Anda di halaman 1dari 11

Accelerat ing t he world's research.

PARAGRAF
Indra Bayu

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

Makalah bindo PARAGRAF fix


alya rahmat ina salsabilla

MAKALAH PARAGRAF DAN POLA PENGEMBANGANNYA PROGRAM ST UDI ILMU KESEHATAN MASYARAK…
Uswat un Hasanah Hasibuan

Pengert ian dan pembagian Ide pokok


Anjal Bihat maput ra
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan
pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan bertalian dalam
kalimat lain yang membentuk paragraf.
Paragraf merupakan salinan kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf menjadi salah satu
bagian dari sebuah wacana/bacaan. Sebuah tulisan yang berkualitas tergantung dari
pengembangan setiap paragraf-paragrafnya. Memahami kaidah paragraf sangat penting untuk
menghasilkan tulisan yang baik dan benar.
Paragraf dibuat dengan mengembangkan sebuah gagasan utama. Paragraf terhimpun
atas beberapa kalimat yang bertautan membentuk suatu ide ataupun gagasan.
Paragraf seringkali disebut dengan alinea yang tersusun dari satu kalimat utama
(gagasan pokok) dan beberapa kalimat penjelas (gagasan penjelas). Hanya ada satu ide pokok
/ gagasan utama dalam sebuah paragraf dimana kalimat penjelas berisi penjelasan / rincian
dari kalimat utama.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian paragraf ?
2. Apa saja macam-macam paragraf ?
3. Bagaimana pola pengembangan paragraf ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui arti dari paragraf.
2. Untuk mengetahui dan memahami macam-macam paragraf.
3. Untuk memahami pola pengembangan paragraf.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PARAGRAF


Pengertian paragraf menurut KBBI adalah bagian bab dalam suatu karangan yang
biasanya mengandung satu ide pokok dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf
terdapat dalam pemakaian bahasa secara tertulis. Sebuah paragraf terdiri atas beberapa
kalimat atau lebih dari satu kalimat.
Menurut Henry Guntur Tarigan dalam bukunya Keterampilan Menulis menyebutkan
Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang merupakan satu kesatuan
ekspresi pikiran yang relevan dan mengandung pikiran pokok yang tersirat dalam
keseluruhan.
Paragraf merupakan rangkaian atau himpunan kalimat-kalimat yang bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan yang biasanya mengandung satu ide
pokok atau pikiran pokok dan penulisannya dimulai dengan baris baru.1
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai
keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.2
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam
paragraf terkandung satu inti buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf
tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat
penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan.3

2.2 MACAM-MACAM PARAGRAF


Paragraf dibagi beberapa jenis, berikut jenis-jenis paragraf antara lain :
 Jenis paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya (fungsi),
 Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utamanya (tempat) dan
 Jenis paragraf berdasarkan kontennya (isi).
Sedangkan yang akan dipaparkan disini adalah jenis paragraf berdasarkan kontennya (isi).
Ada lima macam paragraf berdasarkan kontennya (isi). Kelimanya, antara lain, adalah
sebagai berikut :
1
Dalman, Menulis Karya Ilmiah, (Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada, 2011), hal. 77.
2
Arifin E. Zaenal dan S. Amran Tassai, Cermat Berbahasa Indonesia, (Jakarta: Akademika, 2008), hal. 115.
3
Akhadiah, dkk., Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 144.

2
2.2.1 Paragraf Naratif (baca : paragraf narasi)
Paragraf naratif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis
wacana narasi. Narasi adalah tipe wacana yang berisi kejadian atau kisah. Secara
etimologis, naratif berasal dari bahasa latin yaitu narrare berarti menceritakan atau
bercerita, narratio berarti penceritaan serta narrativus berarti bersifat penceritaan.
Contoh :
Pak Rudi adalah salah satu guru honorer di Kabupaten Karimun yang setiap hari
mengajar di SDN 1 Karimun. Pekerjaan tersebut tetap ia lakukan hingga siang hari.
Dari pekerjaannya sebagai guru honor tersebut ia hanya mendapatkan balas jasa sebesar
Rp. 1.000.000,00, sesuai UMP guru di Kabupaten Karimun. Meskipun begitu, Pak Rudi
menjalaninya dengan penuh keikhlasan demi mengamalkan ilmu-ilmunya.
2.2.2 Paragraf Deskriptif (baca : paragraf deskripsi)
Paragraf deskriptif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis
wacana deskripsi. Wacana deskripsi adalah tipe wacana yang berisi penggambaran atau
pemaparan dengan jelas, rinci dan lengkap mengenai suatu hal, baik seseorang,
suasana, benda, tempat, sifat, hewan maupun tumbuhan tertentu. Secara etimologis
deskriptif berasal dari bahasa latin yaitu describere berarti membuat gambaran dan
descriptio artinya pembeberan atau penggambaran.
Dalam mengembangkan paragraf ini penulis menjabarkan sesuatu secara lengkap,
cermat dan terperinci. Sehingga pembaca mendapatkan gambaran jelas tentang hal yang
diceritakan.
Contoh :
Langit Batam mulai terang. Walau jalan raya sempit, tidak sedikit kendaraan
yang memadatinya dan terdengar menderu. Anak sekolah memdominasi jalanan
tersebut. Pekerja pun turut meramaikan jalanan dengan terburu-buru. Perlahan
keramaian kendaraan di jalan berkurang hingga siang hari. Meskipun jalanan sempit
namun pepohonan di sekitar jalanan meneduhi para pengguna jalan.
2.2.3 Paragraf Ekspositori (baca : paragraf eksposisi)
Paragraf ekspositori adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis
wacana ekspositori. Wacana ekspositori adalah tipe wacana yang berisi penjelasan,
membentangkan dan pemaparan akan sesuatu, sehingga pembaca memdapatkan
pengetahuan dan wawasan yang telah disampaikan penulis.

3
Ekspositori berasal dari bahasa latin yaitu exponere yang berarti membentangkan
atau memaparkan. Dalam memaparkannya, penulis menyebutkan contoh, proses atau
bukti-bukti konkret terhadap sesuatu yang berisi uraian atau penjelasan tentang suatu
topik dengan tujuan memberi informasi.
Contoh :
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak
pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka
kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam
dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
2.2.4 Paragraf Argumentatif (baca : paragraf argumentasi)
Paragraf argumentatif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis
wacana argumentasi. Wacana argumentasi adalah tipe wacana yang berisi pendapat,
pembuktian, pendirian, gagasan, dalih, dasar atau hujah terhadap sesuatu.
Argumentatif berasal dari bahasa Latin yaitu guere berarti membuktikan atau
meyakinkan seseorang dan argumentatio berarti pembuktian. Dalam mengembangkan
paragraf ini, penulis menjadikan pembaca yakin dengan menyertakan bukti konkret
sesuai dengan fakta-fakta yang ada. Sehingga pembaca dapat menyakini argumen
penulis.
Contoh :
Polusi udara terjadi di seluruh negara, bahkan di daerah Kepulauan Riau
utamanya terjadi di Kota Batam. Kendaraan bermotor menjadi sumber utama polusi di
daerah ini. Hal ini mengakibatkan udara menjadi tercemar. Badan Lingkungan Hidup
Kota Batam mencatat bahwa Tahun 2016 terjadi kenaikan tingkat kendaraan dari tahun
sebelumnya, berakibat naiknya polutan udara sebanyak 125%.
2.2.5 Paragraf Persuasif (baca : paragraf persuasi)
Paragraf persuasif adalah paragraf yang kontennya berhubungan dengan jenis
wacana persuasi. Wacana persuasi adalah tipe wacana yang berisi ajakan, bujukan atau
himbauan kepada seseorang dengan memberikan alasan dan prospek bagus bagi yang
meyakini, melaksanakan sesuatu, atau membeli benda tertentu.
Contoh :
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama
manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di
antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan
martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan.

4
Sebagai sesama warga masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong
dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh
suasana kedamaian dan saling mencintai.

2.3 POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF


Pola Pengembangan Paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke dalam kalimat-
kalimat penjelas atau kalimat-kalimat pengembang. Pola pengembangan paragraf mencakup
dua persoalan utama, yaitu :
1. Kemampuan merinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas.
2. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam gagasan penjelas.
Dari pola umum-khusus, khusus-umum, dan campuran dapat disusun beberapa jenis paragraf
lainnya. Kelainannya itu terletak pada cara pengembangan kalimat topiknya, seperti :
- Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan,
- Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan,
- Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat,
- Pola Pengembangan Paragraf Contoh,
- Pola Pengembangan Paragraf Perulangan, dan
- Pola Pengembangan Paragraf Definisi.
2.3.1 Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan
Paragraf perbandingan adalah paragraf yang kalimat topiknya berisi perbandingan
dua hal. Perbandingan tersebut misalnya, antara yang bersifat abstrak dan bersifat
kongkret. Kalimat topik tersebut kemudian dikembangkan dengan memerinci
perbandingan tersebut dalam bentuk yang kongkret atau bagian-bagian kecil (Tarigan,
2008: 28)
Contoh :
Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau bersamaan dengan
strktur suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi pokok (batang), dahan,
ranting, dan daun maka karangan pun dapat diuraikan menjadi tubuh (body), bab,
subbab, dan paragraf. Batang sebanding dengan tubuh (body) karangan, cabang
sebanding dengan bab, ranting dengan subbab, dan daun sebanding dengan paragraf.
Pada contoh paragraf di atas, terlihat dengan jelas bahwa kalimat topik yang
berposisi di awal paragraf berisi perbandingan dua hal. Kalimat topik tersebut
membandingkan kesamaan antara struktur karangan dan struktur pohon.

