Tema:
Nama Blok : DS 2
Semester : 5 (lima)
Kompetensi Utama:
Kompetensi Penunjang :
Bahan Kajian :
Tujuan Umum :
Mahasiswa harus mampu melakukan tindakan anastesi intraoral sebagai
tindakan pengelolaan nyeri di bidang kedokteran gigi dan mampu
melakukan prosedur ekstraksi gigi sederhana (closed method).
Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan pelatihan keterampilan klinik ini mahasiswa harus:
1. Mampu melakukan tehnik evaluasi pra-anestesi
2. Mampu menentukan tehnik anestesi yang tepat pra tindakan
penatalaksanaan di bidang kedokteran gigi.
3. Mampu melakukan prosedur anastesi blok mandibula dengan tehnik
Fischer dengan benar dan berhasil.
4. Mampu melakukan prosedur ekstraksi gigi sederhana (closed method)
Pemeriksaan tanda vital menunjukkan bahwa tekanan darah pasien 120/85 mmHg,
denyut nadi 85 x/menit, respirasi 19 x/menit, dan suhu 36,3˚ C.
Dokter gigi mendiagnosis gigi tersebut dengan nekrosis pulpa gigi 47 dan
memutuskan untuk melakukan ekstraksi gigi. Sebelum tindakan ekstraksi
dilakukan, dokter gigi akan melakukan anestesi lokal blok mandibula tehnik
Fischer dengan menggunakan anestesi lokal lidokain 2% + adrenalin 1:80.000
kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi gigi 47.
Kegunaan Kasus :
Kasus ini digunakan agar mahasiswa dapat melakukan pelatihan keterampilan
tehnik Fischer sebagai salah satu tehnik anestesi rahang bawah di bidang
kedokteran gigi dan melakukan ekstraksi gigi sederhana.
Metode pelatihan:
1. Demonstrasi (15 menit) :DPKKT melakukan demonstrasi pada kranium
rahang bawah dengan alat dan bahan yang tersedia sesuai topik pelatihan
yang terdapat pada pemandu DPKKT
2. Simulasi pada kranium rahang bawah dengan alat dan bahan yang tersedia
sesuai topik pelatihan.
Skenario
Seorang wanita berusia 42 tahun datang ke Klinik Eksodonsia RSGM Universitas
Padjadjaran dengan keluhan gigi belakang bawah kanan berlubang besar dan
terasa sakit hilang timbul. Rasa sakit terutama dirasakan saat dipakai mengunyah.
Pasien ingin giginya dicabut. Riwayat penyakit sistemik disangkal oleh pasien.
Pemeriksaan tanda vital menunjukkan bahwa tekanan darah pasien 120/85 mmHg,
denyut nadi 85 x/menit, respirasi 19 x/menit, dan suhu 36,3˚ C.
Dokter gigi mendiagnosis gigi tersebut dengan nekrosis pulpa gigi 47 dan
memutuskan untuk melakukan ekstraksi gigi. Sebelum tindakan ekstraksi
dilakukan, dokter gigi akan melakukan anestesi lokal blok mandibula tehnik
Fischer dengan menggunakan anestesi lokal lidokain 2% + adrenalin 1:80.000
kemudian dilanjutkan dengan ekstraksi gigi 47.
Tahap Persiapan
1. Persiapan operator :
- Operator siap menerima pasien dan memakai jas dokter.
- Operator melakukan senyum, salam, dan sapa
- Operator mengkonfirmasi identitas pasien
2. Persiapan pasien :
- Meminta pasien duduk di kursi konsultasi
- Mencatat identitas pasien di lembar rekam medik dan melakukan
anamnesis
Gambar A. Posisi 1
- Posisi kedua
1. Syringe digeser ke arah sisi yang akan dianestesi, sejajar dataran
oklusal
2. Insersikan jarum lebih lanjut sedalam kurang lebih 6 mm, kemudian
lakukan aspirasi dengan menarik plunger.
3. Apabila aspirasi negatif, larutan anestetikum dideponirkan ½ cc untuk
menganestesi N. Lingualis.
Gambar B. Posisi 2
- Posisi ketiga
1. Syringe digeser lagi ke arah posisi pertama tetapi tidak penuh yaitu
pada regio caninus
2. Insersikan jarum lebih dalam menyusuri tulang kurang lebih 10-15 mm
sampai terasa kontak jarum dengan tulang terlepas.
3. Lakukan aspirasi lagi.
4. Apabila negatif, maka deponirkan larutan anestetikum 1 cc untuk
menganestesi N. Alveolaris inferior.
5. Keluarkan jarum dari jaringan secara perlahan.
Gambar C. Posisi 3
Tahap penyelesaian
Tahap Persiapan :
Persiapan pasien:
- Posisi pasien untuk pencabutan rahang bawah ±110o terhadap lantai.
- Dataran oklusal sejajar lantai.
Persiapan operator:
b. Posisi operator untuk ekstraksi gigi posterior kanan rahang bawah berada
di sebelah kanan belakang pasien (jam 9-12).
Fiksasi alveolar
Operator memposisikan tangan di sekitar area yang akan diekstraksi, untuk gigi
posterior kanan rahang bawah :
- Jari telunjuk berada di bukal, ibu jari berada di lingual dan tiga jari lainnya di
area dagu.
Prosedur ekstraksi :
Tahap Penyelesaian