Anda di halaman 1dari 4

Mengenal Berbagai Jenis Paragraf

1. Jenis paragraf berdasarkan letak kalimat utama


Jenis paragraf yang pertama adalah pengelompokan berdasarkan letak gagasan atau
kalimat utamanya di dalam paragraf, yaitu paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif
(campuran), dan ineratif.

a) Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak gagasan atau kalimat utamanya
terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas sebagai gagasan
pendukung.

Contoh paragraf deduktif:


Brokoli termasuk sayuran dengan kandungan antioksidan tinggi, sehingga cara
memasaknya harus benar supaya nutrisi di dalamnya tidak hllang. Sayuran hijau ini
lebih tepat dimasak dengan direbus setengah matang. Kemudian tiriskan dan siram
dengan air dingin agar tetap berwarna hijau cerah dan tak layu.

b) Paragraf induktif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di akhir
paragraf. Ciri-ciri paragraf induktif antara lain: 1) diawali dengan penyebutan peristiwa
khusus yang berfungsi sebagai pendukung gagasan utama dan 2) menarik simpulan.

Contoh paragraf induktif:


Dari kelok pertama sampai kelok ke-44, kami menikmati panorama yang masih
perawan. Sampai di tepi Danau Maninjau, terlihat hamparan air yang dikelilingi bukit-
bukit menjulang. Tampak dari kejauhan nelayan dengan sampan tradisional mencari
ikan di tengah danau. Meskipun serasa di tepi pantai, angin sejuk menyapa dengan
lembut. Sungguh molek alam Minangkabau yang belum pernah terjamah tangan-
tangan jahil itu.

c) Paragraf deduktif-induktif (campuran) adalah paragraf yang letak gagasan utamanya


terletak di awal dan akhir paragraf. Meskipun muncul dua kali, bukan berarti gagasan
utamanya ada dua. Melainkan sebagai bentuk penegasan gagasan utama.

Contoh paragraf deduktif-induktif:


Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko
utama yang menyebabkan penyakit jantung koroner. Hampir 80 persen penderita
jantung koroner disebabkan oleh kadar kolesterol tinggi dalam tubuh. Sebagian besar,
penderita jantung koroner disebabkan oleh kebiasaan makan makanan berkolesterol
tinggi. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung
koroner.
d. Paragraf ineratif adalah paragraf yang letak gagasan utamanya terletak di bagian
tengah paragraf. Paragraf ini memiliki pola khusus-umum-khusus atau kalimat
penjelas-kalimat utama-kalimat penjelas..Kalimat penjelas ini berfungsi sebagai
pengantar atau pembuka, sementara kalimat utama berada di tengah sebagai gagasan
utamanya. Sedangkan kalimat penjelas di akhir berfungsi sebagai penegas informasi.

Contoh paragraf ineratif:


Gunung Sinabung di Sumatra Utara meletus. Belum reda bencana tersebut, gempa
bumi melanda Cianjur, Jawa Barat. Selain itu, banjir terjadi di beberapa daerah, salah
satunya ibu kota Jakarta. Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan
bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi di
sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen.

Kalimat "Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana" inilah yang
merupakan kalimat utamanya.
2. Jenis paragraf berdasarkan fungsi
Sebuah gagasan dalam paragraf dapat diungkapkan dengan berbagai gaya
bergantung pada tujuan atau fungsinya. Beda tujuan komunikasi, beda pula gaya
pengungkapannya.

Misalnya, jika bacaan atau teks yang ingin disampaikan bertujuan untuk meyakinkan
orang lain, maka gaya pengungkapan yang paling sesuai menggunakan jenis paragraf
argumentasi.

Nah, jenis paragraf berdasarkan fungsinya ini meliputi narasi, deskripsi, eksposisi,
persuasif, dan argumentatif. Berikut penjelasannya.

a) Paragraf narasi adalah paragraf yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau
sebuah masalah, sehingga membuat pembaca menjadi terhibur atau terharu.
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam narasi yakni yang berupa fakta dan fiksi.

Ciri-ciri paragraf narasi ialah terdapat tokoh, waktu dan latar kejadian yang jelas, serta
konflik. Selain itu, pada paragraf naratif juga memiliki alur atau jalan cerita yang akan
dibawa.

b) Paragraf deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu keadaan atau


suatu objek dengan sejelas-jelasnya sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat,
mendengar, merasakan, atau mengalami peristiwa tersebut.

Pada paragraf deskriptif biasanya akan menggambarkan suatu benda, orang, makhluk,
tempat, dan sebagainya dengan penggambaran yang jelas. Hasil penggambaran
tersebut berasal dari indera (melihat, mendengar, meraba, atau merasakan).

Paragraf deskripsi mempunyai empat pola pengembangan, yaitu deskripsi spasial,


deskripsi sudut pandang, deskripsi pengamatan (observasi), dan deskripsi fokus.

c) Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan menerangkan suatu pokok


persoalan yang dapat memperluas wawasan pembaca.

Paragraf eksposisi ini bersifat ilmiah atau nonfiksi. Sumber untuk penulisan paragraf
eksposisi berasal dari hasil pengamatan, penelitian atau pengalaman.

Terdapat beberapa bentuk paragraf eksposisi, yaitu definisi, klasifikasi, proses,


ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.

d) Paragraf persuasif adalah paragraf ajakan yang isinya bertujuan untuk


mempengaruhi atau membujuk pembaca agar tertarik dengan gagasan penulis.
Paragraf persuasif memiliki ciri yaitu berusaha meyakinkan seseorang atau pembaca
serta membuat hati pembaca tergerak untuk melakukan apa yang dikehendaki penulis.
Contoh paragraf persuasif yang sering ditemukan adalah propaganda yang dilakukan
oleh lembaga atau organisasi. Selain itu, iklan juga sering menggunakan paragraf
persuasif, mengingat tujuannya untuk mempromosikan produk dan menarik perhatian
konsumen.

e) Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat


penulis agar pembaca menerima pendapatnya. Dasar tulisan argumentasi adalah
berpikir kritis dan logis berdasarkan fakta yang dapat dipertanggungjawabkan..Jenis
paragraf ini juga harus dijauhkan dari emosi dan unsur subjektif. Jenis paragraf ini
memiliki tiga pola, yaitu pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab
akibat.

3. Jenis paragraf berdasarkan urutan isi


Suatu karangan terdiri atas tiga bagian, yaitu paragraf pembuka, isi, dan penutup.
Ketiga hal tersebut itu merupakan struktur yang tak terpisahkan dan terjalin satu sama
lain.
a) Paragraf pembuka adalah paragraf yang terdapat pada awal karangan yang
berfungsi memancing rasa keingintahuan pembaca terhadap isi teks atau bacaan
secara keseluruhan.

b) Paragraf isi adalah paragraf inti yang berisi bagian-bagian pokok dalam suatu
karangan. Pada paragraf isi inilah inti pokok pikiran dituangkan. Jumlah paragraf isi
sangat bervariasi tergantung luas-sempitnya informasi yang ingin disampaikan.

c) Paragraf penutup adalah paragraf yang berisi simpulan dari pokok pikiran dalam
paragraf isi. Selain menyajikan simpulan, paragraf penutur bisa dikemukakan dalam
bentuk saran, harapan, ringkasan, atau penekanan kembali hal-hal penting dalam
bacaan.

Anda mungkin juga menyukai