Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan
Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.
Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di
dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan sistematis, sehingga dapat dijelaskan
hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya dalam paragraf itu. Paragraf sangat
bermanfaat sebagai bekal untuk beranjak menuju tataran tulisan yang lebih besar. Paragraf
adalah bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan
satu sama lain yang membentuk sebuah gagasan. Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut
merupakan unsur pembentuk paragraf.
Pada umumnya para mahasiswa kurang memahami bagaimana cara penulisan paragraf
yang baik dan benar serta dalam pengembangannya juga demikian. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk menulis makalah ini, selain juga untuk memenuhi salah satu
tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari.
Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam
membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah
paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu
paragrap dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah-kaedahnya.
1.2. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut:
Tujuan dalampenulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui pengertian
paragraf. Mengetahui implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan serta dapat mengetahui
macam-macam paragraph dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar. Jadi
dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph
BAB II
PEMBAHASAN
Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik. Menurut (Gorys Keraf,
1980: 25). Paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan pikiran dari beberapa kalimat yang
bertalian untuk membentuk sebuah gagasan. Berdasarkan pernyataan tersebut, paragraf adalah
bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan satu
sama lain yang membentuk sebuah gagasan. Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut
merupakan unsur pembentuk paragraf.
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf
merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan
pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu
kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah
tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik,
kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu
kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pikiran utama atau ide pokok
merupakan pengendali suatu paragraf (Ramlan, 1993).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat yang
memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide pokoknya serta
memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung penjelasan-penjelasan mengenai ide
pokoknya.
2.2. Pola pengembangan
Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai sebuah topik atau
tema. Setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada satu pokok pembicaraan. Paragraf
merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan (pokok pembicaraan) yang terdiri dari
satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.
Kalimat utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam sebuah
paragaf. Sedangkan, kalimat penjelas merupakan pernyataan yang menjelaskan gagasan utama
atau pernyataan-pernyataan yang mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama
dalam sebuah paragraf. Dalam sebuah paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat
utama diletakkan diawal kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir paragraf
(induktif), serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).
Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat
utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas
haruslah menunjang kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak
lengkap jika tidak dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula
disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat Akhadiah M.K. dkk,
1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)
Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses
menulis, karena mengarang adalah proses dari mengembangkan kalimat topik.
2.3. Metode Pengembangan Paragraf
1. Cara Definisi
2. Cara Analogi
Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain
yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-
kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya.
3. Cara Contoh-Contoh
Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan
akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas. Kata
yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
5. Cara Perbandingan
6. Cara Pertentangan
7. Cara Klasifikasi
Berikut diuraikan mengenai penerapan paragraf pada jenis tulisan atau karangan deskrisi,
argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi.
1. Deskripsi
2. Argumentasi
Argumentasi adalah karanan yang mengutarakan gagasan, pendapat, dan ide dengan
menyertakan alasan-alasan dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain (pembaca) terhadap
gagasan, pendapat, dan ide yang diungkapkan penulis.
3. Eksposisi
4. Narasi
Narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara
kronologis ( sistematika waktu ). Wacana narasi disebut juga karangan kisahan karena isinya
menceritakan suatu peristiwa atau kisah seseorang.
5. Persuasi
Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.karena berisi gagasan
utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi
penting.Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.
A. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraph
B. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhir
dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum)
C. Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menegaskan kembali gagsan utama yang terdapat pada awal paragraf.
D. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.
Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :
Paragraf persuasif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca.