Anda di halaman 1dari 22

Pembentukan Alinea Yang Baik

Materi Pertemuan 9

Dosen :
A.A Ayu Meitridwiastiti,S.S.,M.Hum
IG :@gunggekmey
Email : agungayumey23@gmail.com
Pengertian Alinea dan Paragraf
• Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3,dari terbitan Departemen
Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang
mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam
tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang
lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
• Paragraf adalah seperangkat kalimat yang tersusun secara logis dan sistematis
yang mengandung satu kesatuan ide pokok. Disamping itu, secara teknis paragraf
merupakan satuan terkecil dari sebuah karangan. Biasanya paragraf itu terdiri
atas beberapa kalimat yang berkaitan baik isi maupun bentuknya.
• Isi kalimat-kalimat pembangun paragraf itu membentuk satuan pikiran sebagai
bagian dari pesan yang disampaikan penulis dalam karangannya. Jadi, dengan
kata lain bahwa paragraf adalah satuan terkecil dari karangan yang biasanya
terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian tentang
sebuah ide pokok.
Alinea adalah satu kesatuan pikiran, satu kesatuan yang lebih tinggi
dari sebuah kalimat
Alinea merupakan himpunan yang saling berkaitan untuk membuat
sebuah gagasan dari sang penulis.
- Pembentukan sebuah alinea harus mempunyai tujuan dimana sang penulis harus
menceritakan idenya ke dalam suatu cerita dan menegaskan perhatian secara wajar
diakhir kalimat -
Paragraf terbentuk dari kata Yunani para yang berarti “sebelum” dan
grafein “menulis atau menggores”.
• Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah satuan bentuk bahasa yang
biasanya merupakan gabungan beberapa kalimat, sedangkan dalam
bahasa Yunani, sebuah paragraf (paragraphos, “menulis di samping”
atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis tulisan yang memiliki
tujuan atau ide.
- Paragraf juga merupakan kumpulan kalimat , tetapi kalimat yang bukan
sekedar berkumpul, melainkan berhubungan antara yang satu dengan yang lain
dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat -
Fungsi Alinea
Berikut ini terdapat beberapa fungsi alinea, terdiri atas:
• Penampung fragmen pikiran atau ide pokok
• Alat untuk memudahkan pembaca memahami jalan pikiran pengarang.
• Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis.
• Pedoman bagi pembaca mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
• Alat untuk penyampai fragmen pikiran atau ide pokok pengarang kepada
para pembaca.
• Sebagai penanda bahwa pikiran baru dimulai
Tujuan Alinea
Berikut ini terdapat beberapa tujuan alenia, terdiri atas:
1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan memisahkan
suatu tema dari tema yang lain. Oleh sebab itu alinea hanya boleh
mengandung satu tema, bila terdapat dua tema, maka dipecahkan
menjadi dua alinea.
2. Memisahkan dan menegaskan perkataan secara wajar dan formal,
untuk memungkinkan kita berhenti lebih lama daripada perhatian pada
akhir kalimat. Dengan perhentian yang lebih lama ini, konsentrasi
terhadap tema alinea lebih terarah.
Unsur-Unsur Alenia
Dalam pembentukan sebuah alenia dibutuhkan unsur-unsur yang
membuatnya padu. Unsur-unsur tersebut diantaranya yakni:
• Ide pokok yaitu ide pembicaraan atau masalah yang bersifat abstrak.Ide
pokok bisaanya berupa kata, frase atau klausa.
• Kalimat topik yaitu perwujudan pernyataan ide pokok dalam bentuk yang
masih abstrak.
• Ide pengembang yaitu rincian atau penjelasan ide pokok dalam bentuk
yang kongkret. Ide pengembang berupa kata, frase, atau
• Kalimat pengembang yaitu perwujudan pernyataan ide pengembang
dalam bentuk kongkret.
• Kalimat penegas yaitu kalimat yang berfungsi menegaskan dengan cara
mengulang bentuk kalimat topik pada bagian akhir paragraf.
Tata Penulisan Alenia Baik
1. Kesatuan (Unity)
Jadi kesatuan atau unity bukanlah berarti satu atau singkat kalimatnya, melainkan berarti kalimat-
kalimat yang ada dalam alenia tersebut menyatu untuk mendukung pikiran utama sehingga
merupakan satu kesatuan yang utuh. Jadi tiap alinea / paragraf hanya boleh mengandung satu
pikiran/tema.
Contoh paragraf yang memenuhi persyaratan kesatuan.
Masalah mahasiswa di Indonesia umum sekali. Mereka kebanyakan sulit untuk sepenuhnya
memusatkan perhatian pada studi mereka. Kebanyakan dari mereka adalah pemuda-pemuda dari
keluarga biasa yang kurang mampu. Para mahasiswa itu pun mencari pekerjaan. Oleh karena itu
selama belajar mereka kadang-kadang terganggu oleh keadaan ekonomi
