Anda di halaman 1dari 19

PARAGRAF DAN

POLA
PENGEMBANGAN
PARAGRAF
NUR ADILLAH SUWANTO
21031028
PENDIDIKAN BIOLOGI
PARAGRAF
Paragraf adalah kumpulan dari kalimat-kalimat yang mendukung satu
gagasan utama. Dalam satu paragraf yang baik mestinya hanya
memiliki satu kalimat utama ditambah kalimat-kalimat penjelas yang
jumlahnya tidak dibatasi. Paragraf yang baik juga mensyaratkan
adanya kohesi dan koherensi.
• Kohesi : bahwa kalimat-kalimat dalam satu paragraf haruslah berisi
satu warna dan satu gagasan pokok.
• Koherensi : bahwa antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
haruslah nyambung dan padu sehingga saling melengkapi dan saling
memperjelas/ mendukung sebuah konsep yang ingin disampaikan.
BAGIAN-BAGIAN PARAGRAF
• Kalimat utama : Kalimat yang mengandung gagasan utama mengenai suatu
topik yang sedang dibahas.
• Kalimat penjelas : Kalimat yang berfungsi menjelaskan kalimat utama.
• Gagasan utama : Gagasan yang dibahas dan menjadi inti dasar
pengembangan sebuah paragraf
• Gagasan penjelas : Gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan utama.
CIRI-CIRI PARAGRAF
a. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis
karangan biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis
karangan ilmiah formal, misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.

b. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.


Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.

c. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat


penjelas.
d. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.

e. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau


pendukung, dan kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi
awal.

f. Seluruh kalimat saling mengait.


MACAM-MACAM PARAGRAF
Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf dibedakan menjadi:

a. Paragraf Induktif : Paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian akhir.


Contoh: Danau ini terletak di Pulau Sumatra. Danau ini dikenal sebagai tempat pariwisata
yang cukup menarik hati. Di tengah danau ini ada sebuah pulau kecil yang menambah
pemandangan menjadi eksotis. Danau ini dicatat sebagai danau terluas di Indonesia.
Menurut para sejarawan, danau ini terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang
sangat dahsyat. Danau ini sebenarnya kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi
setelah meletus. Danau ini adalah Danau Toba.

b. Paragraf Deduktif : Paragraf yang kalimat utamanya terletak di bagian awal.


Contoh: Cecak mempunyai perlindungan diri yang unik. Ia mampu mengelabui
musuhnya dengan cara memutuskan ekornya. Kemampuan ini disebut autotomi. Pemangsa
akan mengira ekor yang putus adalah tubuh cecak sehingga cecak dengan leluasa
melarikan diri.
MACAM-MACAM PARAGRAF
c. Paragraf campuran : Paragraf yang kalimat utamanya berada di awal dan di akhir paragraf.
Contoh : Pendidikan yang paling utama bagi anak adalah pendidikan karakter. Dengan pendidikan
karakter yang baik, si anak akan mempunyai pondasi karakter dan mental yang kuat. Orang tua dan guru
pun bisa bekerja sama untuk membentuk karakter anak. Jika berhasil, orang tua dan guru akan lebih
mudah dalam mentransfer ilmu maupun nasihatnya kepada anak. Jadi, pendidikan karakter harus
diutamakan dalam pendidikan.

d. Paragraf ineratif : Paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah paragraf.


Contoh : Pemanfaatan rotan biasanya dijadikan sebagai bahan baku mebel, misalnya kursi, meja, dan rak
buku. Penggunaan rotan sebagai bahan baku mebel mempunyai kelebihan dan kekurangan. Rotan
memiliki beberapa keunggulan daripada kayu, yakni ringan, kuat, mudah dibentuk, dan murah. Kelemahan
utama rotan adalah gampang terkena kutu bubuk.
MACAM-MACAM PARAGRAF
Berdasarkan isinya paragraf dapat dibedakan menjadi:

a. Narasi : adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu hal/ kejadian. Karena bersifat menceritakan,
maka biasanya disusun secara kronologis (berdasarkan urutan waktu).
Contoh : Pada hari Minggu saya bersama keluarga pergi ke Taman Mini Indonesia Indah. Sehabis sholat
subuh kami mulai berkemas-kemas. Ibu membuat nasi goreng istimewa untuk sarapan pagi.

b. Deskripsi : adalah paragraf yang isinya melukiskan sesuatu berdasarkan pengamatan panca indra
sehingga pembaca seolah-olah merasa melihat, mendengar, dan merasakannya sendiri tentang suatu
tempat, kejadian, dan peristiwa yang dimaksud oleh penulisnya.
Contoh: Sisa gerimis sore tadi masih menyisakan butiran-butiran mutiara kecil di ranting-ranting kurus
bunga-bunga angsoka. Lembayung senja masih membiaskan cahaya tipis yang melontarkan warna-warni
jingga, manakala menerpa butiran-butiran sisa gerimis. Danau Kintamani yang terpancang di punggung
Bukit Batur itu seolah merupakan suaka alam bagi suku Trunyan yang memang rentan terhadap
modernisasi. Sementara di sana-sini beberapa anak kecil menjajakan cindra mata, membantu mengais
rezeki untuk tambahan biaya sekolah mereka.
MACAM-MACAM PARAGRAF
c. Eksposisi : adalah paragraf yang isinya menjelaskan tentang sesuatu sehingga pembaca yang tadinya
tidak tahu menjadi tahu tentang sesuatu. Jadi paragraf ini sifatnya informatif.
Contoh: Jalak Bali merupakan satwa eksotis yang keberadaannya sangat dilindungi. Jenis burung yang
hampir punah ini sekarang sudah berhasil dikembangbiakkan. Dengan ijin dari Departemen Pertanian,
seorang peternak dari Solo bisa membudidayakan bahkan sampai ribuan ekor. Keberhasilan ini diikuti
oleh puluhan bahkan ratusan penangkar lain dari seantero tanah air. Dengan demikian keberadaan
satwa ini sudah tidak mengkhawatirkan lagi. Dan kabar baiknya bagi pecinta burung, jalak bali sekarang
sudah bisa dikomersilkan lagi.

d. Argumentasi : adalah paragraf yang isinya berusaha meyakinkan pembaca akan kebenaran gagasan
yang diungkapkan oleh penulisnya. Cara meyakinkan ini biasanya dilengkapi dengan data, fakta, contoh
yang konkret serta pola penalaran yang rasional.
Contoh: Rokok sangat merugikan kesehatan. Kebiasaan buruk ini ternyata bisa meracuni diri sendiri,
keluarga, dan orang lain di sekitarnya. Selain racun nikotin, tar, dan mono oksida masih ada ribuan zat
berbahaya yang terkandung dalam rokok. Tak heran bila ada penelitian yang menyimpulkan bahwa satu
batang rokok akan mengurangi satu menit nyawa pengisapnya. Itulah maka Pemerintah Daerah DKI
memberlakukan Perda larangan merokok di tempat umum.
MACAM-MACAM PARAGRAF
e. Persuasi : adalah paragraf yang isinya berusaha membujuk pembaca sehingga melakukan sesuatu
seperti yang dikehendaki penulisnya. Semua iklan dan poster pastilah bersifat persuasif.
Contoh: Jakarta sangat rawan terhadap peredaran narkoba. Kota metropolitan yang kian sumpek ini
makin dijejali dengan masalah sosial antara lain peredaran narkoba. Baik shabu-shabu, putau, ekstasi,
atau yang lainnya sangat merusak generasi suatu bangsa. Orang jadi lupa diri, penuh dengan
kecemasan, malas, dan tidak mampu berpikir logis. Anda tidak ingin menjadi korban, jangan coba-coba
mendekatinya.
FUNGSI PARAGRAF
1. Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan
ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secar logis dalam suatu kesatuan.

2. Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri dari beberapa paragraf,
mengganti paragraf berarti mengganti pikiran.
3. Memudahkan mengorganisasikan gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman
bagi pembacanya.
4. Memudahkan mengembangkan topik karagan ke dalam satuan-satuan unit pikiran
yang lebih kecil.
5. Memudahkan pengembalian variabel terutama karangan yang terdiri dari beberapa
variabel.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Spasial

Dalam teknik ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek /kejadian yang
dibicarakan. Gambaran dari depan ke belakang, di luar ke dalam, dari bawah ke atas, dari kanan ke
kiri dan sebaginya.

Contoh :

Bangun itu terbagi dalam empat ruang. Pada ruang pertama sering disebut dengan bangsa srimaganti,
terdapat dua padang kursi kayu ukiran Jepara. Ruang ini sering digunakkan Adipati Sindungriwut untuk
menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri bangsa srimaganti, terdapat ruang khusus untuk
penyimpanan benda-benda pusaka kadipaten lain. Ruang ini tertutup rapat dan selalu oleh kesatria-
kesatria terpilih Kadipaten Ranggenah. Ruangan tempat penyimpanan benda-benda pusaka dan cindera
mata ini sering disebut kundaleni masem. Agak jauh dari sebelah kanan kundaleni masem terdapat
sebuah ruang yang senantiasa menggambarkan aroma dupa. Ruangini disebut pamujan karena di
tempat inilah Sang Adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter dari ruang
pamujan terdapat sebuah ruangan kecil dengan sebuah tempayan besar di tengahnya. Ruang ini sering
disebut dengan ruang reresik, karena ruang ini sering digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati
sebelum masuk keruang pamujan.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Urutan Waktu

Pada teknik ini penulis mengembangkan paragrafnya berdasarkan urutan waktu (kronologis) terjadinya
peristiwa. Peristiwa-peristiwa terjadi ditulis secara urut berdasarkan waktu. Pada teknik
pengembangan ini, penulis teidak membahas dengan membandingkan, menganalisis atau yang
lainnya. Contoh :

Setelah Lulus dari SMAN 4 Kerinci, dia masuk ke Akademi Kepolisian. Di sana, dia dapat mengikuti
pendidikan dengan baik. Ia bahkan lulus dengan prestasi yang membanggakan. Oleh karena itu, iya
segera mendapatkan penempatan yang istimewa, yaitu sebagai staf khusus Menteri Pertahanan. Posisi
tersebuh iya jalani selama delapan tahun. Hebatnya sambil mengembang penugasan tersebut, ia belajar
di sebuah perguruan tinggi sehingga ia mendapat gelar sarjana.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Klimaks dan Antiklimaks

Gagasan utama mula-mula dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang di anggap kurang penting.
Namun, gagasan tersebut kemudian berangsur-angsur di kembangkan hingga yang paling tinggi.

Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara
menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke
gagasan lain yang lebih rendah.
Contoh :

Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman seiring perkembangan teknologi
manusia. Pada waktu mesin uap lagi jaya-jayanya, Ada traktor yang di jalankan dengan mesin uap. Pada
waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor ikut di beri model seperti tank. Keturunan traktor
model tank sampai sekarang masih digunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor
semacam ini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, ford pun tidak ketinggalan
dalam pembuatan traktor dan pembautan alat pertanian lainnya.
POLA PENGEMBANAGAN PARAGRAF
• Teknik Perbandingan dan Pertentangan

Teknik ini membandingkan informasi yang satu dengan informasi yang lain atau bahkan di
pertentangkan sehingga suatu informasi menjadi lebih jelas. Dalam hal ini, penulis berusaha
menunjukan persamaan dan perbedaan dua hal. Namun teknik ini harus memiliki syarat yang harus
dipenuhi, yaitu materi yang diperbandingkan dan dipertentangkan harus memiliki tingkatan yang
sama dan keduanya memiliki persamaan sekaligus perbedaan.

Contoh :

Ratu Elizabeth tidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti
apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Iya
menyenangi topi dan scarf. Lain halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pemimpin
konservasif, ia melembutkan pakainya dan gaya rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali
setahun. Ia lebih cenderung berbelanja ke tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke
pernikahan, ke pemakaman, ke upacara resmi misalnya ke parlemen.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Analogi

Digunakan untuk membuat gagasan yang disajikan penulis mudah di pahami. Biasanya, gagasan yang
ini disampaikan merupakan suatu hal yang baru atau telah dipahami secara salah sehingga penulis
membutuhkan teknik ini untuk memberikan sebuah pamahaman atas gagasannya.

Contoh :Dalam persoalan Poso, kita diingatkan bahwa penangannanya tidaklah mudah. Ibaratnya kita
diminta memegan telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan pecah, tetapi kalau longgar
juga akan pecah Karena akan telepas dari tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus
menjadikan perhatian kita janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa terpecah. Kesihan para
pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.
POLA PENGEMBANAGAN PARAGRAF
• Teknik Sebab Akibat

Pada teknik ini, penulis menyajikan sata dalam hubungan sebab akibat. Suatu peristiwa atau sesuatu
hal lain yang terjadi. Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat.
Dalam hal ini sebab akibat berpfungsi sebagai pikiran utama, dan akibat sebagai pikiran penjelas.
Contoh :

Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program
Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional.
Padahal, Malaysia sudah memulai sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998,
Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi
penyelenggaraan program jaminan sosial.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Definisi Luas

Kata yang digunakan seperti adalah, yaitu, ialah, merupakan. Kata biasanya digunakan adalah bila
sesuatu yang didefinisikan diawali dengan kata benda, yaitu digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat, ialah dibunakan untuk menjelaskan sinonim suatu
hal, sedangkan merupakan dipakai untuk mendefinisikan pengertian rupa atau wujud.
Contoh :

Pompa hidran (Hydraulicran) ialah sejenis pompa yang dapat bekerja secara continu tanpa
menggunakan bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan
memanfaatkan tenaga air yang nerasal dari sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke
tempat yang lebih tinggi. Bagian utama system ini ialah pompa pemasukan, katup limbah, katup
pengantar, katup udara, ruang udara, dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air dapat di pompakan
karena adanya perubahan energy kinetic air jatuh, yang menimbulkan tenaga yang cukup tinggi
dalam ruang udara, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi
permukaannya, desain ketup limbah dan katup pemasukan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
berfungsi bergantian.
POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF
• Teknik Klasifikasi

Teknik Klasifikasi merupakan teknik pengembangan yang menggunakan pengelompokan-


pengelompokan. Pengelompokan itu biasanya dilakukan berdasarkan kesaman-kesamaan yang
dimiliki.

Contoh :

Dalam karang-mengarang atau tuli-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan
yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang
termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menyerap ejaan, pungutasi, kosakata, diksi, dan
kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan menata
paragraf, kemapuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok
bahasan dalam urutan yang sistematik.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai