DISUSUN OLEH :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan. Dalam paragraf terkandung satu unit buah pikiran yang
didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama atau topic, kalimat-kalimat penjelas, sampai pada
kalimat penutup. Himpunan kalimat ini slaing bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah, dkk.;1991 : 144).
Keraf (1977 : 51) menyebut paragraf dengan istilah alinea. Alinea adalah
kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Ia
merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu
rangkaian untuk membentuk suatu ide.
Syarat pembentukan paragraf perlu diperhatikan untuk membuat
sebuah paragraf. Paragraf yang baik memenuhi tiga syarat, yaitu
koherensi, kesatuan, dan pola pikir pengembangan paragraf. Kesatuan
yang dimaksud adalah semua kalimat yang membangun paragraf secara
kait-mengait menyatakan satu hal, satu tema tertentu. Koherensi
merupakan kekompakan korelasi makna kalimat satu dengan yang lain
dalam membangun paragraf. Sedangkan pola pikir yang dimaksud
penyusunan atau pengembangan gagasan-gagasan yang membangun
paragraf itu jelas.
B. RUMUSAN MASALAH
Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis sistematis yang
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mengandung
pikiran pokok yang tersirat dalam keseluruhan (Tarigan, 2008 : 5).
Pembentukan sebuah paragraf harus memiliki pola pikir yang jelas dalam
penyusunan atau pengembangan gagasan-gagasan yang membangun
paragraf.
Berdasarkan hal tersebut, penulis merumuskan sebagai berikut
“Bagaimana cara penulisan paragraf dengan pola pikir yang jelas?”
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah untuk
memahami penulisan paragraf dengan pola pikir yang jelas.
D. MANFAAT
a. Memahami penulisan paragraf dengan pola pikir yang jelas
b. Menerapkan penulisan paragraf dengan pola pikir yang jelas dalam
pembuatan karya tulis.
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN PARAGRAF
Pengertian paragraf terdapat dalam pemakaian bahasa secara
tertulis. Sebuah paragraf terdiri atas beberapa beberapa kalimat atau lebih
dari satu kalimat. Paragraf merupakan rangkaian atau himpunan kalimat-
kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian atau membentuk sebuah
gagasan yang biasanya mengandung satu ide pokok atau pikiran pokok
dan penulisannya dimulai dengan baris baru (Dalman, 2011 : 77).
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu
gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan
kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan
atau topik tersebut (Arifin, 2008 : 115).
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan. Dalam paragraf terkandung satu inti buah pikiran yang
didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat
pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas
sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam
suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan (Akhadiah dkk, 2012 :
144).
B. CIRI-CIRI PARAGRAF
Menurut Tarigan (2008 : 8) ada beberpa ciri atau karakteristik
paragraf antara lain. Sebagai berikut :
1. Setiap paragraf mengandung makna, pesan, pikiran atau ide pokok
yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
2. Paragraf umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
3. Paragraf adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
4. Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis sistematis.
1. Paragraf Pembuka
Paragraf yang berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan. Oleh sebab itu paragraf pembuka harus
dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup
menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembuka ini jangan terlalu panjang suapaya tidak
membosankan.
Paragraf pembuka (awal) mempunyai dua kegunaan yaitu selain
supaya dapat menarik perhatian pembaca juga berfungsi menjelaskan
tentang tujuan dari penulisan itu.
2. Paragraf Penghubung
Masalah yang akan diuraikan terdapat pada paragraf penghubung.
Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan.
Oleh karena itu, secara kuantitatif paragraf inilah yang paling panjang
dan antara paragraf dengan paragraf harus saling berhubungan secara
logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf
ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat juga paragraf
penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hak yang dianggap
penting dalam paragraf penghubung.
Paragraf penutup yang berfungsi mengakhiri sebuah karangan tidak
boleh terlalu panjang. Namun, tidak berarti, paragraf ini dapat tiba-tiba
diputuskan begitu saja. Jadi, seorang penulis harus dapat menjaga
perbandingan antara paragraf pembuka, penghubung, dan penutup.
E. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
1. Kesatuan
Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu
topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topic tersebut. Oleh
karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur
yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok
tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu
paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik.
Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok
tersebut.
Paragraf dianggap mempunyai kesatuan jika kalimat-kalimat dalam
paragraf itu tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan
topik. Semua kalimat terfokus pada topik dan mencegah masuknya
hal-hal yang tidak relevan.
2. Kepaduan
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf ialah koherensi
atau kepaduan. Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan atau
tumpukan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas,
melainkan dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan
timbal balik.
Kepaduan dalam sebuah paragraf dibangun dengan memperhatian :
a. Unsur kebahasaan yang digambarkan dengan
1) Repetisi atau pengulangan kata kunci;
2) Kata ganti;
3) Kata transisi atau ungkapan penghubung.
b. Pemerincian dan urutan isi paragraf
3. Kelengkapan
Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas
yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik atau kalimat
utama. Sebaliknya, suatu paragraf dikatakan tidak lengkap jika tidak
dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan.
F. LETAK KALIMAT UTAMA
Nasucha, Y dkk. 2012. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiah.
Yogyakarta : Media Perkasa.