Apabila paragraf di atas kita analisis, akan kita temukan.
• Pikiran utama : masalah umum dalam dunia mahasiswa
• Pikiran penjelas : sulit memusatkan perhatian, berasal dari keluarga biasa, terganggu oleh
ekonomi
Unsur-unsur penunjang pada paragraf di atas benar-benar mendukung gagasan utama. Dengan
perkataan lain, unsur-unsur penunjang paragraf tersebut membentuk kesatuan ide (unity).
Tata Penulisan Alenia Baik
2. Kepaduan (Koherensi)
Kepaduan akan terjadi apabila hubungan timbal balik antara kalimat-
kalimat yang membentuk paragraf tersebut, baik, wajar, dan mudah
dipahami tanpa kesulitan. Pembaca dengan mudah mengikuti jalan
pikiran penulis, tanpa merasa bahwa ada sesuatu yang menghambat
atau jurang yang memisahkan sebuah kalimat dari kalimat lainnya,
tidak ada loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.
Tata Penulisan Alenia Baik
3. Kejelasan
Suatu paragraf dikatakan lengkap, apabila kalimat topik ditunjang oleh
sejumlah kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas penunjang utama
atau penunjang kedua harus benar-benar menjelaskan pikiran utama,
agar paragraf tersebut memiliki kejelasan sehingga mudah dipahami.
Jenis Paragraf
Paragraf jika ditinjau dari segi posisi kalimat pokok ada 3 jenis,
yaitu:
a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif merupakan paragraf yang kalimat pokoknya berada di
awal paragraf dengan ciri-ciri kesimpulan yang berada di awal paragraf.
Contoh :
• Teh hijau dapat berfungsi menjaga kesehatan kulit secara alami. Hal tersebut di
karenakan teh hijau dapat melindung kulit kita dari sengatan sinar ultraviolet
sehingga secara tidak langsung dengan sering mengkonsumsi teh hijau dapat
membuat kita terhindar dari penyakit kanker kulit. Selain dapat mencegah penyakit
kanker kulit, teh hijau juga terbukti mampu membuat kulit kita tidak cepat keriput
Jenis Paragraf
b. Paragraf Induktif
Paragraf induktuf merupakan kebalikan dari paragraf deduktif, yaitu paragraf yang kalimat pokoknya berada di
akhir paragraf dan merupakan kebalikan dari paragraf deduktif dengan ciri-ciri kesimpulan ada di akhir paragraf,
sedangkan di bagian awal paragraf menjelaskan tentang peristiwa yang bersifat khusus.
Contoh
• Vitamin A berfungsi untuk kesehatan penglihatan. Vitamin A juga menjaga kesehatan sel pada berbagai
macam struktur mata dan diperlukan untuk transfer cahaya menjadi tanda-tanda syaraf di retina. Kemudian
kandungan vitamin yang terkandung dalam buah adalah vitamin B kompleks. Vitamin B kompleks berfungsi
untuk membantu sel tubuh menghasilkan energi, kesehatan jantung serta metabolisme karbohidrat serta
berfungsi melindungi tubuh dari penyakit kanker. Lalu dalam buah juga terkandung vitamin C yang berguna
untuk membantu imunitas. Vitamin C merupakan senyawa penting yang diperlukan untuk meningkatkan
sistem kekebalan tubuh. Imunitas atau daya tahan tubuh kita dapat menurun saat kita banyak beraktifitas
tanpa disertai pola makan yang sehat dan teratur. Daya tahan tubuh yang terganggu juga diakibatkan oleh
serangan radikal bebas berupa polusi udara dari asap kendaraan bermotor dan asap rokok. Radikal bebas akan
membuat sel-sel tubuh kita mudah rusak dan tidak mampu berfungsi dengan baik. Itulah beberapa macam
vitamin yang terkandung dalam buah berikut manfaatnya
Jenis Paragraf
c. Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan kombinasi dari paragraf deduktif dan
paragraf induktif, artinya paragraf campuran ini kalimat pokoknya berada
di awal kemudian disebutkan ulang di akhir paragraf
Contoh :
• Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang berusaha
membangkitkan perekonomiannya. Indonesia gencar meningkatkan
kegiatan produksi di sektor sandang, pangan, dan papan. Selain itu,
proses distribusi merupakan sektor lain yang harus diperhatikan.
Indonesia juga harus mengontrol sifat konsumtif warganya karena akan
merugikan negara dalam jangka panjang. Dengan usaha-usaha tersebut,
diharapkan indonesia berhasil membangkitkan perekonomiannya
Jenis Paragraf
Jenis Paragraf Berdasarkan Sifat Isinya
Setelah menjelaskan mengenai jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utama di
atas, sekarang adalah penjelasan mengenai jenis paragraf berdasarkan isi, yakni
sebagai berikut:
1. Paragraf narasi
Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya berupa cerita tentang suatu peristiwa.
Dengan ciri-cirinya adalah memiliki sudut pandang, memiliki alur atau jalan cerita dan
memiliki setting, tokoh dan konflik.
Contoh :

Setelah selesai belajar, Damar rebahan di tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah


buku berwarna hitam di bawah bantalnya. Sebuah bolpoint sudah terselip dalam
buku itu. Damar membuka halaman demi halaman dari buku itu. Di halaman yang
masih kosong, ia menulis sesuatu. Ia mulai mengungkapkan perasaannya seharian
ini.
Jenis Paragraf
2. Paragraf argumentasi
Paragraf argumentasi yaitu paragraf yang isinya berupa gagasan dan ide
dengan didukung oleh bukti dan alasan yang kuat yang mampu meyakinkan
pembaca akan isi paragraf tersebut.
Adapun ciri-cirinya adalah paragraf tersebut disertai dengan bukti baik yang
berupa tabel, data ataupun gambar dan digunakan untuk menulis karya yang
sifatnya ilmiah atau non fiksi.
Contoh: :
Kerusakan alam merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh
umat manusia pada era modern ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi
berita berbagai macam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan,
dan kebakaran hutan. Bencana alam tersebut memakan korban nyawa dan
harta. Tumbuhan dan hewan tidak berdosa pun menjadi korban. Peristiwa ini
merupakan akibat pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak
ramah lingkungan.
Jenis Paragraf

3. Paragraf deskripsi
Paragraf deskripsi yaitu paragraf yang isinya menjabarkan atau
menerangkan tentang suatu objek yang bisa berupa benda atau
tempat sehingga pembaca juga dapat merasakan apa yang telah ditulis
oleh sang penulis.
Contoh :
Kali kecil di depan rumah temanku terlihat sangat kotor. Warna
airnya hitam pekat dan berminyak. Di pinggir kali, tampak pula
tumpukan sampah yang umumnya berupa kantong plastik dan botol
plastik bekas. Kotoran-kotoran itu terlihat menghambat laju air
mengalir dan membuat air tergenang. Dari genangan air itu, tercium
bau busuk yang menyengat hidung.
Jenis Paragraf
4. Paragraf persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang memiliki tujuan untuk meyakinkan serta membujuk
para pembaca dengan didukung oleh fakta dan bukti, sehingga paragraf persuasi ini otomatis
memiliki ciri-ciri penggunaan bahasa yang menarik sehingga mampu membujuk dan
meyakinkan pembaca supaya percaya.
Contoh :
Ayo hidup sehat
Dewasa ini banyak sekali penyakit baru yang bermunculan. Hal ini dikarenakan berkurangnya
sistem imun di dalam tubuh kita. Jika sistem imun di dalam tubuh melemah, maka tubuh
gampang sekali terkena penyakit. Selain itu, makanan – makanan yang kita konsumsi tidak lagi
mengandung vitamin dan mineral yang baik. Bahkan, saat ini telah banyak penjual makanan –
makanan yang tidak sehat. Terlebih lagi dengan padatnya aktivitas membuat kita tidak
memiliki waktu untuk berolahraga. Padahal olahraga sangatlah baik untuk kesehatan kita.
Akibatnya, tubuh menjadi lemah sehingga mudah terjangkit virus – virus yang ada di sekitar
kita. Oleh karena itu, marilah kita menerapkan pola hidup sehat agar kita tidak mudah sakit
dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan berolahraga yang rutin.
Jenis Paragraf
5. Paragraf eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya adalah memaparkan
tentang suatu fakta, teknik atau teori sehingga dapat menambah
wawasan pembaca. Adapun ciri-cirinya adalah sifatnya nonfiksi atau
ilmiah serta tidak memiliki maksud untuk mempengaruhi para
pembaca serta ditulis berdasarkan fakta
Contoh :
Bekam atau hijamah ialah sebuah teknik pengobatan yang dilakukan
dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari
dalam tubuh lewat permukaan kulit. Menurut pemahaman umum,
sebenarnya ia berfungsi untuk membuang darah yang telah rusak atau
teroksidasi karena tingginya oksidan dalam tubuh.
Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi
A. Paragraf Pembuka
• Paragraf pembuka adalah paragraf yang berada diawal bacaan. Paragraf ini bertujuan untuk membuka atau
mengantarkan kepada masalah yang akan diuraikan. Oleh karena itu, paragraf pembuka harus mampu menarik minat
dan perhatian pembaca serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada yang akan diuraikan.

• Berikut ini disajikan beberapa tips untuk menarik pembaca dalam paragraf pembuka

Menyampaikan berita hangat.

Menyampaikan anekdot.

Menyentak pembaca dengan pertanyaan tajam.

Menyentak pembaca dengan perbandingan yang kontras.

Mengungkapkan isu misteri yang belum terungkap.

Mengungkapkan peristiwa yang luar biasa.


Jenis Paragraf Berdasarkan Fungsi

B. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka dan paragraf
penutup. Inti persoalan yang dikemukakan penulis terdapat dalam paragraf-paragraf ini. Oleh sebab itu,
dalam membentuk paragraf penghubung harus diperhatikan agar hubungan antara paragraf tersebut
teratur, serta disusun secara logis.
Sifat paragraf penghubung tergantung pada jenis karangannya. Dalam karangan yang bersifat deskriptif,
naratif, dan eksposisi, paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
C. Paragraf Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri sebuah karangan atau bagian
karangan. Paragraf ini merupakan kesimpulan pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.
Berikut ini beberapa tips untuk membuat kesan kuat tentang paragraf penutup:
A. Menegaskan kembali ide pokok karangan dengan menggunakan kata-kata yang berbeda
B. Meringkas atau merangkum hal-hal penting yang telah disampaikan dalam karangan.
C. Memberikan kesimpulan dan saran.
Kesimpulan
• Jika tidak terbiasa dalam melakukan identifikasi
paragraf, mungkin seseorang akan kesulitan untuk
menentukan jenis paragraf apa yang tengah
dibacanya.
• Kunci utama untuk menentukan jenis paragraf adalah
dengan menemukan kalimat utama terlebih dahulu.
• Cara mudah untuk menemukan kalimat utama adalah
dengan mengidentifikasi ide pokok terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai