Anda di halaman 1dari 57

PERTEMUAN KE- X

KONSEP DAN PENERAPAN DERET


(DERET HITUNG DAN DERET UKUR)
II. DERET

 Deret ialah rangkaian bilangan yang tersusun secara teratur


dan memenuhi kaidah-kaidah tertentu.
 Bilangan-bilangan yang merupakan unsur  dan pembentuk
sebuah deret dinamakan suku.
 Deret digolongkan atas deret berhingga dan deret tak
terhingga.
 Deret berhingga adalah deret yang jumlah suku-sukunya
tertentu.
 Deret tak terhingga adalah deret yang suku-sukunya tak
terbatas.
 Deret dibedakan deret hitung dan deret ukur
1. Deret Hitung (Aritmatika)
 Deret hitung ialah deret yang perubahan suku-sukunya
berdasarkan penjumlahan terhadap sebuah bilangan tertentu.
 Bilangan yang membedakan suku-suku dari deret hitung
disebut pembeda, atau merupakan selisih antara nilai-nilai
dua suku yang berurutan.
 Contoh :
7, 12, 17, 22, 27, 32 (pembeda=5)
S1 S2 ..................S6
93, 83, 73, 63, 53, 43 (pembeda= -10)

 Dua hal yang penting baik deret hitung maupun deret ukur
adalah besarnya nilai pada suatu suku tertentu dan jumlah
nilai deret tersebut sampai dengan suku yang bersangkutan.
1. Suku Ke-n Deret Hitung
Besar nilai suku tertentu (ke-n) sebuah deret:
Rumus: 
Sn=a+(n-1)b

Menentukan beda/selisih
Rumus:
b = Sn – Sn-1

Dimana:
Sn :Suku selanjutnya
a : suku pertama atau S1
b : pembeda
n : indeks suku atau letak dr suku
Contoh:
Diketahui : 7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah bilangan
deret.
1.Tentukan suku ke-10 (S10) dari bilangan deret
tersebut !
Penyelesaian:
Sn = a + (n - 1)b
S10 = 7 + (10 - 1)5
S10 = 7 + 45
S10 = 52
Kesimpulan : Suku ke-10 dari deret hitung 7,
12, 17, 22, 27, 32 adalah 52.
2.Tentukan suku ke -23 (S23)
Penyelesaian:
Sn = a + (n - 1)b
S23 = 7 + (23 - 1)5
S23 = 7 + 110
S23 = 117
Kesimpulan : Suku ke-23 dari deret hitung 7,
12, 17, 22, 27, 32 adalah 117
•2.  Jumlah n Suku
 Jumlah deret hitung sampai dengan suku tertentu
adalah jumlah nilai suku-sukunya mulai suku
pertama (S1 atau a) sampai dengan suku ke-n (Sn)
yang bersangkutan.
 Menentukan jumlah n suku:
 J n = i = SS + ...... + Sn

 Rumus:  Jn = n/2 (2a + (n-1) b

Jn = n/2 (a + Sn) n/2 = ½ n


Contoh:
Diketahui :7, 12, 17, 22, 27, 32 adalah bilangan
deret.
1.Tentukan jumlah (J7) dari bilangan data tersebut!.
Penyelesaian:
Jn= n/2 (a+Sn)
J7 = 7/2 (7+37)
= 3.5 x 44
J7 = 154 atau (7+12+17+22+27+32+37)
Kesimpulan: Jumlah nilai dari deret bilangan
tersebut sebanyak 154
1. Suatu deret bilangan memiliki nilai awal 6 dan
beda 4. Tentukanlah berapakah besar suku
ke-25 dan berapakah jumlah suku sampai
dengan 60!
Penyelesaian:
Diketahui :
a= 6 dan b= 4
Ditanyakan: S25.......? dan J60.....?
1. S25..........? 2. Jumlah J60:.......?
Suku ke-25 (S25): Jn = n/2 (2a + (n-1) b
Sn = a + (n-1) b Jn = 60/2 (2 (6) + (60-1) 4
S25 = 6 + (25-1) 4 = 30 ( (12) + 59 (4) )
= 6 + (24) 4 = 30 ( 12 + 236 )
= 6 + 96 = 30 (248)
= 102 = 7.440

Kesimpulan: nilai suka ke- Kesimpulan: jumlah suku


sampai dengan 60 sebanyak
25 sebesar 102
7.440
2. DERET UKUR (GEOMETRI)
 Deret ukur ialah deret yang perubahan suku-sukunya
berdasarkan perkalian terhadap sebuah bilangan tertentu.

 Bilangan yang membedakan suku-suku sebuah deret ukur


dinamakan rasio atau multipler, yakni merupakan hasil bagi
nilai suatu ukur terhadap nilai suku di depannya.

 Contoh:
5,10,20,40,80,160 (pengganda = 2)
512,256,128,64,32,16 (pengganda = 0,5)
 Untuk membentuk penghitungan suku ke-n
dari DU digunakan:
Rumus :

Keterangan:
p = Sn/Sn-1 Sn :Suku selanjutnya
a : suku pertama atau S1
p : pengganda
n : indeks suku
 
Sn =
•Contoh1
  :
Diketahui :5,10,20,40,80,160
Tentukan S10?
Penyelesaian:
Rumus :Sn =
S10= = (5)(512)=2.560
Kesimpulan: Suku ke 10 dari sederetan bilangan
tersebut sebesar 2.560
•Contoh
  2:
Diketahui : 512,256,128,64,32,16
Tentukan S10?
Penyelesaian:
Rumus :Sn =
S10=
= (512)(1/512)=1
Kesimpulan: Suku ke 10 dari sederetan bilangan
tersebut sebesar 1
Atau 512,256,128,64,32,16,8,4,2,1
 Untuk menentukan jumlah deret ukur sampai dengan suku ke- n
 Rumus:

 
p > 1 : Jn =
atau

 
p < 1 : Jn =

Keterangan:
Jn : Jumlah DU sd suku ke-n
a : suku pertama
p : pengganda
n : indeks suku
Contoh1 :
Diketahui : 5,10,20,40,80,160
Tentukan J10?
Penyelesaian: 
Rumus : p > 1 : Jn =

 
p > 1 : J10 =

=
= 5.115
Kesimpulan: Jumlah dari sederetan bilangan sd
suku ke 10 tersebut sebesar 5.115
Contoh 2 :
Diketahui : 512,256,128,64,32,16
Tentukan J10?
Penyelesaian:
Rumus :
 
p < 1 : Jn =

 
p < 1 : J10 =
= = 1023

Kesimpulan: Jumlah dari sederetan bilangan sd suku ke 10 tersebut sebesar


1023 atau (512+256 +128+64+32+16+8+4+2+1)
Contoh:
1. Diketahui :
3, 6, 12, 24, 48
144, 72, 36, 18, 9
a) Berapa nilai suku ke-12?
b) Berapa jumlah nilai sampai dengan suku ke-10?
Jawaban Soal Nomor 1

•a. Diketahui
  : 3, 6, 12, 24, 48 •b.  Jn =
p = 6/3 = 2 (p>1) J10 =
Ditanya : S12 dan J10
= 3 (1024 – 1)
Penyelesaian :
Sn = = 3 (1023)
S12 = = 3.069
= 3. Kspl: Jumlah nilai
= 3 . 2048 sd suku ke 10
= 6.144 sebesar 3.069
Kspl: Nilai suku ke 12 sebesar
6.144
Jawaban Soal 2

•Diketahui
  :144, 72, 36, 18, 9 •Jn   =
p = 72/144 = 0,5 (p<1)
J10 =
Ditanya : S12 dan J10
Jawab :
=
Sn = =
S12 = = 143,856/0,5
= 144. = 287,712 =288
= 144. 0,00048825
Kspl: Jumlah nilai sd
= 0,070
suku ke 10 sebesar
Kspl: Nilai suku ke 12 sebesar
0,070
288.
PENERAPAN EKONOMI
1. Model Perkembangan Usaha
 Jika perkembangan variabel-variabel tertentu
dalam kegiatan usaha, misal: produksi, biaya,
pendapatan, penggunaan tenaga kerja, atau
penanaman modal, berpola seperti deret hitung.
 Prinsip-prinsip deret hitung dapat digunakan untuk
menganalisis perkembangan variabel tersebut.
 Berpola deret hitung ialah bahwa variabel yang
bersangkutan bertambah secara konstan dari satu
periode ke periode berikutnya.
Latihan:
1. Dua buah perusahaan yang telah beroperasi selama
8 bulan memproduksi barang 500 unit dengan rata-
rata setiap bulan produksi naik sebesar 35 unit.
Berapakah jumlah produksi perusahaan tersebut
selama 11 bulan?

2. Sebuah perusahaan ubin pada bulan ke-5 hasil


produksi sebanyak 38 unit dan pada bulan ke-9
sebanyak 66 unit. Berapakah produksi perusahaan
ubin pada bulan pertama (ke-1) dan berapakah
produksi perusahaan ubin pada bulan terakhir (ke-
12)? (S1 dan S12)
Jawaban Latihan 2:
Diketahui :
S1/a = 500 unit
b = 35
Ditanya : J11?
Penyelesaian :
Jn = n/2 (2.a + (n-1) b)
= 11/2 (2.500 + (11-1) 35)
= 5,5 (1000 + 10 (35)
= 5,5 (1000 + 350 )
= 5,5 ( 1350 )
= 7.425 unit
Kesimpulan : Jumlah produksi perusahaan tersebut selama 11
bulan sebanyak 7.425 unit
Penyelesaian: Latihan No.2.
Diketahui:
S5= 38 dan S9= 66
Ditanyakan :
(S1 dan S12)

Sn = a + (n-1) b
S5= a+ (5-1)b S9 = a + (9-1)b = 66
S5= a+4b=38 S9 = a + 8b = 66
Jawaban Latihan Soal Nomor 2

S5 = a + 4b = 38 Sn = a + (n-1) b
S9 = a + 8b = 66 S12 = 10 + (12-1) 7
-4b = -28 = 10 + (11) 7
b=7 = 10 + 77
Kspl: nilai pembeda sebesar 7 = 87 unit

Kspl: produksi pada bulan ke-12


S5= a + 4b= 38 , S12 sebanyak 87 unit.
a + 4b = 38
a + 4 (7) = 38
a + 28 = 38
a = 38 – 28
a = 10 unit (S1)

Kspl: produksi pada bulan pertama


(ke-1) , S1 (a) sebanyak 10 unit.
Latihan Soal 3
Perusahaan garmen A produksi awalnya 815
unit, kenaikan produksi setiap bulan sebanyak 45
unit, sedangkan perusahaan garmen B produksi
awalnya 1400 unit, produksi tiap bulan turun
sebanyak 20 unit.
1. Kapankah produksi garmen A dan garmen B
akan sama?
2. Kapan perusahaan garmen B gulung tikar?
Jawaban Latihan Soal nomor 3
Garmen A = Garmen B =
Sn = a + (n-1) b Sn = a + (n-1) b
= 815 + (n-1) 45 = 1400 + (n-1) (-20)
= 815 + (45n – 45) = 1400 + (-20n + 20)
= 815 + 45n – 45 = 1400 - 20n + 20
= 770 + 45n = 1420 - 20n
SnA = SnB
770 + 45n = 1420 - 20n
45n + 20n = 1420 – 770
65 n = 650
n = 650/65
n = 10 bulan

Kspl: Produksi garmen A dan garmen B akan sama pada bulan ke-10 (S10)
Jawaban Latihan Soal nomor 3
Sn = a + (n-1) b
0 = 1400 + (n-1) - 20
0 = 1400 – 20n + 20
20 n = 1400 + 20
20 n = 1420
n = 1420/20
n = 71 unit
Kesimpulan:
1. Perusahaan garmen A dan B akan sama pada
produksi 10 bulan
2. Perusahaan garmen B gulung tikar pada saat
berproduksi sebanyak 71 unit.
Contoh Kasus:
Perusahaan genteng “ Sokajaya” menghasilkan
3000 buah genteng pada bulan pertama
produksinya. Dengan penambahan tenaga kerja
dan peningkatan produktivitas, perusahaan
mampu menambah produksinya sebanyak 500
buah setiap bulan. Jika perkembangan
produksinya konstan, berapa buah genteng yang
dihasilkannya pada bulan ke lima (5) dan berapa
buah yang telah dihasilkan sampai dengan bulan
tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: a= 3000, b = 500 dan n =5
Ditanya: S5 dan J5
Rumus: Sn=a+(n-1)b
S5=3000+(5-1)500 = 5.000
Kesimpulan: Jumlah genteng yang diproduksi
pada bulan ke 5 sebanyak 5000 buah.
Ditanyakan: J5
Jawab:
Jn= n/2 (a+Sn)
J5 = 5/2 (3.000+5.000)
= 2.5 (8000)
= 20.000
Kesimpulan: Jumlah genteng yang diproduksi sd
bulan kelima sebanyak 20.000 buah.
1. Model Bunga Sederhana (Bunga
Tunggal/Simple Interest)
Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan
hanya pada pinjaman atau pokok investasi saja.
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan
fungsi dari variabel pinjaman pokok, tingkat
bunga pertahun dan lamanya waktu pinjaman.
Rumus Bunga Sederhana:
Lebih dari Satu Tahun

