Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

POLA PENULISAN PARAGRAF DALAM BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5

MOCHAMAD HAMIIDUM AMI JAYA (2241280049)

RIAN PRAMASDA (2241280052)

SALMAN RIF’ANUN NIDHOM (2241280055)

WILDANU MUKHOLADUN (2241280011)

YOHAN MEYLINDRA YUARDANI (2241280005)

PRODI D-IV TEKNIK MESIN PRODUKSI & PERAWATAN

PSDKU POLITEKNIK NEGERI MALANG DI KOTA KEDIRI


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Dampak Penggunaan
Gawai pada Anak Usia di Bawah Umur".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki karya
ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat. Kalimat-kalimat di
dalam paragraf itu harus disusun secara runtut dan sistematis, sehingga dapat dijelaskan
hubungan antara kalimat yang satu dan kalimat lainnya dalam paragraf itu. Paragraf sangat
bermanfaat sebagai bekal untuk beranjak menuju tataran tulisan yang lebih besar. Paragraf
adalah bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan
satu sama lain yang membentuk sebuah gagasan. Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut
merupakan unsur pembentuk paragraf.

Pada umumnya para mahasiswa kurang memahami bagaimana cara penulisan paragraf
yang baik dan benar serta dalam pengembangannya juga demikian. Hal inilah yang
melatarbelakangi penulis untuk menulis makalah ini, selain juga untuk memenuhi salah satu
tugas sesuai dengan mata kuliah yang sedang dipelajari.

Selama ini dalam membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam
membuat suatu paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah
paragraf. Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara paragraf yang lain.
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita di tuntut agar mampu membuat suatu
paragrap dengan baik dan benar sesuai dengan kaedah-kaedahnya.
1.2. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut:

1. Mengetahui pengertian paragraf ?

2. Bagaimanakah pola pengembangan paragraf?

3. Bagaimana implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan?

4. Pembagian paragraf menurut jenisnya?

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dalampenulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui pengertian
paragraf. Mengetahui implementasi paragraf pada beberapa jenis tulisan serta dapat mengetahui
macam-macam paragraph dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar. Jadi
dengan penulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraph
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau


topik.kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan
dalam membentuk gagasan atau topik tersebut.dan di dalam sebuah paragraf terdapat kalimat
topik/kalimat pokok,dan kalimat penjelas/pendukung.

Paragraf merupakan gabungan dari beberapa kalimat yang saling berkaitan antara satu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam membahas sebuah topik. Menurut (Gorys Keraf,
1980: 25). Paragraf sama dengan alinea, yakni kesatuan pikiran dari beberapa kalimat yang
bertalian untuk membentuk sebuah gagasan. Berdasarkan pernyataan tersebut, paragraf adalah
bagian-bagian teks atau bacaan yang terdiri atas kalimat-kalimat yang saling berhubungan satu
sama lain yang membentuk sebuah gagasan. Dengan kata lain kalimat-kalimat tersebut
merupakan unsur pembentuk paragraf.

Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf
merupakan himpunan kalimat yang saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan (Akhadiah, 1991). Paragraf atau alinea berlaku pada bahasa tulis, sedangkan
pada bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996). Paragraf merupakan suatu
kesatuan bentuk pemakaian bahasa yang mengungkapkan pikiran atau topik dan berada di bawah
tataran wacana. Paragraf memiliki potensi terdiri atas beberapa kalimat. Paragraf yang hanya
terdiri atas satu kalimat tidak mengalami pengembangan. Setiap paragraf berisi kesatuan topik,
kesatuan pikiran atau ide. Dengan demikian, setiap paragraf memiliki potensi adanya satu
kalimat topik atau kalimat utama dan kalimat-kalimat penjelas. Pikiran utama atau ide pokok
merupakan pengendali suatu paragraf (Ramlan, 1993).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, paragraf adalah kumpulan kalimat yang
memiliki sebuah ide pokok dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dari ide pokoknya serta
memiliki unsur kelengkapan kalimat untuk mendukung penjelasan-penjelasan mengenai ide
pokoknya.
2.2. Pola pengembangan

Sebelumnya sudah kita ketahui bahwa paragraf membahas mengenai sebuah topik atau
tema. Setiap kalimat dalam rangka paragraf, bertumpu pada satu pokok pembicaraan. Paragraf
merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan (pokok pembicaraan) yang terdiri dari
satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.

Kalimat utama adalah pernyataan yang menjadi inti cerita atau gagasan utama dalam sebuah
paragaf. Sedangkan, kalimat penjelas merupakan pernyataan yang menjelaskan gagasan utama
atau pernyataan-pernyataan yang mendukung, menjelaskan atau melengkapi kalimat utama
dalam sebuah paragraf. Dalam sebuah paragraf hanya ada satu kalimat utama. Biasanya kalimat
utama diletakkan diawal kalimat (deduktif), atau kalimat utama terletak diakhir paragraf
(induktif), serta kalimat utama tercakup dalam keseluruhan paragraf (deduktif- induktif ).

Unsur kelengkapan paragraf mengacu pada adanya pikiran utama yang berwujud kalimat
utama dan pikiran penjelas yang berwujud kalimat-kalimat penjelas. Kalimat-kalimat penjelas
haruslah menunjang kejelasan kalimat utama. Paragraf dinyatakan sebagai paragraf tidak
lengkap jika tidak dikembangkan secara baik. Oleh karena itu, unsur kelengkapan itu sering pula
disebut pengembangan, bahkan ada yang menyebut perkembangan (lihat Akhadiah M.K. dkk,
1991/1992; Soeparno, Haryadi, dan Suhardi, 2001; Keraf, 1981)

Perlu kita ketahui bahwa pengembangan paragraf memegang peranan penting dalam proses
menulis, karena mengarang adalah proses dari mengembangkan kalimat topik.
2.3. Metode Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf adalah suatu paragraf yang menghendaki adanya pengembangan


atau perluasan yang berintikan kalimat utama. Metode pengembangan paragraf adalah cara-cara
bagaimana kita mengembangkan suatu paragraf.

Dalam melaksanakan pengembangan paragraf biasanya diawali dengan mengubah topik


cerita menjadi sebuah kalimat tunggal yang bersifat umum.dimana kalimat ini masih
menghendaki penjelasan, kalimat inilah yang disebut dengan kalimat utama. Setelah kalimat
utama tersebut dijadikan permulaan paragraf, maka langkah selanjutnya ialah menguraikan
kalimat-kalimat yang sesuai dengan kalimat utama. Kalimat inilah yang disebut kalimat penjelas.

1. Cara Definisi

Cara definisi adalah pengembangan paragraf melalui pengungkapan penjelasan atau


pengertian dari suatu masalah yang dibicarakan, serta diungkapkan dari berbagai sudut pandang.
Kata-katayang digunakan dalam mengembangkan paragraf secara definisi.

2. Cara Analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain
yang memiliki suatu kesamaan atau kemiripan, biasanya dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata-
kata kiasan yang digunakan yaitu ibaratnya.

3. Cara Contoh-Contoh

Contoh-contoh disajikan sebagai gagasan penjelas untuk mendukung atau memperjelas


gagasan umum agar mudah dipahami oleh pembaca. Kata, seperti, misalnya, contohnya dan lain-
lain merupakan ungkapan-ungkapan dalam pengembangan dalam mengembangkan paragraf
dengan contoh.

4. Cara Sebab akibat

Cara sebab akibat sering disebut dengan kausalitas. Pengembangan paragraf cara ini
dapat dilakukan dengan menyajikan sebab sebagai gagasan penjelas, atau sebaliknya disajikan
akibat sebagai gagasan pokok utama diikuti dengan penyebab sebagai gagasan penjelas. Kata
yang digunakan yaitu, padahal, akibatnya, oleh karena itu dan karena.
5. Cara Perbandingan

Cara perbandingan merupakan sebuah pengembangan paragraf yang dilakukan dengan


membandingkan guna memperjelas suatu paparan. Biasanya menggunakan ungkapan seperti,
serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi,
sedangkan, dan sementara itu.

6. Cara Pertentangan

Yaitu cara pengembangan paragraf yang biasanya menggunakan ungkapan-ungkapan


seperti berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya dengan, akan tetapi, dan
bertolak belakang dari.

7. Cara Klasifikasi

Cara klasifikasi adalah pengembangan paragraf melalui pengelompokan berdasarkan ciri-


ciri tertentu. Kata-kata ungkapan yang lazim digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan
menjadi, terbagi menjadi, dan mengklasifikasikan.

2.4. Implementasi Paragraf pada Jenis Tulisan

Berikut diuraikan mengenai penerapan paragraf pada jenis tulisan atau karangan deskrisi,
argumentasi, eksposisi, narasi, dan persuasi.

1. Deskripsi

Deskripsi adalah karangan yang sifatnya melukiskan, menggambarkan sesuatu dengan


jelas dan terperinci.Tujuannya ialah memberikan pelukisan atau gambaran terhadapsesuatu
dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, dan merasakan hal
yang dideskripsikan.

2. Argumentasi

Argumentasi adalah karanan yang mengutarakan gagasan, pendapat, dan ide dengan
menyertakan alasan-alasan dengan tujuan untuk meyakinkan orang lain (pembaca) terhadap
gagasan, pendapat, dan ide yang diungkapkan penulis.
3. Eksposisi

Eksposisi adalah karangan yang bertujuan menjelaskan, menerangkan, dan


memberitahukan suatu peristiwa atau objek dengan tujuan agar orang lain mengetahuinya
(menambah wawasan).

4. Narasi

Narasi adalah karangan yang mengisahkan suatu peristiwa yang disusun secara
kronologis ( sistematika waktu ). Wacana narasi disebut juga karangan kisahan karena isinya
menceritakan suatu peristiwa atau kisah seseorang.

5. Persuasi

Persuasi adalah karangan yang sifatnya memengaruhi, mengajak, dan menganjurkan


sesuatu pada orang lain ( pembaca ) untuk berbuat atau bertindak sesuai dengan harapan penulis.
Dalam wacana persuasi, terdapat kata ajakan seperti ayoatau mari.

2.5. Jenis-jenis Paragraf

1. Jenis Paragraf menurut posisi topiknya

Kalimat yang berisi gagasan utama paragraf adalah kalimat topik.karena berisi gagasan
utama itulah keberadaan kalimat topik dan letak posisinya dalam paragraf menjadi
penting.Berdasarkan posisi kalimat topik, paragraf dapat dibedakan atas empat macam, yaitu
paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf deduktif-induktif dan paragraf penuh kalimat topik.

A. Paragraf Deduktif
Bila kalimat pokok di tempat pada bagian awal paragraf akan terbentuk paragraf
deduktif, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu
menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraph
B. Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada akhir paragraf akan terbentuk paragraf
induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhir
dengan pokok pembicaraan (urutan khusus-umum)
C. Paragraf Induktif-Deduktif
Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf,
terbentuklah paragraf campuran deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya
menegaskan kembali gagsan utama yang terdapat pada awal paragraf.
D. Paragraf penuh kalimat topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya sehingga tidak
satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.

2. Jenis paragraf menurut sifat isinya

Isi sebuah paragraf dapat bermacam-macam bergantung pada maksud penulisnya dan
tuntutan konteks serta sifat informasi yang akan disampaikan.

Berdasarkan sifat isinya, paragraf dapat digolongkan atas lima macam, yaitu :

Paragraf persuasif, jika isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara mempengaruhi atau
mengajak pembaca.

Anda mungkin juga menyukai