Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KELOMPOK 2

Diskusi Kelompok Bahasa Indonesia


JENIS PARAGRAF DAN PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK

Disusun Oleh
PEBRIAN DIKI P MAULIDENIL GEBI W DURA ATIKA SURI INTAN DWI P ISTI NANDA SARI NISIA NARTI EKO BUDI WIGUNA AYU RAMADHANI SUCI RIA UTARI DWI ASTUTI BETRI AZWIRA

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang


Pembahasan tentang Penyusunan Paragraf dan Karangan akan dilakukan dengan menelaah lebih jauh tentang hakikat paragraf, kegunaan paragraf, jenis paragraf, persyaratan paragraf yang baik, struktur paragraf, teknik pengembangan paragraf, dan jenis paragraf.

1.2 rumusan masalah


Mengapa kita harus mengetahui tentang Penyusunan Paragraf dan Karangan yang baik dan benar dan berkaitan dengan : 1. Persyaratan paragraf yang baik 2. Struktur paragraf

1.3 tujuan
Tujuan yang di dapat dari makalah ini adalah 1 Pembaca dapat menata paragraf sesuai dengan persyaratan paragraf yang baik 2 Pembaca dapat menata paragraf sesuai dengan struktur paragraf

1.4 manfaat
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah 1. mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang pentingnya dapat menata paragraf sesuai dengan persyaratan paragraf yang baik 2. mahasiswa dapat mengetahui bagaimana menata paragraf sesuai dengan struktur paragraph yang baik dan benar

BAB 2

Pembahasan
2.1 PERSYARATAN PARAGRAF YANG BAIK
Persyaratan paragraf yang baik telah dikemukakan oleh beberapa pakar. Berikut ini akan dikemukakan persyaratan paragraf yang baik dan benar oleh beberapa ahli. Suriamiharja(1996:48) mengemukakan bahwa ada tiga syarat pembentukkan paragraf. Pertama, kesatuan (kohesi) yakni semua kalimat yang membina semua paragraf itu secara bersam-sama menyatakan suatu hal,satu tema tertentu. Kedua, perpaduan (koherensi) yakni kekompakkan hubungan sebuah kalimat dengan kalimat yang lain yang membentuk paragraf itu. Ketiga, pengembangan/kelengkapan paragraf, yakni kelengkapan penyusunan atau perincian dari gagasan yang membina paragraf itu Widjono Hs(2005:167) mengemukakan bahwa ada lima syarat paragraf yang baik, Pertama, kesatuan paragraf (kesatuan pikiran) yakni seluruh kalimat harus menunjukkan kesatuan, tidak satu kalimat pun yang sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Kedua, kepaduan yakni kalimat-kalimat itu memiliki hubungan logis sehingga menghasilkan kejelasan struktur dan makna serta menghasilkan paragraf yang satu padu,utuh, dan kompak. Ketiga, ketuntasan yakni kesempurnaan, seperti ketuntasan klasifikasi atas ketuntasan bahasa. Keempat, konsistensi sudut pandang yakni cara menulis menempatkan diri dalam karangan. Kelima, keruntutan yakni penyusunan urutan gagasan dalam karangan Semi(1989:61) mengemukakan bahwa ada empat syarat paragraf yang baik. Pertama, kesatuan yakni semua kalimat yang membina paragraf harus menyatakan atau mendiskusikan hal yang sama. Kedua, koherensi atau penyatuan yakni masing-masing kalimat mempunyai hub timbal balik yang baik dan teratur. Ketiga, kecukupan pengembangan yakni suatu ide pokok dikembangkan atau dijelaskan secukupnya sehingga tercapai tujuan tertentu. Keempat, susunan yang berpola yakni gagasan atau topik disusun dalam suatu pola susunan yang baik seperti susunan kronologis, susunan ruang, atau susunan logis. Berdasarkan uraian persyaratan paragraf, maka syarat paragraf yang baik adalah

1. Kesatuan topik bahasaan(kohesi). Seluruh kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf merupakan satu kesatuan dalam menjelaskan topic bahasan(paragraf) tersebut. Setiap kalimat harus selalu mengacu dan menjelaskan topik bahasaan(paragraf) tersebut. Artinya secara substansi, sebuah paragraf hanya mengemukakan satu topik bahasan(paragraf) dan semua kalimat di dalam paragraf harus menjelaskan satu topik bahasan(paragraf) itu. 2. Kepaduan bahasa pengungkapkan(koherensi). Paragraf yangbaik juga harus memperhatikan kepaduan bahasa pengungkapan antarkalimat. Setiap kalimat juga menunjukkan adanya keterkaitan secara kebahasaan sehingga menunjukkan kepaduan dalam mengungkapkan satu topik bahasan. Artinya secara pengungkapan, sebuah paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat harus memiliki keterkaitan antarkalimat. Keterkaitan antar kalimat itu dapat diperlihatkan dengan penggunaan kata pengacuan, kata penghubung(konjungtor), dan sebagainya. 3. Ketuntasan pengembangan. Paragraf yang baik harus dikembangkan secara tuntas. Artinya, topik bahasan(paragraf) harus diuraikan dan dikembangkan secara tuntas. Jika topic bahasan menunjukkan suatu klasifikasi atau pengelompokan, semua bagian klasifikasi atau kelompok itu harus dikemukakan. Jika suatu topik bahasan(paragraf) harus dijelaskan, topic bahasan(paragraf) itu dikembangkan sehingga menjadi jelas bagi pembaca. 4. Keruntutan penyusunan. Paragraf yang baik harus disusun secara tuntut. Keruntutan susunan paragraf ini dapat diwujudkan dengan penggunaan susunan yang logis,seperti logika kronologis, logika ruang, dan logika ilmiah. Sebuah paragraf deskripsi yang runtut penyusunannya adalah yang memiliki urutan waktu yang jelas. Sebuah paragraf eksposisi,argumentasi, atau persuasi yang runtut penyusunannya adalah yang memiliki penjelasan ilmiah yang jelas dan masuk akal

2.2

STRUKTUR PARAGRAF

Sebuah paragraf selalu memiliki satu topik bahasan(paragraf) dan beberapa penjelasan tentang topik. Satu topik bahasan diwujudkan dalam sebuah kalimat topik, sedangkan penjelasan topik diwujudkan dalam beberapa kalimat

yang disebut kalimat penjelas. Dengan demikian,setiap paragraf selalu memiliki topik dan penjelas. Dilihat dari keberadaan kalimat topik,paragraf dapat dipilah menjadi dua macam: 1. Paragraf yang memiliki kalimat topik. Artinya, dalam paragraf ini topik bahasan paragraf diwujudkan dalam kalimat. 2. Paragraf yang tidak memiliki kalimat topik. Artinya, dalam paragraf tidak diwujudkan dalam kalimat topik, tetapi terselubung dalam keseluruhan kalimat-kalimat penjelas. Paragraf jenis ini umumnya berbentuk paragraf deskripsi atau paragraf narasi. 1.Paragraf yang Memiliki Kalimat Topik Paragraf yang memiliki topik umumnya berbentuk paragraf eksposisi, paragraf argumentasi, atau paragraf persuasi. Letak kalimat topik dalam paragraf jenis ini adalah a.Kalimat Topik di Awal(Paragraf Deduktif) Kalimat topik sebuah paragraf dapat diletakkan di awal paragraf.Paragraf yang memiliki kalimat topik di awal paragraf ini disebut juga dengan paragraf deduktif. Paragraf seperti ini dimulai dengan sebuah kalimat topik dan diikuti dengan beberapa kalimat penjelas. Namun perlu dipahami, kalimat topik yang terletak di awal ini harus dipahami juga dapat terletak di bagian awal seperti pada kalimat kedua, atau kalimat ketiga jika paragraf itu sangat panjang. Artinya, paragraf yang memiliki kalimat topik pada kalimat kedua atau ketiga tetap disebut sebagai kalimat topik di awal paragraf. Paragraf seperti ini, biasanya memiliki kalimat pengantar atau pendahuluan yang dijadikan kalimat pertama dan kedua. Kalimat topik yang terletak di awal paragraf tersebut adalah seperti di bawah ini.

Contoh paragraf deduktif Dan berikut adalah contoh-contoh paragraf deduktif: Contoh 1 Kecelakaan berbagai jenis peralatan utama sistem persenjataan milik TNI masih sering terjadi. Sepanjang tahun 2010 saja, tercatat sudah 76 anggota TNI tewas dalam berbagai kecelakaan. Korban jiwa tak hanya jatuh dari pihak TNI, namun rakyat sipil pun kadang juga turut menjadi korban. Kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin menjatuhkan moral prajurit TNI. Keterangan: Kalimat utama terletak di awal paragraf. Contoh 2 Demam berdarah dengue masih menjadi ancaman di seluruh belahan dunia. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah korban tiap tahun. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh curah hujan yang sangat tinggi terutama di daerah Asia Timur dan Asia Selatan. Jumlah penderitanya setiap tahun selalu mengalami peningkatan dan 95% penderitanya adalah anak-anak di bawah 15 tahun. Keterangan: Kalimat utama terletak pada awal paragraf. Contoh 3 Tadi pagi sekitar pukul 06.30 WIB satu jenis pesawat berjenis Hercules jatuh di Purwodadi, Madiun, Jawa Timur. Pesawat tersebut jatuh di area persawahan dan belum ada data resmi mengenai pesawat tersebut. Namun diduga pesawat tersebut adalah milik TNI Angkatan Udara. Keterangan: Kalimat utama terletak di awal paragraf.

b.Kaliamat Topik di Akhir(Paragraf Induktif) Kalimat topik sebuah paragraf dapat pula diletakkan di akhir paragraf. Paragraf yang memiliki kalimat topik di akhir paragraf ini disebut juga dengan paragraf induktif. Artinya, paragraf seperti ini dimulai dengan beberapa kaliamat penjelas dan ditutup dengan sebuah kaliamat topik. Kalimat topik yang terletak di akhir paragraf tersebut adalah seperti di bawah ini Contoh paragraf induktif Contoh 1 Pada era kita sekarang ini, teknologi seakan terus berkembang semakin cepat. Tak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi yang sepertinya sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu, penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukanagar kita tidak tertinggal di era global ini. Keterangan: Paragraf utama terletak di akhir paragraf. Contoh 2 Setiap orang tua tentu berharap anaknya kelak menjadi orang sukses. Indikator kesuksesan biasanya dilihat dari pekerjaan. Itulah mengapa banyak orang tua yang berbondong-bondong mengirimkan anaknya ke sekolah-sekolah favorit dengan harapan agar nantinya sang anak dapat bersaing di dunia kerja yang semakin keras. Pendidikan yang tepat bagi anak sebenarnya tidak harus sealu dengan mengirimkan mereka ke sekolah faforit, melainkan dengan cara mengarahkan sang anak sesuai minat dan bakat mereka. Oleh karena itu, orang tua sebenarnya memiliki peran yang sangat penting untuk menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan sang anak. Keterangan: Paragraf utama terletak di akhir paragraf. Contoh 3 Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang

lebih besar di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai karyawan. Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja. Keterangan: Paragraf utama terletak di akhir paragraf c.Kalimat Topik di Awal dan Akhir Kalimat topik sebuah paragraf dapat pula diletakkan di awal dan di akhir paragraf. Artinya, dalam sebuah paragraf terdapat dua kalimat topik yang berbeda cara pengungkapannya tetapi tetap menyajikan satu topik bahasan(paragraf). Paragraf yang memiliki kalimat topik di awal dan di akhir paragraf ini disebut juga dengan paragraf campuran. Paragraf seperti ini dimulai dengan sebuah kalimat topik dan diikuti oleh beberapa kalimat penjelas, serta ditutup kembali dengan sebuah kalimat topik. Kalimat topik yang terletak di awal dan di akhir paragraf tersebut adalah seperti di bawah ini : 1. Mereka tidak menduga bahwa pertengkaran kecil antara dua pelajar SMA Negeri 6 dengan pemuda yang sering nongkrong di Gang Asem Gede itu mengakibatkan masalah yang besar. Sehari dua hari tampak bahwa pertengkaran itu sudah selesai seperti pertengkaran-pertengkaran kecil yang biasa terjadi antar pelajar. Akan tetapi pada hari kelima (tepatnya Sabtu,12 November 1989) tanpa disangka-sangka sejumlah mendatangi SMA Negeri 6 dan secara bertubi-tubi melempati gedung SMA Negeri 6 dengan batu. Belum hilang keterjutan para Siswa dan Guru SMA Negeri 6 yang ketika itu sedang belajar di kelas, pemuda itu mulai melemparkan bom molotov yang rupanya telah disediakan secara rapi sebelumnya.Akibatnya sebagian besar sekolah itu, termasuk laboratorium fisika dan perpustakaan, terbakar habis.Mereka benar-benar tidak percaya kalau masalah besar itu bermula dari pertengkaran kecil siswa SMA Negeri 6 dengan pemuda yang biasa nongkrong di Gang Asem Gede.

Seperti halnya paragraf yang kalimat topiknya di tengah, paragraf tipe ini juga perpaduan dua paragraf yang gagasan utamanya sama. Gagasan utama itu dalam paragraf pertama dituangkan dalam kalimat topik yang berbunyi Mereka tidak menduga bahwa pertengkaran kecil antara dua pelajar SMA Negeri 6 dengan pemuda yang sering nongkrong di Gang Asem Gede itu mengakibatkan masalah yang besar, sedangkan dalam paragraf kedua dituangkan dalam kalimat topik yang berbunyi mereka benar-benar tidak percaya kalau masalah besar itu bermula dari pertengkaran kecil Siswa SMA Negeri 6 dengan pemuda yang biasa nongkrong di Gang Asem Gede. Dalam paragrah pertama kalimat pertama berposisi di awal kalmat, sedangkan dalam paragraf kedua kalimat berposisi di akhir kalimat. 2. Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya sebagai mahasiswa pecinta alam seluruh Indonesia mendatangi kantor kami. Mereka menduduki pintu masuk ke kantor sehingga kendaraan yang biasanya keluar masuk kantor kami praktis terhalang. Mereka menuduh kamilahbiang kerok pencemaran kali Ciliwung. Kami tidak tahu mengapa mereka yakin dengan tuduhan itu.Padahal, kita semua tahu bahwa banyak pabrik yang menyalurkan limbah buangannya ke kali Ciliwung.Bagaimana mereka yakin bahwa kamilah penyebab pencemaran kali Ciliwung itu ? Kami berani membuktikan bahwa limbah buangan pabrik-pabrik kami telah bebas dari kandungan zat yang membahayakan. Kami menduga pasti ada sesuatu di balik peristiwa itu. Paragraf seperti ini pada dasarnya adalah perpaduan dua paragraf yang masing-masing mempunyai kalimat topik yang sama. Paragraf pertama meletakkan kalimat utamanya di akhir paragraf, dan paragraf kedua meletakkan kalimat utamanya/topik di awalparagraf. Oleh karena itu, kalau kita perhatikan paragraf di atas akan tampak bahwa kalimat (1),(2), dan (3) semuanya merupakan penjelas dari kalimat topik yang berbunyi mereka menuduh kamilah biang kerok pencemaran kali Ciliwung. Jadi, seandainya dipotong hingga kalimat keempat, keempat kalimat itu sudah menjadi paragraf yang utuh. Sementara itu, seandainya kalimat (4),(5),(6),(1), dan (8), dipisahkan dari kalimat di atasnya, juga akan

membentuk sebuah paragraf dengan kalimat topik yang terletak di awal paragraf. 3. Sifat kodrati bahasa yang lain yang perlu dicatat di sini ialah bahwasanya tiap bahasa mempunyai sistem. Ungkapan yang khusus pula, masing-masing lepas terpisah dan tidak bergantung dari yang lain. Sistem ungkapan tiap bahasa dan sistem makna tiap bahasa dibatasi oleh kerangka alam pikiran bangsa yang memiliki bahasa itu kerangka pikiran yang saya sebut di atas. Oleh karena itu janganlah kecewa apabila bahasa Indonesia tidak membedakan jamak dan tunggal, tidak mengenal kata dalam sistem kata kerjanya, gugus fonem juga tertentu polanya, dan sebagainya. Bahasa Inggris tidak mengenal unggah-ungguh. Bahasa Zulu tidak mempunyai kata yang berarti lembu, tetapi ada kata yang berarti lembu putih, lembu merah, dan sebagainya. Secara teknis para linguis mengatakan bahwa tiap bahasa mempunyai sistem fonologi, sistem gramatikal, serta pola semantik yang khusus.

2.Paragraf yang Tidak Memiliki Kalimat Topik Paragraf yang tidak memiliki kalimat topik umumnya berbentuk deskripsi dan paragraf narasi. Harus juga di pahami , paragraf seperti ini tetap memiliki topik bahasan(paragraf), tetapi tidak diungkapkan dalam sebuah kalimat topik. Dalam paragraf jenis ini, topik bahasan diungkapkan oleh keseluruhan kalimat penjelas yang berarti pula bahwa topik paragraf tersirat dalam paragraf. Paragraf yang tidak memiliki kalimat topik paragraf dapat dilihat pada paragraf berikut 1 Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku. 2 Enam puluh tahun yang lalu, pagi-pagi tanggal 30 Juni 1908, suatu benda cerah tidak dikenal melayang menyusur lengkungan langit sambil meninggalkan jejak kehitam-hitaman dengan disaksikan oleh paling sedikit seribu orang di pelbagai dusun Siberi Tengah. Jam

menunjukkan pukul 7 waktu setempat. Penduduk desa Vanovara melihat benda itu menjadi bola api membentuk cendawan membubung tinggi ke angkasa, disusul ledakan dahsyat yang menggelegar bagaikan guntur dan terdengar sampai lebih dari 1000 km jauhnya.

