Anda di halaman 1dari 42

BAHASA INDONESIA

-PARAGRAF-

SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Helmi Afroda, SIP.,M.IP


PENGERTIAN PARAGRAF
Menurut Akhaidah dkk (1999:144), pengertian paragraf adalah inti
penuangan buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam
paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau
kalimat topik, kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup. Himpunan
kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
suatu gagasan.
Menurut Arifin dan S. Amran Tasai (2006:125), pengertian
paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik. Kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam
membentuk gagasan atau topik tersebut.
Menurut Ramlan (2010: 23), pengertian paragraf adalah bagian
dari suatu karangan yang terdiri atas sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan ide pokok sebagai
pengendalinya.
MANFAAT PARAGRAF
Paragraf memiliki beberapa manfaat di dalam suatu tulisan atau karangan. Adapun manfaat
paragaf adalah sebagai berikut:
• Mengekspresikan Gagasan; maksudnya, paragraf dapat memberikan suatu gagasan atau
perasaan melalui rangkaian kalimat yang disusun sehingga menjadi membentuk suatu
kesatuan ide pokok.
• Menandai Peralihan Gagasan Baru; maksudnya, setiap tulisan atau karangan terdiri dari
beberapa paragraf dan di dalam setiap paragraf tersebut terdapat gagasan yang berbeda
namun masih berhubungan dengan ide pokok.
• Memudahkan Menulis dan Membaca: maksudnya, dengan adanya paragraf maka seorang
penulis dapat lebih mudah dalam menuangkan gagasannya. Di samping itu, paragraf juga
lebih mudah memahami ide pokok di dalam suatu tulisan bila penulisannya dibuat dalam
paragraf yang baik.
• Membantu Pengembangan Topik; maksudnya, pengembangan topik tulisan dalam bentuk
yang lebih kecil akan lebih mudah disampaikan melalui pembagian paragraf.
• Mengendalikan Variabel; paragraf juga memudahkan penulis untuk mengendalikan
variabel di dalam karangannya sehingga lebih mudah dimengerti.
PARAGRAF YANG
BAIK
Paragraf yang baik adalah yang memperhatikan unsur kepaduan, kesatuan, dan
kelengkapan paragraf.
Kepaduan Paragraf
Dalam paragraf dikenal istilah koherensi atau kepaduan. Setiap paragraf
seharusnya berisikan kumpulan kalimat yang saling berhubungan satu sama lain
secara padu, tidak berdiri sendiri dan terlepas satu sama lain.
Kesatuan Paragraf
Setiap paragraf hanya mengandung satu gagasan utama yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Jika dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari satu gagasan
utama, maka pembahasan dalam gagasan utama pada paragraf tidaklah berfokus
pada apa yang ingin disampaikan. Maka kumpulan kalimat tersebut bukanlah
sebuah paragraf yang baik.
Kelengkapan Paragraf
Sebuah paragraf dapat dikatakan paragraf yang baik jika terdapat kalimat-kalimat
penjelas secara lengkap di dalamnya. Kalimat penjelas berfungsi untuk
menunjang kejelasan gagasan utama yang terdapat dalam kalimat utama. Ciri-ciri
kalimat penjelas yaitu berisi keterangan berupa klasifikasi, spesifikasi, penjelasan,
contoh dll.
CIRI – CIRI PARAGRAF
Peletakan kata dalam kalimat pertama ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis
karangan yang biasa.
Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau kalimat
topik.
Setiap paragraf menggunakan suatu kalimat topik dan selebihnya adalah sebuah
kalimat pengembang yang memiliki fungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan,
atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
Menggunakan pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat
penjelas tersebut mempunyai isi tentang detail-detail dari kalimat utama.
Paragraf bukanlah sekumpulan dari kalimat topik. Paragraf hanya berisikan 1
kalimat topik dan terdapat beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas
tersebut berisi tentang detail yang spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas
yang lainnya.
PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf dibangun oleh lebih dari satu kalimat. Pengembangan paragraf adalah
perincian dan pengurutan pikiran yang terpadu yang diwujudkan melalui
penataan kalimat-kalimat. Penggunaan kalimat topik yang tepat akan
memudahkan pembaca membuat ringkasan dari sebuah karya tulis. Kalimat-
kalimat penunjang akan mengembangkan gagasan yang terdapat dalam
kalimat topik. Dalam ringkasan kalimat-kalimat penunjang ini dapat diabaikan.
Oleh karena itu, ada tiga persoalan yang tercakup di dalamnya, yakni
kemampuan menentukan dan meletakkan kalimat topik secara tepat;
kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama paragraf ke
dalam gagasan bawahan; dan
kemampuan mengurutkan gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang
teratur
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM
TULISAN
1. Sudut Pandang. Untuk memperkaya sebuah uraian atau berita, kita dapat menguraikan hasil
penyerapan pancaindera kita. Sudut pandang akan memerikan seseorang, sebuah ruang,
suasana, sebuah benda, atau perasaan. Dengan demikian, kita dapat membangun suasana hati
pembaca.
2. Contoh. Sebuah gagasan bisa menjadi jelas jika diperkuat dengan beberapa contoh atau ilustrasi.
Contoh itu dapat pula diuraikan dalam sebuah narasi atau deskripsi yang kuat, misalnya.
3. Klimaks dan Antiklimaks. Paragraf diawali dengan gagasan bawahan yang tidak terlalu penting,
diikuti oleh kalimat-kalimat yang berangsur-angsur meningkat kepentingannya. Paragraf diakhiri
oleh kalimat yang paling tinggi tingkat kepentingannya. Secara logis, perkembangan paragraf
seperti ini disebut sebagai pengembangan paragraf yang induktif. Sebaliknya, pengembangan
paragraf yang antiklimaks dibangun oleh kalimat-kalimat yang berkurang kepentingannya.
Paragraf ini akan diawali oleh kalimat yang paling tinggi tingkat kepentingannya, diikuti oleh
kalimat-kalimat yang berangsur-angsur berkurang kepentingannya. Secara logis, pengembangan
paragraf seperti ini disebut sebagai pengembangan deduktif.
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM
TULISAN
4. Definisi Luas. Paragraf seperti ini biasanya menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau
istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan. Jenis tulisan dalam
paragraf seperti ini adalah eksposisi.
5. Klasifikasi. Berbeda dari analisis atau uraian, pengembangan ini berusaha mengelompokkan
berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian,
hubungan di antara berbagai hal itu menjadi jelas. Paragraf dengan pengembangan klasifikasi
ini juga merupakan jenis tulisan eksposisi.
6. Perbandingan dan Pertentangan. Perbandingan dan pertentangan dapat digunakan secara
bersamaan atau terpisah. Dalam perkembangan paragraf ini, unsur-unsur yang sama dari dua
hal atau lebih diungkapkan dan diuraikan, diikuti dengan unsur-unsur yang membedakan dua
hal atau lebih. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa perbandingan dan pertentangan itu
dilakukan berdasarkan tolok ukur yang sama. Pengembangan paragraf itu merupakan sebuah
cara agar pembaca sampai pada suatu penilaian yang relatif sama mengenai dua hal atau
lebih. Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah jenis tulisan eksposisi.
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM
TULISAN
7. Analogi. Dalam pengembangan paragraf analogis, uraian didasarkan pada kesamaan dari
dua hal atau lebih. Dua hal atau lebih dibandingkan secara sistematis untuk menemukan
hal-hal yang sama. Hal dibandingkan dapat berasal dari kategori yang sama atau, bahkan,
dari satu atau beberapa kelas yang berbeda. Jenis tulisan yang digunakan di sini adalah
tulisan eksposisi.
8. Sebab-Akibat. Dalam paragraf ini diuraikan hal-hal yang menyebabkan suatu peristiwa
terjadi atau, sebaliknya, diuraikan dahulu sebuah akibat baru diikuti oleh penyebabnya.
Jenis karangan yang digunakan di sini dapat berupa jenis narasi atau eksposisi.
9. Proses. Pengembangan paragraf ini menguraikan proses bagaimana sesuatu terjadi atau
terwujud. Jadi, dalam pengembangan ini ada urutan dari tindakan-tindakan untuk
menciptakan atau menghasilkan sesuatu; atau urutan suatu peristiwa. Pengembangan
paragraf ini juga dapat diisi dengan kalimat-kalimat yang menguraikan sesuatu ke dalam
unsur-unsur yang membangunnya agar pembaca dapat lebih mudah memahami hal itu.
Jenis karangan yang digunakan dalam pengembangan paragraf ini adalah eksposisi.
METODE PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM
TULISAN
10. Umum-Khusus dan Khusus-Umum. Kedua cara pengembangan paragraf ini
merupakan cara yang paling umum digunakan. Dalam pengembangan Umum-Khusus,
gagasan utama atau kalimat topik diletakkan di awal paragraf, diikuti oleh kalimat-
kalimat yang mengalndung gagasan bawahan. Secara logis, pengembangan paragraf
seperti ini disebut sebagai pengembangan deduktif. Dalam pengembangan Khusus-
Umum, gagasan utama diletakkan di akhir paragraf dengan sebuah kalimat
kesimpulan. Paragraf diawali oleh kalimat-kalimat yang mengandung gagasan
bawahan. Secara logis, perkembangan paragraf seperti ini disebut sebagai
pengembangan paragraf yang induktif. Dapat pula, dilakukan variasi dengan
menggabungkan kedua jenis pengembangan paragraf ini ke dalam sebuah paragraf.
Jadi, paragraf diawali dengan sebuah kalimat topik yang umum diikuti dengan
kalimat-kalimat yang mengandung gagasan bawahan. Kemudian, paragraf diakhiri
dengan sebuah kalimat topik lagi yang bersifat menyimpulkan. Dengan demikian,
secara logis, paragraf dikembangkan secara deduktif-induktif.
PANJANG PARAGRAF
1. Rangka atau struktur sebauah paragraf terdiri atas sebuah kalimat topik dan beberapa kalimat
penjelas. Dengan kata lain, apabila dalam sebuah paragraf terdapat lebih dari sebuah kalimat
topik, paragraf itu tidak termasuk paragraf yang baik.
2. Kalimat topik adalah kalimat yang berisi topik yang dibicarakan pengarang. Pengarang meletakkan
inti maksud pembicaraannya pada kalimat topik Karena topik paragraf adalah pikiran
utama dalam sebuah paragraf, kalimat topik merupakan kalimat utama dalam paragraf itu. Karena
setiap paragraf hanya memiliki sebuah topik, paragraf itu tentu hanya mempunyai satu kalimat
utama. Kalimat utama bersifat umum. Ukuran keumuman sebuah kalimat terbatas pada paragraf
itu saja. Adakalanya sebuah kalimat yang kita anggap umum akan berubah menjadi kalimat yang
khusus apabila paragraf itu diperluas.
3. Panjang paragraf amat bergantung pada pikiran yang hendak dikembangkan. Sudah diuraikan
bahwa dalam laras ilmiah sebuah paragraf minimal dibangun oleh tiga buah kalimat, yakni kalimat
pembuka, kalimat isi, dan kalimat penutup atau kalimat peralihan. Tentu saja, uraian itu berarti
bahwa paragraf dapat dibangun oleh lebih dari tiga kalimat. Akan tetapi, harus diingat bahwa
paragraf yang terlalu panjang membuat pembaca mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi dan
memahami gagasan dalam paragraf. Selain itu, paragraf panjang akan memperlihatkan bahwa
penulis tidak menguasai masalah yang hendak diuraikan.
PANJANG PARAGRAF
4. Berapa pun jumlah kalimat dalam paragraf, kepaduan dalam paragraf memegang peranan dalam
menyajikan paragraf yang baik. Kepaduan dapat dirusak, jika paragraf mengalami (1) urutan
pikiran yang menyimpang, (2) pikiran yang tidak lengkap, atau (3) pikiran yang ditumpukkan.
a. Urutan Pikiran yang Menyimpang adalah kalimat-kalimat yang tidak ada kaitannya dengan
pikiran utama atau kalimat yang menjelaskan hal lain di luar pikiran utama.
b. Pikiran yang Tidak Lengkap adalah kalimat-kalimat yang tidak muncul dalam sebuah paragraf.
Urutan pikiran yang tidak lengkap akan mengurangi kekompakan dan kebulatan paragraf.
c. Pikiran yang Ditumpukkan adalah ditumpukkannya gagasan dalam sebuah kalimat yang
panjang. Dengan demikian, kalimat yang seharusnya terpisah dalam dua atau tiga kalimat
ditumpuk dalam satu kalimat panjang dalam satu paragraf.

Untuk menghindari kesalahan di atas, hubungan logis antarkalimat dalam sebuah paragraf perlu
mendapat perhatian. Kalimat-kalimat dalam paragraf dipadukan dengan kata sambung yang tepat.
Berikut ini akan dibahas masalah berbagai kata sambung yang berfungsi menjaga kelogisan dalam
paragraf.
Hubungan logis dalam paragraf adalah rangkaian
kalimat-kalimat yang ditata dengan baik dan
masuk akal sehingga mudah dipahami oleh
pembaca. Dalam hubungan logis antarkalimat,
pada dasarnya, kata sambung yang digunakan
harus menunjukkan pengacuan ke kalimat
terdahulu.
Perlu dicatat bahwa tidak semua kata sambung
dalam kalimat dapat digunakan untuk
menghubungkan kalimat-kalimat dalam paragraf.
Kata sambung antarkalimat dapat juga
digunakan untuk menghubungkan paragraf yang
satu dengan yang lain. Di dalam penulisannya,
kata sambung antarkalimat harus disertai koma.
JENIS PARAGRAF

DESKRIPSI EKSPOSISI PERSUASI ARGUMENTASI NARASI


Paragraf deskripsi ialah paragraf yang menjelaskan
kepada pembaca mengenai suatu hal seperti objek,
gagasan, tempat atau peristiwa melalui perincian dan
detail hal tersebut. Penulias menggunakan ilustrasi untuk
menjelaskan hal tersebut melalui keadaan, warna, rasa,
atau kesan yang ada pada hal tersebut. Dengan kata lain,
deskripsi ialah melukis atau memotret benda atau
suasana dengan kata-kata.
LANGKAH MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI
Cari Sebuah Topik
Untuk menulis paragraf deskripsi dengan baik, pertama kali yang harus kalian lakukan ialah:
• Mencari topik yang bagus
• Mempelajari dengan baik topik tersebut
Agar lebih mudah pada langkah awal ini cara terbaik untuk mendapatkan ide topik yang akan diangkat atau ditulis dalam
bentuk paragraf deskripsi ialah melihat apa yang ada di sekelilingmu. Coba berjalan-jalan dirumah, ruang tamu, sampai ke
dapur lihat semua hal yang ada, tentu kalian akan mendapatkan hal atau objek yang baik untuk ditulis deskripsi. Sepatu
baru, tas kesayangan, meja belajar dan lain-laian ialah ide manarik yang bisa ditulis secara deskripsi.
Selanjutnya pelajri objek yang sudah kalian dapatkan, untuk mempermudah coba ikuti beberapa pertanyaan berikut untuk
mempelajari objek yang akan ditulis.
• Bagaimana rasa, suara, bau objek ini?
• Berapa ukurannya?
• Bagaimana bentuknya?
• Berapa beratnya?
• Apa warnanya?
• Bagaimana kondisinya?
Kembangkan terus pertanya lanjutan sampai kalian benar-benar memahami objek tersebut.
LANGKAH MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI

Rancanglah Sebuah Paragraf Deskripsi


Setelah kalian memilih sebuah topik dan telah mengoleksi beberapa detail
topik tersebut kalian sudah siap untuk menyusun paragraf deskripsi dengan
merancang paragraf deskripsi secara kasar. Tulis saja topik utamanya dan
semua detail yang telah kalian ketahui.
Revisi Paragraf Deskripsi
Kini saatnya kalain merevisi paragraf kasar yang telah kalian tulis. Konsentrasi
saja pada penyusunan gambaran detail yang kalian buat. Apakah kalimatnya
sudah jelas, logis, dan setiap detail dapat tersusun dengan baik.
Buatlah 2 contoh paragraph deskripsi yang berkaitan dengan dunia
pertanian atau social ekonomi pertanian
Paragraf Eksposisi merupakan karangan yang menyajikan sejumlah pengetahuan atau
informasi.

Ciri-Ciri Paragraf Eksposisi


Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri paragraf eksposisi, antara lain sebagai berikut:
1.Memaparkan definisi (pengertian).
2.Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu kegiatan.
3.Dari awal sampai akhir berupa pemaparan.
4.Bersifat tidak mempengaruhi.
5.Disertai bukti, data, contoh, gambar.
6.Pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
7.Penutup menegaskan kembali.
8.Bahasa bermakna denotasi atau sebenarnya.
9.Fakta dipakai sebagai alat kontribusi.
Langkah Menyusun Paragraf Eksposisi
Langkah menyusun paragraf eksposisi, antara lain sebagai
berikut:
•Menentukan topik atau tema.
•Menetapkan tujuan.
•Mengumpulkan data dari berbagai sumber.
•Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang
dipilih.
•Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Buatlah 2 contoh paragraph ekposisi yang berkaitan dengan dunia
pertanian atau social ekonomi pertanian
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang mengandung ajakan atau
bujukan kepada pembaca supaya melakukan atau mengikuti apa yang
dituliskan dalam paragraf tersebut. Paragraf persuasi dibuat menurut
pemahaman atau asumsi bahwa setiap pandangan atau pendirian
umat manusia dapat berubah-ubah.
Paragraf persuasi memiliki tujuan yakni untuk mempengaruhi atu
mengajak pembaca supaya percaya dan melakukan apa yang telah
ditulis dan disampaikan penulis didalam paragraf. Supaya pembaca
percaya, paragraf persuasi harus diikuti dengan bukti dan data
pendukug yang kuat.
Pada paragraf persuasi seringkali ditemukan kata-kata yang sifatnya
mengajak “ayo”, “mari” dan “lakukanlah”. Paragraf ini seringkali
dijumpai di dalam iklan, himbauan atau propaganda di media massa.
Ciri-Ciri Paragraf Persuasi
• Sering memakai alasan-alasan yang kuat diikuti dengan data dan fakta
yang menjadi pendukung untuk mengajak, mengingat paragraf ini
bertujuan untuk mempengaruhi pembaca
• Berupaya untuk meyakinkan pembaca agar melakukan atau percaya yang
ditulis oleh penulis
• Banyak memakai kata-kata ajakan seperti ayo, mari, lakukanlah dan lain
sebagainya.
• Seringkali menghindari konflik supaya kepercayaan pembaca tidak hilang
dan agar kesepakatan pendapat antara penulis dan pembaca bisa dicapai.
Langkah Menyusun Paragraf Persuasi
1. Menentukan Topik dan Tujuan Dalam Paragraf Persuasif
Dalam paragraf persuasif, tujuan penulis dapat dikemukakan
secara langsung
2. Membuat kerangka Karangan Paragraf Persuasif
Agar susunan tulisan persuasif itu sistematis dan logis, kerangka
tulisan perlu mendapat perhatian dalam perumusannya.
3. Mengumpulkan Bahan Untuk Paragraf Persuasif
Bahan dapat diperoleh melalui kegiatan pengamatan, wawancara,
