Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

Mardiah, S.Pd.I., M.Pd.I. Kelompok 7

PARAGRAF

Arpia Lastri

Nirmala Revita

PENDIDIKAN GURU RA (PGRA)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


AULIAURRASYIDIN

TEMBILAHAN

2016/2017
PENDAHULUAN

Kita sering mendengar istilah paragraf atau alinea. Istilah tersebut


sering digunakan, baik dalam percakapan maupun dalam kegiatan-kegiatan
pertemuan dalam rapat, diskusi, atau seminar. Mereka yang sering menulis,
baik surat, kertas kerja, pelaporan, atau skripsi pasti menggunakan alinea
dalam tulisannya. Apabila ditanyakan definisi dari alinea maka akan
bervariasi jawabannya. Alinea merupakan salah satu hal yang sangat
penting untuk kita pelajari, karena sangat berpengaruh dalam pembentukan
sebuah tulisan yang menarik dan berkualitas.
Bila kita membuat alinea,kita menuliskan sekelompok ide yang terdiri
atas ide pokok dan ide bawahan yang merupakan penjelasan tentang ide
pokok.Di samping ide pokok ini,terdapat ide pokok lainnya yang masih
berkaitan dengan ide pokok pertama.Kedua ide pokok ini merupakan bagian
kelompok ide yang lebih besar.Oleh sebab itu,ide pokok yang kedua ini
diungkapkan dalam alinea berikutnya yang disertai pula dengan ide pokok
bawahan yang berupa penjelasan terhadap ide pokok kedua
tadi.Demikianlah seterusnya sehingga kita dapat membuat sebuah karangan
yang terdiri atas beberapa alinea yang mengandung kelompok-kelompok ide
yang saling berkaitan.
Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau
kalimat topic, dan kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini
saling berkaitan dalam satu rangkaian untuk membentuk suatu gagasan. Panjang
pendeknya suatu paragraph akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok
yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenianya sedikit
lebih panjang, tetapi seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat
dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi
dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik,
kalimat pengembangan, kalimat penutup, dan kalimat penghubung. Tiap alenia
hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah
mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak
berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai
kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak telepas dari topiknya atau
selalu relevan dengan topik. Dalam paragraf terkandung satu unit pikiran yang didukung oleh
semua kalimat dalam kalimat tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, dan
kalimat penjelas sampai kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling berkaitan dalam satu rangkaian
untuk membentuk suatu gagasan.
Panjang pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang
diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alineanya sedikit lebih panjang, tetapi
seandainya sedikit tentu cukup dengan beberapa kalimat saja. Berdasarkan penempatan ide pokok pada
alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea
deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga
kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya
alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea analogi, alinea klimaks atu induktif, alinea anti
klimaks atu deduktif, alinea campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.Untuk
menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea, seperti
transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan
kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara
bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea .
PEMBAHASAN

A. Pengertian Paragraf / Alinea

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya


merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya
menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan
adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam
paragraf membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti
seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung
gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang


hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan.
Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap
sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika
ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam
tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih
luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab
formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi,
tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang
mewujudkan sebuah karangan.

B. Bagian-Bagian Paragraf
Pada umumnya alinea terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau
dapat dikatakan bahwa alinea pada umumnya terdiri atas beberapa
kalimat. Dari fungsi dan kandungannya, kalimat dalam alinea dapat
dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan, kalimat
penutup, dan kalimat penghubung.

C. Tujuan Pembentukan Paragraf

1. Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu tema

2. Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan normal

D. Struktur Paragraf

Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat
penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide
utama.

a. Ciri kalimat topik :

1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih


lanjut

2. Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri

3. Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat


lain

4. Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi

b. Ciri kalimat pendukung :

1. Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri


2. Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat
lain dalam satu alinea
3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau
frasa penghubung atau kalimat transisi
4. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat
mendukung kalimat topik

E. Syarat-Syarat Paragraf

1. Kesatuan

Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik.
Fungsi alenia adalah mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut.
Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur
yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan tersebut.
Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia
itu tidak telepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.

2. Koherensi

Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah


koherensi atau kepaduan, yakni adanya hubungan yang harmonis, yang
memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan
kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia. Alenia yang memiliki koherensi
akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang
disuguhkan. Ketiadaan Koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan
pembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
Dalam koherensi, termasuk pula keteraturan (sistematika) urutan
gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu detail ke detail
berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya, dari satu soal ke soal
yang lain, sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti uraian yang
disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan kepaduan atau koherensi
dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu
penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam
hubungan.

F. Macam-Macam Paragraf

1. Eksposisi

Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi
informasi.

Contoh:

Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan


dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir
seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melenjit
sehingga harganya meningkat.

2. Argumentasi

Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan


data/ fakta konsep sebagai alasan/ bukti.

Contoh:

Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa


kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar
psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah
umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh
orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang
mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak
sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis
moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai
penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
3. Deskripsi

Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca


seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.

Contoh:

Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar
memuji gadis yang mempesona di hadapannya. Ya, karena memang gadis
didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati
garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan
pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu
lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak
sempurna.

4. Persuasi

Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat


sesuatu.

Contoh:

Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap
sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-
nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia
sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang
rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat,
kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai.
Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.

5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan
imajinasi.

Contoh:

Jam istirahat roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil


menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-
langit perpustakaan, mengenyitkan kening,tersenyum dan kembali
menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

G. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya

1. Paragraf pembuka

Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas


menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.

Contoh paragraf pembuka :

Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti
jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang
diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang
gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stres berat
hingga tidak bisa tidur dan tidak mau makan.

2. Paragraf penghubung

Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan


kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada
paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola
dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat
deskriptif, naratif, eksposisis, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung
pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar
atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang
menekankan pendapat pengarang.

3. Paragraf penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau
penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap
penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan
mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi sesama.
Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.

H. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

1. Paragraf deduktif

Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal


paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan
uraian atau penjelasan khusus.

Contoh paragraf deduktif :

Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah


diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah
menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya
untuk membuka usaha baru.

2. Paragraf induktif

Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir


paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan
diakhiri dengan pernyataan umum.

Contoh paragraf induktif :

Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana


pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan
lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang
bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

3. Paragraf campuran

Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal


dan akhir paragraf. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan
kalimat yang bersifat penegasan kembali.

Contoh paragraf campuran :

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari


komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti
menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang
sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia
tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana
komunikasi.

I. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

1. Paragraf deskripsi

Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum


secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf.
Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam
cerita.

Contoh paragraf deskripsi :

Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah
itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup.
Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan
jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk
oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang
dan penuh pesona.
2. Paragraf proses

Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan


pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang
memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang,
klimaks dan antiklimaks.

3. Paragraf efektif

Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik.
Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar
kalimat.

J. UnsurUnsur Paragraf

Dalam pembuatan suatu paragraf harus memiliki unsur-unsur


pembangun paragraf agar paragraf atau alinea dapat berfungsi
sebagaimana mestinya.Topik atau tema atau gagasan utama atau
gagasan pokok atau pokok pikiran, topik merupakan hal terpenting dalam
pembuatan suatu alinea atau paragraf agar kepaduan kalimat dalam satu
paragraf atau alinea dapat terjalin sehingga bahasan dalam paragraf
tersebut tidak keluar dari pokok pikiran yang telah ditentukan
sebelumnya.

Kalimat utama atau pikiran utama, merupakan dasar dari


pengembangan suatu paragraf karena kalimat utama merupakan kalimat
yang mengandung pikiran utama. Keberadaan kalimat utama itu bisa di
awal paragraf atau pun diakhir paragraf.

Berdasarkan penempatan inti gagasan atau ide pokoknya alinea dibagi


menjadi beberapa jenis yaitu:

Deduktif : kalimat utama diletakkan di awal alinea


Induktif : kalimat utama diletakkan di akhir anilea

Variatif : kalimat utama diletakkan di awal dan diulang


pada akhir alinea

Deskriptif/naratif : kalimat utama tersebar di dalam seluruh alinea

Kalimat penjelas, merupakan kalimat yang berfungsi sebagai penjelas dari


gagasan utama. Kalimat penjelas merupakan kalimat yang berisi gagasan
penjelas.

Judul (kepala karangan), untuk membuat suatu kepala karangan yang


baik, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :

1. Provokatif (menarik)
2. Berbentuk frase
3. Relevan (sesuai dengan isi)
4. Logis
5. Spesifik

PENUTUP

Berdasarkan dari hasil makalah ini dapat kami simpulkan bahwa


paragraf yaitu suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa
kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan(gagasan tunggal).Kepaduan berarti seluruh
kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan
tunggal paragraf.

Dalam paragraf hanya terdiri atas satu kalimat, dalam paragraf


semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping
bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea
semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf pada umumnya
terdiri atas beberapa kalimat yaitu kalimat topik, kalimat pengembangan,
kalimat penutup, dan kalimat penghubung.Dalam paragraf tentu ada
tujuan pembentukan paragraf yaitu memudahkan pengertian dan
pemahaman terhadap satu tema danmemisahkan dan menegaskan
perhentian secara wajar dan normal.

Dalam paragraf ada dua kalimat yaitu kalimat topik dan kalimat
penghubung, yang dimaksud dengan kalimat topik adalah kalimat
terpenting yang berisi ide pokok alinea. Sedangkan kalimat penjelas atau
kalimat pendukung berfungsi untuk menjelaskan atau mendukung ide
utama.

Paragraf memiliki syarat-sayarat yaitu kesatuan yang berarti tiap


alinea hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik, koherensi
yang berarti adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan
kesatuan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat yang lainnya
dalam sebuah alinea

Macam-macam paragraf yang terdiri dari eksposisi, argumentasi,


deskripsi, persuasi dan narasi. Eksposisi yang berarti uraian atau
penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi,
argumentasi yang berarti membuktikan kebenaran suatu
pendapat/kesimpulan dengan data/fakta konsep sebagai alasan/bukti,
deskripsi yang berarti gambaran mengenai suatu hal atau keadaan
sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal
tersebut, persuasi yang berarti mempengaruhi emosi pembaca agar
berbuat sesuatu, dan narasi yang berarti rangkain peristiwa yang susul-
menyusul, sehingga menbentuk alur cerita.

Paragraf pembuka adalah paragraph yang memiliki sifat ringkas


menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah
yang akan diuraikan. Paragraf penghubung berisi inti masalah yang
hendak disampaikan dan isinya lebih panjang dari paragraf pembuka,
paragraf penutup berisi simpulan mengenai hal-hal yang dianggap
penting.

Paragraf deduktif terdapat di kalimat utama di awal paragrafdan


dimulai dengan pernyataan umum dengan penjelasan khusus. Paragraf
induktif terdapat di kalimat utama di akhir paragraph dan diawali dengan
penjelasan khusus dan diakhiri pernyataan umum. Paragraf campuran
terdapat di kalimat utana di awal dan diakhir paragraf kalimat utama
diakhir yang merupakan kalimat penegasan kembali.

Paragraf deskripsi yaitu kalimat utama yang tidak tercantum secara


nyata. Paragraf proses tidak terdapat kalimat utama dan kalimat penjelas.
Paragraf efektif terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran
penjelas. Gagasan atau ide pokok alinea dibagi menjadi beberapa jenis
yaitu deduktif, induktif, variatif, dan deskriptif/naratif. Syarat dalam
membuat kepala paragraf yaitu provokatif, berbentuk fase, relevan, logis
dan spesifik.

Demikianlah isi makalah kami, baik dari segi pendahuluan,


pembahasan, isi, dan penutup. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan
dan penjabaran kami mohon maaf kepada pembaca. Oleh karena itu, kami
selaku pemakalah sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar makalah ini dapat dibuat lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA

Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma

Rahardi, Kunjana. 2010. Teknik-teknik Pengembangan Paragraf Karya Tulis


Ilmiah. Graha Media.

Wiyanto, Asul. 2006. Terampil Menulis Paragraf. Grasindo.

Budiharso, Teguh. 2009. Panduan Lengkap Penulisan Karya Ilmiah. Angkasa.

Indriaty, Etty. 2008. Menulis Karya Ilmiah . Gramedia Pustaka Utama.

Wuryanto, R. 2010. Pedoman Lengkap Eyd ( Ejaan Yang Disempurnakan ).


Paung Bona Jaya.

Muda, Ahmad A.K. 2008. Kamus Saku Bahasa Indonesia Idx Ed.terbaru. Tititk
Terang.

http://fusliyanto.wordpress.com/kumpulan-materi-bahasa-indonesia-3/

http://ellopedia.blogspot.com/2010/09/paragraf.html

Anda mungkin juga menyukai