5
2.3.2 Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan
Paragraf pertanyaan adalah paragraf yang kalimat topiknya dijelaskan dengan
kalimat pengembang berupa kalimat tanya.
Contoh :
Kepala kantor kami, Pak Ahmad, gelisah. Mengapa beliau gelisah? Tidak
puaskah ia dengan kedudukannya sekarang ? Bukan, bukan itu sebabnya. Ia sangat
puas. Bahkan ia ingin mempertahankan kedudukannya sekarang. Ia resah karena
pemimpin pusat telah mencium ketidakberesan pertanggungjawaban keuangan di
kantornya. Banyak pengeluaran yang menyalahi anggaran. Tidak sedikit kwitansi
pembelian barang meragukan. Pembangunan kantor baru yang dipercayakan pemimpin
pusat kepadanya tidak selesai menurut jadwal yang telah ditetapkan. Dana sudah
hampir abis, gaji mingguan para pekerja bangunan sudah empat minggu belum dibayar.
Kalimat topik pada paragraf di atas adalah kepala kantor kami, Pak Ahmadi
gelisah. Kalimat topiknya dijelaskan oleh kalimat pengembang yang berupa pertanyaan,
yaitu kalimat mengapa beliau gelisah? Kemudian, dilanjutkan oleh kalimat-kalimat
pengembang lainnya yang menjelaskan kegelisahan pak Akhmadi.
2.3.3 Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat
Paragraf sebab-akibat adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan oleh
kalimat-kalimat sebab atau akibat.
Contoh :
Nilai ujian akhir Malik pada semester pertama ini rata-rata baik. Dia pantas
mendapat nilai tersebut karena ia telah bekerja keras dan tekun. Malik rajin mengikuti
setiap pelajaran yang diberikan oleh guru bidang studi. Ia tidak lupa membaca dua atau
tiga buku tambahan untuk melengkapi setiap mata pelajaran. Setiap diskusi yang
diadakan teman sekelasnya, ia selalu tampil sebagai pembicara. Rata-rata empat jam
sehari, ia belajar sendiri di rumah. Bahkan, ia tidak segan-segan bertanya kepada dosen
bila ada hal-hal yang belum dimengerti atau belum jelas baginya.
Kalimat topik pada contoh di atas adalah nilai akhir ujian Malik pada semester
pertama ini rata-rata baik. Kalimat topik tersebut dijelaskan oleh kalimat pengembang
yang berisi sebab-akibat. Kalimat pengembang tersebut, yaitu kalimat dia pantas
mendapat nilai tersebut karena ia telah bekerja keras dan tekun.

6
2.3.4 Pola Pengembangan Paragraf Contoh
Paragraf contoh adalah paragraf yang kalimat topiknya dikembangkan dengan
contoh-contoh sehingga kalimat topik jelas pengertiannya.
Contoh :
Tes biasanya menilai keterampilan seseorang. Contohnya, bila kita ingin menilai
keterampilan seseorang dalam mengemudikan mobil, orang tersebut disuruh
menjalankan mobil: mundur, maju, belok, kencang, lambat, dan seterusnya. Contoh
lain, bila kita ingin menilai kecakapan seseorang dalam hal memotong rambut, orang
tersebut harus disuruh memotong rambut seseorang atau model. Kemudian, diamati
bagaimana caranya memegang gunting, sisir, caranya memotong rambut, menyisirnya,
dan lain-lain. Contoh lainnya, bila ingin mengukur kemampuan menembak bola dari
seorang pemain, orang tersebut diberikan kesempatan untuk menembakkan bola ke
gawang dari berbagai posisi.
Kalimat topik pada paragraf tersebut adalah kalimat tes biasanya menilai
keterampilan seseorang. Kalimat topik tersebut kemudian dijelaskan dengan kalimat-
kalimat pengembang berupa contoh-contoh.
2.3.5 Pola Pengembangan Paragraf Perulangan
Paragraf perulangan adalah paragraf yang kalimat topiknya dapat pula
dikembangkan dengan pengulangan kata/kelompok kata atau bagian-bagian kalimat
yang penting.
Contoh :
Ada kaitan yang erat antara makan, hidup, dan berpikir pada manusia. Setiap
manusia perlu makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak hanya untuk makan.
Hidup manusia mempunyai tujuan tertentu. Tujuan hidup dapat berbeda antara satu dan
lainnya, tetapi ada persamaannya, yakni, salah satu di antaranya melangsungkan
keturunan. Keturunan sebagai penerus generasi bangsa. Generasi yang lebih baik dan
tangguh. Tangguh menghadapi segala rintangan dan tantangan membuat manusia
berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir, tetapi berpikir jernih untuk memecahkan
berbagai persoalan hidup dan kehidupan.
Kalimat topik pada contoh di atas adalah kalimat ada kaitan erat antara makan,
hidup, dan berpikir pada manusia. Kalimat topik tersebut kemudian dijelaskan oleh
kalimat-kalimat pengembang yang berupa perulangan. Contohnya, dua kalimat berikut:
(1) setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. (2) namun, hidup tidak hanya
untuk makan.
7
2.3.6 Pola Pengembangan Paragraf Definisi
Paragraf definisi adalah paragraf yang kalimat topiknya berupa definisi atau
pengertian. Definisi yang terkandung dalam kalimat topik tersebut memerlukan
penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya ditangkap oleh pembaca. Alat untuk
memperjernih pengertian tersebut adalah serangkaian kalimat pengembang.
Contoh :
Istilah paragraf sering digunakan, baik dalam percakapan maupun praktik.
Paragraf kadang-kadang diartikan garis baru, pembagian karangan, atau bagian-bagian.
Yang jelas, paragraf sebagai wadah pikiran terkecil. Ciri khas paragraf mengandung
makna ide pesan yang relevan dengan isi karangan. Paragraf harus merupakan kesatuan
yang padu dinyatakan dengan kalimat yang tersusun logis sistematis. Berdasarkan
keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa paragraf adalah seperangkat kalimat-
kalimat yang tersusun logis-sistematis yang merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran
yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan karangan.
Kalimat topik pada contoh paragraf tersebut terletak di akhir paragraf. Kalimat
topik tersebut berisi definisi paragraf. Definisi tersebut menyatakan bahwa paragraf
adalah seperangkat kalimat-kalimat yang tersusun logis sistematis yang merupakan satu
kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang tersirat
dalam keseluruhan karangan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan, antara lain :
Paragraf adalah salinan kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran
sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan. Paragraf bisa juga diartikan
sebagai bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru.
Sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat atau lebih dari satu kalimat. Yang
terbagi menjadi macam-macam paragraf yaitu:
 Paragraf Narasi,
 Paragraf Deskripsi,
 Paragraf Eksposisi,
 Paragraf Argumentasi dan
 Paragraf Persuasi.
Sedangkan Pola pengembangan Paragraf adalah bentuk pengembangan kalimat topik ke
dalam kalimat-kalimat penjelas atau kalimat-kalimat pengembang. Pola pengembangan
paragraf mencakup dua persoalan utama, yaitu
(1) kemampuan merinci gagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan penjelas,
(2) kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan penjelas ke dalam gagasan penjelas.
Pola Pengembangan Paragraf terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya :
 Pola Pengembangan Paragraf Perbandingan,
 Pola Pengembangan Paragraf Pertanyaan,
 Pola Pengembangan Paragraf Sebab-Akibat,
 Pola Pengembangan Paragraf Contoh,
 Pola Pengembangan Paragraf Perulangan, dan
 Pola Pengembangan Paragraf Definisi.

3.2 KRITIK DAN SARAN


Jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan kami mohon maaf dan
kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, agar makalah ini bisa dibuat lebih
sempurna. Karena kami sebagai penulis masih dalam proses pembelajaran.

9
DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, H. G. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa: Bandung.


Henry Guntur Tarigan. 2005. Keterampilan Menulis. Angkasa: Bandung.
Dalman. 2011. Menulis Karya Ilmiah. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tassai. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia. Akademika: Jakarta.
Akhadiah, dkk. 2012. Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga: Jakarta.
Herman J. Waluyo. 2001. Teori Drama dan Pengajaran. Hanindita: Yogyakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai