Anda di halaman 1dari 15

Oleh

Dra. Eulis Anggia Budiarti


SK 3: Membaca
Memahami Ragam Wacana Tulis
dengan Membaca Intensif dan
Membaca Nyaring
KD 3.1 : Menemukan perbedaan paragraf induktif dan
deduktif melalui kegiatan membaca intensif

Indikator:
1. Menemukan kalimat utama pada paragraf
2. Menemukan kalimat penjelas yang mendukung gagasan
utama
3. Menemukan paragraf induktif
4. Menemukan paragraf deduktif
Membaca
Pelajar membaca untuk mendapatkan pengetahuan atau fakta
berkaitan dengan sesuatu topik.

Sebelum membaca, tentukan terlebih dahulu apa tujuan atau


keperluannya: apakah kita ingin menguasai "seluruh" isi bacaan
(seperti membaca buku pelajaran); ataukah hanya sekedar mencari
informasi umum (seperti membaca berita di koran, majalah dsb.).
Tujuan atau keperluan ini sangat menentukan strategi yang kita
pilih.

Untuk mendapatkan gambaran keseluruhan tentang sesuatu topik,


seseorang perlu menguasai dua teknik membaca, yaitu; membaca
cepat dan membaca kritis.
1. Membaca Cepat
Yang dimaksud membaca cepat adalah sistem membaca dengan
memperhitungkan waktu baca dan tingkat pemahaman terhadap
bahan yang dibacanya.

Teknik Membaca Cepat
1) Teknik baca-pilih atau selecting, yaitu membaca bagian
bacaan yang dianggap mengandung informasi yang dibutuhkan
pembaca.
2) Teknik baca-lompat atau skipping, yaitu membaca dengan
loncatan-loncatan. Maksudnya, bagian bacaan yang dianggap
tidak relevan atau sudah dipahami dilompati.
3) Teknik baca-layap atau skimming atau dikenal dengan istilah
membaca sekilas, yaitu membaca dengan cepat atau
menjelajah untuk memperoleh gambaran umum isi buku.
4) Teknik baca-tatap atau scanning, yaitu teknik pembacaan sekilas
tetapi teliti dengan maksud untuk memperoleh informasi
khusus/tertentu dari bacaan.
2. Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman atau komprehensi adalah kemampuan
membaca untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh
pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan
mengingat bahan yang dibacanya.

Beberapa strategi membaca pemahaman adalah:


SQ3R, ialah teknik membaca kritis yang telah diperkenalkan oleh
Francis P. Robinson (1941) dalam bukunya Effective Study.

3. Membaca Kritis
Membaca secara kritis adalah cara membaca dengan melihat motif
penulis dan menilainya. Dengan demikian, pembaca tidak sekedar
membaca, melainkan juga berpikir tentang masalah yang dibahas.
Hal
yang harus diingat dalam membaca kritis adalah bahwa tidak semua
yang ditulis itu benar.
Paragraf
Paragraf secara sederhana diartikan dengan sekumpulan kalimat berkaitan erat
satu sama lainnya. Kalimat-kalimat tersebut disusun menurut aturan tertentu
sehingga makna yang dikandungnya dapat dibatasi, dikembangkan dan
diperjelas.

Paragraf adalah seperangkat kalimat tersusun logis-sistematis yang merupakan


satu kesatuan ekspresi pikiran yang relevan dan mendukung pikiran pokok yang
tersirat dalam keseluruhan karangan. (Tarigan. 1987: 11)

Paragraf memiliki tiga bagian penting, yaitu:


1.Pembukaan atau disebut introduction biasanya tercantum dalam kalimat
topik. Kalimat topik adalah kalimat yang mengungkapkan tentang pikiran pokok
suatu paragraf tersebut.
2.Bagian batang tubuh ini berisi penjelasan, detail, alasan-alasan serta contoh-
contoh yang mendukung topik paragraf.
3.Bagian terakhir adalah kesimpulan yang berisi pengulangan hal penting dari
paragraf itu. Bagian penutup ini juga terdapat kalimat yang berisi pengalihan
bahasan untuk menuju paragraf lain.
Ciri-ciri Paragraf:

1.Setiap paragraf mengandung makna, pesan atau ide pokok


2.Umumnya paragraf dibangun oleh sejumlah kalimat.
3.Sebuah paragraf minimal mempunyai 3-5 kalimat pendukung.
4.Terdapat kesimpulan
5.Kalimat pertama dalam paragraf indented (menjorok ke dalam
kurang lebih lima spasi)
6.Huruf kapital untuk tiap-tiap huruf awal kalimat dalam paragraf
7.Semua kalimat berbentuk kalimat lengkap
8.Semua kalimat harus bertanda baca(! ? atau .)
Syarat Paragraf yang baik:

1.Prinsip kesatuan/koheren (unity) ekspresi pikiran: maksudnya setiap paragraf


sebaiknya mengandung satu gagasan pokok.
2.Prinsip kepaduan/koherensi: setiap paragraf haruslah merupakan kumpulan
kalimat yang saling berhubungan secara padu.
3.Kelengkapan: dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang
cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik. Dikatakan tidak lengkap, jika
tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan.
4.Kalimat-kalimat paragraf tersusun secara logis-sistematis

Menemukan Ide Pokok Wacana


Memahami suatu teks berarti memahami ide pokok yang hendak
disampaikan oleh penulis. Untuk menemukan ide pokok bacaan,
perhatikanlah detilnya. Detail adalah fakta atau informasi yang
dikemas dalam paragraf yang mendukung ide pokok.
Kata-kata kunci merupakan kata penuntun untuk membantu
mengetahui jalan pikiran penulis.
Kata kunci antara lain: a) ungkapan penekanan, b)  kata yang
mengubah arah, c) kata ilustrasi, d) kata tambahan, dan e) kata
simpulan.
Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas dalam
Paragraf
Setiap paragraf yang baik pasti mengandung satu
kalimat utama yang harus dikembangkan dengan
kalimat penjelas untuk mendapatkan sebuah
paragraf.

a. Kalimat utama atau kalimat topik: adalah kalimat


dalam paragraf yang mengandung pikiran utama.
b.Kalimat penjelas: adalah kalimat yang
megungkapkan pikiran-pikiran penjelas
Perhatikan contoh paragraf di bawah
ini
Perang adalah sebuah misteri. Orang-orang yang terjun
ke medan juang adalah mereka yang rela untuk mati.
Namun demikian mereka tentu tidak mau mati
konyol. …..

Kalimat Utama: Perang sebuah misteri


Kalimat penjelas:
1. Orang-orang yang terjun ke medan juang adalah
mereka yang rela untuk mati.
2. Namun demikian mereka tentu tidak mau mati
konyol.
Jenis Paragraf Berdasarkan Pengembangan
A. Paragraf Deduktif atau Umum ---------- khusus
Paragraf dengan kalimat utama di awal, kemudian diikuti
oleh kalimat penjelas dengan pola:
KP
Kalimat utama/umum KP

KP

Semua isi alam ini ciptaan Tuhan. Ciptaan Tuhan yang


paling berkuasa di dunia ini adalah manusia, yang
diizinkan memanfaatkan alam ini sebaik-baiknya. Akan
tetapi, tidak diizinkan menyiksa, mengabaikan, me-…
B. Paragraf Induktif atau Khusus --------- umum
kalimat utama terletak di akhir paragraf setelah
kalimat-kalimat penjelas.
KP

KP Kalimat Utama/umum

KP

Sudah beberapa kali kebijaksanaan itu dipertanyakan bahkan


hendak diubah. Namun demikian, setiap usaha tersebut selalu
gagal. Betapapun usaha tersebut disiapkan dengan cara yang
teliti dan matang, semua dapat digagalkan. Bukti lalu
meyakinkan kita, bahwa kebijaksanaan itu benar dan tak
diubah.
Evaluasi
Baca dengan seksama dua wacana di bawah ini!
Paragraf 1 Paragraf 2
Semua orang menyadari Kemauannya sulit untuk
bahwa bahasa merupakan diikuti. Dalam rapat
sarana pengembangan sebelumnya sudah
budaya. Tanpa bahasa, diputuskan bahwa dana itu
sendi-sendi kehidupan akan harus disimpan dulu. Para
lemah. Komunikasi tidak peserta sudah menyepakati
lancar. Informasi tersendat- hal itu. Akan tetapi, hari ini
sendat. Memang bahasa ia memaksa
alat komunikasi yang menggunakannya membuka
penting, efektif, dan efisien. usaha baru.
1. Identifikasi dua paragraf di atas, mana yang termasuk kalimat
utama!
2. Tentukan pula kalimat penjelasnya!
3. Tentukan, paragraf mana yang termasuk paragraf induktif,
berikan alasannya!
4. Tentukan pula, paragraf mana yang termasuk paragraf deduktif,
berikan alasannya!

Senarai Pustaka

Tarigan, Hendri Guntur. 1987. Teknik Pengajaran Keterampilan


Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, Djago. 1987. Membina Ketrampilan Menulis Paragraf dan


Pengembangannya. Bandung: Angkasa
Tugas non-tatap muka:
1.Cari contoh-contoh paragraf induktif dan deduktif
dalam artikel!
2.Tempel dalam kertas kerjamu!

Anda mungkin juga menyukai