Anda di halaman 1dari 7

PARAGRAF

Dalam Bahasa Indonesia, kita tidak bisa terlepas dari materi tentang paragraf. Saat kamu
belajar topik karya sastra, esai, artikel, atau topik-topik lain yang berkaitan tentang teks, itu
semua berhubungan dengan paragraf. Tapi, apakah kamu tahu, apa yang dimaksud dengan
paragraf itu? Unsur-unsur apa saja ya yang harus ada dalam paragraf, agar menjadi satu
kesatuan yang sempurna

A. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah gabungan beberapa kalimat yang saling berhubungan dan menghasilkan
suatu tema tertentu. Paragraf yang baik, setidaknya terdiri dari 2 kalimat atau gagasan. Tapi,
umumnya, paragraf terdiri dari empat hingga sepuluh kalimat, tergantung pengembangan
gagasan yang diinginkan penulisnya.

B. Ciri-Ciri Paragraf
Berdasarkan pengertiannya, kita dapat mengetahui ciri-ciri paragraf, yaitu sebagai berikut:
1. Paragraf mengandung makna, pesan, atau pikiran dari penulis,
2. Paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang menghasilkan suatu tema tertentu,
3. Kalimat-kalimat dalam paragraf disusun secara logis dan sistematis,
4. Paragraf mengandung satu ide pokok dan beberapa kalimat penjelas.

C. Unsur-Unsur Paragraf

Unsur paragraf adalah unsur-unsur pembangun di dalam paragraf. Bagian ini bisa juga
disebut dengan struktur paragraf. Unsur pembangun paragraf berfungsi membentuk kalimat
agar menjadi paragraf yang baik. Misalnya, kalimat utama tanpa kalimat penjelas tidak akan
membentuk paragraf yang sempurna. Unsur paragraf terdiri dari :

1. Topik atau Gagasan Utama


Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf. Topik atau
gagasan utama adalah ide utama yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca. Intinya,
gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah paragraf agar menarik di mata
pembaca.
2. Kalimat Utama

Unsur pembangun paragraf yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama adalah kalimat
yang berisi gagasan utama. Kalimat utama biasanya diletakkan di awal atau akhir
paragraf. Kalimat utama bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat
pendukung lainnya. Contoh kalimat utama:
“Gunung Merapi adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia.”

3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung

Sementara itu, kalimat penjelas atau kalimat pendukung adalah kalimat yang berfungsi
untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang disampaikan pada kalimat utama.
Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap, seperti opini, fakta, atau data yang valid. contoh
kalimat penjelas:
“Gunung Merapi terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur. Karena termasuk gunung api
yang aktif, maka sewaktu-waktu gunung ini bisa meletus. Letusan Gunung Merapi yang
paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban jiwa.”

4. Konjungsi

Unsur paragraf berikutnya adalah konjungsi. konjungsi adalah kata sambung atau kata
penghubung. Konjungsi dalam bahasa Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi
intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan kata dengan
kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat. Misalnya, “dan”,
“sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain.

Contohnya: Kami menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang.

Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata sambung yang
menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, “Jadi”, “Oleh karena itu”,
“Namun”.

Contohnya: “Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras. Oleh karena itu, kita harus
membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.”
D. Jenis-Jenis Paragraf

Jenis paragraf dapat dikelompokkan berdasarkan tujuannya dan berdasarkan letak kalimat
utamanya. Paragraf berdasarkan tujuannya :

1. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang berisi rangkaian kejadian dari awal hingga akhir
kejadian, berdasarkan urutan waktunya. Misal, kamu ingin menulis cerita kesuksesan kamu
mendapat beasiswa study exchange ke Inggris. Nah, kamu dapat bercerita dari awal ketika
menjadi mahasiswa baru, lalu persiapan kamu untuk mengikuti program study exchange,
hingga bagaimana bisa mendapat study exchange tersebut.

Contoh paragraf narasi:

Sore itu, kami menyusuri jalanan Jakarta. Bundaran di depan Hotel Indonesia terlalu megah
untuk kami yang baru pertama kali datang ke ibu kota Indonesia ini. Gedung-gedung
menjulang sangat tinggi. Pusat perbelanjaan pun menjamur dan mewah. Mobil-mobil dari
yang paling jelek hingga yang paling bagus ada di sini, yang sedari tadi menjalar sangat
panjang di jalanan, dan hanya bergerak beberapa meter lalu berhenti lagi.

2. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah jenis paragraf yang berisi informasi secara mendetail kepada
pembaca. Memang, tujuan dari paragraf ini adalah memaparkan, menyampaikan informasi,
menjelaskan, dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain.

Contoh paragraf eksposisi:

Cengkeh mempunyai nama latin Sysygium aromatikum (Eugeniacarllophulinta). Cengkeh


merupakan tanaman asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka
menjadi rempah yang penting. Jika sudah dikeringkan, kuncup cengkeh dapat dipakai sebagai
campuran tembakau. Tidak hanya itu, cengkeh juga dapat digunakan sebagai pengharum kue,
obat-obatan, dan minyak wangi.
3. Paragraf Argumentasi

Biasanya, paragraf argumentasi dapat kita temui pada artikel opini atau teks lomba-lomba
debat. Paragraf argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk meyakinkan orang
lain bahwa ide, gagasan, dan pendapat yang dipaparkan adalah benar adanya dan terbukti
nyata.
Contoh paragraf argumentasi:
Sampah menjadi permasalahan terbesar Indonesia saat ini. Sampah rumah tangga, terutama
plastik, menjadi kendala yang sudah tidak terkontrol lagi. Sampah yang tidak terkontrol bisa
menimbulkan banyak bencana, salah satunya banjir. Perlu adanya pendidikan mengenai
sampah dan cara membuang sampah yang baik dan benar. Pemerintah pun perlu memberi
sanksi tegas supaya masyarakat patuh dan disiplin dalam membuang sampah.

4. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang bertujuan untuk membujuk orang lain melakukan
sesuatu sesuai yang diinginkan penulis. Namun, syaratnya, penulis harus mampu membuat si
pembaca percaya dan yakin.
Contoh paragraf persuasi:
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan sebagai
pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang terbesar sampah di Sungai
Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah daerah yang menggantungkan sumber air
dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan akan mengalami krisis. Oleh karena itu, kesadaran untuk
menjaga lingkungan perlu ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan
terjaga, kita jugalah yang akan diuntungkan.

b. Macam-macam paragraf berdasarkan kalimat utamanya :


1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang dikelompokkan berdasarkan letak kalimat
utama. Kalimat utamanya terletak pada awal paragraf. Kalimat-kalimat penjelasnya akan
berada setelah kalimat utama.
Contoh paragraf deduktif:
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Ada lebih dari 18.000 pulau di
Indonesia, yang di antaranya sekitar 6.000 pulau yang berpenghuni. Sebagai negara
kepulauan dengan wilayah terluas di dunia, Indonesia memiliki potensi besar menjadi poros
maritim dunia. Hal ini memberi keuntungan yang besar bagi Indonesia dalam hal
perdagangan ekonomi dunia.

2. Paragraf Induktif

Paragraf induktif memiliki kalimat utama yang terletak di akhir paragraf. Kalimat
penjelasnya tentu saja berada sebelum kalimat utamanya.
Contoh paragraf induktif:
Secara ekonomi, kota ini sangat kondusif untuk berbisnis. Secara budaya, kota ini amat kaya
akan ragam budaya etnis. Penduduknya pun relatif terbuka terhadap unsur etnis yang
berbeda-beda. Secara geografis, kota ini terletak di daerah yang relatif sejuk. Itulah tiga hal
yang membuat kerasan tinggal di kota Bandung.

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah perpaduan antara paragraf deduktif dan induktif. Kalimat utama
pada paragraf campuran, berada pada awal paragraf dan diulang kembali pada akhir paragraf.
Contoh paragraf campuran (deduktif-induktif):
Menerapkan pola hidup sehat sangat penting bagi setiap orang. Banyak cara untuk
mewujudkan pola hidup sehat, seperti menjaga pola dan asupan makanan, tidur yang cukup,
mandi teratur, rajin cuci tangan, dan sebagainya. Pola hidup sehat akan membuat hidup kita
semakin teratur dan tertata. Maka dari itu, demi terjaganya keteraturan dan produktivitas
hidup, sangat penting bagi setiap orang untuk menerapkan pola hidup sehat.

E. Syarat Pembentuk Paragraf

1. Kesatuan
Suatu paragraf harus dibangun dengan sebuah ide atau topik yang jelas. Ide yang muncul
ketika kamu ingin menulis sesuatu akan lebih mantap jika diuraikan dari kalimat utama
kemudian ke kalimat penjelas, sehingga membentuk suatu kesatuan.
2. Kepaduan atau Koherensi

Kepaduan artinya kekompakkan dalam paragraf. Maksudnya kalimat berikutnya harus logis
dan mendukung kalimat sebelumnya. Agar membentuk kalimat yang memiliki perpaduan
indah.

3. Kelengkapan
Ketika unsur paragraf dalam tulisan kamu ada yang hilang, maka tulisan kamu bisa dibilang
belum lengkap. Maka dari itu, jangan lupa ya unsur-unsur paragraf seperti gagasan utama,
kalimat penjelas, kalimat utama, serta konjungsi.
Referensi

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus Linguistik. Edisi Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Paragraf – Pengertian, Unsur, Syarat, Fungsi, Ciri, Jenis, Struktur, Contoh. [daring], Tautan:
https://www.gurupendidikan.co.id/paragraf/, diakses pada 8 Februari 2021.

Asyhari, Adrian. 2017. Makalah: Paragraf dan Wacana. [daring], Tautan:


https://www.academia.edu/35346457/PARAGRAF_DAN_WACANA, diakses pada 8
Februari 2021.

Kajian MKU Bahasa Indonesia. [daring], Tautan:


http://staffnew.uny.ac.id/upload/132296144/pendidikan/PARAGRAF+dalam+wacana+BI.pdf
, diakses pada 8 Februari 2021.

Anda mungkin juga menyukai