Anda di halaman 1dari 20

PARAGRAF

Dr. Widyatmike Gede Mulawarman, M.Hum.


Staf Pengajar Prog. Bahasa Indonesia &Pascasarjana S2/S3
FKIP UNIVERSITAS MULAWARMAN
PARAGRAF
Karangan mini, artinya semua unsur
karangan yang panjang ada dalam
paragraf.
Satuan bahasa tulis yang terdiri
beberapa kalimat yang tersusun
secara runtut, logis, dalam satu
kesatuan ide yang tersusun secara
lengkap, utuh, dan padu
Suatu karanganyang terdiri atas
sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi
CIRI-CIRI PARAGRAF
Kalimat pertama bertakuk ke dalam
lima ketukan spasi (karangan biasa)
dan 8 ketukan (karangan ilmiah)
Mengandung pikiran utama yang
dinyatakan dalam kalimat topik
Ada kalimat topik dan diperjelas
dengan kalimat penjelas.
Paragraf menggunakan pikiran
penjelas yang dinyatakan dalam
kalimat penjelas.
FUNGSI
PARAGRAF
Mengekspresikan gagasan tertulis
dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam rangkaian kalimat
yang tersusun secara logis.
Menandai peralihan gagasan baru bagi
karang terdiri dari beberapa paragraf
Memudahkan pengorganisasian
(Kerangka karangan)
Memudahkan pengembangan topik
Memudahkan pengendalian variabel
terutama karang yang terdiri atas
beberapa variabel
PIKIRAN UTAMA

Pikiran Utama adalah topik yang


dikembangkan menjadi sebuah paragraf
Kalimat yang mengandung pikiran
utama disebut kalimat topikl
Paragraf yang berisi analisis ,
klasifikasi, deduktif, induktif sebaiknya
menggunakan kalimat opik
1. Paragraf tanpa kalimat
topik

2. Kalimat topik dalam


paragraf
Paragraf yang terdiri beberapa kalimat kadang-kadang menyajikan
pikiran-pikiran yang setara, tidak ada pikiran yang lebih utama dari lainnya.
Paragraf yang tidak memiliki pikiran utama dan penjelas,dan kalimatnya juga.
Semua pikiran dan kalimatnya sama kedudukannya.

Contoh :
(1) Pukul 07.00 Rudi sudah berada di kampus.
(2) Ia duduk sejenak di taman kampus sambil tetap menggendong tas kuliahnya
(3) Tidak terdengar suaranya
(4) Lima menit kemudian, tiga temannya telah datang di tempat yang sama
(5) Masing-masing membuka tasnya dan mengeluarkan beberapa buku dan alat
tulisnya.
(6) Suasana sunyi
(7) Lima menit kemudian mereka bersuara amat gaduh.

Paragraf di atas tidak menunjukkan adanya kalimat topik.


Namun, keberadaan gagasan utama dapat dirasakan oleh pembaca,
yaitu diskusi tugas kelompok mahasiswa.
Penempatan kalimat topik dalam karangan yang terdiri beberapa paragraf
dapat dilakukan Secara bervariasi, pada awal, akhir , awal dan akhir, dan
tengah paragraf. Hal ini agar pembaca dapat mengikuti alur penalaran
samabil menikmati kesegaran karangan, tidak menonton, dan bersifat
alami.

