Nim : 200030367
Soal :
1. Apa yang dimaksud dengan Supply Chain? Jelaskan manfaat dari Supply Chain Management!
2. Apa yang dimaksud Supply Chain Management? Jelaskan fungsi dari Supply Chain Management!
3. Jelaskan strategi dari Supply Chain Management!
4. Mengapa peranan teknologi informasi untuk pemanfaatan SCM begitu penting? Jelaskan
5. Apa saja masalah yang sering terjadi pada supply chain management?
6. Gambarkan dan jelaskan rantai dari supply chain
7. Mengapa SCM penting dalam proses bisnis ?
8. Gambarkan rantai pasok pada perusaahaan “Obat”
9. Apa yg membedakan antara supply chain dan supply chain management?
10. Sebutkan penerapan atau contoh dari SCM
Jawaban :
1. Supply chain adalah serangkaian aktivitas yang melibatkan pengadaan bahan baku, produksi,
penyimpanan, dan distribusi produk atau layanan kepada pelanggan. Supply chain management
(SCM) adalah pengelolaan strategis dari aktivitas-aktivitas ini untuk memastikan bahwa produk
atau layanan tersedia dengan kualitas yang tepat, di tempat yang tepat, pada waktu yang tepat,
dan dengan biaya yang efektif.
2. Supply Chain Management (SCM) adalah proses mengelola semua aktivitas terkait dengan
pergerakan produk atau layanan dari pemasok ke pelanggan akhir. SCM meliputi koordinasi
antara pemasok, produsen, distributor, dan pengecer dalam memenuhi permintaan pelanggan.
a. Perencanaan produksi: SCM membantu mengelola aliran barang dan jasa dari pemasok
hingga konsumen dengan merencanakan produksi, pengiriman, dan penjualan produk.
b. Pengadaan: SCM memastikan bahwa sumber daya yang diperlukan untuk produksi tersedia
secara efisien dan efektif, serta memilih pemasok yang tepat dengan harga dan kualitas
yang baik.
c. Manajemen Persediaan: SCM mengelola persediaan dengan memastikan barang atau jasa
yang tepat tersedia di lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat, dengan mengurangi
biaya persediaan dan meminimalkan risiko kekurangan stok.
e. Pengukuran Kinerja: SCM mengukur kinerja pemasok, produsen, dan distributor dalam
memenuhi permintaan pelanggan, dengan menggunakan metrik seperti efisiensi biaya,
kecepatan pengiriman, dan kualitas produk.
Dengan fungsi-fungsi ini, SCM membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi
bisnis, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
3. Supply Chain Management (SCM) adalah serangkaian strategi, praktik, dan proses yang
digunakan untuk mengelola rantai pasokan, yaitu perjalanan produk atau jasa dari pemasok
hingga konsumen akhir. Strategi SCM dapat dibagi menjadi lima bagian utama:
b. Pengadaan - memilih pemasok yang tepat, bernegosiasi harga dan persyaratan, mengatur
pengiriman dan pengiriman, dan mengelola hubungan dengan pemasok.
Selain itu, strategi SCM juga melibatkan kolaborasi dan komunikasi yang baik antara semua
pihak yang terlibat dalam rantai pasokan, termasuk pemasok, produsen, distributor, dan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan
secara keseluruhan, sehingga dapat mengurangi biaya, meningkatkan kualitas, dan memberikan
nilai tambah bagi pelanggan.
4. Teknologi informasi (TI) memiliki peranan yang sangat penting dalam pemanfaatan Supply
Chain Management (SCM). Hal ini dikarenakan SCM sendiri terdiri dari proses yang sangat
kompleks dan melibatkan banyak pihak, mulai dari produsen, pemasok, distributor, hingga
konsumen. Oleh karena itu, TI menjadi penting untuk membantu mengelola dan mempercepat
proses-proses tersebut dengan lebih efisien dan efektif.
Dengan adanya TI, perusahaan dapat mengelola SCM secara lebih efisien dan efektif,
sehingga dapat meningkatkan kualitas produk dan pelayanan yang diberikan kepada
pelanggan. Oleh karena itu, penggunaan TI dalam pemanfaatan SCM sangat penting bagi
keberlangsungan bisnis perusahaan.
5. Supply chain management melibatkan pengelolaan rantai pasokan mulai dari pembelian bahan
baku hingga penyelesaian produk akhir, sehingga ada banyak masalah yang dapat terjadi.
Beberapa masalah umum dalam manajemen rantai pasokan meliputi:
c) Biaya tinggi: Biaya yang tinggi dapat menjadi masalah besar dalam manajemen rantai
pasokan, terutama jika perusahaan bergantung pada banyak pemasok atau distributor.
Jika harga bahan baku meningkat atau biaya pengiriman naik, biaya produksi akan
meningkat dan mungkin perlu ditransfer ke konsumen.
d) Kualitas buruk: Produk yang dihasilkan oleh pemasok mungkin tidak selalu memenuhi
standar kualitas yang diharapkan oleh perusahaan. Jika kualitas produk buruk, dapat
menyebabkan kerugian finansial dan reputasi perusahaan.
e) Risiko keamanan: Risiko keamanan dalam rantai pasokan dapat terjadi pada beberapa
tingkat. Misalnya, ada risiko bahwa produk atau bahan mentah yang dibeli oleh
perusahaan mengandung bahan berbahaya atau memiliki masalah keamanan yang
serius.
6. Supply chain atau rantai pasok adalah serangkaian proses yang digunakan untuk menghasilkan
dan mengirimkan produk atau layanan kepada pelanggan akhir. Rantai pasokan terdiri dari
beberapa tahap, mulai dari pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk akhir kepada
konsumen. Berikut adalah beberapa tahapan dalam rantai pasok:
a) Pengadaan bahan baku: Tahapan ini meliputi identifikasi bahan baku yang dibutuhkan
untuk menghasilkan produk, pembelian bahan baku dari pemasok, serta pengangkutan
bahan baku ke fasilitas produksi.
b) Produksi: Tahapan ini meliputi proses transformasi bahan baku menjadi produk jadi.
Proses produksi dapat melibatkan beberapa tahapan, seperti perakitan, pengujian, dan
pengemasan produk.
d) Distribusi: Tahapan ini meliputi pengiriman produk jadi dari fasilitas produksi ke
pelanggan akhir. Distribusi dapat melibatkan penggunaan transportasi, seperti truk atau
kapal, untuk mengirimkan produk.
e) Layanan Pelanggan: Tahapan ini meliputi pelayanan pelanggan dan pengelolaan
pengembalian produk jika terjadi masalah. Pelanggan juga dapat memberikan umpan
balik tentang produk dan layanan yang diberikan.
Setiap tahapan dalam rantai pasokan memiliki peran penting dalam memastikan produk dapat
disediakan dan dikirimkan kepada pelanggan akhir dengan cepat dan efisien. Keterampilan
manajemen rantai pasok yang baik sangat penting dalam memastikan rantai pasok berjalan
dengan lancar dan efektif.
7. Supply Chain Management (SCM) sangat penting dalam proses bisnis karena itu melibatkan
pengelolaan dan pengaturan aliran barang dan informasi dari awal hingga akhir dalam suatu
rantai pasokan. Hal ini dapat membantu bisnis untuk mencapai efisiensi dan efektivitas dalam
produksi, penjualan, dan pengiriman produk mereka ke pelanggan.
Beberapa alasan mengapa SCM penting dalam proses bisnis adalah sebagai berikut:
Secara keseluruhan, SCM sangat penting dalam proses bisnis karena dapat membantu
meningkatkan efisiensi, kualitas, kepuasan pelanggan, inventaris, dan visibilitas.
