Anda di halaman 1dari 31

Paragraf

Mata Kuliah: Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu: Linda Sari Wulandari, S.Hum., M.Hum.
Pengertian Paragraf

 Paragraf adalah satuan informasi yang memiliki satu gagasan utama sebagai
pengendali.
 Sebuah paragraf terdiri atas satu kalimat pokok dan beberapa kalimat
penjelas yang berfungsi untuk memperluas keterangan, memperjelas,
menganalisis, atau menerangkan kalimat topik.
 Gagasan utama >< Kalimat topik
 Gagasan utama pengendali yang harus ada (bersifat implisit)
 Kalimat utama kalimat yang memuat gagasan utama (bersifat eksplisit)
Letak Kalimat Utama

 Awal paragraf  Paragraf Deduktif


 Akhir paragraf  Paragraf Induktif
 Awal dan akhir paragraf Paragraf Campuran
Ciri Paragraf yang Baik

a. Kesatuan  memiliki sebuah gagasan utama


b. Kepaduan  kalimat-kalimat yang tersusun saling terkait
c. Ketuntasan  tidak bergantung panjang-pendeknya paragraf,
tetapi bergantung pada lengkap-tidaknya
informasi yang diberikan
d. Konsistensi Sudut Pandang  sudut pandang penulis harus konsisten dari
awal membuat paragraf
e. Keruntutan menyajikan informasi tidak melompat-lompat
Paragraf Berdasarkan Pola Penalarannya

a. Deduktif  kalimat utama di awal paragraf


b. Induktif  kalimat utama di akhir paragraf
c. Campuran  kalimat utama di awal dan akhir paragraf

 Kalimat utama yang ada di akhir adalah bentuk simpulan


Contoh Paragraf Deduktif

 Kecelakaan akibat mengantuk masih sering terjadi. Tercatat, sepanjang


tahun 2018, sudah 12 orang meninggal karena kecelakaan mobil, terutama di
jalan tol. Mengendarai mobil saat mengantuk bisa menyebabkan kecelakaan
beruntun yang berakibat merugikan banyak orang. Insiden kecelakaan karena
mengantuk ini bisa terjadi kapan saja, baik siang maupun malam.

 Kalimat utama ada di kalimat nomor 1


Contoh paragraf Induktif

 Belajar dengan sistem SKS alias Sistem Kebut Semalam bukanlah hal yang
patut dicontoh. Apalagi kalau esok harinya adalah hari ujian. Akibat yang bisa
dirasakan adalah rasa kantuk ketika sedang mengerjakan ujian. Oleh karena
itu, persiapkan diri dan mulai belajar sejak jauh-jauh hari sebelum waktu
ujian tiba.

 Apapun jika dilakukan secara berlebihan bukanlah hal yang baik. Sama halnya
seperti mengonsumsi makanan. Terlalu banyak makan juga bisa
mendatangkan berbagai macam penyakit. Misalnya saja obesitas, serangan
jantung, stroke, atau penyakit-penyakit lain seperti kolesterol dan
gula. Untuk itu, makanlah sesuai dengan kebutuhan tubuh demi menjaga
kesehatan jangka panjang.
Contoh Paragraf Campuran

 Eceng gondok dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan


perairan. Eceng gondok dengan mudah menyebar melalui saluran air. Bagi
masyarakat di sekitar pinggiran sungai, eceng gondok adalah tanaman parasit
yang hanya mengotori sungai. Eceng gondok dapat menyebabkan sungai
menjadi tersumbat atau meluap karena ditumbuhi eceng gondok terlalu
banyak. Masyarakat di sekitar pinggiran danau juga menganggap eceng
gondok adalah tanaman pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di
danau. Tak salah jika eceng gondok dicap sebagai tanaman perusak
lingkungan perairan.
 Kalimat utama ada di awal dan akhir paragraf
Paragraf Berdasarkan Bentuk Wacana
a. Paragraf Eksposisi  menginformasikan, menerangkan, dan menguraikan
suatu gagasan. Contoh: teks berita
b. Paragraf Argumentasi  meyakinkan atau mempengaruhi pembaca agar
menerima pendapat penulis, disertai data, bukti, dan
hasil-hasil penalaran. Contoh: teks tajuk rencana
c. Paragraf Deskripsi  menggambarkan suatu objek dengan sejelas-
jelasnya. Pembaca seolah terpancing secara
pancaindra. Contoh: teks pemaparan tempat,
orang, benda, atau suasana secara apa adanya sesuai
pancaindra.
d. Paragraf Narasi  menceritakan rangkaian peristiwa atau pengalaman
manusia berdasarkan perkembangannya dari waktu ke
waktu. Contoh: teks cerpen, teks cerita perjalanan,
dll.
Paragraf Eksposisi

 Memaparkan definisi (pengertian).


 Memaparkan langkah-langkah, metode, atau cara melaksanakan suatu
kegiatan.
 Dari awal sampai akhir berupa pemaparan.
 Bersifat tidak mempengaruhi.
 Disertai bukti, data, contoh, gambar.
 Pembaca memperoleh informasi sejelas-jelasnya.
 Penutup menegaskan kembali.
 Bahasa bermakna denotasi atau sebenarnya.
 Fakta dipakai sebagai alat kontribusi.
Contoh Paragraf Eksposisi
 "Kentang adalah umbi bawah tanah yang tumbuh di akar tanaman kentang, Solanum
tuberosum. Tanaman ini berasal dari keluarga nightshade dan terkait dengan tomat dan
tembakau. Kentang asli Amerika Selatan dan dibawa ke Eropa pada abad ke-16 dan
sekarang ditanam dalam varietas yang tak terhitung jumlahnya di seluruh dunia.
Kentang umumnya dimakan direbus, dipanggang, atau digoreng dan sering disajikan
sebagai lauk atau camilan.“
 Contoh di atas adalah jenis eksposisi definisi yang bertujuan untuk memberikan definisi.
 “Proses membuat masker kentang, campur 3 sendok makan air kentang dengan 2 sendok
makan madu. Aduk hingga merata, oleskan ke wajah dan leher. Biarkan selama 10
hingga 15 menit atau sampai mengering dan kemudian cuci bersih.“
 Contoh di atas adalah jenis eksposisi proses
 "Sebenarnya, kondisi ekonomi kita sudah relatif membaik. Indikatornya dapat dilihat
dari berbagai aspek. Misalnya, dalam bidang otomotif. Setiap hari kita temukan aneka
kendaraan melintas di jalan raya. Sepeda motor baru, mobil pun baru.“
 Contoh di atas adalah jenis eksposisi ilustrasi
 Selain definisi, proses, ilustrasi, dalam paragraf eksposisi bisa juga berisi
pertentangan/perbandingan.
Paragraf Argumentasi

 Ciri-ciri Paragraf Argumentasi


 menjelaskan pendapat agar pembaca yakin,
 memerlukan fakta untuk pembuktian berupa gambar/grafik, dan lain-lain,
 menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian,
 penutup berisi kesimpulan.
 ada pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan penulisnya,
 ada alasan, data, atau fakta yang mendukung,
 pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
Beberapa pola pengembangan paragraf argumentasi,
yaitu :

 Pola Analogi/Perbandingan -> penalaran induktif dengan membandingkan dua


hal yang memiliki banyak persamaannya.
 Pola Generalisasi/Umum -> penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data.
 Pola Sebab-Akibat -> dimulai dengan fakta khusus yang menjadi sebab,
sampai pada kesimpulan yang menjadi akibat.
 Pola Akibat-Sebab -> dimulai dengan fakta yang dianggap sebagai akibat,
kemudian menuju sebab yang ditimbulkan oleh akibat.
 Pola Analogi/Perbandingan
 Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas. Ketika manusia itu meraih
kepandaian, kebesaran, dan kekayaan, sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan.
Begitu pula dengan padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu
kosong, ia akan berdiri tegak.
 Pola Generalisasi/Umum
 Setelah karangan mahasiswa diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8.
Mahasiswa yang lain mendapat nilai 7. Hanya Maman yang mendapat nilai 6, dan tidak seorang
pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, mahasiswa di kelas itu cukup pandai mengarang.
 Pola Sebab-Akibat
 Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di hutan sebagai penyerap air
banyak yang ditebang. Di samping itu, irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan
harga pupuk yang semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam menggarap
lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan panen di desa ini selalu gagal.
 Pola Akibat-Sebab
 Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi
jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara
mereka lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang paling
brutal. Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta. Fenomena
seperti ini mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang
berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang.
Amati paragraf argumentasi di bawah ini, pola
apa yang digunakan dalam paragraf tersebut?

 Media pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai tujuan
pendidikan.Namun, sebagian dari kita menganggap hal itu kurang penting.Di
Indonesia saja, penyebaran media pendidikan kurang merata.Contohnya saja,
di daerah Papua yang saat ini tenaga pengajarnya masih sangat kurang,
ditambah lagi dengan kurangnya media pendidikan.Akibatnya, tingkat
kecerdasan berbeda-beda antardaerah.Seharusnya, upaya pemerintah dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa harus tetap ditingkatkan.Terutama dalam
penyebaran media pendidikan di daerah-daerah terpencil.
Paragraf Deskripsi

 Menggambarkan atau melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam, dan lain
sebagainya)
 Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

 Macam/Pola Pengembangan Paragraf Deskripsi:


 Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak
disertai dengan opini penulis.
 Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai
dengan opini penulis.
 Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya
ruangan, benda,atau tempat.
 Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita
tersebut.
Contoh Pengembangan Paragraf
Deskripsi
 Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas. Akibatnya suhu bumi
meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering datang. Kesimpulannya, bumi
makin kritis. Siapa sesungguhnya yang berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi demikian?
Jawabnya tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif) 
 Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang
mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang.
Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut
yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai tujuan
wisata alternatif. (Deskripsi objektif/tempat)
 Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya putih
kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis maka pesonanya laksana sosok perawan kencur.
Kiasan tersebut sepintas memang kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah sesungguhnya kata
yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida. (Deskripsi
subjektif/tempat) 
 Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai
Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu
selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu
tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat
menyedihkan (Deskripsi spasial)
Paragraf Narasi

 Ciri-Ciri Paragraf Narasi


 Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis.
 Paragraf narasi menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan.
 Dirangkai dalam urutan waktu secara kronologis dan jelas dimana bagian
orientation, klimaks dan resolution.
 Memiliki unsur-unsur utama sepert tokoh, latar, konflik dan sudut pandang
pengarang.
 Biasanya terdapat cukup banyak kalimat langsung di dalam paragraf.
 Memiliki nilai estetika. Di dalam paragraf narasi penulis bisa lebih
membebaskan fikiran dan lebih kreatif dalam menentukan diksi. Selain itu
gaya penyusunan kalimat juga mempengaruhi paragraf narasi tersebut.
Narasi Ekspositoris
 Paragraf ini adalah jenis narasi yang menceritakan rangkaian perbuatan yang disampaikan
dengan sangat informatif sehingga pembaca mengetahui dengan jelas bagaimana cerita
tersebut berlangsung.
 Contoh:
 Anjar Nugraha lahir dari sebuah keluarga yang miskin pada tanggal 17 Januari 1993. Ayahnya
hanyalah seorang buruh tani dan ibunya tidak bekerja. Meskipun dia anak yang miskin, Anjar
memiliki semangat yang besar untuk merubah nasibnya. Dia juga merupakan anak yang pintar
di sekolahnya. Anjar menempuh pendidikan dasarnya di SD Impress di sebuah desa terpencil.
Pada umumnya, anak-anak di kampungnya langsung berkerja setelah lulus dari sekolah dasar.
 Namun Anjar berbeda, dia memiliki keinginan yang kuat untuk melanjutkan pendidikannya.
Kemudian dia belajar di SMP N 30 yang letaknya jauh dari desanya. Anjar bahkan harus
berjalan kaki selama 3 jam untuk sampai di sekolah. Walaupun dia tetap bersekolah, dia juga
selalu membantu ayahnya untuk mendapatkan uang seperti berjualan dan menjadi kuli panggul
di pasar. Setelah lulus SMP dia hampir tidak bisa melanjutkan pendidikannya di SMA. Beruntung
seorang gurunya mau menyekolahkannya di SMA berkat keinginannya yang kuat dan prestasi
belajarnya. Setelah lulus dari SMA dia mendapatkan beasisiwa untuk kuliah di Universitas
Indonesia. Anjar merupakan mahasiswa yang aktif baik dalam hal pelajaran maupun organisasi.
Kini Anjar Nugraha yang berasal dari desa terpencil dan miskin telah sukses berkat
ketekunannya. Anjar telah menjadi salah satu guru besar di Universitas Indonesia.
Narasi Sugestif
 Paragraf ini merupakan narasi yang hanya mengisahkan suatu cerita hasil rekaan,
khayalan, atau imajinasi dari si pengarang. Jenis paragraf ini dapat ditemukan
pada roman, cerpen, hikayat, dongeng, dan novel.
 Contoh
 Patih Gajah Mada menghunuskan pedangnya ke arah Raden Perkoso. Melihat apa
yang dilakukan Patih Gajah Mada, Raden Perkoso juga mengeluarkan pedang
yang berada di punggungnya. Tanpa banyak bicara Patih Perkoso langsung berlari
menuju Patih Gajah Mada. Lalu dia mengayunkan pedangnya ke arah kepala
Patih Gajah Mada namun meleset. Patih Gajah Mada yang berhasil menghindar
mencoba untuk menyerang balik Raden perkoso.
 Dia menerjang Raden Perkoso tepat di dadanya. Raden Perkoso pun terpental
dan pedangnya jatuh ke tanah. Dengan cepat Raden Perkoso bangkit dan
mengambil pedangnya kembali. Pertarungan antara 2 patih terhebat itu kembali
berlangsung. Mereka saling serang selama 2 hari 2 malam hingga akhirnya Patih
Gajah Mada memenangkan pertarungan itu dan Patih Raden Perkoso tewas.
Contoh lain dari paragraph narasi

 Pukul dua pagi tiba-tiba aku terbangun karena aku mendengar suara yang
tidak lazim berasal dari dapur rumahku. Saat itu aku bingung dan takut
karena semua keluargaku sedang pergi ke rumah nenek dan aku memang
sengaja tidak ikut karena ada janji dengan temanku keesokan harinya. Pada
awalnya aku mencoba untuk tidak menghiraukan suara tersebut. Aku menutup
kepalaku dengan sebuah bantal. Aku kira apa yang aku lakukan tersebut
berhasil. Namun “Pranggg” aku mendengar suara piring yang jatuh. Aku pun
tidak tahan lagi dengan itu semua. Segera aku bangun dari tempat tidurku
dan ku ambil tongkat pemukul bola baseball di samping ranjangku. Lalu aku
menghela nafas dalam-dalam dan memberanikan diriku untuk pergi ke dapur.
Tugas Kelompok

 Buatlah sebuah artikel dengan menggabungkan gambar-gambar di slide


berikutnya. Di dalam artikel tersebut harus ada paragraph-paragraf di bawah
ini:
1. Deduktif
2. Induktif
3. Campuran
4. Eksposisi
5. Argumentasi
6. Deskripsi
7. Narasi
Lalu, buatlah PPT untuk menjelaskan masing-masing paragraph yang dibuat
berdasarkan gambar tersebut. Tugas dipresentasikan minggu depan.

Anda mungkin juga menyukai