PENDAHULUAN
faktor yang dapat mempengaruhi kondisi rongga mulut seperti faktor lokal ataupun
yang selanjutnya disebut sebagai variasi rongga mulut. Secara teoritis, variasi
dalam rongga mulut di bagi menjadi variasi normal dan variasi patologis (Langlais,
Variasi normal rongga mulut adalah suatu keadaan rongga mulut dimana
Sementara itu variasi patologis rongga mulut adalah suatu keadaan rongga mulut
dimana terdapat kelainan di dalamnya, hanya saja kelainan yang ditemukan ini
perlu di waspadai karena dapat mengakibatkan gangguan baik secara lokal maupun
Sebagai seorang dokter gigi, kita harus dapat melihat perubahan yang ada
di dalam rongga mulut. Selain itu kita juga harus dapat mengidentifikasikan
perubahan yang ada tersebut sebagai variasi normal atau variasi patologis. Setelah
dilakukan identifikasi tersebut, kita dapat menentukan tindakan atau perawatan apa
yang harus dilakukan ketika menangani pasien dengan variasi-variasi dalam rongga
dalam rongga mulut yang selanjutnya disebut sebagai variasi rongga mulut, baik
normal maupun patologis. Variasi normal rongga mulut adalah suatu keadaan
itu variasi patologis rongga mulut adalah suatu keadaan rongga mulut dimana
terdapat kelainan di dalamnya, hanya saja kelainan yang ditemukan ini perlu di
waspadai karena dapat mengakibatkan gangguan baik secara lokal maupun sistemik
seseorang menghisap atau menggigit pipi kronis (mukosa bukal) disebabkan oleh
sehingga dapat menyebabkan trauma pada area tersebut. Etiologinya yaitu faktor
latar belakang kemerahan yang umumnya terbatas pada mukosa labial bawah dan
atau mukosa bukal di dekat garis oklusi (Birnbaum dan Dunne, 2009).
1.3 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
atau mengunyah. Terdapat area traumatis yang menebal, terbentuk jaringan parut,
orang-orang yang dibawah tekanan atau situasi psikologis dimana pasien memiliki
kebiasaan menggigit pipi dan bibirnya. Pasien dengan kondisi seperti ini menyadari
mulutnya sudah terbentuk lesi. Berasal dari kata latin, morsus (gigitan) adalah
istilah yang digunakan untuk menyebutkan perubahan pada mukosa mulut pipi atau
terbentuknya lesi yang sering terletak di mukosa bukal dan juga dapat terjadi pada
mukosa labial dan batas lateral lidah. Aktifitas parafungsional kronis dari sistem
(Langlais, 2007).
2.3 Gambaran Klinis Morsicatio Buccarum
dalam pola difus menutupi daerah-daerah trauma. Cedera yang lebih hebat akan
kadang terlihat pola garis atau menyebar, dengan daerah tebal dan tipis tampak
berdampingan.
yang bersebelahan. Mukosa tergigit biasanya terlihat pada mukosa pipi dan kurang
sering pada mukosa bibir. Lesi-lesi tersebut dapat unilateral atau bilateral dan dapat
terjadi pada semua usia. Berikut ini secara klinis (Langlais, 2013):
2. Ssuatu daerah yang menebal, membentuk jaringan parut, dan lebih pucat
keratin dan menjadi lebih tebal yang disebut hiperkeratosis. Tergantung derajat dari
trauma, jaringan juga mungkin terjadi ulserasi dan erosi pada area trauma. Pada
awalnya, akan muncul plak putih yang sedikit menonjol dan tidak teratur dalam
Gigi yang tajam dan erupsi gigi bungsu sering menjadi salah satu penyebab
utama cheek biting. Ketika gigi erupsi, jika tidak tersedia cukup ruang pada
lengkung gigi maka gigi yang erupsi akan berada pada posisi abnormal (erupsi
dalam posisi buccal). Hal ini menyebabkan mukosa pipi dapat tergigit dan
menimbulkan rasa sakit. Penyebab lain seperti stress (kecemasan), efek samping
dari teeth grinding, kelainan TMJ, kelainan penutupan rahang, disfungsi otot, dan
lain-lain. Berdasarkan hal tersebut, kami menyimpulkan bahwa cheek biting bukan
Tidak dibutuhkan penatalaksanaan khusus untuk lesi ini, juga tidak terdapat
komplikasi dari perubahan mukosa yang terjadi. Pasien diberitahu akan adanya
2007).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Birnbaum, W., dan Dunne, S.M. 2009. Diagnosis Kelainan dalam Mulut Petunjuk
Greenberg, M.S., Glick, M., dan Ship, J.A. 2008. Burket’s Oral Medicine. Amerika:
BC Decker.
Langlais. 2013. Atlas Berwarna Lesi Mulut yang Sering Ditemukan. Jakarta: EGC.
Scully, C., dan Cawson, R. A. 1991. Atlas Bantu Kedokteran Gigi Penyakit Mulut.
Jakarta: Hipokrates.