Anda di halaman 1dari 12

Pengembangan Paragraf

Pembagian Paragraf, Kesatuan Kalimat dalam Paragraf


Kelompok 11 :
Amirah Khairiyah Makmur
Dwina Kristi Jeani Allo
Faiz Asrori Abdullah
Apa Itu Paragraf?

Dalam buku komposisi (Keraf, 1993: 62-


66) mengatakan bahwa paragraf
merupakan himpunan kalimat-kalimat
yang bertalian dalam suatu rangkaian
untuk membentuk sebuah gagasan.

Singkatnya, paragraf merupakan suatu


rangkaian kalimat yang memiliki suatu
gagasan utama.
Pembagian Paragraf

Paragraf dibagi berdasarkan 3 aspek :

Berdasarkan Sifat
Berdasarkan Berdasarkan Letak isinya :
Fungsinya : Gagasan Utama : 1. Paragraf Narasi
1. Paragraf 1. Paragraf 2. Paragraf
Pembuka Deduktif Eksposisi
2. Paragraf 2. Paragraf 3. Paragraf
Penghubung Induktif Argumentasi
3. Paragraf 3. Paragraf 4. Paragraf Persuasi
Penutup Campuran 5. Paragraf
Deskriptif
Berdasarkan Fungsinya

1. Paragraf Pembuka
Paragraf Pembuka atau Paragraf Pendahuluan berfungsi sebagai
pembuka atau pengantar pokok pembicaraan untuk sampai kepada
masalah yang diuraikan dalam karangan. Paragraf jenis ini harus mampu
mengundang minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan
atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi uraian.

Contoh : “Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang jenis-
jenis alat musk tradisional di Maluku. Maluku adalah salah satu daerah
di Indonesia bagian Timur, yang memiliki banyak sekali kekayaan
alam.”
2. Paragraf Penghubung
Paragraf Penghubung adalah paragraf-paragraf yang berfungsi
mengemukakan inti persoalan, juga memberi ilustrasi atau contoh. Semua
masalah yang akan diuraikan dimuat diantara paragraf ini yang secara teknis
ditempatkan diantara paragraf pembuka dan paragraf penutup.

Contoh : “Maluku memiliki beragam jenis alat musik tradisional, yang menjadi
salah satu daya tarik dari Maluku. Beberapa alat musik tradisional yang berasal
dari Maluku adalah Tifa, Arababu, Ukulele, Rumba, dan masih banyak lagi.”

3. Paragraf Penutup
Paragraf Penutup biasanya berisi kesimpulan, harapan, saran, penekanan,
dan ringkasan kembali hal-hal penting yang terdapat di setiap karangan.

Contoh : “Demikianlah artikel tentang alat musik di Maluku, seoga artikel ini
bermanfaat. Marilah kita selalu menjaga kebudayaan Indonesia. Sekian dan
Terima kasih.”
Berdasarkan Letak Gagasan Utama

1. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif dimulai dengan mengutarakan permasalahan pokok atau
kalimat utama kemudian diiringi dengan kalimat penjelas.
Contoh : “Keinginannya sulit untuk diikuti. Pada rapat sebelumnya sudah
disepakati bahwa dana koperasi itu harus disimpan dulu. Para anggota lain sudah
disepakat dengan hal itu. tetapi, hari ini ia memaksa untuk menggunakan dana
tersebut untuk membuka usaha baru.”

2. Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya atau
gagasan pokoknya berada pada akhir sebuah paragraf dan kalimatnya bersifat
induksi.
Contoh : “Belajar dengan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam bukanlah hal
yang patut dicontog. Apalagi kalau esok harinya adalah hari ujian. Akibat yang
bisa dirasakan adalah rasa kantuk ketika sedang mengerjakan ujian. Maka itu,
persiapkan diri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelum waktu ujian tiba.
3. Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengutarakan masalah pokok atau kalimat
utama lalu diikuti kalimat penjelas kemudia diakhir dengan kalimat utama.
Kalimat topik yang terletak pada akhir paragraf adalah penegasan dari awal
paragraf.

Contoh : “Dalam kesehariannya manusia tidak bisa lepas dari komunikasi.


Apapun kegiiatan yang dilakukan manusia selalu memerlukan sarana
komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun modern. Tanpa
adanya komunikasi kebudayaan serta peradaban manusia akan sulit untuk maju
seperti sekarang.”
Berdasarkan Isi nya

1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah sebuah karangan yang menceritakan kisah dalam
runtutan waktu tertentu.
Contoh : “Di sebuah kota Z, hiduplah seorang pemuda yang ingin menjadi
pahlawan. Pada suatu hari ia menolong seorang anak kecil yang akan dibunuh oleh
penjahat, ia kewalahan melawan penjahat tersebut namun akhirnya menang.”

2. Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi tujuan untuk memberikan
sebuah penjelasan atau pengertian secara singkat dan padat.
Contoh : “Kegiatan yang akan dilakukan untuk meryakan HUT TNI yang ke-72
pada tanggal 5 Oktober 2017 di lapangan Blang Padang Banda Aceh. Seluruh warga
Banda Aceh turut hadir untuk menyaksikan rangkaian acara HUT TNI ke-72 dengan
berbagai macam acara seperti drumband, tari saman, dan acara lainnya.”
3. Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang isinya menyampaikan ide, gagasan
ataupun pendapat penulis dengan adanya bukti dan fakta aktual. Tujuan dari paragraf
argumentasi yaitu untuk meyakinkan pembaca yang berhubungan dengan ide dan
pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Contoh : “Menurut WHO, penyakit dengan jumlah terbanyak di setiap negara adalah
penyakit jantung. Penyebab penyakit jantung adalah pola hidup yang tidak sehat seperti
suka makan makanan berlemak, minum kopi setiap hari, jarang olahraga, dan suka
makanan siap saji. Hal-hal tersebut mengakibatkan penumpukan lemak pada pembuluh
darah dan meningkatkan kerja jantung. Akibatnya antung mengalami kegagalan kerja
dan bisa berdampak kematian.”

4. Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi adalah suatu paragraf yang isinya berupa ajakan atau membujuk
pembacanya agar melakukan atau mengikuti apa yang penulis ungkapkan di dalam
teks.
Contoh : “Banyak orang yang meremehkan adanya sampah. Bahkan, hingga tak pernah
terpikirkan mengenai dampak yang akan ditimbulkannya. Sebagai siswa, kita
sebaiknya menyadari dan memiliki sikap peduli terhadap sampah. oleh karena itu,
buanglah sampah pada tempat sampah.
Kesatuan Kalimat dalam Paragraf

Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang terdiri


atas beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh, padu
dan membentuk satu kesatuan pikiran.

Sebuah paragraf harus memiliki kesatuan. Sebuah


paragraf dikatakan memiliki kesatuan jika semua kalimat
pendukung hanya mendukung satu gagasan tunggal. Jika
ada kalimat pendukung yang tidak berkaitan dengan
topik, maka kalimat tersebut kalimat sumbang dan
paragraf tidak memiliki kesatuan.
Contoh :

Kalimat Topik
“Ardiansyah, temanku, sangat menyenangkan.”

Kalimat Pendukung
“Ia sering mengajak kami datang ke rumah dan bermain game terbaru di
playstation. Ia sering mentraktir kami makan bakso atau membelikan kami tiket
pertandingan bulu tangkis di Senanyan. Ia tidak segan menjenguk salah seorang
teman yang sakit atau memberi bantuan kepada teman yang membutuhkan
pertolongan.”

Kalimat Penyimpul
“Ardiansyah memang salah seorang teman yang sangat menyenangkan yang aku
kenal.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai