Anda di halaman 1dari 19

Oleh rizki agustina

1810551012 M2
Definisi SCM

SCM adalah rangkaian pendekatan yang digunakan


untuk mengintegrasikan pemasok, produsen, gudang
dan toko secara efektif agar persediaan barang dapat
diproduksi dan didistribusi pada jumlah yang tepat, ke
lokasi yang tepat, dan pada waktu yang tepat sehingga
biaya keseluruhan sistem dapat diminimalisir selagi
berusaha memuaskan kebutuhan dan layanan .
Proses Tahapan Chain Supply
Management
• Supplier :
merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama (bahan baku, bahan
mentah, bahan cadangan, suku cadang dll).mlah supplier bisa banyak atau
sedikit.
• Supplier - manufacture :
terdapat aktivitas membuat, memfabrikasi, merakit, dan menyelesaikan barang
(finishing). hubungan dengan mata rantai pertama ini mempunyai potensi
untuk melakukan penghematan, misalnya dengan menggunakan konsep
supplier partnering
• Supplier - manufacture - distributor :
barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan melalui distributor atau
wholesaler
• Supplier - manufacture - distributor - retailer :
Wholesaler biasanya mempuyai fasilitas gedung sendiri atau dapat juga
menyewa dari pihak lain. gudang ini digunakan untuk menimbun barang
sebelum disalurkan ke pihak pengecer
• Supplier - manufacture - distributor - retailer-konsumen
Retailer menawarkan langsung barangnya kepada pelanggan
Komponen SCM
Komponen SCM menurut Turban (2004) terdiri dari tiga
komponen utama yaitu:
Komponen SCM
1. Upstream Supply Chain
Meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para
penyalurnya dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka.

Contoh kegiatan Upstream untuk pabrik perakitan, sebagai fokus dari


rantai pasokan adalah:
•Memasok bahan baku, yang merupakan bahan tidak diproses. Misal :
logam spt aluminium dan tembaga.
•Fokus kegiatan :

• Menambang bahan yang diminta secepat dan seefisien


mungkin.
• Mengangkut atau pengiriman ke pabrik.
Komponen SCM
2. Internal Supply Chain
• Meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam
mentransformasikan masukan dari para penyalur ke
dalam keluaran organisasi itu.
• Aktifitas utama adalah manajemen produksi, pabrikasi
dan pengendalian persediaan.
Komponen SCM
3. Downstream Supply Chain
• Meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman
produk kepada pelanggan akhir.
• Aktifitas diarahkan pada distribusi, transportasi
pergudangan dan after-sale service.
Area Cakupan SCM

kegiatan-kegiatan utama yang masuk dalam


klasifikasi SCM adalah :
• merancang produk baru (product development)

• mendapatkan bahan baku (procurement)


• merencanakan produksi dan persediaan (planning and
control)
• melakukan produksi (production)
• melakukan pengiriman (distribution)
Area Cakupan SCM
Bagian Cakupan Kegiatan
Pengembangan Melakukan riset pasar, merancang produk baru,
Produk melibatkan supplier dalam perancangan produk baru
Pengadaan Memilih supplier, mengevaluasi kinerja supplier,
melakukan pembelian bahan baku dan komponen,
memonitor supply risk, membina dan memelihara
hubungan dengan supplier
Perencanaan dan Demand planning, peramalan permintaan,
Pengendalian perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan
persediaan
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas

Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan


pengiriman, mencari dan memelihara hubungan
dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor
service level di riap pusat distribusi
Importance of Supply Chain
Decisions

• Manajemen Rantai Pasokan yang efektif


menjadikan suplier sebagai partner dalam strategi
perusahaan untuk memuaskan pasar sasaran

• Keunggulan bersaing tergantung pada hubungan


yang erat dengan suplier dalam jangka panjang
(close-longterm strategic relationship)
Manfaat SCM secara tidak langsung (1)

• Kepuasan pelanggan. Kepuasan konsumen


berdampak pada loyalitas konsumen.
• Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak
konsumen yang setia dan menjadi mitra
perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan
pendapatan perusahaan.
• Menurunkan biaya. Pengintegrasian aliran produk
dari perusahan kepada konsumen akhir berarti
pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
Manfaat SCM secara tidak langsung (2)

• Pemanfaatan aset semakin tinggi. Karyawan semakin


terlatih dan terampil dari segi pengetahuan / skill, sehingga
mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi
dengan baik.
• Peningkatan laba. Semakin meningkatnya jumlah
konsumen yang setia, akan meningkatkan laba
perusahaan.
• Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat
keuntungan dari proses distribusi produk, lambat laun akan
menjadi besar & tumbuh lebih kuat.
Manfaat SCM secara langsung

• SCM secara fisik dapat mengkonversi bahan baku


menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada
konsumen akhir.
• SCM berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu memastikan
apa yang dipasok sesuai dengan aspirasi pelanggan.

Melalui pelaksanaan SCM, pemasaran dapat


mengidentifikasi produk dengan karakteristik dan atribut
yang diharapkan konsumen, sehingga bisa
dikomunikasikan kepada perancang produk.
Stratrgi supply chain
1.  Banyak Pemasok (Many Supplier)
Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan
membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing
secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi
hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab
dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan,
biaya, kualitas dan pengiriman.  
2.  Sedikit Pemasok (Few Supplier)
Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang
komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari
perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai
denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan
biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah. 
3.  Vertical Integration
Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau
dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical dapat berupa:
Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya
Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik  Baja. 
Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada     konsumennya, misalnya
Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yang    semula sebagai distributornya.
CONTOH SCM YOGURT CIMORY
PENJELASAN
• Proses pertama yang dilakukan perusahaan Cimory yaitu pemerahan susu sapi,
perusahaan Cimory tentunya memilih sapi yang berkualitas, sapi yang digunakan yaitu
sapi yang berjenis Fresian Hosteiner yang berasal dari Belanda.
• Setelah melakukan pemerahan susu sapi, susu tersebut ditampung dan dibawa dari
lokasi pemerahan ke lokasi pengelolahan susu, jarak dari pemerahan sapi ke lokasi
pengelolahan susu sangat dekat untuk menjaga kesegaran susu hanya butuh waktu
sekitar 10 menit , setelah sampai ke tempat pengelolahan susu hal pertama yang
dilakukan adalah menyaring atau filtrasi susu hasil pengelolahan tadi. Kemudian susu
diolah menjadi freshmilk, proses tersebut dinamakan pastevrized. Susu-susu tersebut
kemudian ditampung ke dalam penampungan susu.
• Dari tabung-tabung penampung susu tersebut disalurkan lewat pipa-pipa menuju ke
ruangan tempat pengisian botol kosong untuk diisi freshmilk.
• Setelah pengisian botol freshmilk kemudian di kemas dan diberi label menggunakan
mesin dan tentunya semua proses produksi menggunakan peralatan mesin yang
canggih sehingga proses yang  cepat dan higienis serta diawasi oleh orang yang
berpengalaman dari luar negeri, tepatnya professor dari Belanda yang sudah
berpengalaman selama 50 tahun jadi semua proses dijamin aman.
Identifikasi Supplier.
• Susu segar yang didapat perusahaan Cimory biasnya dari
peternak sapi yang dikelola perusahaan Cimory sendiri
jadi kualitas dari sapi-sapinya terjaga.
• Sedangkan untuk gula, perisa buah dan bakteri probiotik ,
bakteri asam laknat perusahaan Cimory mendapatkanya
dengan perusahaan yang bekerjasama dengan
perusahaan Cimory sendiri, sehingga harga yang
didapatkanya lebih murah serta kualitasnya tidak
diragukan, karena perusahaan yang berkejasama adalah
perusahaan yang terbaik di bidangnya
Cara membangun hubungan yang kuat dengan pemasok dan pelanggan.
-Dengan Pemasok :
• Membangun komitmen untuk saling percaya dari perusahaan Cimory dengan pemosok
maupun sebaliknya.
• Sistem bagi hasil dan keuntungan yang adil, dengan begitu tidak akan merugikan satu
sama lain.
• Tetap jaga komunikasi yang baik dan saling terbuka.
• Jika ada hal yang kurang menguntungkan harus segera membicarakan dengan baik
dan menerima saran atau menghargai pendapat
• – Dengan Pelanggan :
• Memperkenal produk di media telokomunikasi, media cetak, ataupun media sosial
untuk ajang promosi supaya produk lebih dikenal oleh konsumen.
• Membuat produk yang berkualitas tanpa merugikan konsumen.
• Memahami produk apa yang dibutuhkan pelanggan misalnya produk yang saat ini
digemari pelanggan.
•  Meminta feedback dan kritik saran untuk meningkatkan kualitas produk.

Anda mungkin juga menyukai