8. Sebagai sebuah perusahaan farmasi atau "Obat", rantai pasokannya melibatkan beberapa tahap
yang berbeda mulai dari bahan baku hingga produk akhir sampai ke konsumen. Berikut adalah
gambaran umum dari rantai pasok untuk perusahaan obat:
a) Pengadaan Bahan Baku: Tahap pertama dalam rantai pasok adalah pengadaan bahan
baku. Perusahaan farmasi harus memastikan bahwa bahan baku yang digunakan aman
dan memenuhi standar kualitas tertentu. Bahan baku dapat diperoleh dari produsen
bahan kimia atau bahan alami seperti tanaman atau hewan.
b) Produksi: Setelah bahan baku telah diperoleh, perusahaan farmasi akan memulai proses
produksi obat. Ini melibatkan beberapa tahap, termasuk pengujian dan pengolahan
bahan baku, formulasi, produksi, dan pengemasan produk.
c) Distribusi: Setelah produk selesai diproduksi dan dikemas, perusahaan farmasi akan
mendistribusikannya ke gudang atau pusat distribusi. Dalam distribusi, perusahaan
farmasi harus memastikan bahwa produk mereka aman dan terjaga kualitasnya selama
proses pengiriman.
d) Penyimpanan: Setelah produk tiba di gudang atau pusat distribusi, mereka akan
disimpan dalam kondisi yang aman dan sesuai dengan standar kualitas. Perusahaan
farmasi juga harus memastikan bahwa produk mereka disimpan dalam lingkungan
yang memenuhi standar regulasi dan kualitas yang ketat.
e) Penjualan: Tahap akhir dalam rantai pasok adalah penjualan produk ke konsumen.
Perusahaan farmasi harus memastikan bahwa produk yang dijual aman, efektif, dan
memenuhi standar regulasi dan kualitas yang ketat. Mereka juga harus memastikan
bahwa produk tersedia di berbagai tempat dan dapat diakses oleh konsumen dengan
mudah.
Dalam setiap tahap rantai pasok, perusahaan farmasi harus memastikan bahwa kualitas produk
mereka terjaga dan aman selama proses produksi, distribusi, penyimpanan, dan penjualan.
Penting bagi perusahaan farmasi untuk mengikuti standar kualitas yang ketat dan regulasi yang
dikeluarkan oleh badan pengatur untuk memastikan keamanan produk dan kepuasan konsumen
9. Supply chain merujuk pada rangkaian proses dan aktivitas yang diperlukan untuk memproduksi
dan memasarkan produk atau jasa dari pemasok ke konsumen akhir. Sedangkan, supply chain
management adalah proses pengelolaan dan pengawasan atas seluruh aktivitas dan proses yang
terlibat dalam supply chain untuk memaksimalkan efisiensi, kualitas, kecepatan, dan
keuntungan dalam bisnis.
Dengan kata lain, supply chain management melibatkan pengaturan dan koordinasi seluruh
rangkaian aktivitas dan proses dalam supply chain, termasuk pengadaan bahan baku,
manajemen inventaris, pengelolaan produksi, distribusi, logistik, dan layanan purna jual,
dengan tujuan untuk memastikan bahwa produk atau jasa diproduksi dan dikirim dengan efektif
dan efisien untuk memenuhi kebutuhan konsumen dan tujuan bisnis secara optimal. Sedangkan,
supply chain hanya merujuk pada rangkaian proses dan aktivitas yang terlibat dalam produksi
dan pemasaran produk atau jasa.
10. SCM atau Supply Chain Management adalah proses mengelola aliran barang dan jasa dari
sumber bahan baku ke konsumen akhir. Beberapa contoh penerapan SCM yang umum dijumpai
adalah:
a) Perusahaan manufaktur: SCM digunakan untuk memastikan produksi tepat waktu dan
efektif dengan mengelola persediaan bahan baku, mengatur produksi, serta pengiriman
produk ke konsumen.
b) Perusahaan ritel: SCM memainkan peran penting dalam memastikan persediaan
produk yang tepat dan ketersediaan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan
pelanggan.
Itu hanya beberapa contoh, namun SCM dapat diterapkan di berbagai industri dan organisasi
untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.