Beberapa kalimat topik dalam paragraf

1. Kalimat topik pada awal


Paragraf
2. Kalimat topik pada akhir
Paragraf

3. Kalimat topik pada awal dan


akhir paragraf

4. Kalimat topik pada tengah


Paragraf
Kalimat topik pada awal paragraf pada umumnya berisi pikiran utama yang bersifat
umum.
Isi kalimat ini berupa: penjelas, uraian, analisis, contoh-contoh, keterangan, atau
rincian kalimat pokok.
Contoh:
1. Jalan Kasablanka selalu padat
2. Pada pukul 05.30, jalan itu mulai dipadati oleh kendaraan sepeda motor, mobil
pribadi, dan kendaraan umum
3. Kendaraan tersebut sebagian besar dari arah Pondok Kopi melintas ke arah
Jalan Jenderal Sudirman.
4. Pada pukul 11.00 s.d. pukul 15.00 jalan itu tidak begitu padat. Namun, pukul
15-00 s.d. 21.00 kendaraan ke arah Pondok Kopi kembali memadati jalan
tersebut.
Paragraf di atas diawali kalimat topik (no.1) berisi pikiran utama. Selebihnya
(kalimat no.2 s.d. 4 ) merupakan kalimat penjelas berisi pikiran-pikiran penjelas.
Dengan demikian, paragraf ini menggunakan penalaran deduktif.
Pikiran utama : Jalan Kasablanka padat
Pikiran penjelas : 1. pagi dipadati kendaraan ke arah Jenderal Sudirman
2. sore jalan dipadati kendaraan ke arah Pondok Kopi
Penalaran : Deduktif
Paragraf diakhiri kalimat topik dan diawali dengan kalimat penjelas. Artinya,
paragraf ini menyajikan kasus khusus, contoh, penjelasan, keterangan, atau
analisis lebih dahulu, barulah ditutup dengan kalimat topik. Paragraf ini
menggunakan penalaran induktif.
Contoh:
1. PT Genting Pazola pada awal tahun 2004 ini semakin sulit mendapatkan
konsumen.
2. Produknya mulai berkurang, karyawan semakin banyak pindah kerja, dan
beberapa karyawan mengeluh gaji tidak pernah baik, padahal harga barang
konsumsi terus melambung.
3. Hal ini bisa dimaklumi oleh pimpinan perusahaan dan sebagian besar karyawan.
4. Pemilik perusahaan menyadari bahwa desain produk sudah mulai usang,
peralatan teknis sudah ketinggalan teknologi dan kinerja bisnis sudah mongering.
5. Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT Genting Pazola telah
Paragraf ini diawali kalimat penjelas dan diakhiri kalimat utama. Susunan paragraf
bangkrut.
tersebut adalah:
Pikiran penjelas : 1. kesulitan mendapatkan konsumen
2. kesejahteraan karyawan menurun
3. kualitas produknya menurun
Pikiran utama : PT Genting Pazola bangkrut
Penalaran : induktif
Penempatan kalimat topik pada awal dan akhir berpengaruh pada penalaran.
Kalimat topik pada awal paragraf menimbulkan sifat deduktif, pada akhir menjadikan
paragraf bersifat induktif, pada awal dan akhir menjadi paragraf bersifat deduktif-
induktif.
Contoh:
1. Selain merinci corak keragaman paradigma sosiologi, Ritzer mengemukakan
alasan perlunya paradigma yang lebih bersifat terintegrasi dalam sosiologi
2. Meski ada alasan untuk mempertahankan paradigma yang ada, dirasakan
adanya kebutuhan paradigma yang makin terintegrasi
3. Ritzer berharap adanya keanekaragaman yang lebih besar melalui sebuah
pengembangan paradigma baru yang terintegrasi untuk melengkapi paradigma
yang ada, dan tidak dimaksudkan untuk menciptakan posisi hegemoni baru
4. Paradigma yang lebih bersifat terintgrasi diperlukan kehadirannya dalam
sosiologi meodern ( Ritzer and Goodman, 2004: A-15).

Paragraf di atas adalah kedua kalimat topik yang berisi tentang pemikiran utama
yang sama.
Pikiran utama : perlunya paradigma terintegrasi dalam sosiologi
Pikiran penjelasan : 1. fungsi paradigma terintegrasi
2. paradigma terintegrasi tidak menciptakan hegemoni
Pikiran utama : paradigma terintegrasi diperlukan
Penalaran : deduktif-induktif
Paragraf dengan kalimat topik di tengah paragraf, berarti diawali dengan kalimat
penjelas dan diakhiri pula dengan kalimat penjelas. Paragraf ini menggunakan
penalaran induktif-deduktif
Contoh:
1. Pasar Tanah Abang mula dibanjiri pedagang yang ingin mempersiapkan dagangannya sejak
pukul 05,00.
2. Aktivitas jual beli di pasar ini di mulai sekitar pukul 08,00.
3. Barang dagangan sebagian besar berupa produk tekstil, dari yang paling murah dengan
satuan harga berdasarkan timbangan sampai dengan tekstil berkualitas impor dan ekspor.
4. Pasar ini memperdagangkan berbagai jenis tektil yang dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat ekonomi tinggi, menengah, maupun lapisan bawah.
5. Pasar Tanah Abang merupakan pusat perdagangan yang tidak pernah sepi oleh penjual
maupun pembeli
6. Para pembeli muali berdatangan pukul 08,00.
7. Jumlah pembeli ini meningkat sampai pukul 11,30.
8. Pada tengah hari, jumlah pembeli menurun
9. Namun, jumlah tersebut memuncak kembali pada pukul 14.00 s.d. 16.30.
Paragraf di atas disusun dengan urutan kalimat 1 s.d. 5 menuju penalaran induktif dan dari 5 s.d. 9
menuju penalaran deduktif.
Pikiran penjelas : 1. pasar tanah abang dibanjiri pedagang
2. aktivitas jual-beli
3. barang yang diperdagangkan
4. tekstil kebutuhan masyarakat
Pikiran penjelas : 5. kedatangan pembeli
6. puncak kedatangan pembeli
Paragraf dibagi menurut jenis dan letak kalimat utamanya berdasarkan jenisnnya:

NARASI

DESKRIPSI EKSPOSISI
ARGUMENTASI

PERSUASI
Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau
peristiwa.
Ciri-cirinya: ada kejadian, ada pelaku dan ada waktu kejadian.
Contoh:
Anak berjalan cepat menuju pintu rumahnya karena merasa
khawatir seseorang akan memergoki kedatangannya. Sedikit susah
payah dia membuka pintu itu. Ia begitu terkejut ketika daun pintu
terbuka seorang laki-laki berwajah buruh tiba-tiba berdiri di
hadapannya. Tanpa berfikir panjang ia langsung mengayunkan
tinjunya ke arah perut lelaki misterius itu. Ia semakin terkejut karena
ternyata lelaki itu tetap bergeming. Raut muka lelaki itu semakin
menyeramkan, bagaikan seorang singa yang siap menerkam. Anak
itu pun memukulinya berulang kali hingga ia terjatuh tak sadarkan
diri.
Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek
sehingga
pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang
digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang,
benda,
atau tempat.Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan.
Contoh:

Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang


menutupi kepalanya membuat kulit wajahnya yang kuning nampak
semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulumata yang
tebal. Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita
palestina.
Eksposisi adalah paragraf yang menginformasikan suatu teori, teknik,
kiat, atau
petunjuk sehingga orang yang membacanya bertambah wawasannya.
Ciri-
Contoh:
cirinya: ada informasi.

Bahstul masail sendiri merupakan forum diskusi keagamaan yang


sudah mendarah daging di pesantren. Di dalamnya, dibahas persoalann-
persoalan masyarakat yang membutuhkan tinjauan keagamaan secara
ilmiah, rinci, dan terukur. Perlu diketahui pula bahwa sebagaian besar
topik yang muncuk didasarkan atas laporan, aduan, atau keluhan
masyarakat tentang persoalan agama, sosial, budaya, hingga ekonomi.
Bisa dikatakan bahwa bahstul masail sesungguhnya merupakan cara
khas pesantren untuk menyuarakan aspirasi masyarakat melalui
perspektif agama.
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau
mempengaruhi
pembaca agar melakukan sesuatu.
Ciri-cirinya: ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh:

Sebaiknya pemerintah melakukan penghematan. Selama ini,


pemerintah boros dengan cara tiap tahun membeli ribuan mobil
dinas baru serta membangun kantor-kantor baru dan guest
house. Pemerintah juga selalu menambah jumlah PNS tanpa
melakukan perampingan, membeli alat tulis kantor (ATK) secara
berlebihan, dan sebagainya. Padahal, dana yang dimiliki tidak
cukup untuk itu.
Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat
beserta
alasannya Ciri-cirinya: ada pendapat dan ada alasannya.
Contoh:

Keberhasilan domain itu memang tidak mudah diukur. Sebab,


domain tersebut menyangkut hal yang sangat rumit, bahkan terkait
dengan meta penampilan" siswa yang kadang-kadang tidak kelihatan.
Membentuk karakter manusia memang membutuhkan pengorbanan,
sebagaimana yang dilakukan negara-negara maju seperti Jepang,
Singapura, dan Malaysia. Mereka bisa maju karena memiliki banyak
orang pintar dan berkarakter.
I. Kesatuan paragraf ( kesatuan pikiran )

Untuk menjamin adanya kesatuan paragraf, setiap paragraf hanya


berisi satupikiran. Paragraf dapat berupa beberapa kalimat. Tetapi,
seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu kalimat pun yang
sumbang, yang tidak mendukung kesatuan paragraf. Jika terdapat
kalimat yang sumbang, paragraf akan rusak kesatuannya.

II. Kepaduan

Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat-kalimat yang


berhubungan logis. Huubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf
menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat
tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu padu, utuh, dan kompak.
Kepaduan ini dapat dibangun melalui repetisi ( pengulangan ) kata kunci atau
sinonim, kata ganti, kata transisi, dan bentuk parallel.
III. Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan :

1. Klasifikasi yaitu pengelompokkan objek secara lengkap dan


menyeluruh.
2. Ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi secara
menyeluruh dan utuh.

Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan diri dalam


karangannya. Dalam cerita pengarang sering menggunakan sudut pandang
aku seolaholah menceritakan dirinya sendiri. Selain itu, pengarang dapat
menggunakan sudut pandang dia atau ia seolah-olah menceritakan dia.
Dalam karangan karangan ilmiah, pengarang menggunakan penulis. Sekali
menggunakan sudut pandang tersebut harus menggunakan secara konsisten
dan tidak boleh berganti sejak awal sampai akhir.
V. Keruntutan

Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan


demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir tidak pernah
putus.

Anda mungkin juga menyukai