BAB III PENUTUP


2.1 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian persyaratan paragraf, maka syarat paragraf yang baik adalah 1. Kesatuan topik bahasaan(kohesi). Seluruh kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf merupakan satu kesatuan dalam menjelaskan topic bahasan(paragraf) tersebut. Setiap kalimat harus selalu mengacu dan menjelaskan topik bahasaan(paragraf) tersebut. Artinya secara substansi, sebuah paragraf hanya mengemukakan satu topik bahasan(paragraf) dan semua kalimat di dalam paragraf harus menjelaskan satu topik bahasan(paragraf) itu. 2. Kepaduan bahasa pengungkapkan(koherensi). Paragraf yangbaik juga harus memperhatikan kepaduan bahasa pengungkapan antarkalimat. Setiap kalimat juga menunjukkan adanya keterkaitan secara kebahasaan sehingga menunjukkan kepaduan dalam mengungkapkan satu topik bahasan. Artinya secara pengungkapan, sebuah paragraf yang terdiri atas beberapa kalimat harus memiliki keterkaitan antarkalimat. Keterkaitan antar kalimat itu dapat diperlihatkan dengan penggunaan kata pengacuan, kata penghubung(konjungtor), dan sebagainya. 3. Ketuntasan pengembangan. Paragraf yang baik harus dikembangkan secara tuntas. Artinya, topik bahasan(paragraf) harus diuraikan dan dikembangkan secara tuntas. Jika topic bahasan menunjukkan suatu klasifikasi atau pengelompokan, semua bagian klasifikasi atau kelompok itu harus dikemukakan. Jika suatu topik bahasan(paragraf) harus dijelaskan, topic bahasan(paragraf) itu dikembangkan sehingga menjadi jelas bagi pembaca. 4. Keruntutan penyusunan. Paragraf yang baik harus disusun secara tuntut. Keruntutan susunan paragraf ini dapat diwujudkan dengan penggunaan susunan yang logis,seperti logika kronologis, logika ruang, dan logika ilmiah. Sebuah paragraf deskripsi yang runtut penyusunannya adalah yang memiliki urutan waktu yang jelas. Sebuah paragraf eksposisi,argumentasi,

atau persuasi yang runtut penyusunannya adalah yang memiliki penjelasan ilmiah yang jelas dan masuk akal Kalimat Topik di Awal(Paragraf Deduktif) Kalimat topik sebuah paragraf dapat diletakkan di awal paragraf.Paragraf yang memiliki kalimat topik di awal paragraf ini disebut juga dengan paragraf deduktif. Paragraf seperti ini dimulai dengan sebuah kalimat topik dan diikuti dengan beberapa kalimat penjelas. Namun perlu dipahami, kalimat topik yang terletak di awal ini harus dipahami juga dapat terletak di bagian awal seperti pada kalimat kedua, atau kalimat ketiga jika paragraf itu sangat panjang. Artinya, paragraf yang memiliki kalimat topik pada kalimat kedua atau ketiga tetap disebut sebagai kalimat topik di awal paragraf. Paragraf seperti ini, biasanya memiliki kalimat pengantar atau pendahuluan yang dijadikan kalimat pertama dan kedua. Kaliamat Topik di Akhir(Paragraf Induktif) Kalimat topik sebuah paragraf dapat pula diletakkan di akhir paragraf. Paragraf yang memiliki kalimat topik di akhir paragraf ini disebut juga dengan paragraf induktif. Artinya, paragraf seperti ini dimulai dengan beberapa kaliamat penjelas dan ditutup dengan sebuah kaliamat topik. Kalimat Topik di Awal dan Akhir Kalimat topik sebuah paragraf dapat pula diletakkan di awal dan di akhir paragraf. Artinya, dalam sebuah paragraf terdapat dua kalimat topik yang berbeda cara pengungkapannya tetapi tetap menyajikan satu topik bahasan(paragraf). Paragraf yang memiliki kalimat topik di awal dan di akhir paragraf ini disebut juga dengan paragraf campuran. Paragraf seperti ini dimulai dengan sebuah kalimat topik dan diikuti oleh beberapa kalimat penjelas, serta ditutup kembali dengan sebuah kalimat topik.

DAFTAR PUSTAKA
WWW.GEOGLE.COM BUKU BAHASA INDONESIA KARANGAN ERMANTO DAN EMIDAR

Anda mungkin juga menyukai