JUDUL:
Paragraf Dalam Bahasa Indonesia
Kelompok 5
Ryuta Gazali Abdullah (NPM 05182111040)
Sherra Nandami Fatgehipon (NPM 05182111010)
Srinajmi Rumida (NPM 05182111007)
Ibnu Kemhay (NPM 05182111033)
Sarmila Talib (NPM 05182111030)
Wiwin Kadri (NPM 05182111006)
Aswan Alim (NPM 05182111041)
Rahwandi Hl. Husen (NPM 05182111047)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah pembuatan
makalah ini adalah:
-Apa itu paragraf dan alinea?
-Apa saja fungsi paragraf dan alinea?
-Apa saja syarat-syarat paragraf atau alinea?
-Bagaimana pembagian paragraf atau alinea menurut jenisnya?
-Apa tanda paragraf atau alinea?
-Bagaimana rangka/struktur paragraf atau alinea?
-Bagaimana posisi kalimat topik paragraf atau alinea?
-Untuk apa pengembangan paragraf atau alinea itu?
-Bagaimana teknik pengembangan paragraf atau alinea?
-Bagaimana pengembangan paragraf menurut teknik pemaparannya?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah tersebut , maka tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui mengenai paragraf atau alinea secara umum
yang sering digunakan dalam kegiatan karya tulis.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan paragraf atau
alinea itu sendiri, mulai Dari syarat sebuah paragraf atau hingga
berbagai macam bentuk paragraf atau alinea berdasarkan jenis
atau teknik pemaparannya.
D. Manfaat Penulisan
1. Mampu memahami pengertian paragraf atau alinea yang sering
digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
2. Mampu memahami hal-hal berkaitan dengan paragraf atau alinea
yang sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah, seperti jenis-
jenis paragraf/alinea, struktur paragraf/alinea, manfaat
pengembangan paragaf/alinea hingga teknik pengembangan
paragraf/alinea.
3. Dapat menjadi tambahan referensi contoh-contoh makalah yang
dapat dijadikan acuan atau pedoman dipembuatan makalah-makalah
baik tugas-tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun mata
pelajaran yang lainnya.
Bab 2
A. Pengertian Paragraf/Alinea
Paragraf disebut juga alinea. Kata tersebut merupakan serapan dari
bahasa Inggris paragraph. Kata Inggris “paragraf” terbentuk dari kata
Yunani para yang berarti “sebelum” dan grafein “menulis atau
menggores”. Sedangkan kata alinea dari bahasa Belanda dengan ejaan
yang sama. Alinea berarti “mulai dari baris baru” (Adjad Sakri,1992).
Paragraf atau alinea tidak dapat dipisah-pisahkan seperti sekarang, tetapi
disambung menjadi satu. Menurut Lamuddin Finoza, paragraf adalah
satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan gabungan beberapa
kalimat, sedangkan dalam bahasa Yunani, sebuah paragraf (paragraphos,
“menulis di samping” atau “tertulis di samping”) adalah suatu jenis
tulisan yang memiliki tujuan atau ide. Jadi, paragraf atau alinea adalah
suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang mana cara
penulisannya harus dimulai dengan baris baru dan kalimat yang
membentuk paragraf atau alinea harus memperlihatkan kesatuan pikiran.
Selain itu, kalimat-kalimat dalam sebuah paragraf atau alinea harus
saling berkaitan dan hanya membicarakan satu gagasan. Bila dalam
sebuah paragraf atau alinea terdapat lebih dari satu gagasan, paragraf
atau alinea itu tidak baik dan perlu dipecah menjadi lebih dari satu
paragraf atau alinea. Perhatikan contoh paragraf atau alinea di bawah ini.
Sampah yang setiap hari kita buang sebenarnya bisa disederhanakan
menjadi dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti sisa
makanan dan daun-daunan yang biasanya basah. Sampah anorganik
adalah sampah yang sulit atau yang tidak bisa membusuk, umpamanya
plastik, kaca, logam, kain, dan karet. Dalam contoh paragraf atau alinea
di atas terdapat satu pokok pembicaraan, yaitu sampah (organik dan
anorganik). Masalah tersebut diungkapkan dengan menggunakan tiga
kalimat, bobot ide/gagasan yang dihasilkan oleh paragraf atau alinea itu
tentu lebih tinggi atau lebih luas jika dibandingkan dengan ide sebuah
kalimat.
3. Paragraf/Alinea Penutup
Paragraf penutup adalah paragraf yang terdapat pada akhir karangan
atau pada akhir suatu kesatuan yang lebih kecil di dalam karangan
itu. Paragraf penutup berupa simpulan semua pembicaraan yang telah
dipaparkan pada bagian-bagian sebelumnya. Karena paragraf ini
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan,
penyajiannya harus memperhatikan hal berikut ini.
a. Sebagai bagian penutup, paragraf ini tidak boleh terlalu panjang.
b. Isi paragraf harus benar-benar merupakan penutup atau
kesimpulan akhir sebagai cerminan inti seluruh uraian.
c. Sebagai bagian paling akhir yang dibaca, hendaknya paragraf ini
dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembacanya.
E. Tanda Paragraf/Alinea
Sebuah paragraf dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak
menjorok ke dalam, kira-kira lima ketukan mesin ketik atau kira-kira
dua sentimeter. Agar para pembaca mudah dapat melihat permulaan
tiap paragraf sebab awal paragraf ditandai oleh kalimat permulaannya
yang tidak ditulis dengan sejajar dengan garis margin atau garis pias
kiri. Penulis dapat pula menambahkan tanda sebuah paragraf itu dengan
memberikan jarak agak renggang dari paragraf sebelumnya.
F. Rangka Atau Struktur Paragraf
Sebelum membahas mengenai struktur paragraf, yang perlu kita ketahui
adalah ciri-ciri paragraf, yaitu:
a. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat
topik.
b.Setiap paragraf menggunakan satu kalimat topik, selebihnya merupakan
kalimat penjelas dalam menguraikan kalimat topik.
c. Paragraf mengunakan pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat
penjelas paragraf hanya berisi satu kalimat topik dan beberapa kalimat
penjelas. Adapun kalimat penjelas atau pendukung sesuai dengan
namanya berfungsi mendukung atau menjelaskan ide utama yang terdapat
di dalam kalimat topik.
Ciri kalimat topik dan kalimat penjelas adalah sebagai berikut.
*Ciri kalimat topik:
a. Mengandung permasalahn yang potensial untukdirinci dsn diuraikan
lebih lanjut.
b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri.
c. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus dihubungkan dengan
kalimat lain dalam satu paragraf.
d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung atau penghubung/transisi.
*Ciri kalimat penjelas:
a.Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri (dari segi
arti)
b. Arti kalimat ini kadang-kadang baru jelas setelah dihubungkan dengan
kalimat lain dalam satu paragraf.
c. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa
penghubung/transisi.
d. Isinya berupa rincian, keterangan, contoh dan data tambahan lain yang
bersifat memperjelas (mendukung) kalimat topik.
G. Posisi Kalimat Topik Paragraf Atau Alinea
a. Pada Awal Paragraf ( Deduktif) Kalimat pokok ditempatkan pada bagian
awal paragraf sehingga paragraf bersifat deduktif, yaitu cara penguraian
yang menjadikan pokok permasalahan lebih dahulu, lalu menyusul uraian
yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-
khusus).
b. Akhir Paragraf ( Induktif) Kalimat pokok yang ditempatkan pada akhir
paragraf akan membentuk paragraf induktif, yaitu cara penguraian yang
menyajikan penjelasan terlebih dahulu, barulah diakhiri dengan pokok
pembicaraan (urutan khusus-umum). Penyajian paragraf dengan cara ini
lebih sulit jika dibandingakan dengan paragraf deduktif, tetapi paragrafnya
akan terasa lebih argumentatif.
c. Pada awal dan akhir paragraf/alinea Kalimat pokok ditempatkan pada
bagian awal dan akhir paragraf/ alinea sehingga terbentuk paragraf/alinea
campuran. Kalimat pada akhir paragraf/alinea akan lebih bersifat
pengulangan atau penegasan kembali gagasan utama paragraf/alinea yang
terdapat pada awal paragraf/alinea.
d. Pada seluruh paragraf/alinea Seluruh kalimat yang membangun
paragraf/alinea sama pentingnya sehingga tidak satu pun kalimat khusus
menjadi kalimat topik. Kondisi demikian bisa terjadi akibat sulitnya
menentukan kalimat topik karena kalimat yang satu dengan yang lain sama-
sama penting. Paragraf/alinea semacam ini sering dijumpai dalam uraian-
uraian yang bersifat deskriptif dan naratif.
H. Teknik Pengembangan Paragraf
Beberapa teknik pengembangan paragraf sebagai berikut:
a. Generalisasi adalah pengembangan paragraf dengan mengambil
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau
peristiwa yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili pengembangan
paragraf tersebut.
b. Analogi adalah pengembangan paragraf dengan memperbandingkan dua
hal yang banyak persamaannya, sehingga dapat menarik kesimpulan dari
persamaan tersebut. Dengan tujuan untuk menjelaskan hal yang kurang
dikenal pada perbandingan itu.
c. Klasifikasi adalah pengenbangan dengan cara mengkelompokkan benda-
benda yang memiliki persaman ciri, sifat, bentuk, dan ukuran, agar terperinci
dalam pengelompokkan.
d. Perbandingan adalah memperjelas gagasan utama dengan
memperbandingkan hal- hal yang dibicarakan. Dalam hal ini penulis
menunjukkan persamaan dan perbedaan antara dua hal. Dengan memakai
konjungsi tetapi, melainkan, apalagi.
e. Sebab akibat adalah pengembangan yang dimulai dengan
mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada
simpulan yang menjadi akibat. Penalaran ini digunakan untuk menerangkan
suatu kejadian dan akibat yang ditimbulkannya atau sebaliknya. Artinya,
hubungan kejadian dan penyebabnyaharus terungkap jelas dan
informasinya sesuai dengan jalan fikiran manusia.
f. Akibat sebab adalah pengembangan yang dimulai dengan fakta husus
yang menjadi akibat, kemudian fakta itu dianalisis untuk diambil
kesimpulan.
g. Metode definisi luas adalah usaha untuk menerapkan dan menerangkan
konsep istilah tertentu sehingga memerlukan uraian yang panjang. Untuk
itu perlu memperhatikan klasifikasi konsep dan tidak boleh mengulang kata
atau istilah yang didefinisikan di dalam teks definisi itu sendiri.
h. Metode alamiah/proses adalah jika isi penguraiannya berupa suatu
proses tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan
sesuatu. Misalnya: proses kerja suatu mesin, tentu sangat berbeda dengan
proses peristiwa sejarah.
i. Metode gambar adalah dimaksudkan untuk menambah dan memperjelas
pernyataan tertulis. Gambar dicantumkan supaya pembaca mengetahui
gambar yang harus dilihatnya. Pengertian gambar disini meliputi tabel,
grafik, diagram, model peta, gambar tangan, gambar teknik, fotografi.
Bab 3
Penutup
A. Kesimpulan
Paragraf/alinea adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan yang
mana cara penulisannya harus dimulai dengan garis baru. Secara umum
paragraf/alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas
dari kalimat.
Syarat-syarat paragraf/alinea yang baik harus memiliki dua ketentuan
yaitu kesatuan, kepaduan,dan kejelasan paragraf/alinea. Pembagian
paragraf/alinea menurut jenisnya yaitu paragraf/alinea pengembang,
paragraf/alinea pembuka, dan paragraf/alinea penutup.
Paragraf/alinea dapat ditandai dengan memulai kalimat pertama agak
menjorok ke dalam atau memberikan jarak agak renggang dari paragraf
sebelumnya.
Rangka atau struktur sebuah paragraf/alinea terdiri atas sebuah kalimat
topik dan beberapa kalimat penjelas. Ada empat macam cara untuk
menempatkan kalimat topik atau kalimat pokok dalam sebuah
paragraf/alinea, yaitu pada awal paragraf/alinea, pada akhir
paragraf/alinea, pada awal dan akhir paragraf/alinea, dan pada seluruh
paragraf/alinea.
Mengarang itu adalah usaha mengembangkan beberapa kalimat topik.
Pada umumnya ada enam metode yang dugunakan untuk pengembangan
alinea, yaitu generalisasi, analogi, klasifikasi, perbandingan, sebab
akibat, akibat sebab, metode definisi, metode alamiah, dan metode
bergambar. Paragraf menurut teknik pemapanrannya dapat dibagi dalam
empat macam, yaitu deskriptif, ekspositoris, argumentatif, dan naratif.
B. Saran-Saran
Berdasarkan pembahasan mengenai paragraf/alinea di bahasa Indonesia,
maka bagi yang ingin membuat suatu karya ilmiah atau hal-hal lain yang
berhubungan dengan penggunaan teknik menulis di dalamnya, maka
perlulah memahami pengertian paragraf/alinea serta hal-hal yang
berkaitan dengan paragraf/alinea itu sendiri, seperti ciri-ciri, syarat
penulisan, tanda paragraf, serta teknik pengembangan paragraf/alinea.