dan penyebaran angket kepada responden.
4. Menarik Kesimpulan dari Paragraf Persuasif
Penarikan kesimpulan dalam suatu karangan persuasi harus
kita lakukan dengan benar agar tujuan kita tercapai. Suatu
kesimpulan dapat dibuat apabila data yang diperoleh telah
dianalisis.
5. Penutup Paragraf Persuasif
Pada bagian ini penulis akan memberitahukan inti dan maksud
dari penjabaran fakta-fakta yang ada dalam paragraf tersebut
dalam 1-2 kalimat berupa ajakan atau himbauan yang biasanya
terletak pada akhir kalimat (induktif).
Buatlah 2 contoh paragraph persuasi yang berkaitan dengan dunia
pertanian atau social ekonomi pertanian
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan pendapat
(argumen) beserta alasannya. Paragraf ini dibuat dengan menjabarkan
gagasan utama dengan pendapat, ulasan, ataupun ide penulis yang
disertai dengan bukti bukti, contoh-contoh argumentasi, data, fakta fakta
atau lainnya.
Menurut keraf (1996:76) paragraf argumentasi adalah paragraf yang
bertujuan memeprtahankan suatu kebenaran dan pendapat para
pembacannya agar bersikap dan berpendapat seperti penulis.
Tujuan membuat paragraph argumentasi yaitu untuk meyakinkan dan
mempengaruhi pembaca agar satu pendapat dengan penulis.
Selain itu juga berfungsi untuk mendorong atau mencegah seseorang
untuk melakukan sesuatu. Tujuan bisa tercapai, maka diperlukan sebuah
uaraian yang disertai teori, data dan fakta faktual.
Ciri Paragraf Argumentasi
• Berisikan pendapat penulis tentang suatu fenomena.
• Pendapat disertai alas an logis dan fakta
• Memiliki data factual yang mendukung pendapaat penulis
• Fenomena dijabarkan dengan cara menganalisa dan memberikan
analogy
• Diakhiri dengan keismpulan berupa pendapat penulis secara lebih luas
Langkah Menyusun Paragraf Argumentasi
1. Menentukan Topik
Kata topik berasal dari bahasa Yunani topoi yang berarti “tempat” atau “wilayah”. Topoi yang akan memberikan fakta-fakta.
Topik atau sumber atau pokok persoalan terdiri dari bagian-bagian pengalaman, pengamatan, pengetahuan, pendapat, dan daya khayal yang
merupakan satu kesatuan.

Syarat Topik Paragraf Argumentatif


Antara lain sebagai berikut:
•Berhubungan dengan pengetahuan kita
•Menarik dan sesuai minat
•Ruang lingkup tidak terlalu luas
•Memiliki data dan fakta yang
•Memiliki sumber acuan atau  bahan
Langkah Menyusun Paragraf Argumentasi
2. Merumuskan tema
Antara lain sebagai berikut:
•Dirumuskan dengan kalimat yang jelas
•Adanya kesatuan gagasan sentral yang menjadi landasan seluruh karangan
•Pengembangan tema yang terarah
•Mengandung unsur keaslian (kebenaran) atau bukan merupakan pengulangan dari tema yang pernah ditulis orang

3. Menyusun Kerangka
Antara lain sebagai berikut:
•Mengungkapkan maksud yang jelas
•Tiap paragraf hanya mengandung  satu
•Disusun secara logis dan sistematis
•Memerlukan penggunaan simbol yang konsisten
Langkah Menyusun Paragraf Argumentasi
4. Mengumpulkan data atau fakta
Dapat dilakukan melalui internet, laboratorium, perpustakaan, pendapat ahli, eksiklopedia, kamus, laporan
hasil penelitian, majalah, surat kabar, tabloid,
5. Mengembangkan kerangka
Menggunakan metode :
1. Genus : pengembangan paragraf argumen- tatif dengan argumen-argumen yang meng- gunakan kelas atau Genus dijadikan ide pokok dan argumen-
argumennya dijadikan ide penjelas.
2. Definisi : dilakukan dengan cara meng- identifikasi atau mengemukakan ciri-ciri sesuatu secara detail.

3. Sebab dan Akibat atau akibat ke sebab : pengembangan paragraf dengan meng- gunakan proses berpikir klausalitas. Sebab menjadi
ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas.

4. Persamaan: menggunakan pernyataan mengenai kesamaan antara dua hal. Hal yang dikemukan pertama adalah ide pokok dan hal kedua yang
mempunyai persamaan menjadi ide penjelas.

5. Perbandingan: dilakukan dengan mengemuka- kan persamaan dan perbedaan dua Salah satu dari hal yang dibandingkan mempunyai kelebihan
dari hal lain yang dijadikan dasar perbandingan. Hal yang dijadikan dasar perbandingan merupakan ide pokok.

6. Pertentangan : menggunakan relasi dua hal. Penulis mengemukan suatu hal atau pendapat, kemudian diberikan hal atau pendapat
sebaliknya. Pendapat yang dikemukakan sebagai dasar pertentangan menjadi ide pokok.
Buatlah 2 contoh paragraph argumentasi yang berkaitan dengan dunia
pertanian atau social ekonomi pertanian
Paragraf narasi adalah paragraf yang menceritakan
suatu peristiwa atau kejadian. Dalam karangan atau
paragraf narasi terdapat alur cerita, tokoh, setting, dan
konflik.Paragraf naratif tidak memiliki kalimat utama
Paragraf Narasi ialah karangan ataupun cerita yang
menyajikan suatu peristiwa atau kejadian serta
bagaimana peristiwa itu berlangsung berdasarkan
urutan waktu. Peristiwa itu boleh benar benar terjadi
tapi boleh juga hanya khayalan saja. Roman, novel,
cerpen drama, biografi dan kisah perjalanan
termasukbjenis tulisan narasi.
• Ciri-Ciri Paragraf Narasi
• Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
• Paragraf narasi menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
• Dirangkai dalam urutan waktu secara kronologis dan jelas dimana
bagian orientation, klimaks dan resolution.
• Memiliki unsur-unsur utama sepert tokoh, latar, konflik dan sudut
pandang pengarang.
• Biasanya terdapat cukup banyak kalimat langsung di dalam paragraf.
• Memiliki nilai estetika. Di dalam paragraf narasi penulis bisa lebih
membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi. Selain
itu gaya penyusunan kalimat juga mempengaruhi paragraf narasi
tersebut.
Langkah Menyusun Paragraf Narasi

1. Menentukan tema.
2. Mencari sumber (bisa berupa buku, acara
televisi, artikel-artikel di internet, dll).
3. Membuat dan mengembangkan kerangka
tulisan
4. Menggunakan alur yang tepat dalam
mengembangkan tulisan.
Buatlah 2 contoh paragraph narasi yang berkaitan dengan dunia
pertanian atau social ekonomi pertanian
Ketentuan Penulisan Paragraf
• Jawaban kuis dituliskan dalam Ms.Word
• Setiap jenis paragraph membuat 2 contoh
• Setiap paragraf terdiri minimal 3 kalimat, 4 baris
• Maksimal pengumpulan Minggu depan (29 / 30 November 2021)
• Selain menjadi komponen nilai B.Indo, pengumpulan tugas juga
menjadi presensi kulaih Senin & Selasa, 22 & 23 November 2021
• Tugas di upload dalam blog, link blog dikirimkan ke google form yang
digunakan untuk tugas pertama dahulu

Anda mungkin juga menyukai