Fn = P0 ( 1 + i x n) Kurang dari Satu Tahun

 Fn = P0 ( 1 + x n)
  Fn = P0 (1 -
Keterangan :
Menentukan Pinjaman Awal P0 = Pinjaman Awal
Fn = Yang akan datang
i = suku bunga
 
P0= n = jangka waktu
m = frekuensi pembayaran biaya
Contoh Bunga Sederhana:
1. Uang ari saat ini Rp. 100.000,-. Ari akan tabung
ke bank selama 2 tahun dan tingkat bunga 7%,
dibayar setiap bulan.
a. Berapa jumlah uang ari setelah jatuh tempo (2
tahun)?
b. Berapa jumlah uang ari hanya menabung 9 bulan?

2. Anita telah menabung dibank selama 3 tahun,


jumlah tabungannya Rp. 4.750.000,- tingkat
bunganya 8% dibayarkan setiap kuartal (m=3).
a. Berapa tabungan anita pada saat awal
•Penyelesaian:
 
Point A
Fn = P0 (1+i.n)
Fn = 100.000 (1 + . 2)
= 100.000 (1 + 0,07 . 2)
= 100.000 (1 + 0,14)
= 100.000 (1,14)
= 114.000
•Point
  B
Fn = P0 (1+ . n)
= 100.000 (1+ . 9)
= 100.000 (1 + (0,0058) . 9)
= 100.000 (1 + (0,0525)
= 100.000 (1,0525)
= 105.250
•2.a.
  P0 =
=
=
=
= Rp. 3.830.645
2.Model Bunga Majemuk(Compound Interest)
 Model bunga majemuk merupakan penerapan
deret ukur dalam kasus simpan-pinjam dan
kasus investasi.
 Dengan model ini dapat dihitung, misalnya:
besarnya pengembalian kredit di masa datang
berdasarkan tingkat bunganya.
 Atau untuk mengukur nilai sekarang atau dari
suatu jumlah hasil investaasi yang akan
diterima di masa datang.
RUMUS BUNGA MAJEMUK

Jatuh tempo (dalam tahun)

   
Fn = P0 (1 + i = - 1 x 100%

Bayar bertahap (triwulan)


 
n = x1th
 
Fn = P0 (1 +

Keterangan :
Jika waktu jatuh tempo > 1 tahun
P0 = Pinjaman Awal
Fn = Yang akan datang
i = target bunga
 
P0 = n = jangka waktu
m = frekuensi pembayaran bunga
Contoh Kasus:
Seorang nasabah meminjam uang di bank
sebanyak Rp 5 juta untuk jangka waktu 3 tahun,
dengan tingkat bunga 2% per tahun. Berapa
jumlah seluruh uang yang harus dikembalikan
pada saat pelunasan? Seandainya perhitungan
pembayaran bunga bukan tiap tahun, melainkan
tiap semester berapa jumlah uang yang harus
dikembalikan?
•Penyelesaian:
 
Diketahui:P= 5.000.000, n= 3 dan i= 2%= 0,02
Ditanya: F3
Jawab:
Rumus : Fn = P0 (1 +
F3 = 5.000.000 (1 +
F3 = 5.000.000 (1,061208)
= 5.306.040
Kesimpulan: Jumlah yang harus dikembalikan saat
pelunasan setelah 3 tahun sebesar Rp 5.306.040
•Jika
  bunga diper hitung dibayarkan tiap
semester (m=2)
Penyelesaian:
Rumus: Fn = P0 ((1 +
F3 = 5.000.000 ((1 +
= 5.000.000 (1,06152)
= 5.307.600

Kesimpulan: Jumlah yang harus dikembalikan


menjadi lebih besar sebesar Rp 5.307.600.
•Contoh:
 
Diketahui:
P0= 210 juta, i= 5% , n=4 th.
Tentukan : F4.........?
Jawab:
Fn = P0 (1 +
F4 = 210 (1 +
F4 = 210 (1 +
F4 = 255.256.313
•Contoh:
 
Diketahui:
P0= 200 juta, i= 5% , n=4 th.
Tentukan : F4.........?
Jawab:
Fn = P0 (1 +
F4 = 200 (1 +
F4 = 200 (1 +
F4 = 243.101.250
•Jika
  ditanyakan modal/pinjaman awal (P0)
Diketahui:
F4 = 255.256.313, n=4 th, i=5%
Ditanyakan P0...........?
Jawab:
P0 =
P0 = = 255.256.313/1,21550625
= 210.000.000
•Diketahui:
 
F4 = 243.101.250,n=4 th, i=5%
Ditanyakan P0...........?
Jawab:
P0 =
P0 = = 243.101.250/1,21550625
= 200.000.000
•Jika
  ditanya bunga (i)
Diketahui:
F4= 255.256.313, n= 4 th dan P0=210 juta.
Ditanyakan: bunga (i)
Jawab:
i = - 1 x 100%
= - 1 x 100%
= 4 √1,21550- 1 x 100%
i = 1,04999 -1 x100%= 4,999= 5%
•Jika
  ditanyakan lama (waktu) peminjaman.
n= x1th
n= x1th
n= x1th= 0,08468/0,021189= 3,99 = 4
•Jika
  bunga diperhitungkan per semester / 6
bulan.
Frekuensi pembayaran bunga=m=2
Rumus:
Fn = P0 (1 +
F4 = 210 jt (1 +
= 210 jt (1,21840)= 255,864
•Jika
  bunga diperhitungkan per triwulan
Rumus:
P0 =
Fn = P0 (1 +
Fn = P0 (1 +
Fn = P0 (1 +
F4 = 210 jt (1 +
= 210 jt (431,439.8833)
= 90,602,237.549 (jt)
•3.Model
  Pertumbuhan Penduduk
 Penerapan deret ukur bidang ekonomi dalam hal
penaksiran jumlah penduduk.
 Menurut Malthus bahwa penduduk dunia tumbuh
mengikut pola deret ukur
 Rumus tingkat pertumbuhan penduduk:
Pt = P1 . , dimana R = 1+r
Keterangan:
Pt : jumlah tahun ke-t
P1: jumlah pada tahun pertama
r : persentase pertumbuhan pertahun
t : indeks waktu (tahun)
•   Kasus:
Contoh
Penduduk suatu kota berjumlah 1 juta jiwa pada tahun 1991, tingkat
pertumbuhannya 4 persen per tahun. Hitung jumlah penduduk kota
tersebut pada tahun 2006. Jika mulai tahun 2006 pertumbuhannya
menurun menjadi 2,5%, berapa jumlahnya 11 tahun kemudian?
Penyelesaian:
Jumlah penduduk kota tahun 2006
Diketahui: P1 = 1 juta, r= 0,04 , R = 1 + 0,04= 1,04
Rumus : Pt = P1 .
P 2006 = 1.000.000 .
= 1.000.000 (1,800943)
= 1800.943
Kesimpulan: Jumlah penduduk pada tahun 2006 sebanyak 1.800.943
jiwa.
•Jumlahnya
  11 tahun kemudian:
Penyelesaian:
Diketahui: P1 1800.943, r = 2,5%= 0,025,
R : 1+0,025= 1,025
P 2017 = 1.800.943
= 1.800.943 = 2.305.359
Kesimpulan: Jumlah penduduk 11 tahun
kemudian dari 2006 atau tahun 2017 sebanyak
2.305.359 jiwa.
Latihan:
1.Sebuah perusahaan membangun sebuah gudang
dengan nilai 210 juta diperoleh dari pinjaman bank
dengan bunga 5% dan jangka waktu 4 tahun. Gudang
tersebut mempunyai nilai penyusutan 2,5% per tahun
Tentukan :
1)Berapakah jumlah uang yang harus dikembalikan
setelah 4 tahun ( dg bunga tunggal)
2) Berapakah nilai gedung tsb 15 tahun yad
2. Tuan Amir menanamkan modal 5 juta selama 6 tahun.
Setelah 6 tahun modal tersebut menjadi 8.250.000.
Berapakah bunga yang dibebankan kepada tuan
Amir?
3. Pada tahun 2002 tuan Budi menanamkan modal
diperusahaan X sebesar 5.250.000. Modal
tersebut diambil dan jumlahnya telah menjadi
8.100.000 dengan tingkat 12,5% pada tahun
berapakah modal tersebut diambil oleh tuan
Budi.
4. Seseorang meminjam uang di bank sebesar 5
juta bunga yang berlaku 25% pada saat
mengembalikan harus mengembalikan sebesar
55.186.543, bunga dibayarkan per kuartal (m=3).
Berapa tahun jangka waktu pinjamannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai