusus dan Khusus-Umum


Teknik umum khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal
khusus sebagai pengembangannya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-
hal khusus yang merupakan penjelasan kemudian disimpulkan menjadi hal atau
gagasan umum. Simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran
paragraf tersebut. Sebagai contoh yaitu:
a. Umum-Khusus
“Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu
yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-
abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya
persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan
bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa
nasional.”
b. Khusus-Umum
“Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam
bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan
diucapkan dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaan tertentu , demi
kepentingan antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan
dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa
Indoensia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan .
Dengan kata lain, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan
masyarakat berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia.”
10. Teknik Generalisasi
Pola ini berisi simpulan umum dari beberapa gagasan khusus. Atau, bisa juga
berisi pengembangan dari gagasan yang bersifat umum. Sebagai contoh yaitu:
“Pendidikan moral harus diajarkan sejak kecil di lingkungan keluarga. Adapun cara
yang bisa dilakukan orang tua untuk mengajarkan nilai-nilai moral ke anak adalah
dengan memberikan kisah-kisah tentang orang yang mempunyai moral yang baik.
Selain itu, orang tua juga mesti bisa mencontohkan nilai-nilai moral dalam
kehidupan sehari-hari.”
11. Teknik Sudut Pandang
Pola yang berisi sudut pandang penulis terhadap suatu hal. Sebagai contoh
yaitu:
“Ini adalah tahun keduaku sekolah di SMAN 7. Aku mengambil jurusan IPS dan kini
aku berada di kelas X1 IPS 6. Di sini, aku berkenalan dengan sejumlah teman baru
yang belum pernah kutemui sebelumnya. Salah satu diantara teman baru tersebut
adalah Anwar. Dia adalah satu murid kelas kami yang menyenangkan, karena dia
murid yang ramah serta sering membantu teman-teman lainnya.”
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2017. Pengertian, Ciri-Ciri, dan Syarat Paragraf yang Baik. Diakses dari
http://pustakauntuksemua.blogspot.com/2017/04/pengertian-ciri-ciri-dan-syarat.html?
m=1. Tanggal 17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Adelliarosa. 2021. Jenis Paragraf dan Pengertiannya dalam Penulisan. Diakses dari
https://kumparan.com/berita-update/jenis-paragraf-dan-pengertiannya-dalam-
penulisan-1v9RcJRWTIf/full. Tanggal 17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Anggen, Monica. Penjelasan Lengkap Tentang Paragraf. Diakses dari


https://www.qubisa.com/article/pengertian-paragraf#showContent. Tanggal 17
Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Maherta, Yongki. 2015. Teknik Pengembangan Paragraf. Diakses dari


http://maherta.blogspot.com/2015/10/teknik-pengembangan-paragraf.html. Tanggal
17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Sumarni, Ratna. 2017. 10 Contoh Pola Pengembangan Paragraf dalam Bahasa Indonesia.
Diakses dari https://dosenbahasa.com/contoh-pola-pengembangan-paragraf. Tanggal
17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Ukhen. 2015. Makalah, Makalah Teknik Pengembangan Paragraf. Diakses dari


https://tutorialkhen.blogspot.com/2016/01/makalah-makalah-teknik-
pengembangan.html. Tanggal 17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Pradani, Linggar. 2013. Teknik Pengembangan Paragraf. Diakses dari


https://linggarpradani.wordpress.com/2013/12/23/teknik-pengembangan-paragraf/.
Tanggal 17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Setiaone, Roedhie. 2013. Teknik Pengembangan Paragraf. Diakses dari


https://roedhiesetiaone.wordpress.com/mata-kuliah/bahasa-indonesia-sems-4/teknik-
pengembangan-paragraf/. Tanggal 17 Agustus 2021, jam 20.00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai